Selasa, 14 April 2009

Renewing Your Mind





Anda pasti mengenal ayat-ayat di dalam Efesus 5:25-33, yang sebenarnya bukan hanya untuk pernikahan saja, walaupun memang kita mengajar pernikahan berdasarkan ayat ini. Tetapi ayat ini sebenarnya berbicara tentang gereja dan Yesus. Kita mengetahui hal ini karena Paulus mengatakan itu dalam ayat 32, "Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat." Ayat-ayat ini berbicara tentang kasih agape. Alkitab tidak pernah berkata bahwa Tuhan sebagai keadilan atau keindahan atau kebenaran, walaupun Dia adalah Tuhan yang adil, indah dan benar. Tetapi Alkitab katakan, "Allah adalah kasih" (1 Yoh. 4:8).

Kasih merupakan esensi dari Tuhan, segenap keberadaan Tuhan. Segala sesuatu di dalam diri Tuhan adalah kasih. Bahkan keadilan-Nya adalah keadilan yang penuh kasih. Kasih bukan hanya berbicara tentang perasaan Anda. Kadang kasih itu justru melampaui apa yang Anda rasakan.

Setelah dipenuhkan dengan Roh Kudus, Yesus mengalami ujian. Karena Dia mengasihi kita walaupun mungkin Dia tidak terlalu menyukai kita, Dia akhirnya memenangkan kehidupan kekal bagi kita. Tidak ada kisah kasih atau puisi kasih yang lebih indah dari bagaimana Kristus memberikan kehidupan-Nya untuk mempelai-Nya, yaitu gereja. Waktu Yesus mempersembahkan diri-Nya sendiri untuk membayar dosa seisi dunia, Dia memberikan kepada gereja segala yang bisa sorga berikan! Dia memberi kita kasih karunia, Roh Kudus dan kekayaan berkat Allah.

Mengapa? Ayat 26 memberitahu kita mengapa : untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman. Yesus tidak pernah berkata, "Aku sudah memberi lebih banyak dari yang Aku terima, mungkin akan kupotong saja pemberian-Ku." Waktu Dia melihat dari atas kayu salib, apakah Anda pikir Dia melihat apakah ada yang memberi sebanyak Dia kepada diri-Nya, seperti yang Dia berikan kepada mereka? Dan apakah Anda kenal seseorang yang mungkin memberikan korban sebanyak yang Yesus berikan? Yesus tidak mengasihi atau membatasi kasih-Nya karena seberapa besar, atau seberapa kecil bagian yang akan Dia terima kembali. Itu bukan jenis kasih-Nya, dan itu bukan teladan yang Dia berikan.

Komitmen total Yesus bagi kita nyata dalam penderitaan dan kematian-Nya. Tetapi ini bukan sesuatu yang bersifat spontan, atau tindakan kepahlawanan yang muncul sessaat. Memberikan diri-Nya sudah diputuskan sebelum penciptaan dan kemudian hal tersebut dinyatakan di sini, di dalam dunia ini. Yang pertama, Dia tinggal di tengah-tengah kita (walalupun Dia cukup punya kesempatan untuk berpikir ulang, dan bisa saja punya banyak alasan bagus lainnya). Kemudian, Dia mati bagi kita.

Yesus tidak puas hanya mengasihi kita dan kemudian memberikan kita suatu memori akan pengorbanan-Nya yang luar biasa. Dia ingin untuk terus bertumbuh dalam hubungan kasih. Kasih yang pernah Dia tunjukkan di masa lalu menjadi suatu pengalaman yang berkesinambungan karena kebangkitan-Nya. Kemenangan atas kematian adalah pintu yang terbuka bagi kemenangan dalam kehidupan ini. Dia hidup kembali, sehingga Dia bisa membagi kehidupan-Nya dengan kita. Tujuan spesifik-Nya untuk hubungan di masa kini adalah untuk membuat kita menggenapi takdir ilahi kita. Prosesnya adalah lewat pembersihan dan pembangunan. Yesus memberikan yang terbaik yang Sorga bisa berikan untuk membersihkan kita dan menegakkan kita!

Kita dibersihkan oleh Firman! Mazmur 119:9, Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya [dirinya sendiri] sesuai dengan firman-Mu. [membentuk dirinya sesuai firman]

Kita dikuduskan oleh Firman! Efesus 5:26, untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman. Yohanes 17:17, Kuduskanlah [murnikan, konsentrasikan, pisahkan mereka untuk diri-Mu] mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Yohanes 15:3, Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

Kita akan jadi semakin baik karena Firman! Matius 4:4, Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." 2 Timotius 3:16, Segala tulisan yang diilhamkan [dinafasi] Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran [dalam hidup yang kudus, dalam perubahan pikiran, tujuan dan tindakan yang sesuai dengan kehendak Tuhan].

Kita bertambah kuat oleh Firman! Ibrani 4:12, Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa [nafas kehidupan] dan roh, sendi-sendi dan sumsum [bagian terdalam dari keberadaan kita]; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Kita bertambah besar oleh Firman! 1 Tesalonika 2:13, Dan karena itulah kami [khususnya] tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah [yang kamu dengar] yang kami beritakan itu, bukan sebagai [semata-mata] perkataan manusia, tetapi -- dan memang sungguh-sungguh demikian -- sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya [mengerjakan kuasa yang melampaui kekuatan manusia bagi mereka yang beribadah dan mempercayai serta bergantung padanya]. Ibrani 5:12-13, Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran [berubah menjadi serupa dengan Allah dalam tujuan, pikiran dan tindakan], sebab ia adalah anak kecil [yang belum bisa bicara]!

Tetapi hal-hal ini tidak bisa atau tidak akan terjadi kecuali kita memperbaharui pikiran kita dengan Firman Tuhan. Anda tidak butuh rasa bersalah, pelecehan, kemiskinan, kekurangan atau kesakitan untuk bisa dibersihkan. Anda tidak butuh ganti rugi agamawi untuk bisa dibersihkan. Mungkin Anda pernah dengar orang berkata, "Tuhan memberi aku kanker ini supaya hidupku bisa dibersihkan." Tidak, hal tersebut tidak akan membersihkan kehidupan Anda. Bahkan sebenarnya hal tersebut akan membunuh Anda kalau Anda tidak tahu kuasa Tuhan yang menyembuhkan. Firman menguduskan gereja sehingga mempelai yang menghadap Kristus nanti adalah gereja yang penuh dengan kemuliaan.

Hal ini membuat kita perlu membicarakan kata yang lain - kemuliaan. Kata kemuliaan berbicara tentang "hadirat Tuhan." Kamus bahasa Grika mengatakan bahwa kemuliaan ‘memberi konotasi pada martabat Tuhan, kemashuran-Nya, berkat-Nya dan manifestasi kehendak-Nya." Dalam bahasa Grika "Doxa," yang artinya adalah kemegahan, kekayaan, kekayaan, kekuatan, martabat, kemuliaan Raja.

Tuhan mencukupi kebutuhan kita menurut kekayaan dan kemulian-Nya di dalam Kristus Yesus. Tuhan menggunakan kemuliaan-Nya untuk membantu kehidupan kita. Ini adalah kata yang sama yang digunakan Paulus dalam 2 Korintus 3:18 waktu dia berkata bahwa kita diubahkan dari kemuliaan kepada kemuliaan. Inilah rencana Tuhan bagi gereja-Nya, kita harus penuh kemegahan, terang, gereja yang baik sekali, tidak ada cacat, cela, kerut atau yang serupa itu, dan penuh dengan kehidupan Tuhan yang berkelimpahan.

Mazmur 57:9-10, Bangunlah, hai jiwaku (my glory - kemuliaanku), bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar! Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa; Mazmur 108:1 (Mazmur Daud), Hatiku siap, ya Allah, aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku [even with my glory - dengan kemuliaanku]

Waktu Anda hidup kudus, berpalinglah pada Tuhan dan katakan, "Tuhan, inilah hasil pekerjaan-Mu di dalam diriku, aku mempersembahkan ini kembali kepada-Mu." Inilah yang dimaksudkan oleh Daud. Kemuliaan Tuhan memenuhi Anda dan kembali kepada Tuhan dan Tuhan sangat disukakan dengan roh Anda. Tuhan kemudian akan memberikan kepada Anda ukuran kemuliaan yang lebih besar, karena Dia tahu Anda akan mempersembahkan kembali kepada Tuhan.

2 Timotius 2:10, Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal.

Dengan kemuliaan tersebut kita bisa mengebaskan tangan kita pada setan dan dia akan lari, bukan hanya berputar-putar. Mungkin ada yang mengatakan, "Ya, hal tersebut akan terjadi kalau kita sampai ke sorga." Tetapi mereka salah, karena hal itu harus terjadi sebelum kita sampai ke sorga. Karena waktu kita sampai Sorga adalah waktu kita diperhadapkan pada Yesus. Jadi sebelum kita diperhadapkan dengan Yesus, kita harus penuh kemuliaan, tanpa cacat, cela atau kerut.

Untuk dipersiapkan menghadap hadirat Tuhan - "berpakaian" untuk saat itu. Kita tidak boleh menjadi sekumpulan orang yang miskin, sakit-sakitan dan pengembara yang keleleran berharap segera masuk sorga, sambil mengeluh, "Puji Tuhan akhirnya aku pindah dari planet ini! Wah, setan sudah bikin kita babak belur! Kami jadi penyakitan dan miskin sekali!

Puji Tuhan kita tidak perlu seperti itu! Tidak perlu! Bukan seperti itu caranya kita pergi ke sorga. Waktu kita sampai ke sorga kita akan menjadi gereja yang penuh kemuliaan, hidup berkelimpahan. Hidup berkelimpahan artinya memiliki lebih dari yang Anda butuhkan dalam segala aspek kehidupan Anda. Hal tersebut bukan bergantung jumlah uang Anda di bank. Hal itu bergantung pada bagaimana Anda membangun sumber daya dalam segala hal sementara Anda bisa, sehingga Anda memiliki kelimpahan bukan hanya uang tapi juga waktu, kasih, pelajaran, ide dan kesenangan. Segala kebutuhan kita akan dipenuhi menurut kekayaan kemuliaan-Nya. Kita akan berkemenangan menggenapi misi kita di dunia.

Perjalanan kita ke sorga akan menjadi barisan pawai kemenangan. Kita akan berpawai waktu kita pulang ke rumah karena kita telah menghancurkan musuh, bukan hanya mengusir sementara. Kecuali kita bisa seperti itu, kita tidak akan beranjak kemana-mana, kita terlalu mengkerut dan penuh cela.

Mungkin ada orang yang katakan, "Tuhan akan datang kembali malam ini." Okay, tapi jika hal itu benar, Anda harusnya penuh kemuliaan, karena keadaan seperti itulah yang harusnya terjadi waktu Dia datang. Apakah Anda sudah penuh kemuliaan? Apakah Anda menjadi teladan hidup berkelimpahan? Apakah Anda sudah menjadi seperti yang Tuhan inginkan? Atau kedatangan Tuhan itu cuma merupakan buah pikiran Anda untuk menolong Anda karena Anda tidak pernah berada di tempat yang sebenarnya sudah Tuhan rencanakan bagi Anda?

Di dalam Doa Bapa Kami, Yesus tidak mengajar kita berdoa, "Kerajaan-Mu, aku datang... [Thy kingdom, I'm coming...]" ...." Yesus mengajarkan, "datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga [Thy will be done in earth] (Mat. 6:10). Yesus ajarkan "datanglah Kerajaan-Mu". Kita tidak boleh melarikan diri dari dunia; kita justru dipanggil untuk menegakkan kehendak Tuhan dan Kerajaan Allah di dunia; ...kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. (1 Yoh 4:17).

Kita memang percaya bahwa Yesus akan datang kembali, tetapi kita harus bangkit. Dia tidak datang untuk gereja yang terbelakang, miskin dan sakit-sakitan. Gereja yang pengennya segera meninggalkan dunia yang kacau balau ini. Tidak! Yesus datang kembali untuk gereja yang penuh kemuliaan. Sehingga kita bisa pergi dengan bergaya, dan Saya tidak kuatir kalau Dia segera akan datang kembali.

Sebelum Yesus datang kembali kita harus melepaskan fokus pikiran kita dari diri sendiri dan kita arahkan pada dunia. Mempelai Kristus akan menerima keningratannya. Dia akan memiliki "hati yang besar."

Kita harus meningkatkan suatu standar baru dari kehidupan - jenis kehidupan-Nya Tuhan. Sebelum Yesus kembali, gereja-Nya harus naik ke suatu tingkat dalam kelimpahan kehidupan Tuhan dimana kita menghabiskan lebih banyak waktu untuk menyembuhkan orang lain daripada kita berusaha diri kita disembuhkan. Sebelum Yesus kembali, gereja harus naik ke tingkat memberi bagi orang miskin dan bukannya kita yang jadi miskin. Sebelum Yesus kembali, gereja harus naik ke tingkat kehidupan yang berkelimpahan Tuhan, di mana pada titik tersebut, segala kebutuhan kita dipenuhi Tuhan menurut kekayaan kemuliaan-Nya.

Walaupun dikelililingi kekuatan bala tentara neraka, gereja Tuhan yang penuh kemuliaan harus memiliki keteguhan hati untuk berusaha melakukan penetrasi pada dunia. Pekerjaan Lucifer untuk mencuri panenan pasti tidak akan berhasil. Penyembahan melepaskan bobot hadirat Tuhan yang memampukan gereja untuk memberikan pengaruh dan mendemonstrasikan pada dunia bahwa Tuhan adalah Benteng, Pelepas, Tameng, Penyedia, Pertahanan, Menara yang teguh dan Kemenangan!


--

Perjanjian Abraham Bagi Anda


Kejadian 12:1-3, Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."

Perjanjian Abraham bukan masalah diberkati tetapi menjadi berkat. Jadi ini bukan suatu perjanjian yang egosentris tetapi perjanjian yang membuat kita menjadi saluran berkat. Tuhan memberkati kita bukan hanya sekedar kita menjadi orang yang diberkati tetapi supaya kita bisa menjadi teladan untuk memberi berkat kepada orang lain. Tetapi bagaimana caranya agar kita bisa sampai pada keadaan yang seperti itu? Hari ini kita akan belajar 4 tahapan Perjanjian Abraham.

1. Leaving to Cleave

Untuk bisa memiliki perjanjian dengan Tuhan, maka Abraham pertama-tama harus meninggalkan negerinya.

Kejadian 12:1, "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;

Tapi tujuan meninggalkan adalah untuk bersatu. Sama seperti pria akan meninggalkan orang tuanya dan bersatu dengan istrinya.

Jadi selalu ada 2 langkah, 2 panggilan dalam kehidupan kita. Pertama, panggilan untuk keluar dari dosa, dari kehidupan lama, keluar dari dunia ini untuk masuk ke dalam Kerajaan Tuhan. Tetapi kemudian harus diikuti dengan langkah berikutnya. Jadi setelah langkah pertama keluar dari dunia lama kita, maka langkah berikutnya adalah masuk ke dalam suatu hubungan ilahi dengan Tuhan. Menjalin hubungan yang intim dengan Tuhan. Dan ini membawa kita kepada langkah berikutnya....

2. Intimacy with The Lord

Kalau dalam Tabernakel, panggilan pertama bagi orang percaya seperti pindah dari Halaman Luar ke Tempat Kudus. Adalah sesuatu yang baik bagi Anda untuk ada di Tempat Kudus. Karena di Tempat Kudus ada Meja Roti Sajian - makan dari Firman Tuhan. Kandil emas - iluminasi dari Roh Kudus. Mezbah dupa ukupan - doa dan penyembahan kita. Adalah suatu hal yang luar biasa kalau kita yang dulu bukan orang percaya kemudian bisa masuk ke dalam Kerajaan Tuhan. Makan dari Firman Tuhan, mengalami pencerahan dari Roh Kudus dan bisa berdoa serta menyembah Tuhan. Tetapi itu semua baru "Tempat Kudus".

Keintiman baru terjadi waktu kita melakukan langkah kedua, masuk dari "Ruang Kudus" ke "Ruang Mahakudus." Di situlah kita bisa berjumpa muka dengan muka dengan Tuhan. Di situlah ada keintiman sejati, kita menyatu dengan Tuhan, demikian dikatakan Firman Tuhan.

3. Faith in God

Iman di sini bukan sekedar iman untuk percaya bahwa apa yang kita kehendaki bisa terjadi. Iman di sini bukan sekedar untuk menerima jawaban doa-doa kita. Tetapi iman yang berkaitan dengan "wholly follow the LORD" - mengiring Tuhan sepenuh hati. Iman di sini berbicara tentang kesetiaan (fidelity). Iman di sini berbicara tentang loyalitas dan percaya kepada Tuhan. Supaya Abraham bisa menjadi teladan maka imannya harus diuji. Dan ujian terbesar dari Abraham bukan masalah apakah dia mendapatkan apa yang dia inginkan. Ujian terbesar Abraham adalah pada waktu dia rela menyerahkan anaknya Ishak sebagai korban (Ibrani 11:17). Kalau kita perhatikan kehidupan orang Israel, tidak semua yang keluar dari Mesir akhirnya bisa masuk Tanah Paerjanjian. Hanya Yosua dan Kaleb yang bisa melakukan itu!

Bilangan 32:11-12, Bahwasanya orang-orang yang telah berjalan dari Mesir, yang berumur dua puluh tahun ke atas, tidak akan melihat negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub, oleh karena mereka tidak mengikut Aku dengan sepenuh hatinya, kecuali Kaleb bin Yefune, orang Kenas itu, dan Yosua bin Nun, sebab keduanya mengikut TUHAN dengan sepenuh hatinya

Jadi siapa yang bisa masuk ke dalam langkah berikutnya? Panggilan berikutnya? Siapa yang bisa masuk ke "Ruang Mahakudus"? Siapa yang bisa masuk ke Tanah Perjanjian? Hanya mereka yang mengikut TUHAN dengan sepenuh hatinya! Hanya mereka yang memiliki iman yang teguh melewati berbagai keadaan yang tidak menyenangkan.

4. Example through Brokennes

Yohanes 12:24, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.

Yesus harus menyerahkan nyawanya untuk memberikan kehidupan bagi kita. Itu sebabnya Dia katakan bahwa Dia harus mati di kayu salib, dikuburkan selama 3 hari dan kemudian bangkit. Maka segala kuasa baik di sorga maupun di bumi diberikan kepada Dia! Tetapi hal yang luar biasa adalah: kehidupan datang dari kematian.

Paulus juga mengatakan bahwa cara kita menjadi berkat bagi orang lain adalah lewat peremukan. Itu sebabnya dia berkata, "Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami". Dia rela mengalami peremukan supaya bisa menjadi berkat bagi orang-orang di Korintus.

Jadi waktu Anda mengambil langkah untuk meninggalkan dunia, melangkah untuk memiliki keintiman dengan Tuhan dan memutuskan untuk memegang teguh iman, maka Anda akan mengalami peremukan. Waktu Anda mengalami peremukan, semua orang mungkin tidak memperhitungkan Anda. Mereka mungkin berpikir, "Pasti ada yang salah dengan kamu....sampai kamu dipukul Tuhan seperti ini...."

Kisah tentang Maria yang membawa minyak narwastu juga bisa menjadi contoh. Bagaimana keharuman minyak itu bisa menyebar ke seluruh ruangan? Hanya waktu bejananya diremukkan. Itu sebabnya Paulus katakan bahwa harta ini kami miliki dalam bejana tanah liat. Bagaimana harta Tuhan yaitu kasih, urapan dan kemuliaan-Nya yang ada di dalam diri kita ini bisa mengalir keluar? Waktu bejana hidup kita diremukkan. Maka kemudian kehidupan yang ada di dalam diri kita akan mengalir keluar dan bermultiplikasi serta berbuah-buah. Kiranya Tuhan memberkati Anda.

Dua Wakil London
Magi Pantai Eduardo

Masih di perdelapan final, Arsenal mencatat hasil meyakinkan. Tiga gol yang digelontorkan Si Gudang Peluru ke gawang Burnley pada Minggu (8/3) tercetak dengan apik.

Eduardo, "mengiris" bola. (Foto: Getty Images)

Arsene Wenger melanjutkan kebijakan rotasi dengan hanya Bakary Sagna, William Gallas, dan Andrei Arshavin sebagai pemain reguler liga yang dimainkan. Hasilnya dahsyat, 3-0!

Tak pelak perhatian utama ada pada gol kedua yang dibuat Eduardo. Dudu mencuri perhatian lagi setelah kembali dari cedera, walau cedera bab kedua jauh lebih singkat. Pemain Kroasia berdarah Brasil ini mencetak gol kedua dengan voli menakjubkan menggunakan kaki bagian luar menyambut umpan Alexandre Song.

“Gol itu terlihat lebih mirip gol sepak bola pantai dan ia sungguh berniat melakukan gerak mengiris bola. Eduardo adalah penyelesai yang mengejutkan sekaligus pemain cerdik. Saya tak berharap come back dirinya seperti itu. Ini juga penghargaan untuk kepribadiannya,” puji Arsene Wenger di ESPN.

Gol pembuka juga tercipta dengan cita rasa tinggi. Carlos Vela mencongkel bola setelah melewati tiga pemain. Gol ketiga yang dibuat Emmanuel Eboue didahului sodoran tumit Song. Masuknya Theo Walcott setelah empat bulan absen akibat cedera bahu menambah daya gedor.

Hidupnya kans meraih trofi plus daya ofensif besar membuat Gunners tampak berbahaya lagi. Wenger toh tak mau terlena.

“Orang menilai selalu dari situasi instan. Pemain yang masih cedera--Fabregas, Rosicky, dan Adebayor--semua dapat berkontribusi besar pada ofensivitas,” sebut Si Profesor.

Ashley Cole

London sendiri telah mengirim satu wakilnya ke empat besar. Chelsea sukses menekuk satu-satunya tim lower division di delapan besar, Coventry, dua gol tanpa berbalas. Ashley Cole, yang sebelumnya ditahan pihak kepolisian, diturunkan sejak awal.

“Kami memiliki sedikit hal untuk dikerjakan sebelum laga, tapi itu tidak menyebabkan friksi dalam tim. Tak mudah melawan Coventry, yang memainkan bola panjang. Namun, kami bisa mengontrol mereka dan tampil baik,” kata Guus Hiddink.

Duet London ini bisa bertemu di semifinal di Wembley jika The Gunners menekuk Hull pada 17 Maret di Emirates. (chrs)


Pongah Berpihak

Kemenangan Chelsea menyisakan kekesalan Chris Coleman. Arsitek Coventry itu mengkritik performa wasit Steve Bennett dengan sebutan pongah. Coleman menyebut pula Bennett membela Chelski.

“Seperti para pemain, saya kecewa atas sikapnya terhadap kami, terutama caranya berbicara dengan pemain senior kami dan lawan,” katanya.

Bantuan untuk Chelsea terjadi saat gol kedua. Dua pemain Chelsea di luar lapangan diizinkan masuk sesudah menjalani perawatan. Alex, salah satu pemain yang dipanggil masuk, membuat gol tak lama berselang.

“Wasit tak seharusnya memanggil masuk pemain sampai mereka dipastikan tak mendapat keuntungan,” sebut Coleman di BBC.

Coleman bukan yang pertama melepaskan kekesalan pada korps baju hitam. Pelatih West Brom, Tony Mowbray, dan gaffer Stoke, Tony Pulis, mengutarakan keberpihakan pengadil pada tim yang lebih besar setelah mereka dikalahkan Man. United dan Sunderland pada awal tahun.

Pada babak V Piala FA akhir Februari lalu, sundulan Kyle Naughton, bek Sheffield United, disahkan Peter Walton menjadi gol bunuh diri untuk Hull meski tak melewati garis gawang. (chrs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar