Selasa, 14 April 2009

Melangkah Maju di Masa Sulit





As a man thinks in his heart, so is he (Proverbs 23:7)

Seorang pemuda negro dengan wajah penuh kesedihan mendatangi Pendeta Robert H. Schuller. "Pak pendeta, semuanya kacau. Aku ini orang yang malang," katanya penuh keputusasaan. Dengan rasa penasaran pendiri gereja The Crystal Cathedral di California itu balik bertanya, "Loh, emangnya ada apa?" Spontan si negro menyahut, "Aku ini orang yang celaka. Aku terlahir sebagai seorang negro. Tidak mungkin aku bisa sukses dalam hidup ini. Aku memang dilahirkan untuk menjadi orang gagal seumur hidupku."

Sejenak Robert terdiam lalu ia berkata, "Saudaraku, saudara berasal dari keturunan mana?" Kembali si negro menjawab dengan nada putus asa. "Aku ini seorang keturunan negro. Nenek moyangku berasal dari Afrika. Kami adalah keturunan budak yang diangkut dengan kapal dari Afrika ke Amerika sini. Itulah sebabnya aku tidak mungkin sukses dalam hidupku," ujar si negro.

Saudaraku, coba saudara renungkan kembali. Puluhan tahun lalu saat nenek moyang saudara datang ke sini tentu mereka menaiki kapal. Saat itu kapal-kapal yang ada belum secanggih sekarang. Teknologi pelayaranpun masih terbilang kuno. Tentu mereka menempuh perjalanan berbulan-bulan di atas kapal itu. Jika mereka tidak kuat, mereka akan mati di atas kapal. Tapi nenek moyang saudara tentu sangat kuat hingga dapat bertahan hidup hingga sampai ke Amerika ini. Saudara adalah keturunan orang kuat! jelas Robert yang juga pakar possibility thinking itu.

Pemuda negro itu terdiam sembari merenungkan dalam-dalam pernyataan Robert. "Benar juga ya. Aku ini keturunan orang kuat. Kalau nenek moyangku lemah tentu aku tidak akan bisa ada sekarang ini," katanya membenarkan penjelasan Robert. "Saudara juga harus tahu, kalau nenek moyang saudara adalah para pekerja keras. Jika tidak, tentu mereka sudah mati sejak tiba di Amerika. Entah karena penindasan atau karena penyakit," lanjut Robert. Si negro kembali mengamini ucapan Robert. Perlahan namun pasti kepercayaan diri si negro mulai tumbuh. "Aku ini keturunan orang yang kuat dan pekerja keras."

Tahun-tahunpun berlalu. Suatu hari Robert kedatangan tamu seorang pemuda negro yang gagah dan berpakaian rapi. "Saudara, rasanya saya pernah bertemu saudara. Namun maaf, saya lupa," kata Robert. "Pak pendeta, sayalah pemuda negro yang putus asa saat saya datang ke Bapak beberapa tahun silam. Berkat motivasi bapak, sekarang saya bisa menjadi orang sukses. Saya kini seorang dokter. Terima kasih pak pendeta," kata si negro. Robert Schuller sangat terharu. Ia sama sekali tidak menyangka kalau pernyataan-pernyataan yang diucapkan beberapa tahun silam telah berhasil merubah hidup seorang anak manusia.

Peristiwa yang dialami si negro juga kerap kali kita alami dalam hidup ini. Seringkali kita merasa tidak bisa meraih kesuksesan dalam hidup ini karena faktor-faktor tertentu, baik di dalam maupun di luar diri kita. Padahal firman Tuhan dalam Amsal 23:7 jelas-jelas mengatakan, "Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia." Ingat, firman Tuhan tidak pernah mengatakan apa yang terjadi padamu atau apa yang terjadi di sekitarmu begitulah kamu. Jadi, yang terpenting adalah apa yang terjadi di dalam diri kita. Jika kita merasa kita mampu, kita akan bergerak maju untuk menggapai mimpi kita. Sebaliknya jika kita merasa kita tidak mampu, kita akan cenderung berdiam diri.

Mentor saya, Pak Andrie Wongso mengatakan agar bisa sukses seseorang harus mampu melepaskan diri dari jeratan mitos-mitos menyesatkan. "Tidak sedikit orang yang masih mempercayai bahwa sukses itu terkait dengan nasib, keturunan, pendidikan, fisik, kesehatan, warna kulit, jenis kelamin, shio, zodiak, waktu lahir, umur, dsb. Ini adalah mitos-mitos menyesatkan yang sangat menghambat pengembangan potensi diri," kata Andrie yang juga Motivator No.1 Indonesia itu.

Andrie Wongso sendiri semasa kecil pernah diramalkan oleh seorang paranormal. "Kamu tidak mungkin sukses sebab kamu bershio kuda. Lagipula, kamu lahir pada pagi hari. Artinya, ketika semua orang masih tidur kamu sudah mulai bekerja. Kamu akan jadi kuli seumur hidupmu," kata paranormal tersebut. Andrie yang putus sekolah saat di bangku kelas 6 SD itu sama sekali tidak mempercayai ucapan sang paranormal. Ia memiliki satu prinsip hidup yang sangat diyakininya yakni success is my right<.i>. "Kesuksesan bukan milik orang-orang tertentu. Kesuksesan adalah milik Anda, milik saya dan milik siapa saja yang benar-benar menyadari, menginginkan dan memperjuangkan dengan sepenuh hati," katanya. Itulah sebabnya ia dikenal memiliki dua gelar informal yakni SDTT, TBS alias Sekolah Dasar Tidak Tamat, Tapi Bisa Sukses.

Ya, kesuksesan akan bisa Anda raih selama Anda merasa layak mendapatkannya dan terus memperjuangkannya. Ken Blanchard sering mengatakan people who feel good about themselves produce good results. Jadi, yang terpenting adalah apa yang Anda katakan tentang diri Anda sendiri. Bukan apa kata orang lain!

Artikel ini dikutip dari Buku Melangkah Maju di Masa Sulit (Stand Strong) karya Paulus Winarto, Penerbit Andi 2005.

Paulus Winarto adalah pemegang 2 Rekor Indonesia dari Museum Rekor Indonesia (MURI) yakni sebagai pembicara seminar yang pertama kali berbicara dalam seminar di angkasa dan penulis buku yang pertama kali bukunya diluncurkan di angkasa. Sejumlah bukunya masuk dalam kategori best seller nasional (First Step to be An Entrepreneur, Reach Your Maximum Potential dan The Leadership Wisdom). Ia dapat dihubungi melalui e-mail: pwinarto@cbn.net.id(joe)


--
Mau Sukses? Jangan Mirip Sapi Atau Kerbau


Saya tumbuh di pertanian dan punya cukup banyak waktu untuk melatih "prinsip sukses" saya berdasarkan sapi-sapi yang kami miliki. Hanya sayangnya, mereka bukanlah contoh yang baik tentang berpikir kreatif dan juga mengenai inovási, malahan, binatang ini mudah dibuat bingung dan gampang dikendalikan. Ilmuwan telah mendefinisikan stándar, hal yang tidak terbantahkan tentang cara berpikir manusia yang meniru "jejak sapi dalam benaknya". Sapi akan saling membuntuti jejak satu sama lain, biasanya dalam satu jalur lintasan, bergerak dan berpindah tempat dalam pola yang amat bisa diramalkan. Mereka tidak akan menantang pola ini, bahkan ketika jelan yang mereka lalui jelas-jelas merupakan kekalahan diri sendiri. Jika halangan timbul, mereka akan bertahan di tempat mereka berdiri, menunggu hingga penghalang itu berpindah atau dipindahkan.

Ketika kita masih anak-anak berusia muda, tidak ada "jalur" yang eksis. Kita membawa dan memproses informasi dalam segala bagian otak kita dengan melihat segala sesuatu melalui pilihan tanpa batas yang mungkin ada. Bagaimanapun, kala kita bertumbuh dari bayi hingga anak-anak dan selanjutnya, otak kita membangun jejak jalur identifikasi. Kita tidak lagi menggunakan keseluruhan otak kita ketika kita belajar untuk membatasi pilihan-pilihan yang kita pertimbangkan.

Jejak jalur sapi ini seringkali menahan kita dari melihat keseluruhan hal yang bisa kita lihat. Kita membatasi diri kita dengan tidak melihat kesempatan sesungguhnya yang tersedia bagi kita. Kalimat seperti "setiap orang berbohong" atau "tidak ada yang merekrut saya" atau "saya tidak punya cukup uang untuk memulai bisnis" atau "saya terlalu tua" adalah contoh-contoh dari cara berpikir meniru "jejak jalur sapi"

Jika anda merasa terperangkap, anda hanya melangkah dalam sesuatu yang kusut, dan anda berpikir semua dunia berbau busuk, itu sepertinya anda berada di "jalur sapi". Keluarlah dari jalur itu dan anda mungkin akan melihat keseluruhan ladang kesempatan baru yang terbuka bagi anda.

Bicara tentang sapi, saya belum lama ini bekerja dengan profesional yang mengatakan bahwa hampir semua orang dalam profesinya seperti kerbau air. Kerbau air akan berdiri di sisi lain dan menyaksikan salah satu dari mereka dibunuh dan dimakan pemangsa tanpa melakukan apapun untuk menghentikan kejadian itu. Mereka lalu kembali makan seperti tidak ada kejadian apapun. (Silakan anda menerka profesi apa itu...)

Jangan tiru jejak si sapi atau otak si kerbau..


**

Rahasia Cepat Kaya Dari Prophet T.B Joshua

Setiap orang ingin hidupnya diberkati dan berhasil, tapi banyak dari mereka tidak mengetahui cara mendapatkannya. Mereka mencoba mendapatkannya dengan bekerja keras dan seluruh kemampuan yang dimilikinya dan dengan cara yang mereka tahu. Pada Selasa malam (2/10), pada acara Leader Summit Prophet T.B Joshua membuka rahasia bagaimana menjadi kaya dan dalam perkenanan Tuhan.

Pintu Kekayaan

Pintu bagi hidup yang diberkati adalah menabur. 2 Korintus 9:6 menulis, "Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga." Jika seseorang memberi, itu memperkaya si pemberi. Dan masing-masing harus memberi menurut kerelaannya.Hendaknya kita memberi dengan sukacita. Memberi adalah suatu kehormatan, lakukanlah dengan sikap hati yang benar. Sangat sederhana, memberi adalah sebuah hak istimewa.

Memberi dengan sikap benar.

Anda harus memberi dengan kerendahan hati. Jangan bersikap seperti seorang Kreditur ketika Anda memberi. Ingatlah, bahwa dulu Andalah orang yang berhutang namun telah ditebus oleh Kristus dengan nyawaNya sendiri. Jadi bersikaplah rendah hati, bersukacita dan tidak mengharapkan balasan ketika Anda memberi.

Berilah pada orang yang tidak bisa membalas

Lebih baik memberi dan berbuat baik kepada orang yang tidak bisa membalas kita, karena Tuhan sendiri yang akan membalas segala perbuatan baik kita. Saat Anda melakukan hal ini Anda menjadi semakin seperti Tuhan, yang memberikan dengan murah hati tapi tidak pernah menerima apapun dari siapapun. Karena lebih indah menjadi orang yang memberi, dari pada menjadi orang yang menerima.

Keberhasilan tidak selalu didapat dengan kerja keras.

Seringkali orang bekerja keras, berlelah-lelah dan sudah berjuang tapi tidak mendapatkan hasil seperti yang diinginkan. Banyak orang yang berlelah-lelah dan bekerja keras lebih dari kita semua tapi menjadi gelandangan kenapa? Pengkhotbah 9:11 "Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua." Apa artinya hal ini? Kerja keras bukanlah kunci keberhasilan. Kunci keberhasilan adalah saat Anda melibatkan Tuhan dalam usaha dan kerja keras Anda, dan mengijinkan anugrah Tuhan yang menjadikan segala sesuatunya berhasil.

Untuk Tuhan memberkati Anda, dapatkan perkenanan Tuhan atas usaha dan kerja keras Anda. Jika Anda sudah melakukan apa yang harus Anda lakukan, serahkan sisanya kepada Tuhan untuk menilai. Apakah hal tersebut cukup berharga atau tidak. Pada akhirnya Tuhanlah yang membuat segala sesuatunya berhasil, menurut waktunya. Tundukkan diri Anda pada kebenaran Firman Tuhan. Sadari bahwa segala sesuatunya karena anugrah Tuhan.

Bukan Anda pemilik usaha yang saat ini sedang Anda kerjakan, Tuhanlah pemiliknya.

Banyak pengusaha yang mengalami serangan jantung, sakit darah tinggi dan banyak hal lainnya. Hal itu karena saat sesuatu yang mereka kerjakan tidak berjalan seperti yang mereka inginkan, mereka menjadi kecewa. Kekecewaan ini menjadi celah sehingga sakit penyakit bisa memasuki hidup Anda. Serahkanlah usaha Anda pada Tuhan. Tuhanlah pemiliknya, bukan Anda. Jadi saat sesuatu berjalan tidak sesuai dengan yang Anda harapkan, ijinkan Dia bekerja. Biarkan Tuhan mengerjakan bagianNya.

Pada akhirnya teruslah memberi. Berilah hidup Anda, kasih Anda, kekuatan Anda untuk Allah pakai menyatakan kebaikan, kebesaran dan keajaiban namaNya. Mintalah Tuhan mengajar Anda untuk memberi dengan murah hati, apa yang Anda miliki kepada orang yang membutuhkan. Biarlah hidup Anda bertumbuh menjadi semakin serupa dengan Kristus. Ijinkan Tuhan berkarya melalui hidup Anda.

Replay Piala FA Putaran Kelima
Kontroversi Tigers

Pupus sudah ambisi Sheffield United untuk mengikuti jejak Coventry City sebagai klub non-Premiership yang lolos ke perempatfinal Piala FA. Kamis pekan lalu The Blades menyerah 1-2 di kandang Hull City, Stadion Kingson Communications.

Kelolosan The Tigers ini menjadi sebuah kontroversi lantaran gol pertama tuan rumah disebut pelatih Sheffield United, Kevin Blackwell, seharusnya tidak disahkan wasit Peter Walton. Dalam partai replay (pertemuan pertama berakhir 1-1) tersebut gol pembuka adalah hasil bunuh diri bek The Blades, Kyle Naughton (24’).

Sundulan kepala Naughton ke arah belakang disebut Blackwell belum melewati garis gawang dan memang rekaman video menunjukkan demikian.

Bola pertama membentur mistar, kemudian mengenai garis gawang dan memantul lagi mengenai tiang, tapi Walton langsung mengesahkan gol karena melihat asisten wasit menunjuk ke tengah lapangan tanda bola masuk.

Hal yang patut dipuji adalah sikap Blades yang tetap positif dan berhasil membalas lewat Billy Sharp di menit ke-32. Hull akhirnya unggul lewat sontekan Peter Halmosi di pertengahan babak kedua.

Ini adalah kelolosan Tigers untuk pertama kalinya ke perempatfinal dalam 38 tahun terakhir. (Darojatun)


---------

Liverpool
Bendera Memudar

Pulang tanpa membawa angka adalah sebuah kemunduran besar bagi Liverpool dan niatnya meraih titel. Kata menyerah belum muncul, tapi Rafael Benitez sudah menyadari kans pasukannya terus mengerdil.

The Riverside sekali lagi menjadi momok bagi Liverpool. Kemenangan terakhir Si Merah di sana pada Maret 2002 tak hanya batal terulang, tapi malah kekalahan yang mesti ditelan pada Sabtu (28/2).

Dirk Kuyt, Nabil El-Zhar, dan Ryan Babel gagal mengubah peluang yang ada menjadi gol penyeimbang. Tanpa Fernando Torres akibat cedera dan belum kembali eksplosifnya Steven Gerrard dapat dikedepankan. Toh Benitez sadar benar kemandulan ini, terutama di awal paruh pertama dengan apa pun alasannya, berperan besar pada kekalahan. Penyakit tersebut terasa menahun musim ini.

“Jika ingin menang, tim harus memanfaatkan kesempatan. Pada 30 menit pertama, kami mendapat lima peluang tapi tak membuat gol satu pun. Sebuah masalah musim ini dan hari ini tak berbeda,” katanya di Sky Sports.

Tak mampu membuat gol, Si Merah malah kebobolan. Sepak pojok Stewart Downing dari kanan bukan cuma tak dapat dihalau, tapi mengenai kaki Xabi Alonso dan menerobos masuk ke gawang Jose Reina.

Saat Si Merah bernafsu menyamakan skor, sebuah serangan balik tuan rumah semakin menenggelamkan mereka. Lesatan Jeremie Aliadiere dari sayap kanan dilanjutkan dengan sodoran untuk Tuncay Sanli. Striker asal Turki itu menempatkan bola ke pojok kanan Pepe Reina.

Jika kemarin-kemarin masih berusaha mempertahankan keyakinannya, kali ini Benitez mengakui kans kubunya sungguh tipis. Kemasygulan tampak jelas di raut wajah pelatih dari Spanyol itu.

“Sebelum pertandingan, situasi sudah sangat sulit. Sekarang dipastikan lebih berat lagi,” katanya soal kesempatan melewati Man. United di klasemen akhir nanti. Pengibaran bendera putih tinggal tunggu waktu saja.

Penundaan Kontrak

Jarak tujuh poin dengan United gagal dipersempit walau Liverpool sudah menjalani satu laga lebih banyak. Hasil ini terasa lebih pahit lagi bagi Merseyside Merah dengan kenyataan mereka tergusur ke tempat ketiga pada klasemen. Chelsea, yang menang 2-1 atas Wigan di saat yang sama, menggeser Reds.

The Boro meraih kemenangan pertama dalam 15 partai liga, tepatnya sejak 9 November. Dengan skuad yang sama dengan kala mengalahkan West Ham di Piala FA tengah pekan lalu, Boro praktis mengungguli tamunya. Semangat keluar dari jerat degradasi ternyata lebih besar daripada ambisi meraih juara.

Pertanyaan selanjutnya adalah masa depan Benitez jika gagal menutup dahaga titel sejak 1990. Walau Rick Parry sudah dipastikan hengkang di akhir musim, kontrak Rafa masih terkatung-katung.

Sehari setelah laga, Kuyt mengaku terang-terangan telah diberi tahu si pelatih soal penundaan ikatan baru plus alasannya. “Rafa mengatakan ingin memberi saya kontrak, tapi ia ingin lebih dulu mendapat kontraknya sendiri,” kata pemain asal Belanda itu.

Benitez sendiri mengaku agennya tengah mencoba mengatur negosiasi. “Penasihat saya telah mengontak penasihat para pemilik. Kami akan menunggu perkembangan,” tutur sang bos.

Mungkin tengah pekan, ketika menjamu Sunderland, Rafa bisa merasa sedikit lega. (Christian Gunawan)




Aston Villa dan Arsenal
Potters Topang Gunners

Aston Villa seharusnya bisa menjauh dari kejaran Arsenal. Apa daya, kelengahan di menit-menit akhir saat menjamu klub papan bawah, Stoke, Minggu (1/3), menghilangkan dua angka.

Villa menjadi topik perbincangan hangat setelah tersingkir dari Piala UEFA akibat menurunkan tim lapis kedua. Para pemain yakin keputusan Martin O’Neill ini akan membantu mereka finis di zona impian: empat besar.

Villa, di kandangnya, mencoba mendominasi. Stiliyan Petrov membuat gol pembuka dengan tembakan keras. Thomas Sorensen, sang kiper, tampak tak bisa melihat arah bola.

Angka penuh seolah siap diraup Villa ketika John Carew membuat gol first time spektakuler di menit ke-79 mengeksekusi sodoran Petrov. Namun, klub kota Birmingham ini lengah di pengujung duel.

Dua menit sebelum waktu normal habis, Ryan Shawcross menyundul umpan Liam Lawrence dari kanan. Saat injury time kepanikan membawa Villa gagal menyapu umpan panjang Salif Diao dan memungkinkan Glenn Whelan menembak keras dari luar kotak, skor 2-2.

“Kami lebih dari kecewa, remuk redam tepatnya. Saat ini sulit dicerna mengapa. Lawan datang untuk bertahan dan kami tak bermasalah dengan hal itu. Tergantung kami sendiri apakah bisa mendobrak dan kami bisa melakukannya. Saya rasa empat besar yang biasanya bisa membaca hal ini. Apakah ini pelajaran untuk kami? Semoga saja,” kata O’Neill di Sporting Life.

Taktis, Teknis, Psikologis

Satu angka membawa The Potters menyamai perolehan Blackburn dan Middlesbrough, yang berada di posisi ke-17 dan 18. Stoke masih berada di bawah kedua klub. Efek gol Whelan tak hanya terasa di papan bawah.

Bagi Arsenal, keberhasilan The Potters menahan Villa untuk empat besar ini menjadi kabar gembira. Arsene Wenger boleh jadi telah uring-uringan, membayangkan posisi Villans semakin sulit dikejar seusai partai kacamata di kandang kontra Fulham pada Sabtu.

Namun, The Gunners sudah memiliki kegamangan tersendiri. The Professor, yang gelisah, akhirnya mengakui masalah pada kemampuan ofensif lini depannya.

“Kemampuan kami membuat gol merosot lebih dari lima laga. Banyak alasan untuk itu. Sulit memilah mana alasan taktis, teknis, dan psikologis,” tutur Wenger di BBC. Kronis! (chrs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar