Selasa, 14 April 2009

Apa Kata Alkitab Tentang Uang





Pat Robertson akan menjelaskan bagaimana kita membelanjakan uang dan seberapa besar kita menilainya hingga hal itu pada akhirnya menentukan apakah kita sedang melayani Tuhan atau keinginan kita sendiri.

Uang bukanlah akar kejahatan. Alkitab mengatakan dalam 1 Timotius 6:10 : "Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka." Penggunaan uang dapat menjadi amat berfaedah. Uang dapat digunakan untuk membangun rumah yatim piatu dan rumah sakit, memberi makan si miskin, memberitakan kabar baik, membangun universitas, mendidik orang dalam kebenaran, untuk mendirikan rumah ibadah/ gereja, untuk memberitakan Injil. Butuh uang untuk mencetak kitab Suci, untuk mempublikasikan buku rohani dan untuk mengiklankan pertemuan pekabaran Injil. Tidak ada yang salah dengan yang namanya uang.

Pertanyaannya ialah untuk tujuan apakah uang itu digunakan? Apakah dipakai untuk kemuliaan nama Tuhan atau dipakai hanya untuk kesenangan? Apakah dipakai untuk kesombongan, mendukung pemerintah yang diktator dan membeli senjata yang pada akhirnya dipakai membunuh manusia, atau dipakai untuk tujuan yang lebih besar dan mulia?

Cinta akan uang adalah akar kejahatan, karena beberapa orang mencintai uang lebih daripada mereka mencintai Tuhan. Yesus mengatakan kita tidak dapat melayani Tuhan sekaligus Mamon (dewa kekayaan dan ketamakan yang salah). Matius 6:24 : "Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."

Pencari upah harus mengumpulkan uang untuk tetap hidup. Kita menyebutnya "mengumpulkan kehidupan". Dalam kehidupan sosial masa kini, jika seorang lelaki tidak memiliki upah atau gaji maka dia dapat menghadapi kelaparan dan kematian. Suplai makanan menjauhkan dirinya dari ketakutan akan kematian akibat kelaparan. Belakangan, uang menjadi alat penukar untuk suplai makanan dan pakaian. Segera saja, mereka yang memiliki uang "lebih" lupa pada alasan mengapa mereka mengakumulasi begitu banyak kemakmuran. Pengejaran akan uang berakhir pada tujuan pribadi - status symbol - ukuran pencapaian. Pertanyaannya : "sampai berapa banyak uang itu cukup baginya?" Hampir selalu dihubungkan dengan uang - bukan lagi kemampuan musik, keahlian atletik atau kadar kerohanian seseorang.

Orang kaya mulai merasa lebih berkuasa terhadap mereka yang mengumpulkan uang hanya untuk hidup. Dia dapat menikmati kehidupan mewah yang tidak tersedia di antara orang-orang rata-rata kebanyakan. Dia juga diberikan kekuasaan yang besar dan dapat menggunakan uangnya untuk mengendalikan dan mendominasi orang lain. Uang telah menjadi begitu penting dimana para pria akan bersedia menipu, berbohong, menyuap, memfitnah dan membunuh untuk mendapatkan uang itu. Cinta akan uang pada akhirnya menjadi berhala. Inilah mengapa Paulus mengatakan : Cinta akan uang adalah akar segala kejahatan.


--
Mengenal Pos-pos Pengeluaran Yang Besar (1)


Meski tidak pernah diinginkan terjadi dalam keuangan keluarga ataupun perusahaan, defisit itu seringkali tidak bisa dihindari. Bahkan uniknya, seringkali defisit terjadi berulang-ulang dan dari bulan ke bulan tanpa bisa dihentikan. Defisit adalah suatu kondisi di mana pengeluaran keluarga Anda lebih besar daripada pemasukan.

Karena itu, bila pemasukan Anda adalah Rp 2 juta per bulan, maka akan lebih baik bila pengeluaran Anda lebih kecil daripada Rp 2 juta. Karena bila pengeluaran Anda lebih dari Rp 2 juta (terjadi defisit), maka selisihnya mungkin harus Anda ambil dari simpanan yang Anda miliki, entah dari tabungan, deposito atau simpanan yang lain. Bila yang terjadi pengeluaran Anda terus menerus melebihi pemasukan Anda tiap bulan, jelas: simpanan Anda akan berkurang terus sehingga lama kelamaan akan habis.

Karena itu, penting sekali bagi Anda untuk bisa mengatur pengeluaran agar tetap lebih rendah dari pemasukan. Dengan demikian, simpanan Anda tidak akan berkurang, bahkan sebaliknya: Anda jadi bisa menabung dan simpanan Anda akan terus bertambah. Gambarannya seperti di bawah ini:

Pemasukan Rp 1.000
Pengeluaran Rp 900
--------------------
Selisih Rp 100

Jadi, kalau dilihat dari sisi pengeluaran, semakin rendah pengeluaran yang Anda lakukan setiap bulan, maka akan semakin besar pula selisih uang yang akan Anda miliki, sehingga makin besar pula jumlah uang yang bisa Anda tabung.

Masalah yang sering muncul disini adalah bahwa tidak semua orang bisa dengan cukup mudah menekan pengeluarannya. Ini terutama lebih terasa bila seseorang sudah berkeluarga. Sebuah keluarga seringkali memiliki pengeluaran yang cukup besar setiap bulannya sehingga tidak ada uang yang bisa ditabung. Yang tidak disadari, seringkali pengeluaran yang besar tersebut terjadi karena banyaknya pos-pos pengeluaran yang jumlahnya berlebihan. Berdasarkan pengalaman saya dalam memberikan Konsultasi Keuangan Lisan kepada klien, ada beberapa pos pengeluaran yang seringkali memiliki jumlah yang terlalu besar. Inilah mereka.

1. Tagihan Telepon

Tagihan telepon termasuk pos yang sering membengkak karena seringkali telepon dipakai untuk hal-hal yang tidak produktif. Jangankan ABG atau remaja, orang dewasa saja cukup sering menggunakan telepon hanya untuk ngobrol yang tidak tentu arah hingga berjam-jam lamanya. Belum lagi bila kebiasaan itu dilakukan hampir setiap hari. Kalau masih lokal sih tidak apa-apa. Tapi terkadang seringkali dilakukan dari telepon rumah ke ponsel yang dihitung sebagai interlokal.

Penyebab lain yang bisa membuat tagihan telepon bengkak adalah seringnya penggunaan JAPATI. Buat Anda yang belum tahu, JAPATI adalah singkatan dari Jasa Pintar Teknologi Informasi, sebuah jasa layanan hiburan melalui telepon. Banyak orang tertarik menggunakan jasa ini karena kentalnya unsur hiburan dan kadang-kadang adanya hadiah. Tarif penggunaan Japati yang nomornya biasa dimulai dengan angka 0800, 0805, 0807 dan 0809 ini bisa berkisar sebesar Rp 1.500 Rp 3.300 per menit. Dengan pengenaan tarif seperti itu, wajar bila tarif telepon bisa membengkak tidak karuan.

Apa lagi? Internet. Internet adalah salah satu penyebab yang juga bisa membuat Tagihan Telepon Anda menjadi bengkak. Umumnya, penggunaan internet bisa dibagi menjadi beberapa tujuan. Yang pertama adalah untuk penggunaan e-mail (surat elektronik). Yang kedua adalah untuk penggunaan web-browsing (pencarian situs). Sedangkan yang ketiga adalah untuk chatting (bercakap-cakap). Dari ketiganya, biasanya yang terakhirlah (chatting) yang paling berpotensi menggendutkan tagihan telepon Anda. Barulah disusul web-browsing, dan - yang paling tidak membuat Tagihan Telepon Anda bengkak - adalah untuk penggunaan e-mail.

2. Busana dan Aksesorinya

Selain telepon, pengeluaran besar berikutnya yang sering terjadi adalah pengeluaran untuk membeli busana dan aksesoris. Yang dimaksud adalah barang-barang penutup dan penghias tubuh. Contohnya seperti baju, celana, ikat pinggang, jam tangan, kaus kaki, sepatu, atau tas. Kadang-kadang, masih ditambah dengan jas atau blazer, kemudian jaket, denim atau cardigan.

Kita tidak bisa menutup mata bahwa kadang-kadang gengsi memegang peranan penting dalam pembelian busana dan aksesori. Banyak orang yang karena gengsi membeli busana dan aksesori karena merek yang cukup terkenal. Padahal banyak merek lain yang tidak kalah bagus yang bisa dibeli dengan harga yang lebih terjangkau.

Selain itu, adanya keinginan seseorang untuk tampil rapi, necis, sering membuat orang membeli busana dan aksesori secara berlebihan dalam hal kuantitas. Padahal, belum tentu busana dan aksesoris tersebut akan selalu dipakai. Saya ingat bahwa saya pernah karena lapar mata - membeli sebuah tas yang harganya cukup mahal, yang ternyata hanya saya pakai beberapa kali saja, sebelum akhirnya tas itu teronggok dengan manisnya di kamar tidur saya dan tak pernah dipakai lagi.


---
17 Tips Finansial Penting Bagi Wanita (Bag. 1)


Mungkin terdengar tidak adil, tetapi wanita terkadang mendapatkan ketidakuntungan ketika berhubungan dengan finansial. Meskipun perbedaan telah berkurang semenjak kira-kira 50 tahun lalu, tetap saja wanita menghasilkan lebih sedikit dibandingkan oleh pria. Tapi situasi tersebut tidaklah tanpa harapan. Banyak hal yang wanita bisa lakukan untuk mengamankan masa depan finansial mereka. Berikut adalah beberapa tips yang bisa menolong anda menambahkan kontrol dan kepercayaan diri anda ketika berhadapan dengan masalah finansial anda.

1. Buat sasaran finansial anda - Membuat setting sasaran bagi diri anda sendiri bisa menjadi salah satu hal paling penting dalam kesuksesan finansial anda. Mengetahui dimana anda ingin berakhir adalah langkah pertama untuk mencapainya. Maka, duduklah dan bayangkan apa yang menjadi sasaran besar finansial anda dan bagaimana anda merencanakannya untuk mencapainya. Pastikan anda mengevaluasi perkembangan anda sejalan waktu apakah anda tetap dalam jalur pastinya untuk bertemu dengan sasaran-sasaran anda.

2. Jangan bertempur sendiri - Jika anda memiliki masalah dengan menangani masalah keuangan anda, anda tidak perlu menghadapinya sendiri, akan sangat menolong jika anda bergabung dengan kelompok pendukung yang berhubungan dengan masalah keuangan. Wanita terkadang merasa terintimidasi ketika berhubungan dengan investasi, dan merasa tidak pasti tentang pilihan-pilihan yang menyebabkan intimidasi ini. Ketika anda belajar mengenai keuangan anda, anda akan merasa lebih percaya diri.

Finance Consultation3. Dapatkan bantuan professional - Diluar dari kelompok, jika anda membutuhkan bimbingan permasalahan keuangan akan lebih baik jika anda mencari professional yang bisa menolong anda. Meskipun mereka mengenakan harga, keuntungan dari pengalaman dan pengetahuan mereka bisa menguntungkan. Pastikan anda menemukan seseorang yang bisa anda percaya. Dapatkan rekomendasi dari teman atau relasi jika memungkinkan.

4. Kontrol keuangan anda sendiri - Ketika kebanyakan wanita mengatur sendiri keuangan mereka dari hari ke hari, masih ada saja wanita yang memberikan keputusan tersebut kepada pasangan. Ketahui kemana uang anda pergi dan pastikan itu diinvestasikan dengan cara yang menurut anda cocok.

Buy House5. Beli rumah anda - Wanita terkadang menunggu sampai mereka menikah untuk membeli rumah bersama pasangan mereka nantinya, atau mereka mengharapkan suami mereka untuk membeli rumah bagi mereka. Ketika situasi seperti ini bisa berhalangan dengan keterbatasan keuangan, anda perlu mencoba untuk membeli rumah anda sendiri. Untuk jangka panjang, menyewa adalah investasi yang buruk. Jika anda berencana untuk tinggal dalam beberapa tahun yang cukup lama dan bisa untuk membayar di muka, membeli rumah adalah investasi yang lebih baik

Tips-tips yang menarik bukan ? Pelajari dan praktekkan tips-tips yang cocok dengan diri anda. Untuk tips-tips selanjutnya, anda bisa simak di Personal Finance di menu Money.

Did Anyone Ever Tell You,
Just How Special You Are
The Light that You Emit
Might even Light a Star



Did Anyone Ever Tell You
How Important You Make Others Feel
Somebody out here is Smiling
About Love that is so Real


Did Anyone Ever Tell You
Many Times, When They were Sad
Your E-mail made Them Smile a bit
In Fact It made Them Glad


For the Time You Spend Sending Things
And Sharing Whatever You Find
There are No Words to Thank You
But Somebody, Thinks You're Fine


Did Anyone Ever Tell You
Just How Much They Love You
Well, My Dearest Friend
Today I am Telling You

Tidak ada komentar:

Posting Komentar