Ketika mula didirikan, PT Pembangunan Jaya cuma dikelola oleh lima orang. Kantornya menumpang di sebuah kamar kerja Pemda DKI Jakarta Raya. Kini, 20-an tahun kemudian, Pembangunan Jaya Group memiliki sedikitnya 20 anak perusahaan dengan 14.000 karyawan. Namun, Ir. Ciputra, sang pendiri, belum merasa sukses. ''Kalau sudah merasa berhasil, biasanya kreativitas akan mandek,'' kata Dirut PT Pembangunan Jaya itu.
Ciputra memang hampir tidak pernah mandek. Untuk melengkapi 11 unit fasilitas hiburan Taman Impian Jaya Ancol (TIJA), Jakarta -- proyek usaha Jaya Group yang cukup menguntungkan -- telah dibangun ''Taman Impian Dunia''. Di dalamnya termasuk ''Dunia Fantasi'', ''Dunia Dongeng'', ''Dunia Sejarah'', ''Dunia Petualangan'', dan ''Dunia Harapan''. Sekitar 137 ha areal TIJA yang tersedia, karenanya, dinilai tidak memadai lagi. Sehingga, melalui pengurukan laut (reklamasi) diharapkan dapat memperpanjang garis pantai Ancol dari 3,5 km menjadi 10,5 km.
Masa kanak Ciputra sendiri cukup sengsara. Lahir dengan nama Tjie Tjin Hoan di Parigi, Sulawesi Tengah, ia anak bungsu dari tiga bersaudara. Dari usia enam sampai delapan tahun, Ci diasuh oleh tante-tantenya yang ''bengis''. Ia selalu kebagian pekerjaan yang berat atau menjijikkan, misalnya membersihkan tempat ludah. Tetapi, tiba menikmati es gundul (hancuran es diberi sirop), tante-tantenyalah yang lebih dahulu mengecap rasa manisnya. Belakangan, ia menilainya sebagai hikmah tersembunyi. ''Justru karena asuhan yang keras itu, jiwa dan pribadi saya seperti digembleng,'' kata Ciputra.
Pada usia 12 tahun, Ciputra menjadi yatim. Oleh tentara pendudukan Jepang, ayahnya, Tjie Siem Poe, dituduh anti-Jepang, ditangkap, dan meninggal dalam penjara. ''Lambaian tangan Ayah masih terbayang di pelupuk mata, dan jerit Ibu tetap terngiang di telinga,'' tuturnya sendu. Sejak itu, ibunyalah yang mengasuhnya penuh kasih. Sejak itu pula Ci harus bangun pagi- pagi untuk mengurus sapi piaraan, sebelum berangkat ke sekolah -- dengan berjalan kaki sejauh 7 km. Mereka hidup dari penjualan kue ibunya.
Atas jerih payah ibunya, Ciputra berhasil masuk ke ITB dan memilih Jurusan Arsitektur. Pada tingkat IV, ia, bersama dua temannya, mendirikan usaha konsultan arsitektur bangunan -- berkantor di sebuah garasi. Saat itu, ia sudah menikahi Dian Sumeler, yang dikenalnya ketika masih sekolah SMA di Manado. Setelah Ciputra meraih gelar insinyur, 1960, mereka pindah ke Jakarta, tepatnya di Kebayoran Baru. ''Kami belum punya rumah. Kami berpindah-pindah dari losmen ke losmen,'' tutur Nyonya Dian, ibu empat anak. Tetapi dari sinilah awal sukses Ciputra.
Pada tahun 1997 terjadilah krisis ekonomi. Krisis tersebut menimpa tiga group yang dipimpin Ciputra: Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group. Namun dengan prinsip hidup yang kuat Ciputra mampu melewati masa itu dengan baik. Ciputra selalu berprinsip bahwa jika kita bekerja keras dan berbuat dengan benar, Tuhan pasti buka jalan. Dan banyak mukjizat terjadi, seperti adanya kebijakan moneter dari pemerintah, diskon bunga dari beberapa bank sehingga ia mendapat kesempatan untuk merestrukturisasi utang-utangnya. Akhirnya ketiga group tersebut dapat bangkit kembali dan kini Group Ciputra telah mampu melakukan ekspansi usaha di dalam dan ke luar negeri.
Ciputra telah sukses melampaui semua orde; orde lama, orde baru, maupun orde reformasi. Dia sukses membawa perusahaan daerah maju, membawa perusahaan sesama koleganya maju, dan akhirnya juga membawa perusahaan keluarganya sendiri maju. Dia sukses menjadi contoh kehidupan sebagai seorang manusia. Memang, dia tidak menjadi konglomerat nomor satu atau nomor dua di Indonesia, tapi dia adalah yang TERBAIK di bidangnya: realestate.
Pada usianya yang ke-75, ketika akhirnya dia harus memikirkan pengabdian masyarakat apa yang akan ia kembangkan, dia memilih bidang pendidikan. Kemudian didirikanlah sekolah dan universitas Ciputra. Bukan sekolah biasa. Sekolah ini menitikberatkan pada enterpreneurship. Dengan sekolah kewirausahaan ini Ciputra ingin menyiapkan bangsa Indonesia menjadi bangsa pengusaha.
Singa-Singa Afrika
Jakarta - Afrika dikenal sebagai salah satu bagian dari planet bumi yang melahirkan banyak pesepakbola hebat. Siapa saja raja-raja benua hitam itu, berikut ini daftar pemain Afrika terbaik dari tahun 1970.
Digagas majalah France Foootball (1970-1994)
1970 Salif KEITA Mali
1971 Ibrahim SUNDAY Ghana
1972 Chérif SOULEYMANE Guinea
1973 Tshimimu BWANGA Zaire
1974 Paul MOUKILA Kongo
1975 Ahmed FARAS Maroko
1976 Roger MILLA Kamerun
1977 Tarak DHIAB Tunisia
1978 Abdul RAZAK Ghana
1979 Thomas N'KONO Kamerun
1980 Jean MANGA-ONGUENE Kamerun
1981 Lakhdar BELLOUMI Aljazair
1982 Thomas N'KONO Kamerun
1983 Mahmmoud AL-KHATIB Mesir
1984 Téophile ABEGA Kamerun
1985 Mohammed TIMOUMI Maroko
1986 Badou ZAKI Maroko
1987 Rabah MADJER Aljazair
1988 Kalusha BWALYA Zambia
1989 George WEAH Liberia
1990 Roger MILLA Kamerun
1991 Abedi AYEW PELE Ghana
1992 Abedi AYEW PELE Ghana
1993 Abedi AYEW PELE Ghana
1994 George WEAH Liberia
Digagas KOnfederasi Sepakbola Afrika (CAF)
1991 Abedi AYEW PELE Ghana
1992 Abedi AYEW PELE Ghana
1993 Rashidi YEKINI Nigeria
1994 Emmanuel AMUNIKE Nigeria
1995 George WEAH Liberia
1996 Nwankwo KANU Nigeria
1997 Victor IKPEBA Nigeria
1998 Mustafa HADJI Maroko
1999 Nwankwo KANU Nigeria
2000 Patrick MBOMA Kamerun
2001 El-Hadji DIOUF Senegal
2002 El-Hadji DIOUF Senegal
2003 Samuel ETO'O Kamerun
2004 Samuel ETO'O Kamerun
2005 Samuel ETO'O Kamerun
2006 Didier DROGBA Pantai Gading
2007 Frederic KANOUTE Mali
---
Casillas di Buku Rekor Madrid
Madrid - Buku rekor Real Madrid kembali mencatatkan nama baru di dalamnya pekan ini. Setelah Raul Gonzales, kini gantian Iker Casillas yang menorehkan sebuah pencapaian menyusul kemenangan tipis atas Racing Santander.
Raul pekan lalu kembali mencatatkan namanya di buku rekor Madrid setelah mencetak gol yang membuatnya menyamai jumlah gol Alfredo Di Stefano sebagai top skorer sepanjang masa klub. Sementara dengan penampilannya dinihari tadi, Casillas menyamai catatan Paco Buyo sebagai kiper dengan penampilan terbanyak untuk Madrid.
Dengan laga di Santiago Berneabeu tersebut, Casillas kini sudah 454 kali mengawal gawang Los Merengues di semua ajang, menyamai rekor milik penjaga gawang Madrid di era 1980-1990-an Paco Buyo. Torehan yang sungguh fenomenal mengingat usia kiper internasional Spanyol itu baru 27 tahun.
Sebelumnya saya tak tahu kalau saya akan memecahkan sebuah rekor sampai wartawan memberitahu saya dua bulan lalu. Sebuah kehormatan untuk bisa menyamai rekor Paco Buyo, idola buat banyak penjaga gawang, dan akan sangat menyenangkan untuk bisa melewati rekornya, ungkap Casillas usai pertandingan seperti diberitakan Marca.
Saya tak pernah membayangkannya saat menjalani debut bersama Madrid," sambung kiper nomor satu Spanyol itu.
Laga pertama Casillas bersama Madrid terjadi pada 12 September 1999 menghadapi Athletic Bilbao. Setelah menjalani 454 laga, kiper hasil binaan sekolah sepakbola Madrid itu sudah memenangi empat gelar La Liga, dua tropi Liga Champions dan satu Piala Interkontinental. Torehan lain Casillas adalah sukses mengantar Madrid merebut tiga gelar Piala Super Spanyol juga Piala Super Eropa.
Dengan umur yang masih muda dan usia produktif kiper yang lebih panjang, Casillas malah berpeluang memecahkan rekor penampil terbanyak buat "Si Putih". Hal mana diakui sendiri oleh Buyo.
Itu tidak menyakitkan saat rekor yang Anda miliki dipecahkan oleh kiper terbaik di dunia. Karena kualitas fisik dan skillnya, Casillas akan bermain lebih banyak dibanding Raul dan memecahkan rekor klub ini. Dia punya keinginan besar untuk memenangi kejuaraan dan terus berkembang, sanjung Buyo.
Saat ini hanya ada lima pemain yang punya catatan pertandingan lebih banyak dibanding Casillas yakni: Manolo Sanchis (712), Raul (684), Carlos Santillana (643), Paco Gento (605) dan Fernando Hierro (601).
Selasa, 14 April 2009
KISAH Ir. CIPUTRA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar