Jumat, 24 April 2009

Cara Bijak Atur Uang Ala Raja Salomo





Mungkin investor terbaik yang pernah dikenal dunia adalah Raja Salomo. Ratu Sheba menyebutkan bahwa apapun yang disentuhnya mendatangkan kemakmuran. Kelihatannya masuk akal, seAndainya Anda dapat mengumpulkan nasihat investasi Salomo maka persentase keuntungan Anda pun dapat bertambah. Beruntung, Salomo banyak berbicara tentang filosofi keuangan-nya sebagaimana hal lain dalam hidupnya.

Tuhan mengatakan pada Salomo bahwa ia akan memberkatinya dengan kekayaan, kehormatan dan kebijaksanaan. Selama berabad-abad ia dicatat sebagai orang yang paling bijaksana yang pernah hidup. (Anda dapat membaca mengenai Salomo dalam kitab Pengkhotbah dan Amsal.)



Prinsip Investasi #1: DIVERSIFIKASI



Salomo menulis, berikanlah bagianmu pada tujuh bahkan delapan, karena kamu tidak tahu kemalangan apa yang akan terjadi di atas bumi (Pengkhotbah 11:2).



Bagi kekayaan Anda (investasi uang) dalam tujuh bagian dan jangan menaruh resiko hanya pada satu tempat. Diversifikasi (pengelompokan/pembagian) perlu dilakukan tanpa memAndang umur, pendapatan, kerangka waktu, atau kepribadian seseorang. Jika tabungan Anda bertambah, pembagiannya pun harus bertambah pula. Diversifikasi tidak menjamin kesuksesan namun dapat mengurangi resiko. Tanamkan uang Anda dalam berbagai bentuk investasi: obligasi, saham asing atau domestik, real estate. Perusahaan pengelola dana ('Mutual Fund') menawarkan beragam diversifikasi hanya dalam satu jenis pengelolaan dana. Selain itu investasikan dalam beberapa jenis pengelolaan dana: baik kecil, menengah dan besar, pada pasar modal, pendapatan meningkat atau pendapatan tetap dll.



Prinsip Investasi #2: ETIKA BERINVESTASI



Nasihat Salomo, Kesimpulan dari segala yang didengar adalah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintahNya, karena ini adalah kewajiban setiap orang (Pengkhotbah 12:13).



Ini merupakan nasihat yang baik untuk semua orang, terlebih orang Kristen. Tanyakan pada diri Anda, apakah hal yang akan kukerjakan menyenangkan Tuhan? Jika tidak, jauhilah - seberapapun besar keuntungan yang akan diperoleh.



Ada banyak investasi yang memberikan keuntungan tinggi dengan resiko kecil ataupun tanpa resiko. Masalahnya adalah investasi tersebut memanfaatkan kelemahan pihak lain. Orang-orang Kristen harus mempertimbangkan lebih dalam jika akan berinvestasi di perusahaan pengelola dana yang tidak memiliki etika sosial. Sulit untuk mewujudkan hal tersebut, terutama bila diterapkan dalam perusahaan pengelola dana karena investasinya berupa persentase kepemilikan. Sebuah laporan berkala bernama Social Investment Forum mencatat perusahaan-perusahaan pengelola dana yang memperjuangkan nilai-nilai Kristen-Judeo dalam kegiatannya. Anda dapat juga mencari dalam terbitan Sound Mind Investing. Barangkali cara yang lebih efektif untuk menyatakan ketidak-setujuan Anda adalah dengan memboikot produk-produknya.



Prinsip Investasi #3: PENASIHAT YANG BAIK



Hal ini perlu guna perencanaan yang baik. Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak (Amsal 15:22). Dapatkan rekomendasi yang baik melalui penasihat investasi dan perencana keuangan. (Seringkali orang Kristen tidak memberikan penilaian yang jujur tentang kemampuan seseorang, dan tidak mau memberitakan laporan yang jelek. Inilah ketidak-jujuran) Gunakan lebih dari satu penasihat setiap saat, masukkan juga pasangan Anda. Katakan Anda menghendaki kejujuran mereka sebagaimana mereka pun mengharapkannya dari Anda.

Anjing Yang Berjalan Diatas Air


Ada sebuah cerita kuno yang lucu namun sangat bermakna. Dikisahkan ada dua orang petani, yang satu selalu bersikap optimis, sedangkan yang satunya selalu pesimis. Suatu hari petani yang optimis berkata, "Hari yang indah, matahari bersinar terang."

Si pesimis menanggapi, "Ya, tapi aku takut jika terlalu banyak sinar matahari, pucuk-pucuk daun akan terbakar."

Jawab si optimis,"Tapi kan curah hujan bulan ini cukup baik."

Nah itu dia, aku juga takut bisa saja kita akan kebanjiran dan tanaman ini akan mati.

Suatu hari si petani optimis menceritakan tentang anjing yang baru dibelinya kepada si petani optimis.

Sudah lihat anjing pemburu yang baru kubeli belum? Dia adalah anjing pemburu paling hebat yang pernah ada.

Maksudmu anjing blasteran yang aku lihat dikurung di belakang rumahmu? Menurutku sih kurang bagus.

Kalau begitu mari kita buktikan besok. Mari kita berburu, tantang si petani optimis.

Pada esok harinya dua petani itu pergi berburu bebek-bebek. Ketika mereka berhasil menembak beberapa bebek, si petani optimis menyuruh anjing tersebut mengambil bebek-bebek tersebut yang jatuh diseberang danau.

Si anjing menuruti perintah petani itu. Tetapi bukannya berenang melewati danau tersebut, si anjing berjalan diatas air mengambil bebek-bebek tersebut dan kembali kepada dua petani tersebut dengan cara yang sama.

Apa pendapatmu tentang hal ini, dia hebat bukan?

Setelah menimbang-nimbang si pesimis menjawab, "Hem... anjingmu tidak bisa berenang. Betul kan??"

Terkadang sebagai manusia kita seperti petani pesimis tersebut, kita tidak bisa melihat hal-hal baik dalam kondisi keuangan kita karena kita hanya terfokus kepada kesalahan dan masalah. Ada pepatah yang mengatakan bahwa "Ditengah-tengah kesulitan sekalipun ada suatu peluang."

Sikap optimis itu lebih dari sekedar percaya dengan apa yang Anda lihat. Optimis itu percaya sebelum melihat. Anda perlu percaya sebelum melihat, karena melihat itu berdasarkan kondisi, sedangkan percaya itu berdasarkan iman.

Kondisi perekonomian saat ini mungkin diluar kendali Anda, namun sikap Anda ada dalam kendali Anda. Untuk dapat melihat peluang bahkan dalam kesulitan seperti ini, pastikan Anda memiliki sikap optimis. Tuhan selalu bisa memberkati Anda dalam keadaan seperti apapun, namun Dia tidak bisa menolong Anda jika Anda tidak bisa mempercayaiNya. Percayailah Tuhan, dan temukan peluang dan berkat-berkat Tuhan yang telah Dia siapkan bagi Anda.

United Gagal ke Final Piala FA
Akibat Simpan Pemain

Sebanyak dua eksekusi penalti yang sukses diambil Nemanja Vidic dan Anderson Oliveira tidak cukup meloloskan Manchester United ke final Piala FA. Kubu Everton, yang dihadapi Setan Merah pada Minggu (19/4) di Wembley, justru hanya gagal sekali saja dalam lima kesempatan di adu tendangan penalti.

Skor 4-2 pun tercetak setelah dalam 120 menit kedua kubu bermain imbang 0-0. Andai tendangan terakhir yang diambil Phil Jagielka bisa tertahan kiper Ben Foster, sebenarnya United berpeluang menyamakan kedudukan menjadi 3-3.

Mandulnya Red Devils terkait dengan fakta disimpannya Wayne Rooney, Cristiano Ronaldo, dan Michael Carrick. Tak ada komentar dari Fergie soal langkahnya merotasikan pemain di semifinal cup competition yang bergengsi ini.

Pada partai puncak 30 Mei nanti, Everton akan menghadapi Chelsea, yang sehari sebelumnya menyingkirkan Arsenal 2-1 di tempat yang sama. The Blues sempat tertinggal setelah Theo Walcott membobol gawang Petr Cech pada menit ke-18, tapi kondisi berubah setelah Florent Malouda (33’) dan Didier Drogba (84’) membalas.

Keadaan ini mirip dengan comeback yang dilakukan Chelski di perempat final Liga Champion kedua melawan Liverpool (4-4). So, bisakah Chelsea mengawinkan gelar juara Piala FA dengan trofi Liga Champion?

“Itu akan sangat sulit. Kami cukup percaya diri, tapi saya hanya ingin mengomentari pencapaian kami selangkah demi selangkah,” kata gelandang The Blues, Frank Lampard, pada Setanta Sports. (Darojatun)

DATA-FAKTA
---------------------------------
Sabtu (18/4)
Arsenal vs Chelsea 1-2 (Walcott 18’; Malouda 33’, Drogba 84’); Tempat: Wembley (88.103); Wasit: M. Atkinson; K. Kuning: Denilson 73’, K. Toure 88’ [A]; Ivanovic 38’, Ballack 44’, Drogba 85’ [C]; K. Merah: -
ARSENAL (4-4-2) 21-Fabianski; 27-Eboue, 5-K. Toure, 18-Silvestre, 40-Gibbs; 4-Fabregas, 2-Diaby, 15-Denilson (8-Nasri 86’), 14-Walcott; 11-Van Persie (23-Arshavin 75’), 25-Adebayor (26-Bendtner 83’). Cadangan: 24-Mannone; 16-Ramsey, 17-A. Song, 12-Vela. Pelatih: A. Wenger (Pra)
CHELSEA (4-4-2) 1-Cech; 2-Ivanovic, 33-Alex, 26-Terry, 3-A. Cole; 13-Ballack, 8-Lampard, 5-Essien, 15-Malouda; 39-Anelka (21-Kalou 82’), 11-Drogba. Cadangan: 40-Hilario; 6-Carvalho, 35-Belletti, 42-Mancienne, 12-Mikel, 9-Di Santo. Pelatih: G. Hiddink (Bld)

Minggu (19/4)
Man. United vs Everton 0-0 (ap. 2-4); Tempat: Wembley (88.141); Wasit: M. Riley; K. Kuning: Rafael 27’, Tevez 34’, Scholes 93 [M]; Fellaini 84’, Cahill 110’ [E]; K. Merah: -
MAN. UNITED (4-4-2) 12-Foster; 21-Rafael, 5-R. Ferdinand, 15-Vidic, 20-Fabio (3-Evra 63’); 28-Gibson, 8-Anderson, 13-Park (18-Scholes 18’), 19-Welbeck; 32-Tevez, 41-Macheda (9-Berbatov 91’). Cadangan: 29-Kuszczak; 2-G. Neville, 17-Nani. Pelatih: Sir A. Ferguson (Sko)
EVERTON (4-4-1-1) 24-Howard; 2-Hibbert, 6-Jagielka, 5-Lescott, 3-Baines; 18-P. Neville, 21-Osman, 25-Fellaini (14-Vaughan 102’), 20-Pienaar; 17-Cahill; 9-Saha (26-Rodwell 70’). Cadangan: 1-Nash; 4-Yobo, 8-Castillo, 32-Gosling. Pelatih: D. Moyes (Sko)

Getting A Professional Into The Act


Do you see planning for your retirement as your responsibility or something someone else should do for you? That is a pretty shocking question isn?t it? It is the kind of question that makes it sound like if your retirement funds are under the care of your employer, that you are not being a responsible person.

Of course that is not the purpose of the question. If you have taken the step of participating in your employer?s retirement program or 401K, then you are definitely showing plenty of personal reasonability for your retirement planning. But when you think about it, what happens to your 401K funds once they are given to your employer? Most of us don?t know. We know that we get statements that show that what we invest is gaining in value and that the principle is safe and for us, that is often enough.

But it is easy to trust your employer that the funds are being managed well and that it all will be there when the time comes for you to use that 401K for retirement. The truth is that your employer probably has nothing to do with how well your retirement portfolio performs once the funds are taken out of your paycheck. In most cases, your employer hires a professional retirement planner who invests those funds to give you at least a modest return on investment. And that service is also taking a fee from your funds which is something that is done without giving you the chance to evaluate if they deserve the money they are making.

You have some rights when it comes to your retirement funds. So part of your rights is to see that people that work for you, such as a retirement planner, know what they are doing and are held accountable on a regular basis for the outcome of their financial management of your retirement funds. At the employer level, you probably won?t fire the financial planner. But you can demand to meet with them and communicate your financial plans. You can get a name of is responsible for what happens with your money. And if you find out who they really are, you will have more success in getting them to be accountable to you.

But you may also find yourself engaging a financial planner for funds that fall outside of employer 401K plans. For example if you leave a job, you can roll your 401K into a private IRA account and engage a financial planner to invest that money so it continues to grow steadily until you need it at the time of retirement.

Develop some standards by which any retirement planner you engage must be judged. A good way to pick a good financial planner is to use people you know and trust to give you guidance. If family members or close associates already are using a good financial planner, get that person?s name and phone number and schedule an interview. You can also find out if your bank, insurance company or credit union provides this service. They already work for you the good reputation of these trusted financial services people can pay off when you use them for financial planning for retirement.

Put some time and effort into researching if the retirement planner you are considering is capable and has a good reputation. They should have no trouble giving you references and documenting their success to show you that they can be trusted to take good care of your retirement funds. And if you do some up front due diligence, in the end you will be able to entrust this important resource to them knowing they are good stewards of the money that is going to give you a happy and peaceful retirement life.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar