Untuk mengelola keuangan Anda dengan benar, Anda membutuhkan 5 strategi berikut ini:
Rencanakan Tujuan Hidup Anda
Melakukan hal ini akan membentuk fondasi untuk strategi-strategi selanjutnya. Sebelum uang Anda dapat dikelola dengan benar Anda terlebih dahulu harus mengidentifikasi nilai-nilai dasar. Idealisme-idealisme dasar ini selanjutnya akan mengarahkan anda. Buatlah sebuah skala prioritas dimulai dengan hal-hal yang terpenting dalam hidup anda. Mulailah dengan hubungan Anda dengan Tuhan sebagai prioritas pertama, disusul dengan kesejahteraan keluarga, kemudian kesehatan, dan juga semua cita-cita pribadi Anda. Buatlah semacam pernyataan visi pribadi anda yang didasari oleh prioritas yang barusan Anda buat. Kemudian buatlah perencanaan untuk satu, tiga, lima, dan sepuluh tahun yang akan datang.
Dapatkan Nasehat Yang Benar
Hal keuangan bisa menjadi seperti sebuah teka-teki. Jika Anda bingung dalam menghitung pajak atau merencanakan budget, jangan pernah mencoba untuk berandai-andai dan akhirnya tersandung kemudian. Akuilah bahwa anda membutuhkan pertolongan. Berbicara dengan orang-orang profesional dan ahli dalam bidang ini terbukti dalam banyak kasus, sangatlah membantu. Cari dan temui orang yan dapat Anda percayai atau orang-orang yang direkomendasikan oleh teman-teman Anda.
Rencanakan Masa Pensiun Anda
Kebanyakan kita tidak mau bekerja seumur hidup dan memang seharusnya begitu. Untuk mulai merencanakan masa pensiun, mulailah dengan menyusun strategi. Tetapkan kapan Anda ingin pensiun dan kemudian buatlah perhitungan berapa banyak biaya yang Anda perlukan setiap tahun untuk hidup, setelah Anda benar-benar pensiun. Perhitungkan juga faktor inflasi dan kemudian jadilah orang yang realistis dalam hal standar hidup Anda. Konsultasikanlah dengan para ahli. Carilah seorang konsultan keuangan untuk menentukan bagaimana baiknya Anda mengelola aset yang ada, melipatgandakannya, serta bagaimana cara yang paling bijak untuk menggunakan uang tabungan Anda setelah pensiun.
Aturlah Pengeluaran Bulanan Anda
Kita semua berharap masih ada uang di tabungan sampai setiap akhir bulan, mesipun seringnya tidak begitu. Cara yang terbaik adalah hitung berapa pemasukan dan berapa pengeluaran Anda. Jangan melakukan ini dengan hanya menghafal di kepala saja karena Anda pasti membuat kesalahan. Sebaliknya, buatlah catatan atau bahkan gunakan program-program dalam komputer. Ingat bahwa uang yang Anda harus hitung adalah uang yan sudah dipotong pajak penghasilan.
Melindungi dan Menghindari Resiko
Berbicara mengenai resiko, kuncinya adalah menjaga keseimbangan. Kita memiliki keterbatasan dalam mempersiapkan rencana cadangan. Pasti ada saja yang tidak terpikir. Tapi sebuah rencana yang matang akan mencegah Anda untuk kehilangan uang dan aset secara bersamaan. Salah satu hal yang paling aman bagi Anda adalah milikilah asuransi. Untuk melindungi keluarga anda, cobalah untuk memiliki berbagai jenis asuransi yang tersedia saat ini seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi cacat tetap, asuransi rumah, dan juga kendaraan.
--
Rincian Singkat Pengeluaran Tiap Bulan
Tidak sedikit dari kita yang bingung dengan pengaturan keuangannya. Baru awal bulan saja uang gaji di tangan telah menipis, sementara ada beragam kebutuhan untuk dipenuhi. Sementara ada juga golongan pegawai yang penghasilannya kelihatannya lebih kecil tapi bisa memenuhi semua kebutuhan rumah tangganya. Apa yang salah?
Tampaknya ada banyak orang yang kurang memiliki pengetahuan tentang pembagian uang untuk kebutuhan hidupnya. Kurangnya pemahaman inilah yang seringkali membuat orang mengalami masalah terus menerus dalam mengatur keuangannya. Berikut ini adalah tips ideal pembagian pengeluaran tiap bulan. Kondisinya mungkin tidak sama di antara rumah tangga mengingat begitu beragamnya prioritas kebutuhan tiap keluarga. Namun setidaknya setiap keluarga atau individu bisa melihat kesamaan variabel kebutuhan yang pada dasarnya harus dipenuhi setiap keluarga atau individu :
1. Biaya tempat tinggal (32% dari pemasukan)
Biasanya, setiap orang yang belum memiliki tempat tinggal sendiri sangat terbebani oleh budget rumah setiap bulannya. Keluarga-keluarga muda sering melakukan kesalahan dengan membeli rumah dengan cicilan yang terlalu tinggi. Seharusnya, pemilihan tempat tinggal harus disesuaikan dengan pemasukan yang ada, bukan berdasarkan konsep ideal di benak Anda. Biaya ini sedah termasuk pembayaran tagihan listrik, air, telepon dll.
2. Makanan (15% dari pemasukan)
Banyak orang yang membeli dan menyimpan makanan secara tidak efisien. Contohnya ialah membeli jenis makanan yang salah sehingga akhirnya tidak dikonsumsi atau membeli makanan camilan yang hanya sekedar memenuhi lemari dan kulkas. Ketidakefektifan dalam membeli makanan dialami oleh sebagian besar rakyat Indonesia. Berikut ini adalah tips yang harus diikuti dalam berbelanja:
*
Selalu bawa daftar barang yang akan dibeli dan disiplinlah!
*
Beli lebih banyak bahan makanan yang dapat disimpan dalam jangka waktu lama.
*
Jangan membeli sesuatu karena ‘lapar mata'.
*
Kalau Anda mau, bawa kalkulator saat Anda belanja supaya tidak shock di mesin kasir.
*
Pelajari lewat pengalaman, toko mana yang menjual barang dengan harga paling murah, kemudian jangan pindah ke lain hati.
*
Perhatikan barang-barang yang sedang dalam harga promosi. Siapa tahu, barang yang Anda ingin beli ada di sana.
*
Jangan bawa anak kecil saat berbelanja. Biasanya mereka memiliki banyak permintaan terutama berbentuk makanan kecil instan.
*
Periksa dengan seksama setiap barang yang Anda beli. Jangan sampai harganya salah, sudah kadaluarsa atau salah merek.
3. Kendaraan (15% dari total pemasukan)
Nilai di atas berlaku jika Anda sedang mencicil sebuah kendaraan. Rata-rata orang membeli kendaraan dari kemauan, bukan kebutuhan. Jika kendaraan umum masih lebih masuk akal, kenapa tidak? Pengeluaran Anda bisa jauh lebih kecil.
4. Bayar hutang (5% dari total pemasukan)
Begitu banyak masyarakat kita yang terlilit hutang hari ini. Jika Anda adalah salah satunya, segera bebaskan diri, agar pengeluaran ini dapat digunakan untuk yang kebutuhan lainnya.
5. Hiburan (12% dari total pemasukan)
Orang Indonesia sangat menyukai hiburan dan cenderung boros dalam hal yang satu ini. Masyarakat di negara yang lebih maju menghabiskan 7% untuk hiburan dan 5% untuk asuransi. Masyarakat kita masih jarang yang menggunakan jasa asuransi, sehingga lebih tancap gas di dunia hiburan. Padahal seharusnya, biaya hiburan ialah biaya yang paling masuk akal untuk ditekan menjadi serendah-rendahnya.
6. Pakaian (5% dari total pemasukan)
Pengeluaran ini seharusnya sama sekali tidak perlu. Tetapi para wanita terutama, sangat sensitif jika menyangkut gaya terbaru. Sepatu, baju, make-up dan lainnya. Padahal tidak harus memakai baju baru untuk tetap terlihat rapih dan modis. Di sini kreativitas Anda dalam mengkombinasikan pakaian yang ada akan diuji.
7. Biaya kesehatan (5% dari total pemasukan)
Selalu biasakan menyisihkan uang untuk biaya kesehatan. Hal ini merupakan pengeluaran tak terduga. Jika Anda selalu sehat, bersyukurlah dan alokasikan dana ini untuk ditabung.
8. Tabungan (5% dari total pemasukan-minimal)
Jangan pernah lupa menabung. Sangat penting untuk menabung setiap bulan atau setiap kali Anda mendapat pemasukan. Uang yang telah dipersiapkan sebelumnya di bank dapat digunakan untuk apa saja, sekarang maupun belasan tahun yang akan datang.
9. Pengeluaran lain-lain (6% dari total pemasukan)
Pada prinsipnya ada banyak variabel kebutuhan yang harus dipenuhi setiap bulannya. Dengan mengetahui hal ini, semoga Anda disadarkan ketika memakai uang yang ada, jangan sampai ada kejadian dimana setengah penghasilan dipakai untuk berwisata, setelah itu Anda harus puasa atau jalan kaki ke kantor karena anggaran makan atau ongkos transportasi disunat piknik... tidak lucu khan?!
---
Tingkatkan Penghasilan Anda dan Cermati Variabelnya
Beberapa saran yang diberikan di bawah ini bisa saja terdengar klise bagi sebagian dari Anda, tetapi satu hal yang jelas, alasan yang klise itu seringkali benar adanya dan selalu dapat digunakan sampai kapan pun. Namun demikian, jangan disalahartikan setiap pekerjaan harus selalu dilakukan hanya untuk uang. Banyak juga orang yang bekerja karena ingin mengisi waktu saja, bersosialisasi, atau untuk aktualisasi diri. Dan itu sah-sah saja. Karena itu, tips ini hanya untuk Anda yang memang bekerja karena ingin mendapatkan penghasilan lebih baik.
Pendidikan
1. Tempuh Pendidikan yang Lebih Tinggi
Statistik menunjukkan orang yang memiliki pendidikan lebih tinggi seringkali punya kesempatan lebih besar untuk mendapatkan penghasilan besar. Tetapi yang harus diingat, jangan sekali-kali menganggap pendidikan yang lebih tinggi bisa meningkatkan penghasilan Anda. Pendidikan yang lebih tinggi harus Anda tempuh untuk satu alasan saja: yaitu, meningkatkan keahlian Anda. Dengan keahlian tersebut, yang tidak selalu dimiliki orang lain, Anda bisa punya peluang lebih besar untuk dibayar lebih mahal.
2. Pendidikan Bukan Selalu Sekolah
Jangan menganggap bahwa pendidikan harus selalu dalam bentuk formal (sekolah), atau dalam bentuk gelar sarjana. Pendidikan lebih tinggi bisa Anda dapatkan dengan mengikuti berbagai macam kursus, misalnya. Bahkan, Anda bisa juga mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dengan belajar sendiri (otodidak). Presiden kita, misalnya, adalah contoh yang baik dari seseorang yang belajar secara otodidak. Selain itu, kita sering mendengar banyak sekali orang menjual keahliannya yang ia pelajari secara otodidak.
Pekerjaan
Kadang-kadang, ada jenis pekerjaan yang memberikan penghasilan lebih besar dibanding jenis pekerjaan lain. Di sini Anda dituntut mengetahui jenis-jenis pekerjaan apa yang memberikan penghasilan lebih besar itu. Namun demikian, akan sangat bermanfaat kalau pekerjaan itu juga Anda sukai. Jadi, Anda tidak hanya bekerja saja, tetapi juga menikmati bidang kerja itu.
Umur
Biasanya, semakin bertambah umur seseorang, semakin banyak pula pengalaman yang ia miliki, sehingga penghasilan pun biasanya akan semakin besar. Namun demikian, jangan sekali-kali menganggap umur Anda sebagai penghalang untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar. Banyak orang berusia muda tetapi sudah mampu mendapatkan penghasilan yang diatas rata-rata orang seusianya. Selain itu, bila Anda menekuni suatu bidang secara terus menerus, Anda biasanya akan mendalami dan menguasai bidang tersebut, hal ini akan membuat penghasilan Anda makin besar dari tahun ke tahun. Sehingga, makin bertambah umur Anda, makin besar pula penghasilan yang bisa Anda dapatkan.
Tempat Tinggal
Kadang-kadang, tempat tinggal dan lokasi kerja juga mempengaruhi penghasilan yang Anda dapatkan. Seseorang yang tinggal di suatu kota tertentu, bisa saja memiliki penghasilan yang lebih besar dibanding mereka yang tinggal di kota lain, padahal jabatan mereka sama. Jadikan ini sebagai pertimbangan. Tapi, ingatlah bahwa perpindahan tempat tinggal ke lain kota biasanya akan membawa aspek yang sangat besar dalam kehidupan Anda. Mungkin ada keluarga yang akan Anda tinggalkan, mungkin juga ada teman-teman yang akan Anda tinggalkan. Anda sendirilah yang harus bisa menentukan prioritas mana yang ingin didahulukan.
Keberuntungan
Pernahkah Anda merasa orang lain kelihatannya selalu lebih beruntung daripada Anda? Saya pernah, dan itu menyakitkan sekali rasanya. Jadi, jangan pernah beranggapan bahwa orang lain selalu lebih beruntung, sedangkan Anda tidak. Anda adalah orang yang beruntung. Kenapa? Karena Anda adalah Anda, dan tidak ada orang lain yang menyerupai Anda. Saya sendiri sebetulnya juga tidak terlalu percaya terhadap keberuntungan. Tetapi hal itu memang terjadi. Ada orang yang berada pada tempat yang tepat dan waktu yang tepat, sehingga bisa mendapatkan penghasilan yang lebih besar.
Namun sebetulnya, yang tidak saya percayai bukan keberuntungannya, tetapi saya tidak ingin menunggu keberuntungan akan datang kepada saya. Begitu juga dengan Anda. Jangan pernah berharap suatu kali keberuntungan akan datang kepada Anda. Tetapi, semakin giat Anda berusaha dalam pekerjaan, maka semakin besar pula kemungkinannya keberuntungan itu akan mendekati Anda. Jadi, jangan menunggu keberuntungan. Dengan giat berusaha dan bekerja keras, maka semakin besar pula kemungkinannya Anda akan beruntung.
Kerja Keras
Pernah ada cerita tentang seekor kodok yang tercebur ke dalam baskom berisi susu. Kodok ini berusaha meloncat agar bisa keluar dari permukaan air susu itu, tetapi sulit sekali. Di atas baskom, telah menanti dua kodok lain yang mengatakan dia akan sulit sekali meloloskan diri dari susu itu. Mereka mengatakan hal-hal yang melemahkan semangat si kodok yang tercebur tadi. Tetapi kodok yang sedang berusaha ini tidak peduli. Ia terus berusaha untuk meloloskan diri. Sulit sekali. Ia bahkan sudah mencoba sampai tigapuluh kali, tetapi tidak berhasil juga. Sementara kedua temannya diatas baskom mengatakan percuma saja si kodok berusaha. Tetapi si kodok malang ini tidak peduli. Ia terus melompat, gagal, kecebur lagi. Melompat, gagal, kecebur lagi. Sementara kedua kodok diatas terus meremehkan dan mengatakan percuma.
Tapi tak disangka, pada lompatan yang ke-100, kodok itu meloncat sekuat tenaga, dan akhirnya berhasil lolos dari permukaan air susu. Akhirnya kodok itu ditanya, kenapa ia bisa berhasil lolos dari situ, padahal sudah dikatakan agar ia menyerah saja. Kodok yang ditanya itu malah bertanya kembali: "Apa?" Ternyata kodok itu adalah kodok tuli. Dan ketika ia berusaha meloncat tadi, ia mengira teman-teman kodoknya yang lain sedang memberikan motivasi kepadanya agar ia terus berusaha.
Pertanyaannya pembaca, apakah Anda sudah cukup bekerja keras?
Memiliki Visi
Pernah ada cerita tentang tiga orang tukang batu yang sedang menumpuk batu bata. Tukang batu yang pertama ditanya: "Pak, Anda sedang apa?" Orang itu menoleh dan menjawab: "Oh... saya sedang menumpuk batu." Giliran tukang batu kedua ditanya pertanyaan yang sama: "Pak, apa yang sedang Anda lakukan?" Dia menjawab: "Oh..., saya sedang membuat dinding." Giliran tukang batu ketiga ditanya pertanyaan yang sama: "Apa yang sedang Anda lakukan, Pak?" Orang ini menjawab: "Oh..., saya sedang membuat rumah yang terbesar di kota ini."
Anda mengerti maksudnya? Tukang batu pertama tidak memiliki visi atau pandangan yang jauh ke depan tentang apa yang ia lakukan. Tukang batu kedua lebih lumayan, dimana ia punya visi yang lebih jauh. Tetapi tukang batu yang ketiga, dia punya visi yang luar biasa jauhnya, yaitu membuat rumah yang terbesar di kotanya. Anda bisa bayangkan hasil yang akan mereka dapatkan nanti? Tukang batu ketiga biasanya akan memberikan hasil kerja yang paling sesuai dengan visi si arsitek, yaitu membangun rumah yang terbesar di kota, dibanding dengan tukang batu pertama dan kedua. Wajar saja kalau tukang batu ketiga mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi.
Sekarang pertanyaannya, apa Anda tahu apa yang sedang kerja Anda sekarang? Apakah Anda memiliki visi ke depan tentang pekerjaan Anda? Apakah Anda memiliki visi tentang pekerjaan apa yang akan Anda tempuh nanti dalam perjalanan menuju kesuksesan? Sudahkah Anda menuliskannya di atas sebuah kertas? Atau sebaliknya, apakah Anda cuma menjalani saja pekerjaan Anda seperti air yang mengalir? Jangan lupa, kesuksesan datang karena direncanakan. Bila tidak direncanakan, maka kesuksesan tidak akan selalu datang. Bahkan kalaupun datang, Anda tidak akan tahu kapan waktunya.
Mengapa guru sejarah botaknya pada kepala bagian
belakang, sedangkan
profesor dibagian depan?
Karena guru sejarah berpikir pada masa
lampau,sedang profesor berpikir
untuk masa depan.
---
Rafael Pereira da Silva
Ruang untuk Pemain Muda
Bersama saudara kembarnya, Fabio, pada Januari 2008 Rafael da Silva pindah dari Fluminense ke Manchester United. Tapi, keduanya harus menunggu hingga berusia 18 tahun, Juli 2008, agar bisa memperkuat tim asuhan Sir Alex Ferguson.
Rafael da Silva, memuji gaya kepemimpinan Sir Alex. (Foto: AFP)
Kepada majalah FourFourTwo*, Rafael, bek kanan yang bisa juga dimainkan sebagai gelandang kanan, bercerita awal proses kedatangannya ke Old Trafford dan kehidupan di Inggris.
Bagaimana ceritanya bisa pindah ke United? Benarkah Cristiano Ronaldo terlibat?
Saya dan Fabio sedang bermain bersama Fluminense junior di Hong Kong ketika menarik perhatian pemandu bakat United. Cristiano, yang juga pernah melihat kami bermain, lalu menelepon dan mengatakan agar kami datang ke Manchester. Kejadian ini sangat membantu kami dalam mengambil keputusan.
Lagi pula mendapat telepon dari seorang Ronaldo membuat banyak perbedaan. Dia seorang yang menyenangkan. Saya sangat menyukainya. Kami kemudian mulai menjalani tes dan berlatih bersama tim utama.
Sejak pertama tiba di Manchester, saya sudah berbincang-bincang dengan Ronaldo, Wayne Rooney, dan semua pemain lain. Tapi, saya akui sempat grogi di hari-hari pertama. Saya dan Fabio berhasil melawati masa-masa itu dan setelah menjalani beberapa kali latihan, kami memperlihatkan bahwa kami bisa bermain. Jadi, kami punya peluang untuk bertahan… dan inilah kami.
Seandainya Ferguson memutuskan hanya mengontrak salah satu dari kalian apakah Anda tetap datang?
Saya pikir ya. Anda tak bisa menolak ajakan dari tim sebesar Man. United. Hal ini selalu dikatakan orang tua kami. Pada akhirnya, dalam karier kami ada waktunya berpisah. Tapi, kami tak punya masalah dengan itu.
Bagaimana Anda beradaptasi di Inggris?
Saya cukup mudah beradaptasi. Awalnya memang agak sulit, namun kini saya sudah terbiasa. Tentu saja hidup bersama saudara ikut membantu. Kami saling menolong, baik di lapangan maupun dalam kehidupan.
Anda dan Fabio tipe pemain yang ulet. Apakah ini bakat atau sesuatu yang dipelajari dalam pertumbuhan?
Kami dilahirkan dengan karakter seperti itu, jadi normal saja untuk menikmati permainan menyerang. Sejak bergabung bersama United, kami melakukan sedikit perubahan karakter permainan, kami menjadi lebih baik. Tapi, gaya bermain tetap sama.
Dengan skuad yang kuat, pemain muda sulit masuk ke dalam tim utama United. Apakah terkejut dengan kemajuan yang Anda alami di klub?
Sir Alex tahu kapan harus menggunakan seorang pemain dan dia tidak takut untuk melakukan perjudian. Ketika melihat ada pemain muda yang bagus, dia memberinya kesempatan bermain. Walaupun kompetisi itu keras, selalu ada ruang bagi pemain muda yang baik.
Sebagai kembar identik, bagaimana orang bisa membedakan kalian? Apakah orang sering salah sebut?
Ya, pelatih selalu salah memandang kami. Dia berusaha keras, tapi tak pernah bisa membedakan. Cara membedakan kami adalah dengan melihat potongan wajah (Fabio memiliki dagu yang lebih tajam).
Apakah gaya bermain Anda dipengaruhi oleh pemain lain, seperti Roberto Carlos atau Cafu?
Saya selalu ingin seperti Roberto Carlos.
Kabarnya, Anda mendapat tawaran bermain untuk timnas Portugal. Apakah mempertim bangkannya?
Carlos Queiroz membicarakan ini dengan Alex Ferguson beberapa waktu lalu. Kalau Brasil tidak mempunyai tempat buat saya, membela Portugal adalah sebuah pilihan.
Mari berandai-andai. Di mana Anda lima tahun ke depan?
Saya harap bermain untuk Brasil di Piala Dunia. (Weshley Hutagalung)
Keterangan *: Wawancara lebih lengkap dengan Rafael dan Fabio dapat dibaca di majalah FourFourTwo Indonesia edisi April, terbit pertengahan Maret.
Selasa, 14 April 2009
5 Strategi Mengelola Uang Anda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar