Selasa, 14 April 2009

Jansen Sinamo: Guru Etos Indonesia





Dia adalah konseptor, kreator, dan developer pelatihan etos kerja pertama di dunia. Dijuluki sebagai Mr. Ethos, Guru Etos Indonesia, bahkan Bapak Etos Indonesia. Pendiri dan pemimpin Institut Darma Mahardika ini, di dunia pengembangan kualitas SDM, dikenal seorang suhu, guru besar, grand master training yang berkompetensi memberikan lisensi dan sertifikasi bagi lembaga dan orang lain untuk menyelenggarakan program-program pengembangan SDM berbasis etos kerja.

Alumni ITB yang pernah memegang berbagai lisensi pelatihan internasional dan kemudian justru dialah yang memberikan lisensi dan sertifikat itu meyakini bahwa etos kerja adalah fondasi sukses yang sejati. Karena fokus, intensitas dan keyakinan yang demikian pantas saja sejumlah orang kemudian menjulukinya sebagai Mr Ethos, Guru Etos Indonesia, dan bahkan Bapak Etos Indonesia.

Layakkah gelar besar itu disandangnya? Tentu sejarahlah yang akan membantah atau mengukuhkannya nanti. Tetapi putra bangsa dengan nama lengkap Jansen Hulman Sinamo, kelahiran Sidikalang, 2 Juli 1958 ini, memang berobsesi untuk turut membangun Indonesia, negeri yang dicintainya sepenuh hati, dengan etos kerja bermutu tinggi.

Pria yang beristrikan Tri Handayani dan ayah dua orang anak, Imanda Priskila Sinamo dan Marco Antonio Carnegie Sinamo ini mengusung pandangan yang menukik tajam pada keyakinan bahwa etos kerja merupakan fondasi dari sukses yang sejati dan autentik. Keyakinannya ini berasal dari studi-studi sosiologi sejak zaman Max Weber di awal abad ke-20 dan penelitian-penelitian manajemen duapuluh tahun belakangan ini yang semuanya bermuara pada satu kesimpulan utama: bahwa keberhasilan di berbagai wilayah kehidupan ternyata ditentukan oleh perilaku manusia, terutama perilaku kerja.

Sebagian orang menyebut perilaku kerja ini sebagai motivasi, kebiasaan (habit) dan budaya kerja. Tapi Jansen memilih menggunakan konsep etos kerja. Kata etos ternyata merupakan istilah yang sangat kaya dan mendalam. Dari Kamus Webster dan New Oxford, Jansen menemukan bahwa kata etos mengandung pengertian tidak saja sebagai perilaku khas dari sebuah organisasi atau komunitas tetapi juga mencakup motivasi yang menggerakkan mereka, karakteristik utama, spirit dasar, pikiran dasar, kode etik, kode moral, kode perilaku, sikap-sikap, aspirasi-aspirasi, keyakinan-keyakinan, prinsip-prinsip, dan standar-standar.

Dalam rumusan Jansen Sinamo, etos kerja adalah seperangkat perilaku positif yang berakar pada keyakinan fundamental yang disertai komitmen total pada paradigma kerja tertentu. Menurut Jansen, setiap manusia memiliki spirit sukses, roh keberhasilan, yaitu motivasi murni untuk meraih dan menikmati keberhasilan. Spirit inilah yang mengejawantah menjadi perilaku yang khas seperti kerja keras, disiplin, teliti, tekun, integritas, rasional, bertanggungjawab dan sebagainya melalui keyakinan, komitmen, dan penghayatan atas paradigma kerja tertentu seperti kerja adalah rahmat, kerja adalah amanah, kerja adalah ibadah. Dengan ini maka orang berproses menjadi manusia kerja yang positif, kreatif dan produktif.

Jansen SinamoDalam arti yang khusus, Jansen Sinamo sedang membawa konsep etos-kerja-sebagai-fundamental-keberhasilan turun dari menara gading wacana sosiologi ke wilayah implementasi dan operasional di ruang kerja. Dia berkehendak agar etos kerja dimasyarakatkan ke wilayah yang lebih luas, tidak saja di kampus-kampus yang elit, tetapi harus sampai ke ruang-ruang rapat eksekutif, ke ruang-ruang kerja karyawan dan buruh, bahkan sampai ke ruang perenungan pribadi dari siapa saja yang ingin naik ke orbit sukses yang lebih tinggi.

Secara operasional, menurutnya, etos kerja merupakan pangkal atau dasar keberhasilan, baik keberhasilan pada tingkat personal, organisasional maupun sosial. Jadi, etos kerja merupakan kunci sukses yang sangat unik dan istimewa, karena sanggup menjadi fundamen keberhasilan pada ketiga tingkatan itu.

Jansen meyakini dan kemudian menawarkannya sebagai strategi, solusi dan fundasi sukses karena Ethos21 serentak berdimensi moral, spiritual, psikologikal, fisikal, finansial dan sosial secara integral dan komprehensif. Jansen menegaskan tidaklah terlalu utopis bila kita menerima Ethos21 sebagai solusi atas berbagai problem yang dihadapai pribadi, organisasi, komunitas, bahkan masalah bangsa dan negara kita.

Untuk itu, Jansen mewadahi kegiatannya dalam sebuah organisasi yang diberi nama Institut Darma Mahardika. Bersama mitra utamanya, Andrias Harefa, mereka mengembangkan gagasan-gagasan, menulis, berseminar, menyelenggarakan pelatihan dan konsultansi untuk mengimplementasikan etos. Berbagai modul pelatihan telah mereka uji dan kembangkan.

Jauh sebelumnya, antara tahun 1987-1998, Jansen bekerja pada sebuah lembaga pelatihan internasional, Dale Carnegie. Selama sepuluh tahun di sana dia kenyang melahap semua jenis pelatihan yang tersedia, baik di Amerika, Australia, dan Asia. Ibarat pemain catur, ia sudah termasuk kategori grand master. Bahkan Jansen adalah orang pertama di Indonesia mewakili Dale Carnegie melatih para instrukturnya di kawasan Asia Tenggara. Kehormatan ini dikerjakannya dengan penuh kebanggaan dan tanggungjawab.

Selain Ethos21, buku lain yang ditulis Jansen adalah Pemimpin Kredibel-Pemimpin Visioner, Berselancar di Atas Gelombang Perubahan, dan Mengubah Pasir Menjadi Mutiara. Buku terakhir bahkan telah menjadi best seller, sudah dicetak ulang empat kali sejak pertama kali diterbitkan tahun 2000. Di situ Jansen memaparkan bagaimana para maestro membangun motivasi superior.

Jansen mengawalinya dengan kisah seekor anak kerang yang membalut pasir penderitaan menjadi mutiara kemuliaan. Secara khusus, buku yang inspirasional ini membicarakan lima hal. Pertama, bagaimana membangkitkan motivasi visioner superior dari dalam diri kita.

Bukan sekadar motivasi biasa, melainkan motivasi unggul yang bersifat bio-psiko-spiritual yang bertanggungjawab menciptakan karya dan kinerja yang unggul. Kedua, bagaimana kita dapat memperoleh inspirasi, insight dan rangsangan gairah semangat dari maestro yang sudah mendemonstrasikan kemampuan mengatasi kemustahilan dalam hidup mereka, dan mengukir prestasi yang diingat orang sebagai sejarah.

Ketiga, bagaimana kita bisa menukik ke dalam diri, ke perbendaharaan kekuatan kita dan membangkitkan roh keberhasilan dalam jiwa. Sehingga talenta-talenta insani yang dikaruniakan Tuhan dapat dimunculkan secara cemerlang menjadi modal untuk menapaki pekerjaan dan kehidupan secara memuaskan.

Keempat, bagaimana kita mampu menangani pasir kesulitan, kerikil kekecewaan, bahkan gunung penderitaan dan mengubahnya menjadi mutiara-mutiara berharga bagi keluarga dan organisasi kita. Kelima, bagaimana kita dapat belajar merajut kehidupan ini menjadi sebuah tenunan yang indah dan membangun riwayat kehidupan menjadi legenda dan sejarah pribadi kita.

Begitulah seuntai butir-butir mutiara yang meluncur dari penuturan Jansen Sinamo, yang mudah-mudahan terukir dalam sejarah bahwa bangsa ini pernah melahirkan seorang pemikir, motivator, serta guru etos kerja berkaliber dunia. Bravo untuk Bapak Etos!


5 Kunci Menggapai Kemustahilan

Orang-orang Kristen adalah orang-orang yang harus berani melangkah keluar. Tuhan ingin kita pergi menjadi saksi dan memberitakan nama-Nya. Tuhan tidak ingin kita hanya berdiam diri dan tidak mau berusaha untuk melakukan sesuatu yang berguna untuk kerajaan-Nya.

Markus 4:35 " Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka : "Marilah kita bertolak ke seberang."

Ada 5 Kunci untuk melakukan hal yang tidak mungkin:

1. JAUHI MENTALITAS PADANG PASIR

Mentalitas yang hanya mau bermalas-malasan, tetapi tidak mau berusaha.



Tuhan ingin membawa umat Israel dari padang pasir menuju ke Tanah Perjanjian, dan ini semua memerlukan usaha.



2. SIAP MENYENTUH HAL YANG TIDAK BERSIH





YeYesus adalah sahabat orang berdosa, bahkan Yesus mau menyentuh hal-hal yang najis/kotor.



Yesus tidak pernah mengasingkan diri dari orang-orang yang telah melakukan dosa.



3. PERSIAPKAN UNTUK ADANYA BADAI DI TENGAH PERJALANAN



Markus 4:36-37 "Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan dengan mereka dalam perahu dimana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air."



Markus 4:38 "Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-muridNya membangunkan Dia dan berkata kepadaNya : "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"



Kebanyakan orang lebih suka dengan hasil akhir daripada proses atau persiapan. Tuhan bukan tidak mau melakukan sesuatu untuk murid-murid-Nya, tetapi Tuhan ingin supaya mereka keluar dari zona nyaman mereka.



4. MENINGKATKAN KEKUATAN DALAM MENGATASI KEGAGALAN



Setiap orang memang tidak ada yang sempurna. Saat kita mengalami kegagalan, kekecewaan, kita harus tahu bahwa itu adalah bagian hidup kita. Tuhan ingin kita menjadi kuat dalam menjalani hidup.



5. BERSERULAH KEPADA YESUS KETIKA ANDA TENGGELAM



Doa adalah kunci menuju kesuksesan!!


---

Hukum Tujuan Dalam Hidup Anda


Jangan sia-siakan kehidupan Anda dengan beredar-edar hidup tanpa tujuan. Minta pewahyuan dari Tuhan tentang tujuan kehidupan Anda yang ada dalam pikiran Tuhan dan kemudian hiduplah secara maksimal sesuai dengan tujuan kehidupan Anda tersebut!

Kisah Para Rasul 17:26, Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka,

Tuhan telah menetapkan terlebih dahulu masa dan waktu untuk setiap negara dan bangsa. Dan apa yang berlaku bagi bangsa dan negara tersebut juga berlaku bagi kita secara individu. Tidak ada hal yang terjadi secara kebetulan!

Pengkhotbah 3:1, Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun (KJV : to every purpose = untuk setiap tujuan) di bawah langit ada waktunya.

1. Segala sesuatu dalam kehidupan ini memiliki TUJUAN.

Keberadaan Anda di atas muka bumi ini bukan kebetulan. Tanggal lahir Anda, tempat kelahiran Anda, keadaan di mana Anda dilahirkan, keluarga tempat Anda dilahirkan, warna kulit Anda, sekolah Anda.... Anda sadari atau tidak semuanya itu memiliki peran dan mempengaruhi tujuan yang Anda miliki dalam kehidupan ini.

Mungkin Anda memulai kehidupan dengan awal yang buruk, tetapi banyak orang mengalami hal seperti itu namun tetap berhasil dalam kehidupan mereka. Musa misalnya, dia memulai kehidupan tanpa orang tuanya. Tetapi Tuhan melatih dia untuk memulai suatu bangsa yang baru: Bangsa Israel. Oprah Winfrey, memulai kehidupan dengan tidak mudah. Usia 14 tahun sudah hamil. Usia 19 tahun drop out dari sekolah. Tetapi dia tidak menyerah dan acara talk show yang dipandunya menduduki ranking no. 1 selama 23 tahun ini! Bahkan dia menjadi wanita terkaya di dunia entertainment dewasa ini! Oprah pernah berkata, "Kegagalan adalah cara Tuhan untuk berkata, "Maaf, kamu berjalan ke arah yang salah." Karena itu yang perlu kita lakukan hanya merubah arah kehidupan kita.

Pengkhotbah 3:11 (Amplified), (Tuhan) membuat segala sesuatu indah pada waktunya; Dia juga telah menempatkan kekekalan di dalam hati serta pikiran manusia [suatu tujuan ilahi, yang bekerja melampaui masa dan di bawah kolong langit ini tidak ada hal lain selain Tuhan sendiri yang bisa memuaskannya]...

Itu sebabnya, merupakan tanggung jawab kita untuk menemukan "apakah" potongan kekekalan yang telah Tuhan tanam di dalam hati dan pikiran kita. Karena hal tersebut mewakili takdir ilahi kita dan kontribusi kita bagi umat manusia. Kita punya kewajiban menemukan tujuan kehidupan kita.

2. Tujuan Kehidupan kita ada dalam PIKIRAN Tuhan.

Yeremia 29:11, Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Tuhan punya rancangan, rencana bagi kita. Tetapi untuk mengetahuinya maka kita butuh pewahyuan dari Tuhan. Pengetahuan dari pewahyuan adalah pengetahuan terbesar di jagad raya ini, lebih dari pengetahuan yang berasal informasi, pendidikan ataupun pengalaman. Yesus pun membangun gereja-Nya dengan pewahyuan (Matius 16:17-18). Kitab Pengkhotbah mengatakan bahwa kekekalan atau tujuan yang Tuhan taruh di hati kita hanya bisa dipuaskan oleh Tuhan sendiri. Karena itu kita perlu meminta pewahyuan dari Tuhan untuk bisa mengetahui apa tujuan kehidupan kita yang ada dalam pikiran Tuhan.

3. Tujuan Anda di-PREDIKSIKAN oleh kemampuan dan bakat alamiah Anda.

Tuhan sebenarnya sudah memperlenngkapi kita untuk bisa menggenapi tujuan kehidupan kita sejak kita dilahirkan. Jadi untuk mengetahui tujuan kehidupan kita, maka kita perlu meneliti apa saja yang menjadi bakat serta kemampuan alamiah kita. Karena biasanya kecenderungan alamiah kita itulah yang memimpin kita kepada tujuan kehidupan kita yang telah Tuhan siapkan bahkan sebelum adanya waktu!

4. Tujuan Anda diprediksikan oleh apa yang MENARIK MINAT Anda.

Dalam pidatonya di Stanford University, Steve Job, CEO dari Apple Computer mengatakan, "Kamu harus menemukan apa yang kamu sukai." Mark Twain berkata, "Kalau kita bisa menemukan pekerjaan yang sangat kita sukai, maka bekerja akan menjadi sesuatu yang menyenangkan seperti bermain bagi kita."

Amsal 18:16, Hadiah (KJV: A man's gift = talenta, bakat, karunia seseorang) memberi keluasan kepada orang, membawa dia menghadap orang-orang besar.

Apa yang menarik minat dan bakat Anda membawa Anda untuk mencapai tujuan kehidupan Anda.

5. Tujuan Anda terletak di PERTEMUAN antara talenta Anda dan kebutuhan dunia.

Tujuan Anda bukan hanya untuk diri Anda, tetapi akan menjadi jawaban bagi kebutuhan orang lain juga. Itu sebabnya tujuan Anda selalu lebih besar dari diri Anda. Coba lihat dalam kehidupan Yusuf. Yusuf punya talenta mengartikan mimpi. Dan di dunia saat itu ada kebutuhan untuk mengartikan mimpi Firaun. Dan lewat satu kejadian tersebut maka Yusuf langsung mengalami perubahan nasib: dari napi menjadi perdana menteri! Tujuan kehidupan Anda terletak di pertemuan antara talenta dan kebutuhan dunia!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar