Memberi, mungkin ini sudah menjadi sebuah gaya hidup bagi Anda sebagai orang percaya. Bahkan perusahaan saat ini mengembangkan sebuah budaya untuk memberi kembali kepada masyarakat, bukannya hanya mengeruk keuntungan saja.
Anda adalah bendahara dari harta kekayaan yang Tuhan percayakan kepada Anda. Untuk itu memberi harusnya bukanlah sesuatu yang berat. Karena Anda hanya menyalurkan berkat dari Tuhan. Namun dalam memberipun Anda harus memiliki motivasi yang benar. Berikut beberapa alasan yang biasanya dimiliki seseorang ketika memberi.
Alasan # 1 : Bisnis
Para pengusaha pasti menginginkan keuntungan sebesar mungkin dari tindakan mereka, hal ini terkadang terbawa hingga saat mereka memberi persembahan. Banyak orang memberi untuk menerima kembali. Semakin banyak memberi, semakin banyak yang di dapat. Akhirnya mereka menganggap apa yang mereka beri kepada Tuhan, harus di balas sesuatu oleh Tuhan.
Memberi bukanlah seperti memancing. Persembahan yang diberikan seolah-olah umpan untuk memancing tangkapan yang besar. Hal ini merupakan sebuah alasan untuk memberi.
Alasan # 2 : Sedekah
Sedekah, sepertinya terdengar baik. Anda memberi karena kasihan. Sayangnya orang yang memberi sedekah, berhenti sampai pada pemberiannya itu. Setelah itu, dia tidak akan memikirkan lagi orang yang ditolongnya, karena sudah merasa melakukan apa yang menjadi tanggungjawabnya.
Namun terkadang orang memberi sedekah juga supaya tidak lagi terganggu. Supaya mereka bisa hidup tenang. Hal yang sama juga bisa berlaku ketika mereka memberi persembahan kepada Tuhan. Persembahan, hanyalah sebagai bagian dari sedekah mereka. Mereka berharap tidak di ganggu Tuhan lagi ataupun oleh hati nurani mereka.
Alasan # 3 : Kasih
Ini adalah sebuah motivasi yang Tuhan ingin umatnya miliki ketika mereka memberi persembahan. Tuhan tidak membutuhkan harta Anda, dia mencari hati Anda. Ketika Anda memiliki kasih, Anda bahkan bisa memberi dari kekurangan Anda, bukan hanya dari kelimpahan Anda.
Kasih akan membuat Anda dengan rela dan sukacita memberi. Selain itu, dengan motivasi ini, Anda akan mencari tahu keadaan orang yang pernah Anda tolong. Anda akan memonitornya, dan berdoa agar tangan Tuhan memampukan orang tersebut melewati masa-masa sulitnya.
Kasih adalah sebuah motivasi yang akan membawa Anda melewati batas-batas kemustahilan. Dan percayalah, tanpa Anda minta pun Tuhan pasti akan memberkati Anda dengan berlimpah-limpah. Hari ini, temukan dalam hati Anda motivasi yang satu ini dalam setiap pemberian Anda.
---
Menjadi Secret Santa, Jadikan Natal Penuh Sukacita
Uang seringkali menjadi topik yang tidak begitu di sukai oleh banyak orang Kristen. Seorang penulis tak dikenal pernah menulis, ‘Banyak orang mau memberi kepada Tuhan dengan cara kredit (janji iman), hanya sedikit dari mereka yang mau memberi secara tunai.' Uang seringkali menjadi sebuah beban ketika bicara tentang memberi, namun begitu diinginkan jika dilihat sebagai berkat.
Ada sebuah cerita nyata tentang orang yang membuat pilihan untuk memberi secara tunai kepada Tuhan. Secara luar biasa tindakannya itu mengubah hidupnya sendiri dan juga ratusan orang lainnya. Kisah ini terjadi di Kansas City 27 tahun yang lalu.
Pria ini dikenal di Kansas sebagai Secret Santa yang berjalan di sepanjang jalan yang sepi Kansas pada tiap bulan Desember dan memberi orang-orang uang tunai. Dia memulai dengan memberi uang $5 atau $10. Sepertinya keberuntungannya terus bertambah, sehingga dia meningkatkan pemberiannya. Di kemudian hari, Secret Santa membagikan $100 dolar uang kertas pada orang-orang yang ditemuinya. Kadang dua atau tiga kali dia dapat di jumpai di depan pertokoan, di restoran atau tempat parkir.
Uang yang diberikannya pada orang-orang diperkirakan mencapai 1.3 juta dolar. Hal ini menjadi misteri setiap natal selama beberapa tahun tentang siapakah Secret Santa ini.
Hingga pada sebuah natal, pada minggu terakhir baginya menjalani kemotherapi dan dia dibekali dengan semangat yang besar untuk melakukan kebaikan. Akhirnya Secret Santa memutuskan untuk menunjukkan jati dirinya.
Larry Steward, seorang bisnisman berumur 58 tahun dari Kansas City, pengusaha bidang tv cable dan telephone, dia inilah Secret Santa itu. Sekalipun Steward juga telah memberikan sumbangan bagi komunitas di Kansas City, dia tetap memberikan dengan murah hati secara tunai dengan diam-diam pada pribadi demi pribadi yang ditemuinya. Dia melakukan hal itu, karena kadang ada orang yang tak berani meminta-minta, mengantri sumbangan namun benar-benar membutuhkan pertolongan.
Apa yang dilakukannya bermula pada hari sebelum natal pada tahun 1979. Di hari itu dia dipenuhi dengan rasa mengasihani dirinya sendiri. Namun sebuah pertemuan mengubahkan kehidupannya. Dia menemukan hari itu, bahwa memberi membuatnya merasakan sukacita yang sangat luar biasa.
Saat itu Steward sedang menuju kesebuah restoran drive-in dengan perasaan yang begitu buruk karena baru saja dipecat dari pekerjaannya sekali lagi. Dia menggambarkan Desember itu seperti ini, "Saat itu sangat dingin, dan saya berada di mobil. Saya mengatakan pada diri saya sendiri, ‘Ku pikir aku sangat tidak beruntung. Tapi dia diluar sana kedinginan hanya untuk mengumpulkan recehan," katanya. Dia memberikan $20 pada pelayan wanita itu, dan memberikan kembaliannya pada wanita itu. "Kamu simpan saja kembalinya," ucap Steward.
Dan tiba-tiba bibir wanita itu mulai bergetar dan air mata mulai mengalir di wajahnya, "Tuan, Anda tidak pernah tahu betapa berartinya ini untuk saya." Wanita itu mengungkapkan ucapan terima kasih dengan penuh haru, hal tersebut membuat Steward sangat kaget.
Larry Steward sangat tersentuh oleh kejadian tersebut. Besok paginya dia memutuskan untuk pergi ke bank dan mengambil 200 dolar dari tabungannya, lalu dia mulai berkeliling dengan mobilnya untuk mencari orang yang bisa diberinya uang. "Itu adalah hadiah natal bagi diri saya sendiri," katanya. Sejak itu setiap Desember, setiap tahunnya kebiasaan itu terus dilakukannya.
Setahun setelah pengakuannya itu, Steward mengalami komplikasi dan meninggal dunia pada usia 58 tahun karena kanker yang dideritanya. Sekalipun dia telah meninggal, apa yang dilakukannya banyak orang untuk mendonasikan waktu dan uang mereka untuk membantu orang lain.
Untuk itulah kita ada disini, ungkapnya,"untuk membantu orang-orang keluar dari masalahnya."
Pada natal ini, buatlah percobaan ini untuk mengukur tingkat sukacita Anda. Pergilah, dan belilah gaget atau apa yang Anda inginkan untuk hadiah natal bagi diri Anda sendiri. Setelah itu, temui seorang ibu yang putus asa dan membutuhkan pertolongan, berilah uang dalam jumlah yang sama padanya. Atau berikan uang pada wanita tua yang tak sanggup membayar seorang dokter. Atau carilah seorang anak yang tak pernah menerima hadiah natal, dan berilah dia sesuatu yang indah. Kemudian bandingkan sukacita Anda.
Apakah memiliki sebuah barang baru dan memberi kepada orang lain sukacitanya sama? Atau lebih banyak yang mana? Semoga natal ini Anda pun bisa menjadi seorang Secret Santa seperti Larry Steward. Anda tidak perlu melakukannya dengan jumlah yang besar. Larry memulai dari yang dimilikinya. Anda hanya butuh sebuah hati yang penuh kasih dan kemurahan hati, lalu berilah dengan sukacita. Dan terimalah kado terindah pada natal ini, "Sebuah sukacita memberi."
Dave Burchett adalah pemenang Emmy Award bidang television sports director, seorang penulis, dan pembicara Kristen. Dia adalah penulis When Bad Christians Happen to Good People and Bring'em Back Alive: A Healing Plan for those Wounded by the Church.
----
Tahun Baru, Target Baru, Sukses Menanti
Selamat tahun baru 2009 JCers. Tahun baru, harapan baru, berkat yang baru. Liburan akan segera berakhir, dan aktivitas akan kembali berjalan normal. Namun ada beberapa hal yang harus diatur dengan baik, yaitu prioritas kehidupan. Salah satunya adalah prioritas dalam bidang finansial. Sudahkah Anda melakukannya? Jika belum, berikut beberapa hal yang bisa menjadi panduan Anda.
1. Buat goal setting Anda realistis.
Mungkin Anda tidak bisa mencapai beberapa target yang sudah Anda tetapkan tahun lalu. Tapi itu sudah berlalu, tahun yang baru sudah datang. Buatlah sebuat target baru, namun kali ini pastikan bahwa hal tersebut realistis. Tentukan apa yang paling penting. Dengan cara mempersempit fokus, maka usaha yang Anda lakukan bisa lebih besar dalam usaha mencapainya.
2. Sediakan cukup waktu
Sebuah pencapaian target membutuhkan waktu. Jika Anda menargetkan mencapai keuntungan dalam sebuah investasi, semakin besar waktu yang Anda miliki, semakin besar kemungkinan Anda untuk mencapai target tersebut.
3. Pilih dengan hati-hati
Ketika Anda menuliskan goal Anda, pilih baik-baik apa yang paling penting dalam menjaga keamanan financial Anda. Beberapa hal yang bisa Anda pikirkan adalah seperti lebih penting membangun sebuah tabungan untuk berjaga-jaga atau melunasi semua hutang lebih dulu. Pastikan Anda memikirkannya baik-baik.
4. Libatkan pasangan Anda
Jika Anda sudah menikah, pastikan Anda melibatkan pasangan Anda dalam menetukan target keuangan Anda di tahun 2009 ini. Jika perlu libatkan anak-anak juga. Pastikan setiap anggota keluarga inti Anda mengetahui target keuangan bersama di tahun ini. Buat mereka bersemangat, dan pikirkan insentif ketika target itu tercapai, contohnya seperti liburan keluarga.
5. Mulai sekarang
Jangan menunda terlalu lama untuk pelaksanaan untuk apa yang telah Anda rencakan. Jika perlu, mulai saat ini juga. Musuh dari keberhasilan adalah penundaan, jadi jangan biarkan hal itu mencuri berkat-berkat Anda.
6. Fleksibel, sediakan ruangan untuk perubahan.
Target itu perlu, tapi bukan berarti tidak dapat berubah. Sediakan ruang untuk perubahan, karena dalam dunia ini tidak ada yang pasti. Satu-satunya hal yang pasti di dunia ini hanyalah perubahan. Jadi bersahabatlah dengan perubahan.
Tetap optimis, banyak kesempatan sukses menanti Anda. Bersemangatlah, dan minta Tuhan membuka mata Anda sehingga dapat melihat pintu-pintu kesempatan yang mungkin tersembunyi dalam kertas kado kerja keras. Jangan takut, singsingkan lengan baju Anda, dan raih keberhasilan itu. Ingat, sukses adalah hak Anda.
Kamis, 23 April 2009
Temukan Alasan Yang Benar Untuk Memberi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar