Kamis, 23 April 2009

Apakah Anda Peduli Dengan Uang Anda?




Apakah Anda mengalami kerugian besar hari ini akibat terkena imbas krisis global? Jika ya, siapakah yang Anda salahkan atas hal ini? Pemerintah, manajer investasi Anda, atau mungkin pasangan Anda yang mendorong untuk mengambil investasi itu?

Dalam hal ini tidak ada yang bisa disalahkan. Semua orang terkena imbas krisis global. Dari krisis ini ada 3 hal yang bisa kita pelajari:



Pelajaran 1 : Mengubah arus kas Anda dari investasi untuk pengsiun menjadi investasi di saham dan lainnya adalah hal yang mudah. Namun hal ini menjadi perubahan yang sangat mahal bagi banyak orang. Dan satu hal, tidak ada yang lebih peduli dengan uang Anda selain Anda sendiri.



Pelajaran 2: Nasihat dari sales broker, penasihat keuangan dan juga orang-orang yang menjual portfolio untuk investasi adalah tujuannya hanya untuk menjual dagangan mereka, itu bukanlah nasihat tapi promosi. Jika Anda benar-benar butuh nasihat, carilah orang yang tidak berkepentingan dalam hal itu, dan jika perlu penasihat keuangan dan manajer investasi yang Anda bayar, mereka akan lebih obyektif dalam membantu Anda.



Pelajaran 3: Tidak ada gunanya mengarahkan jari Anda pada semua orang, satu-satunya orang yang salah dalam hal ini adalah Anda sendiri. Ini bukan kejam, namun Anda harus menghadapi kenyataan. Jika Anda tidak sadar dan mengambil tanggung jawab bagi keuangan Anda, maka tidak seorangpun yang akan melakukannya bagi Anda.



Jika sudah bicara mengenai investasi, pastikan Anda benar-benar mengerti resiko dan kemampuan Anda untuk menanggung resiko terburuk yang mungkin terjadi. Anda harus memperhitungkan bukan hanya keuntungan yang mungkin Anda dapatkan, tapi juga kerugian yang mungkin saja terjadi.



Tidak semua nasihat dari orang lain itu harus Anda telan mentah-mentah, pastikan ketika Anda membuat keputusan, Anda benar-benar sudah tahu segala hal mengenai investasi yang Anda buat. Ingat bahwa, yang paling peduli dengan uang Anda adalah Anda sendiri. Jika Anda tidak peduli, lalu siapa lagi? (By Kim Kiyosaki)


---

Dapatkan Apa Yang Sudah Anda Bayar

Kelemahan dari bisnis di Indonesia masih berada pada pelayanan konsumen. Slogan pembeli adalah raja hanya berakhir pada slogan. Sering kali konsumen membayar untuk sesuatu yang kurang memuaskan, dan mereka tidak mendapatkan apa yang diharapkannya.

Namun kita sebagai konsumen pun memiliki kelemahan, yaitu tidak mau memperjuangkan apa yang harusnya kita dapatkan dengan uang yang telah kita keluarkan. Dengan kemalasan untuk menyampaikan keluhan, hasilnya maka tidak pernah ada peningkatan pelayanan.

Berikut ini ada tips untuk mendapatkan apa yang telah Anda beli sesuai dengan uang yang Anda keluarkan. Kuncinya adalah ‘Jangan malas menyampaikan keluhan.'

Aturan pertama : Jangan menunda. Jika pelayanan sangat tidak menyenangkan, makanan yang disajikan tidak enak, produk yang Anda beli mengecewakan, jangan menunda untuk menyampaikan keluhan pada penyedia produk dan layanan. Lebih lama Anda menunda maka kemungkinan ditanggapi semakin kecil.

Aturan kedua: Gunakan telephone. Cari nomor telephone perusahaan atau jika memungkinkan hubungi supervisor dari customer service. Bicaralah dengan baik-baik, sampai Anda bisa bicara dengan pemimpin departmen tersebut. Jelaskan keadaan Anda dan sampaikan apa yang Anda inginkan untuk mengubah situasi yang tidak menyenangkan tersebut. Jika hal ini tidak berhasil, gunakan aturan ketiga.

Aturan ketiga: Tulislah surat. Surat memiliki tiga keuntungan: Anda tidak perlu menghadapi konfrontasi langsung, Anda bisa menyampaikan apa yang Anda pikirkan sejelas mungkin dan Anda akan memiliki rekaman apa yang Anda sampaikan. Selalu sertakan nama jelas, alamat, dan telephone serta tanggal kejadian. Pastikan Anda memiliki foto kopi dari surat yang Anda kirimkan.

Kebanyakan masalah bisa diselesaikan dengan aturan yang pertama, karena bagaimanapun perusahaan ingin menjaga citranya di hadapan konsumen. Jadi jangan pernah takut untuk menyampaikan keluhan. Anda layak untuk mendapatkan yang terbaik sesuai dengan apa yang telah Anda bayarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar