Bob mengirimkan resumenya dengan dibungkus menggunakan kulit jagung. Dia juga menyertakan kalimat seperti : "Berikan saya telingamu sebentar saja", "Kupas dong", dan "Saya yakin anda berpikir ini jagung, tapi...". Akhirnya Bob menerima beragam posisi yang ditawarkan sebagai marketing representative dari stasion Radio dan Televisi.
Saya telah melihat sebuat resume yang datang dalam bentuk sepatu usang dari pelamar yang hanya menginginkan untuk mendapatkan "kesempatan yang tidak bisa ditolak". Seorang wanita yang mengingini posisi di restoran papan atas menyertakan sebuah foto dirinya memegang satu tulisan yang berbunyi "Akan bekerja untuk makan". Sedang Phil menaruh resumenya bersama dengan presentasi Power Point yang berisi sejumlah gagasan dan ide untuk perusahaan yang akan mewawancarainya.
Kita sering melihat bahwa ketika pencarian kerja semakin dipersulit, seseorang bisa menjadi lebih kreatif dalam membuat portofolio atau lamarannya. Sejumlah besar lainnya memiliki mentalitas hebat : "apa sih yang saya punyai untuk bisa kalah".
Namun tidakkah disana ada beberapa alasan untuk tidak memulai sesuatu dengan proses yang kreatif?. Profesional yang kompeten adalah tipikal yang terlalu segan atau sungkan untuk mempromosikan dirinya sendiri. Mereka merasa bahwa tidaklah profesional atau menjadi kelas bawah untuk mengatakan pada dunia betapa "hebatnya" mereka.
Tentu saja, jadilah realistis tentang area target anda. Jika anda mencari posisi akunting, tidaklah harus mengirim resume anda dengan selusin bunga mawar dan sekotak coklat. Namun tergantung pada posisinya. Jadilah kreatiflah tentang pendekatan yang bisa menunjukkan bahwa diri anda adalah seseorang yang berpikir diluar kotak. "Si kreatif yang outside the box"
Jangan takut untuk menjadi kreatif
--- Prinsip Makmur dalam Kerajaan Allah oleh Julian Foe, M.Ed
...Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu! (Mazmur 128:1-2)
Kunci utamanya adalah : Ketaatan dan Kerja Keras
Selain itu, kita hanya bisa mencapainya jika kita dapat menggunakan uang dengan 5 cara:
1
Dibagikan
2
Ditabung
3
Investasi
4
Pinjamkan
5
Belanja
Perhatikan urutan yang benar! Jangan sampai terbalik-balik karena hasilnya pasti akan beda sama sekali jika urutannya dibalik-balik.
Mengerti cara Tuhan memberkati kita :
1. Jangan Pernah Simpan Semuanya
Amsal 11:24. Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.
2. Jangan Pernah Habiskan semuanya
Matius 25:21. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
3. Ingat Bahwa Tuhan Adalah Sumber Kita
Amsal 10:22. Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.
Ulangan 8:18. Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.
4. Ingat! Tuhan Tahu kebutuhan dan Keinginan hati Kita
Mazmur 37:3. Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.
Prinsip-prinsip Alkitabiah yang langsung dikutip dari alkitab ini kerap kali dibawakan oleh Julian Foe dalam seminar-seminar motivasional-nya. Meski nampak sederhana namun dalam penjabarannya, Julian bisa membukakan kebenaran yang ada di dalamnya yang merupakan ilmu terapan paling jitu untuk meraih kemakmuran.
Siapakah Julian Foe? Tidak lain dia adalah Senior Consultant & Senior Trainer QTQ. Julian Foe pulalah sosok yang telah memiliki perananl besar membesarkan nama QTQ hingga seperti yang kita ketahui sekarang.
Meraih sertifikasi dalam "Human Performance Technology" untuk memotivasi kinerja, seni kepemimpinan, dan pengembangan kapasitas diri. Julian lulus dari Advance Technology Trainning (Hannouver, Germany), Learning Technology Industries Trainning (Reykjavik, Iceland), Leadership and Personality Mapping (Singapore), Advance Leadership Program (US), serta Human Performance Technology Assessment (Philippines). Beliau juga founder PT.Elang Cipta Kharisma, perusahaan pelatihan motivasi dan kepemimpinan dengan konsep outbound training. Bersama beberapa tim ahli, ia telah mengembangkan 8 paten modul dalam area POWER TEAMWORK untuk mengembangkan potensi dan kompetensi karyawan. Program ini dikembangkan melalui kesinambungan kerjasama dengan PT. Kalbe Farma, Tbk, Hari Darmawan Corporation, ACER, Intel Indonesia, dan PT.Wicaksana Overseas International.
Jika Anda ingin mendapatkan langsung kiat-kiat sukses khususnya secara financial secara utuh dari Julian Foe, jangan lewatkan Seminar Way to Wealth, Road to Reach yang akan diadakan 24 November 2007, di Belleza-Tuscany Room - Arteri Permata Hijau, Jakarta Selatan.
Tunggu apa lagi, untuk informasi lebih lanjut segera hubungi 021-89903344 (24 jam) atau klik disini
--
Alasan Utama Anda Harus Tetap Bekerja
Pada bulan September 2005, Bill Gates dan Warren Buffet, dua orang terkaya AS dan terkaya di dunia, duduk bersama para mahasiswa Universitas Nebraska. Disana mereka diberondong pertanyaan dari para siswa dimana disini dua orang kaya ini menunjukkan sikap terbuka akan tanggung jawab mereka untuk menggunakan kekayaan demi tujuan memperbaiki dunia.
Istri saya, Joanne sedang pergi minggu ini dan saya memakai kejadian langka ini untuk menonton TV sementara saya makan malam. Saya lalu menonton program TV ulangan tayangan mereka dan saya tersentak oleh energi, intelegensi, keterbukaan, integritas dan karakter membumi yang mereka (Bill Gates dan Warren Buffet) tunjukkan. Sementara mereka bisa saja dengan mudah memakai kemakmuran yang luar biasa besar untuk menyambut kehidupan yang mahal dan royal, gaya hidup komsumtif, namun sebaliknya, mereka kelihatannya menjadi contoh dari apa yang seharusnya terjadi ketika uang tidak lagi menjadi motivasi utama kehidupan.
Daripada "pensiun" dan tidak melakukan apapun, dua orang yang luar biasa kaya ini secara aktif mengejar pekerjaan yang mereka rasakan penting. Ketika Warren Buffet, pria 77 tahun ditanyai apa yang akan dikerjakan 10 tahun mendatang dari sekarang, dia mengatakan : "Saya akan melakukan persis dengan apa yang saya lakukan sekarang karena saya sekarang melakukan persis apa yang saya sukai".
Sedang Bill Gates khusus menghabiskan 2 minggu dalam setahun agar dirinya dapat focus membaca dan memikirkan berbagai "proposal ide dan gagasan" yang dikirim orang kepadanya. Dia amat berkepentingan mendapatkan "amanat" dari berbagai proposal itu dan tidak ingin kehilangan untuk melihat kesempatan baru.
Seorang muda menanyai Warren Buffet tentang apa pendapatnya tentang sukses. Warren menjawab bahwa dia berpikir sukses itu memiliki banyak orang yang mencintainya ketika ia menjadi semakin berumur. Warren ingin mengatakan bahwa dia telah melihat orang yang membuat banyak uang namun berakhir dengan tidak seorangpun yang mengasihinya.
Orang-orang ini kelihatnya berpikir secara berbeda dibandingkan kebanyakan orang Amerika.
Jika anda benar-benar menemukan pekerjaan yang anda sukai, pensiun menjadi kehilangan maknanya. Jika anda menemukan tujuan dalam pekerjaan anda, uang akhirnya hanya menjadi produk sampingan.
Garnishment of Wages and Tax Refund
In addition, the IRS can take the borrower’s income tax refund until the defaulted loan is paid in full.[3] This is a popular way of collecting on loan debt, and the Department of Education collects hundreds of millions of dollars this way.
To object, a written statement must be presented within 65 days of the IRS’ notice, and must give evidence of the following:
* The loan has been repaid.
* Payments have been made under a negotiated repayment agreement, or a cancellation, deferment or forbearance has been granted.
* The borrower has filed for bankruptcy.
* The borrower is totally and permanently disabled.
* The loan in question is not the borrower’s loan.
* The borrower dropped out of school and the school owes a refund.
* The borrower attended a trade school and the school closed.
* The school falsely certified the borrower as being eligible for a loan.
The government can also garnish wages as a way to recover money owed on a defaulted student loan. The United States Department of Education and guarantors are authorized to garnish 15% [2] of a defaulted borrower’s wages. The loan holder does not have to sue the borrower first. The borrower can object to the garnishment, but only under very specific circumstances, such as if his or her weekly income is less than 30 times the federal minimum wage.
Defaulting on student loans can also end in a lawsuit. The government and private lenders can sue in order to collect on loans. There is no time limit on suing to collect student loans, and the borrower can be sued indefinitely. [4]
--
(American Express)
* 3702 46 - CN ICBC Peony Express Card
* 3702 47 - CN ICBC Peony Express Card Gold
* 3713 - American Express Platinum Card
* 3723 95 - Blue Cash American Express Card
* 3725 50 - Starwood Preferred Guest hotel loyalty credit card
* 3727 34 - Blue for Business credit (small business)
* 3733 - American Express Blue Cash Back Card (Canada)
* 3735 - American Express Gold Cash Back Card (Canada)
* 3746 71 - Blue American Express Card
* 3746 93 - Platinum Credit Card (UK)
* 3762 11 - Singapore Airlines Krisflyer Gold Credit Card (Singapore)
* 3769 66 - CN CITICB CITIC American Express Card
* 3769 68 - CN CITICB CITIC American Express Card Gold
* 3772 - Starwood Preferred Guest hotel loyalty credit card
* 3774 45 - BMW American Express Card (New Zealand)
* 3778 52 - Westpac Banking Corporation American Express Card Platinum (Australia)
* 3791 08 - British Airways Credit Card (UK)
* 3791 96 - Blue Sky Credit Card (UK)
Selasa, 14 April 2009
Outside The Box - Si Kreatif
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar