Kamis, 16 April 2009

Glimpse Of Eternity




Yang sekarang ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada; dan Allah mencari yang sudah lalu.

Pernahkah Anda pergi ke suatu tempat yang baru atau bertemu orang yang baru tetapi merasa bahwa sepertinya Anda sudah pernah pergi ke situ atau bertemu dengan orang tersebut? Fenomena seperti itu oleh para psikolog disebut Déjà vu. Ini adalah bahasa Prancis. Deja = SUDAH. Vu = DILIHAT. Deja Vu = Sudah dilihat.

Kemudian Anda berpikir-pikir, "Kok kayaknya aku sudah pernah mengalaminya?" Tentu saja! Karena Anda bukan produk waktu tapi produk kekekalan. Anda sudah ada dalam pikiran Tuhan di dalam kekekalan! Kadang-kadang Roh Kudus akan membawa Anda ke dalam pengalaman yang membuat Anda merasa bahwa sebenarnya Anda sudah pernah mengalaminya. Pada waktu itu Roh Kudus ingin memberikan SECERCAH KEKEKALAN, sehingga Anda menyadari bahwa Anda sementara berada dalam kehendak Tuhan!

Yeremia 1:5, "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa."

Yeremia SUDAH memiliki eksistensi dan identitas jauh sebelum dia dilahirkan! Di mana eksistensinya? Di dalam pikiran Tuhan. Jadi dia sudah ada dalam pikiran Tuhan sebelum dia dilahirkan. Sama seperti Yeremia sudah ada di dalam pikiran Tuhan jauh sebelum dia dilahirkan, Anda juga sudah ada di dalam pikiran Tuhan jauh sebelum Anda dilahirkan! Anda sudah ada dalam pikiran Tuhan. Anda sudah ada dalam imajinasi-Nya Tuhan. Anda ada dalam pikiran Tuhan sebagai suatu rencana/tujuan.

Pengkhotbah 3:10-11, Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan KEKEKALAN dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

Tuhan telah menaruh RENCANA, TUJUAN yang ada dalam kekekalan di dalam HATI dan kemudian menempatkannya dalam kerangka WAKTU!

PERHATIKAN: Tuhan TIDAK menempatkan WAKTU di dalam HATI manusia! Tuhan menempatkan KEKEKALAN di dalam HATI manusia! Dan hanya setelah itu maka Dia memposisikan manusia di dalam kerangka WAKTU. ARTINYA: Kita bukan produk dari WAKTU, kita adalah produk KEKEKALAN yang ditempatkan dalam kerangka WAKTU!

Jadi waktu kita lahir di dalam dunia, apa yang harus kita lakukan? Mengekspresikan KEKEKALAN yang telah Tuhan taruh di dalam HATI kita! TUJUAN, RENCANA Tuhan di dalam dunia kita sekarang ini.

Itu sebabnya berapapun umur yang Tuhan berikan pada kita, 70...80...100 tahun. Kita harus merasa bahwa kita hanya "lewat". Kita harus merasa seperti orang asing/musafir dan pendatang di bumi ini..... menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah (Ibrani 11:13, 10). Saya ingin supaya Anda merasa seperti yang Yesus katakan bahwa Anda sudah diberi Firman Tuhan dan Roh Kudus kemudian ditempatkan di dunia. Anda ada di dalam dunia tetapi tidak berasal dari dunia (Yohanes 17). Kita punya warga negara ganda: orang Indonesia tapi warga Surga! Anda harus sadari bahwa kita adalah produk kekekalan yang mengembara dalam kerangka waktu/sebuah sisipan.

Mazmur 90:12, Ajarlah kami menghitung (numbers) hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.

Rata-rata orang Indonesia hidup 25.736 hari dalam kehidupan mereka (70,46 tahun). Kalau kita bijaksana, maka kita akan memanfaatkan setiap hari, jam, menit dan detik yang ada. Jangan sia-siakan waktu yang ada. Karena kalau kita menyia-nyiakan waktu, kita menyia-nyiakan kehidupan. Manfaatkan seluruh momentum yang ada. Amin!


---

Hak Menjadi Anak


Mazmur 127:1-5 Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah. Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang.

Tuhan membangun lewat anak-anak yang ada di rumah tersebut. Kata "anak-anak lelaki" dalam konteks bahasa Ibrani bukan merujuk kepada anak-anak kecil, tetapi kepada anak-anak yang membangun nama keluarga.

Roma 8:14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.

Kata "anak" dalam bahasa Yunani adalah Huios (uiJovß) = anak yang sudah dewasa dan sudah bisa memegang tanggungjawab. Jadi anak-anak di sini bukan bayi rohani. Bukan sekedar pengunjung gereja. Tetapi orang yang sudah bisa bertanggungjawab, bukan hanya masalah kehidupan pribadinya sendiri saja tetapi juga beban dan tanggungjawab kerajaan sorga.

Jadi, dari ayat-ayat tersebut di atas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Tuhan membangun rumah-Nya, gereja, lewat "anak-anak" - orang yang dibesarkan dalam rumah-Nya. Ibrani 3 :1-6 pun membandingkan Musa dan Yesus dalam konteks pembangun rumah Tuhan. Tuhan tidak bisa membangun lewat budak-budak, atau pelayan. Dia hanya bisa membangun lewat anak!

Mengapa? Karena anak membawa kode genetik / DNA dari orangtuanya. Dan untuk membangun rumah Tuhan, gaya hidup kita sebagai anak adalah:

Gemar Memberi

Imamat 27:30 "Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN."

Penginjilan

Roma 10:14 "Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?"

Dipimpin Roh

Galatia 5:25 "Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,"

Ikut Rumah Doa

Kisah Para Rasul 2:46 "Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir (TLB - bertemu dalam kumpulan kecil dalam rumah-rumah)"

Lagu-lagu yang Bersemangat

1 Tawarikh 13:8 "Daud dan seluruh orang Israel menari-nari di hadapan Allah dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, ceracap dan nafiri."

Cinta Firman Tuhan

Amsal 12:1 "Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan ..."

MENJADI ANAK

Paulus memiliki anak rohani yaitu Timotius (Filipi 2:19-22). Paulus melihat potensi dalam diri Timotius dan Timotius juga mengasihi Paulus. Timotius pergi menyertai Paulus ke Berea, Tesalonika, Korintus, Efesus dan Filipi. Timotius membantu segala macam pelayanan Paulus, dia mendukung visinya Paulus.

Timotius tahu prinsip promosi: Promosi akan datang kalau kita setia kepada VISI PEMIMPIN (Lukas 16:12 Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu). Waktu dia setia terhadap visi pemimpinnya, Paulus, maka akhirnya Timotius mendapat promosi: menjadi gembala dari Gereja Efesus yang merupakan kota ke-4 terbesar di dunia waktu itu dengan jemaat 60.000 orang dan merupakan gereja ke-3 yang terpenting dalam sejarah gereja mula-mula!

Prinsip yang sama juga dikerjakan oleh Yesus. Yesus rela melayani visi Bapa-Nya. Dia datang ke dunia bukan untuk menjalankan visi-Nya sendiri tetapi visi Bapa-Nya. Dia rela membiarkan diri-Nya mati di atas kayu Salib. Dan karena Dia setia kepada visi Bapa-Nya, maka akhirnya Dia mendapatkan promosi. Hak menjadi anak mensyaratkan Anda harus mati bagi diri Anda sendiri. Mati dari ego Anda, impian pribadi Anda, ambisi pribadi Anda, pelayanan Anda, karir Anda bahkan kehidupan Anda! Memang bukan hal yang mudah, tetapi hal tersebut berharga bagi Anda yang rindu untuk bisa membangun rumah Tuhan. Jadilah "anak" dari rumah Tuhan di mana Tuhan tempatkan Anda, jangan hanya jadi pengunjung gereja saja. God bless!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar