Selasa, 14 April 2009

Antara Waktu Dan Uang




Beberapa waktu lalu saya ingat kembali dengan sebuah buku yang sudah lama saya baca, judulnya "The Millionaire in You" yang ditulis oleh Michael LeBoeuf, Ph.D. Libur panjang akhir pekan ini saya habiskan dengan membaca ulang buku tersebut.

Dari hasil baca ulang akhir minggu kemarin, saya mencoba untuk sedikit berbagai beberapa hal penting yang bisa menjadi bahan pemikiran bagi Anda bila ingin memiliki waktu untuk menikmati apa yang sudah Anda lakukan terhadap uang Anda selama ini.

Dalam setiap jiwa seseorang tersembunyi kehidupan yang mengagumkan yang penuh dengan kebebasan. Kunci untuk menemukan hal tersebut adalah dengan melihat berbagai kemungkinan-kemungkinan dan mengambil keputusan yang tepat dari pilihan-pilihan yang ada.

Hanya ada empat hal penting berkaitan dengan uang yang harus Anda ketahui:

* Bagaimana Anda menghasilkannya
* Bagaimana Anda menyimpannya
* Bagaimana Anda menginvestasikannya
* Bagaimana Anda menikmatinya

Saya yakin, semua Anda sudah melakukan dan mengetahui hal tersebut di atas. Anda sudah memiliki penghasilan bulanan dari kerja Anda. Dan setiap bulan Anda menabung.

Dari kumpulan simpanan tersebut Anda menginvestasikannya agar memberikan hasil yang lebih baik di jangka waktu yang lebih panjang. Dan tentunya Anda juga menikmati apa yang telah Anda peroleh dari penghasilan bulanan Anda.

Tapi mengapa banyak orang yang merasa bahwa keuangannya masih saja sulit? Bukan kebebasan keuangan yang diperoleh malah pertumbuhan utang yang semakin hari semakin melilit.

Yang menarik dari diagram di atas adalah masing-masing kita terwakili pada satu titik tertentu di dalam diagram diatas, terkait dengan besarnya kekayaan dan waktu yang bisa digunakan secara bebas.

Waktu yang bisa digunakan secara bebas terlihat pada garis horizontal dengan skala 1 sampai 10. dan penghasilan bersih digambarkan pada garis vertical dengan skala sama mulai dari 1 sampai 10. Orang seperti apakah yang paling mirip dengan Anda? Dimanakah Anda akan menempatkan diri Anda dalam diagram tersebut?

(1,1): posisi Budak, dari sisi harta sedikit atau tidak memiliki harta sama sekali dan tak punya waktu bebas untuk dipakai. Dalam kehidupan kita sekarang ini, mungkin saja orang tua tunggal yang harus bekerja ekstra waktu dengan gaji yang rendah untuk memenuhi semua kebutuhan keluarganya atau untuk membayar hutang-hutang rentinir yang terus saja membumbung.

(10,1): Belalang, memiliki banyak waktu tapi tidak memiliki atau sedikit memiliki kekayaan. Kiasan belalang ini seperti cerita dongeng di mana semut selalu bekerja keras untuk mengumpulkan makanan di waktu sulit sedangkan belalang menjalani hidup tanpa mengumpulkan untuk masa sulit.

Titik tengah (5,5) adalah Karyawan. Titik ini mewakili sebagai besar masyarakat. mereka bekerja setiap hari selama berjam-jam untuk dapat hidup layak guna membayar sewa rumah, menyediakan makanan untuk keluarga dan kebutuhan lainnya. Mereka menukarkan waktu mereka dengan uang dan menfokuskan untuk mencari uang untuk dapat dibelanjakan. Jika sikap ini terus dipertahankan, mereka akan terus menukar waktu mereka untuk mendapatkan uang, memasuki masa mereka tetap harus bekerja keras atau hidup dengan uang pensiun yang sangat minim.

(1,10): si Pemilik, yang memiliki kekayaan yang melimpah namun hanya sedikit waktu yang bisa digunakan secara bebas. Biasanya para wiraswasta, eksekutif perusahaan atau professional yang bekerja secara mandiri, merupakan kelompok di mana mereka disibukkan dengan bekerja setiap harinya.
Mereka mengira mereka memiliki bisnis, tetapi pada kenyataannya bisnis tersebut yang memiliki mereka. Mereka mengira mereka memiliki karier, tapi sebenarnya karier yang mengikat mereka.
Mereka memiliki banyak barang-barang berharga yang mereka bilang mereka miliki padahal barang-barang tersebut memiliki mereka. Kelompok ini harus terus bekerja untuk dapat mempertahankan gaya hidup atau hal-hal yang mereka miliki sekarang atau lebih banyak lagi.

Dan yang terakhir (10,10), yaitu si Pemenang. Sang pemenang, mereka kaya karena mereka memiliki uang untuk dinikmati dan waktu yang bebas. Sang pemenang adalah mereka yang tidak harus bekerja untuk uang, tapi uang yang bekerja untuk mereka dan menghasilkan lebih dari apa yang dibutuhkan. Atau bisa disejajarkan sebagai investor dalam bukunya Kiyosaki.

Nah sebenarnya apa sih yang bisa dilakukan agar kita termasuk dalam lingkaran atau titik koordinat (10,10) dalam kehidupan kita?

Uang dan Kesejahteraan Finansial

Di dunia materialistis seperti sekarang ini, adalah "normal" memakai baju yang Anda beli dengan kartu kredit yang belum lunas cicilannya untuk bekerja, meluncur menerobos kemacetan lalu lintas Jakarta dengan mobil yang masih diangsur, untuk mendapatkan penghasilan agar mampu membayar baju, mobil dan rumah yang hampir sepanjang hari kosong karena Anda harus pergi bekerja seharian.

Inilah contoh kehidupan modern saat ini, jika Anda memiliki uang, Anda tidak memiliki waktu untuk menikmatinya. Jika Anda memiliki waktu, Anda tidak memiliki uang untuk dapat menikmatinya. Inilah yang disebut oleh LeBoeuf mengenai perangkap waktu-uang.

Bila ditelaah, pengaruh uang terhadap kehidupan bukan hanya dikarenakan tampilan iklan di berbagai media, tapi juga dipengaruhi oleh naluri alamiah manusia. Mungkin bila Anda memperhatikan anak berumur 3 tahun, tanpa diajari anak tersebut sudah berkeinginan untuk memiliki dan merebut sesuatu. Secara alami setiap manusia berkeinginan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih yang secara langsung ini berkaitan dengan uang.

Dengan perkembangan teknologi dan perekonomian yang semakin pesat, naluri alamiah manusiapun berubah. Dalam transaksi perekonomian tunai, uang digunakan untuk memuaskan banyak keinginan, keinginan untuk hidup nyaman dan terjamin, keinginan untuk memiliki pekerjaan yang memberikan gaji besar dan lain-lain. Tetapi semua ini tidak berhenti disitu, semua itu akan terus berkembang, sehingga kita lupa akan kebutuhan riil yang sebenarnya kita butuhkan. Yang pada akhirnya malah menyalurkan energi untuk berburu uang sebanyak-banyaknya.

Walau pengaruh naluri alamiah manusia yang ingin lebih atau serakah, kita sebagai manusia tetap memiliki kebebasan dalam memilih dan menentukan nilai-nilai yang kita inginkan. Yang kita dapati sekarang adalah kecenderungan bukannya kendali. Dalam setiap pikiran manusia pasti ada sisi yang menginginkan semua yang lebih. Dengan hal ini memberikan motivasi tersendiri bagi Anda untuk melakukannya dengan baik dan mencapainya dengan cepat. Dorongan untuk hidup berlebih dapat dikendalikan dengan tetap berjalan di rel kehidupan yang telah Anda dan keluarga gariskan sebelumnya. Inilah sisi positif dari keputusan yang diambil.

Celakanya, banyak orang tua yang lupa diri, dengan bekerja membanting tulang, lupa akan waktu dan visi mengenai keluarga yang sejahtera. Di satu sisi, mereka memiliki banyak uang tapi di sisi lain waktu untuk keluarga terlupakan. Mereka membiarkan uang memimpin mereka.

Keluar dari Perangkap Waktu-Uang

Bagaimana kita bisa keluar dari perangkap waktu-uang dan menuju koordinat (10,10) dalam diagram LeBouef? Hal pertama yang harus dilakukan adalah memahami bagaimana Anda sampai di sana untuk pertama kalinya.

Kita terperangkap dalam pemikiran tersebut karena kita selalu berpikir bahwa pemecah masalah keuangan kita adalah gaji atau penghasilan yang kita terima. Semakin banyak uang yang kita hasilkan tentunya akan memecahkan semua masalah keuangan, betul begitu? Tidak seluruhnya benar.

Untuk itu dibutuhkan sebuah pandangan baru mengenai keuangan yang bisa memberikan rasa kesejahteraan yang lebih besar. Gagasannya adalah dengan menciptakan kehidupan keuangan mendasar yang sederhana dan tidak banyak memakan waktu dalam penanganannya.

Satu kata yang menurut hemat saya memberikan makna dalam keuangan keluarga, yaitu kesederhanaan. Kesederhanaan adalah kesadaran untuk berusaha membatasi kebutuhan pokok kehidupan berkeluarga. Kesederhanaan sama halnya dengan seni. Kesederhanaan memerlukan tidak hanya dengan membuang kemewahan hidup, tapi dibutuhkan perubahan cara pandang dari dalam yang tulus.

Ada orang yang mengartikan sederhana dengan kecenderungan mengawasi pengeluarannya dengan sangat ketat seperti halnya pengembara di gurun pasir yang mengawasi air minumnya. Hal ini tidak memecahkan permasalahan, yaitu kesejahteraan lahir batin. Pembatasan berlebihan malah merusak kepuasan kehidupan berkeluarga.

Intisari dari kesederhanaan-yaitu membedakan antara kebutuhan dan keinginan-menjadi sangat penting dalam menumbuhkan hubungan yang selaras dan lebih sehat berkenaan dengan uang. Dalam hal ini, tidak ada rumus yang dapat memenuhi standar semua orang.

Kita pastinya pernah mengenal orang yang kikir dan materialistik, padahal ia hanya memiliki sedikit harta dan di lain pihak Anda juga menjumpai orang yang menyenangkan dan relatif mandiri yang memiliki kebendaan melimpah.

Dari ulasan singkat ini dapat disimpulkan, untuk mencapai koordinat (10,10) atau sebagai pemenang Anda harus menjalani kehidupan ini dengan lebih bijak, dimana Anda sebagai individu yang mengontrol semua keinginan dan kebutuhan Anda. Semoga ulasan ini bermanfaat.n

Diambil dari Harian Umum Sore Sinar Harapan Rubrik PERENCANAAN KEUANGAN. Rubrik ini diasuh oleh Tim Indonesia School of Life (ISOL) yakni Andrias Harefa, Roy Sembel, M. Ichsan, Heru Wibawa, dan Parpudi Lubis.


---
Potret Jiwa Para Jutawan


Mari melihat secara singkat sejumlah karakteristik para penabung hebat, tipikal seorang jutawan. Latihan ini bukan bertujuan untuk mengakumulasi kekayaan yang bisa disimpan di dunia ini, ini bertujuan untuk menemukan sejumlah teknik sukses yang diberikan orang lain yang seharusnya berguna bagi anda dalam meraih tujuan anda untuk menabung.

Tom Stanley dan William D. Danko menghabiskan lebih dari 20 tahun mewawancarai ribuan jutawan berkenaan dengan kebiasaan gaya hidup mereka dan kemudian menulis satu buku berjudul The Millionaire Next Door. Mereka mengusir mitos bahwa tipikal seorang jutawan adalah mereka yang mengendarai mobil mewah atau Rolls Royce, tinggal dalam villa berharga milyaran, memakai jam tangan Rolex dan mengenakan adi busana mahal. Tipikal jutawan dan milyarder lebih seperti mereka yang mau mengendarai mobil bekas keluaran General Motor, tinggal di rumah dengan harga rata-rata, mengenakan jam tangan biasa, dan membeli busana yang biasa saja - bahkan mungkin busana mereka telah kena diskon.

Karakteristik tunggal terbesar dari milyader perlihatkan adalah kehidupan dalam nilai-nilai mereka. Mereka adalah penabung yang hebat, bukan pembelanja yang hebat. Tipikal jutawan adalah sederhana dan menabung atau menginvestasikan sebagian besar pendapatannya. Secara rata-rata, tipikal jutawan menabung dan menginvestasikan 20% dari pengdapatan mereka, berlawanan dengan rata-rata orang (di Amerika) yang hanya menabung kurang dari 5% pendapatan mereka. Mereka bebas hutang dan tidak memiliki barang yang digadaikan atau bahkan hutang mobil.

Kebanyakan jutawan telah membuat keberuntungan mereka sendiri di generasi mereka - mereka bukan kaya karena menang lotere, memenangkan uang lewat game di TV. Banyak dari mereka adalah wiraswasta usaha kecil yang bekerja di "bisnis biasa-biasa saja" seperti penyemprot hama, kontraktor lantai bangunan atau bisnis las/pengelasan barang-barang logam. Kebanyakan jutawan bekerja 45 hingga 55 jam dalam seminggu. Hampir semua hanya menikah sekali dan tetap menikah. Kebanyakan jutawan tidak memiliki nilai akademis yang tinggi dan sepertinya mereka tidak tidak masuk hitungan untuk sukses sewaktu berada di SMA-nya. Hampir semua jutawan adalah diciptakan, tidak menerima warisan dan sedikit bantuan financial dari kerabatnya.

Tipikal milyarder dan jutawan menghabiskan banyak uang bagi pelayanan yang dapat menolong mereka merencanakan keuangan mereka lebih baik lagi seperti perencana perumahan, akuntan, dan pengacara yang punya spesialisasi melindungi bangunan dan kesehatan. Mereka juga berinvestasi di bidang pendidikan. Secara tipikal mereka memiliki broker, namun mereka membuat keputusan investasi sendiri. Tipikal milyarder dan jutawan juga meraih hasil sepanjang waktu melalui disiplin, kerja keras dan focus pada tujuan. Tipikal para jutawan juga tinggal di lingkungan tetangga dimana 75% penduduknya justru bukan orang kaya seperti mereka. Mereka pada prinsipnya bukan orang yang suka menyendiri.

Buku The Millionaire Next Door membuat satu point penting - dua orang dengan pendapatan yang sama, posisi dalam kehidupan yang serupa, tinggal berhadapan satu sama lain, namun dapat berbeda untuk kemampuan : yang pertama melakukan tiga kali pembayaran untuk kehilangan rumahnya, yang lainnya dapat mencukupi kehidupannya secara finasial yang cukup hingga 10 tahun atau lebih tanpa memiliki pendapatan sampingan. Perbedaan antara keduanya adalah cara mereka membelanjakan uang dan kebiasaan menabung.

Pelayanan Yesus tentunya bukan tentang materialisme atau mengakumulasi banyak kekayaan. Pelayanan Yesus adalah tentang mengasihi Tuhan dan melayani sesama. Prinsip Making Money Work: A Christian Guide For Personal Finance (Tuntunan Kristen Untuk Keuangan Pribadi) bukan mencoba menolong anda menjadi seorang jutawan yang meninggalkan harta benda melimpah setelah kita mati. Di abad pertama orang Romawi memiliki pepatah : "Uang itu seperti air laut; semakin banyak yang diminum seseorang, semakin haus ia jadinya". Making Money Work memiliki harapan untuk menolong anda mencapai satu tingkatan kemerdekaan finansial dan keamanan tabungan sementara anda melayani sesama anda melalui penggunaan yang efektif dalam masalah waktu, karunia dan persembahan (persepuluhan / pemberian).

Yesus mengatakan perumpamaan ini dalam Lukas 12:16-21 : "Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak umbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."


--- Keluar Dari Hutang Dan Kemiskinan


Kemiskinan adalah kekurangan uang atau kepemilikan material. Kemiskinan biasanya juga disertai dengan adanya kewajiban untuk membayar hutang pada pihak lain. Hutang, apakah dihubungkan atau tidak dengan kemiskinan, adalah suatu bentuk perbudakan. Namun dengan mengikuti prinsip Tuhan akan menghancurkan ikatan baik kemiskinan maupun hutang.

Yang pertama dari semuanya, Anda harus memiliki komitmen pribadi terhadap keuangan, terhadap keluarga dan terhadap Tuhan. Setuju untuk hidup dengan prinsip Tuhan dan mencari tahu apa yang Tuhan katakan untuk Anda dan situasi Anda. Anda harus benar-benar jujur tentang kesalahan dan kekurangan dalam hidup Anda, masa lalu ataupun saat ini yang mungkin menyebabkan Anda terikat dengan masalah hutang. Untuk melarikan dari kesukaran, Anda harus mengetahui apa yang membuat Anda berada di tempat itu.

Langkah kedua, lakukan semua yang Anda dapat lakukan untuk mengerti prinsip Tuhan.
Hosea 4:6
Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.

Alkitab katakan dalam Hosea 4:6 : "Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah" (sumber pengetahuan). Ada banyak orang percaya yang tidak mempunyai konsep tentang prinsip kerajaan Tuhan. Mereka tidak memiliki pengertian hukum-hukum Tuhan yang berhubungan dengan kemakmuran materi atau juga hak istimewa mereka sebagai anak-anak Tuhan. Jadi akibat kekurangan pengetahuan maka mereka menderita.

Orang yang berhutang atau dalam kemiskinan khususnya amat membutuhkan pemahaman atas peraturan dalam kerajaan Tuhan yang dikatakan sebagai hukum Tabur Tuai. Ini adalah hukum sebab akibat, hukum aksi reaksi. Dalam area keuangan, hukum ini amat sederhana :
Lukas 6:38
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.

Ketika seseorang mulai memberikan untuk pekerjaan Tuhan, untuk mereka yang miskin dan kurang beruntung maka Tuhan juga mulai memberikan bagi orang itu. Tanpa menghiraukan beban hutang, seseorang seharusnya memberikan nilai minimum 10% dari pendapatannya pada Tuhan. Bahkan jikalau Anda ada dalam level orang berpendapatan kurang atau miskin, Anda masih punya sesuatu yang bisa Anda berikan pada Tuhan. Mulailah dari mana Anda berada. Jangkau dengan belas kasihan mereka yang kurang bentung dibanding Anda. Sebagai prioritas pertama, ambillah posisi untuk bisa memberikan kasih, waktu Anda, energi dan juga uang untuk orang lain meski itu hanya sejumlah kecil saja.

Selanjutnya, tetapkan anggaran yang realistis. Kebanyakan orang tidak mempunyai anggaran, dan mereka membelanjakan tanpa rencana ataupun kendali. Bagaimanapun level pendapatan Anda, ada harusnya menetapkan anggaran yang sudah termasuk satu jenis atau lebih pemberian khusus plus persembahan pada Tuhan yang bisa dalam bentuk bantuan bagi mereka yang kurang beruntung (Maleakhi 3:10). Setelah menetapkan selain persembahan, tetapkan rencana yang realistik untuk membayar hutang Anda. Pergilah ke kreditor Anda dan dapatkan persetujuan dimana mereka akan menerima jadwal pembayaran hutang Anda. Buat pengertian bahwa Anda tidak dapat membayar lebih daripada jumlah yang telah ditentukan, dan mereka biasanya akan menerima rencana Anda.

Sekali Anda dapat melakukan hal itu, Anda harus memutuskan dalam benak Anda bahwa tidak akan ada lagi akumulasi hutang dalam hidup Anda. Anda tidak dapat kembali lagi pada kehidupan yang menurut pikiran Anda. Buatlah janji pada Tuhan bahwa Anda tidak akan membeli apapun dengan cara kredit, dan gaya hidup Anda akan terbatas sesuai dengan pendapatan Anda. Ini memerlukan kepastian mental dan komitmen spiritual. Itu mungkin membutuhkan waktu satu, dua atau lima tahun, namun Anda akan keluar dari lilitan hutang.

Telah dianjurkan oleh pengusaha yang bijaksana bahwa ada bagian dari pendapatan yang seharusnya dipakai untuk rekreasi. Seharusnya ada waktu dalam satu bulan ketika keluarga dapat keluar dari tekanan kehidupan. Mungkin itu berupa piknik di hijaunya taman, perjalanan untuk memancing, atau mungkin bermalam keluar dari rumah di hotel atau resort. Rekreasi termasuk apapun untuk keluar dari tekanan yang konstan dan membiarkan pikiran Anda mengalami rekreasi dalam Tuhan.

Disamping rekreasi, Anda juga direkomendasikan untuk melakukan istirahat Sabath. Anda tidak dapat bekerja tujuh hari seminggu. Harus ada satu hari dalam minggu yang Anda dedikasikan untuk Tuhan, untuk memikirkan tentang Dia, berdoa pada-Nya, mempelajari Firman-Nya dan beristirahat. Semua ini diperlukan untuk menyiapkan pikiran Anda dan juga roh Anda untuk memenangkan pertempuran hidup ini.

Setelah itu dengan semua yang terjadi dengan hidup Anda, Anda perlu memperbaharui iman Anda kepada Tuhan. Tuhan adalah sebagai sumber. Kala Anda memberi pada Dia dan mempercayai-Nya, Tuhan akan mulai membawa Anda dari perbudakan hutang masuk dalam berkat Tuhan. Tuhan akan membuka pintu untuk Anda dan memberikan Anda konsep dan gagasan untuk menolong Anda memenangkan situasi Anda. Anda harus percaya ini dan mengharapkan melihat jawaban-Nya lebih daripada melihat manusia sebagai sumber Anda. Tuhan itu sumber Anda.

Setiap hari, ucapkan kata-kata itu dengan penuh keyakinan. Katakan dengan keras bahwa Anda akan terbebas dari hutang dan bahwa Tuhan berencana meletakkan Anda dalam posisi yang berbeda. Ingatlah ayat Firman dimana Tuhan mengatakan kata-kata seperti ini :
1 Samuel 2:8
Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, dan membuat dia memiliki kursi kehormatan. Sebab TUHAN mempunyai alas bumi; dan di atasnya Ia menaruh daratan.

Dengan kerangka berpikir demikian, Anda seharusnya ada dalam trek yang benar. Mungkin membutuhkan waktu tahunan untuk membayar hutang Anda. Dalam contoh yang saya ketahui, rata-rata dalam hitungan bulanan saja hutang Anda akan terbayar. Tapi mungkin membutuhkan waktu tiga, empat atau bahkan lima tahun. Anda akan menang dalam pertempuran jikalau Anda menggunakan senjata yang Tuhan sudah buat yang sesuai dengan Anda! Anda akan terbebas dari hutang, dan juga kemiskinan.


Giornata 27 Serie A
Pengorbanan Becks untuk Milan

Giornata 27 Serie A berakhir manis buat Milan. Bukan hanya karena Il Diavolo Rosso meraih kemenangan 3-0 atas Atalanta, tapi juga lantaran pengorbanan heroik dari seorang David Beckham.

David Beckham, tampil penuh semangat setelah statusnya di Milan menjadi jelas. (Foto: Getty Images)

Rangkaian pengorbanan itu dimulai hari Jumat (6/3). Saat itu beredar kepastian Beckham resmi bertahan di Milan hingga akhir musim 2008/09. Ia tidak jadi pulang ke LA Galaxy pada 9 Maret.

Milan dan LA Galaxy akhirnya menemukan sebuah kesepakatan untuk "membagi" Beckham. I Rossoneri mendapatkan jatah empat bulan antara Maret hingga Juni, sedangkan Galaxy akan memakai Becks antara bulan Juli hingga November.

Di bulan November nanti, Beckham tampaknya akan menggunakan klausul dalam kontrak yang mengizinkannya meninggalkan Galaxy. Kunci dari munculnya kesepakatan tersebut adalah kerelaan Beckham memotong gajinya sebesar 2 juta pound, yang seharusnya dibayarkan oleh Galaxy.

Hanya sedikit pemain yang mau berkorban meninggalkan banyak uang. David Beckham adalah salah satunya. Untuk berada di Milan, dia melakukan pengorbanan ekonomi yang amat besar, kata Wakil Presiden Il Diavolo, Adriano Galliani.

Trequartista Dadakan

Pengorbanan Beckham berlanjut di atas lapangan. Saat melawan Atalanta, pelatih Carlo Ancelotti memaksanya menjadi trequartista karena Clarence Seedorf, Kaka, dan Ronaldinho absen.

Ini bukan posisi ideal Beckham. Dia tidak eksplosif seperti Kaka, tidak memiliki visi permainan sebagus Seedorf, juga tidak mempunyai dribel lincah seperti Ronaldinho. Beckham harus bekerja lebih keras untuk bisa membuat sistem Milan berjalan.

Di tengah keterbatasannya, Beckham ternyata tampil penuh semangat. Spice Boy terus berlari, berusaha mendistribusikan bola seperti seorang trequartista. Ia menebus kekurangannya dibandingkan Kaka, Seedorf, dan Ronaldinho dengan memaksimalkan akurasi umpan-umpan jarak jauh.

Becks bahkan terkadang terlihat sampai berlari turun jauh ke belakang membantu pertahanan. Bukan cuma bermain sebagai trequartista, dia juga menjadi seorang gelandang bertahan.

Hari ini kami memainkan Beckham sebagai trequartista untuk mencoba mengeksploitasi kemampuannya mengalirkan bola dengan umpan jarak jauh. Dia berada di jantung permainan, tepat di dalam semua aksi lini tengah, dan dia melakukannya dengan sangat baik, puji Ancelotti kepada acmilan.com.

Mantap di Peringkat Ketiga

Pengorbanan Beckham membawa Milan meraih hasil penting. Kemenangan 3-0 ini memantapkan posisi Milan di peringkat ketiga klasemen sementara. I Rossoneri bahkan berhasil menjauh dari kejaran tim-tim di bawahnya.

Fiorentina, Genoa, dan Roma sama-sama kehilangan angka. La Viola kalah 0-2 dari Palermo, I Grifoni tumbang 0-2 di tangan Inter, sedangkan I Lupi ditahan Udinese 1-1 di kandang sendiri. Milan kini unggul lima poin atas Fiorentina, yang berada di peringkat keempat.

Terlalu banyak pemain yang absen membuat sistem tim ini terganggu. Kami tidak bisa tampil normal karena beberapa pemain tidak bermain di posisi aslinya. Tapi, tim ini sudah melakukan yang terbaik mengingat kondisi yang kami hadapi, tutur Ancelotti kepada Football Italia. (Dwi Widijatmiko)

1 komentar:

  1. luar bias kecantikannya gambar itu mas..
    tapi lebih cantik lombok paradise.

    http://www.lombok-paradise-property.com/

    BalasHapus