Sabtu, 18 April 2009

Bisnis Bagi Orang Gendut





Dalam komik Asterix, ada seorang tokoh bernama Obelix. Dia adalah pria yang sangat gendut namun juga kuat. Dalam salah satu cerita dikisahkankan bahwa Obelix tidak mau dirinya dikatakan gendut, dia berkata, "Aku tidak gendut, aku hanya montok."

Mungkin Anda bisa tertawa terpingkal-pingkal jika membaca komik tersebut. Tetapi bagi beberapa orang, berbadan tambun menimbulkan perasaan sangat tidak nyaman, apalagi jika mendapat julukan "gendut". Bagi para wanita hal ini sangat sensitif, namun di masa sekarang ini, pria pun sangat memperhatikan penampilannya.

Tapi siapa nyana bahwa berbadan tambun bisa membawa seorang ibu rumah tangga menjadi pebisnis sukses dan menghasilkan jutaan dolar. Itulah yang di alami oleh Jean Nidetch. Pada tahun 1961, diusianya yang ke 39 dia memiliki berat badan 88 kilogram. Dia, suaminya, kedua putranya dan anjing pudel mereka mendapat penilaian dari banyak orang sebagai keluarga yang mengalami kelebihan berat badan.

Sebuah pertanyaan, "kapan kamu akan melakukan sesuatu?" membuatnya habis kesabaran dan memdorongnya untuk membuat sebuah perubahan dan mengangkat bendera perang terhadap tubuhnya yang terus menggelembung.

Jean mengalami kecanduan mengudap kue coklat, dan selama ini telah memakan berbungkus-bungkus kue coklat. Akhirnya Jean menghubungi Dinas Kesehatan kota New York untuk mendapatkan sebuah rencana diet.

Berbulan-bulan setelah itu, Jean mengundang enam orang temannya, "sekelompok orang gendut" dan mengumumkan bahwa dirinya sudah mengurangi berat badan sebanyak 20 kilogram. Dalam pertemuan itu dia menantang teman-temannya untuk mengikuti programnya dan mengikuti sebuah pertemuan yang diaturnya dengan teratur.

Dua bulan kemudian, kelompok itu patungan untuk membeli beberapa timbangan berat badan.

Kami tidak akan menyalahkan gen kami, hormon kami, atau ibu kami lagi, demikian ungkap Jane. Dan tak lama kemudian apartemennya tak cukup lagi untuk menampung orang-orang yang berdatangan untuk meminta bantuan dalam menurunkan berat badan.

Al Lipert dan istrinya Felice, yang digambarkan oleh putranya sebaga "sepasang bola pantai" mendengar apa yang dilakukan oleh Jane Nidetch ini. Suami istri ini melihat adanya potensi bisnis dari pertemuan-pertemuan yang dilakukan oleh Jane.

Akhirnya Jane dan keluarga Lipert mengadakan pertemuan, dan di dapur keluarga Lipert mereka membentuk sebuah usaha yang diberi nama Weigh Watcher. Mereka menyewa sebuah tempat diatas gedung bioskop di Little Neck, Queens. Dan pada tahun 1963 itulah dimulai pertemuan perdana komersial Weigh Watcher. Biaya pertemuan ini seharga 2 dolar atau sama dengan harga tiket bioskop pada waktu itu.

Bisnis ini berkembang menjadi usaha waralaba, pada tahun 1970 nilai usaha itu telah mencapai 8 juta dolar AS. Kerjasama kemitraan antara keluarga Lipert dan Jane merupakan formula yang tepat. Jane menjadi "si kelinci Energizer", Al menjadi si genius dalam pemasaran dan Felice, istri Al menjadi otak dibalik daya kreatif mereka.

Pada tahun 1978, Jane dan keluarga Lipert menjual perusahaan itu pada H.J. Heinz seharga 72 juta dolar AS. Heinz menjual 94 persen bisnis tersebut kepada firma investasi Eropa Artal Lucembourg pada tahun 1999. Dan pada Juni 2007, Weigh Watcher telah bernilai 4 miliar dolar AS, dan memiliki cabang di 30 negara.

Peserta yang mengikuti program penurunan berat badan ini terus bertambah dengan menyebarnya wabah obesitas ke seluruh dunia. Dari seluruh penduduk dunia, diperkirakan sekitar satu miliar orang lebih yang mengalami kelebihan berat badan. Dengan jumlah yang sebesar itu, bisnis program penurunan berat badan merupakan ladang bisnis yang masih terbuka lebar.

Belajarlah dari apa yang dilakukan oleh Jane, seorang ibu rumah tangga yang saat ini tinggal di Las Vegas dan menjadi seorang penderma yang murah hati. Dia berkata bahwa saat dia memulai bisnis ini, dia tidak berpusat pada uang, tapi pada hasrat untuk menolong orang lain. "Saya akan melakukannya dengan gratis di pojok jalanan," demikian dia pernah berkata.


--

Berbisnis di Dunia Musik

Saat ini tidak dipungkiri bahwa hobi pun bisa dapat menjadi sebuah ladang bisnis. Tidak ada batasan untuk memulai bisnis, jenis produk apa yang dapat dijual. Istilah bisnisnya, segala sesuatu dapat dijual dan menghasilkan uang, asal memiliki kemauan dan keyakinan, dan melihat peluang terhadap produk yang dijualnya.

Satu lagi bidang bisnis yang mungkin bisa menjadi salah satu investasi Anda, yakni bisnis studio rekaman digital. Dunia musik menjadi salah satu dunia bisnis yang tidak pernah sepi diminati oleh masyarakat pada umumnya. Bagi Anda yang hobi dengan musik, bisnis ini bisa menghasilkan uang yang tidak sedikit. Hanya ada beberapa hal yang perlu Anda pelajari sebelum memulai bisnis ini.

Salah satu yang harus Anda persiapkan di dalam dunia bisnis ini tentunya adalah seperangkat komputer yang canggih dengan seperangkat software pengolah Audio harus Anda miliki. Tanpa alat-alat ini, Anda tidak akan dapat membuat sebuah hasil rekaman yang bagus. Untuk menambah pemasukan Anda, belilah peralatan musik yang memadai (untuk disewakan) serta membangun studio musik dengan ruangan kedap suara.

Adapun jasa yang dapat dikembangkan dari usaha studio rekaman digital ini adalah, jasa editing rekaman digital, promosi rekaman, ataupun penyewaan studio musik untuk rehearsal atau latihan saja. Memang untuk biaya usaha ini memerlukan dana yang tidak sedikit jumlahnya. Tetapi, bagi Anda yang memang ingin mendalami hobi dalam bidang musik, bisnis ini merupakan pilihan yang menjanjikan. Tidak salah untuk dicoba bukan???


Tidak ada komentar:

Posting Komentar