Ahmad Ghufron - suaraPembaca
Jakarta - Kata "sistemik" seakan menjadi begitu terkenal seiring dengan gonjang-ganjing kasus Century. Dia memiliki pasangan yang juga dibawa-bawa dalam kasus itu yaitu kata "krisis".
Saya menduga mungkin sebagian masyarakat akan bertanya-tanya apa sih hebatnya kata "sistemik" sehingga bisa memiliki harga sebegitu mahal. Tidak tanggung-tanggung. Rp 6,7 triliun yang bila disusun ke atas dengan uang pecahan kertas Rp 100.000 tingginya bisa mencapai 6.700 meter. Bila disusun menjadi tugu dengan panjang dan lebar masing-masing 1 meter bisa mencapai tinggi sekitar 64 m yang berati setengah tinggi Tugu Monas.
Saya termasuk yang tergelitik untuk mencari pemahaman yang benar tentang kata "sistemik" dalam kasus Century karena pemahaman makna kata tersebut yang benar bagi saya merupakan salah satu kunci untuk mengurai kasus Century. Sehingga, akan terlihat batasan yang jelas antara alasan pengambilan kebijakan bail out dan pemanfaatan (moral hazzard) terhadap kebijakan tersebut.
Saya mencoba menelusuri arti kata "sistemik" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online. Di sana tidak saya temukan kata itu. Yang ada adalah kata "sistemis" yang berarti bertalian atau berhubungan dengan suatu sistem atau susunan yang teratur. Atau terdiri atas beberapa subsistem. Marilah kita gunakan kata ini (sistemis) sama dengan sistemik karena bisa jadi perbedaan tersebut hanya berkaitan dengan urusan penulisan kata serapan yang benar.
Dalam Bahasa Inggris kata sistemik ditulis systemic dan diartikan sebagai relating to, or common to a system. Dalam hemat saya pengertian pada dua bahasa tersebut sejalan. Marilah kita coba telusuri lebih jauh lagi. Kata sistemik berkaitan erat dengan satu kata kunci yaitu sistem.
Dalam KBBI sistem diartikan sebagai perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Pun demikian kata system dalam Bahasa Inggris juga memiliki arti yang serupa yaitu a regularly interacting or interdependent group of items forming a unified whole.
Sekarang cobalah kita terapkan pengertian-pengertian tersebut dalam kerangka memahami kasus Century. Sebagaimana kita mahfum Century adalah salah satu bank di Indonesia. Jadi berbicara mengenai kasus Century berarti kita berbicara tentang sistem perbankan di Indonesia dan Century merupakan satu dari sekian banyak unsur atau subsistem perbankan.
Dengan demikian yang dimaksud dengan mencari pemahaman makna "sistemik" di sini adalah bagaimana kita dapat memahami pengaruh kasus Century dalam sistem perbankan di Indonesia. Karena saya hanya orang awam maka saya mengajak kita menggunakan penjelasan-penjelasan yang diberikan oleh para pakar untuk memperoleh pemahaman tersebut. Dan, pakar yang saya maksud tidaklah main-main. Mereka semua adalah para Pemimpin atau lebih tepatnya mantan Pemimpin Bank Indonesia. Sebuah lembaga yang memiliki otoritas untuk mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia.
Pertama, marilah kita simak penjelasan Bapak Burhanuddin Abdullah. Mantan Gubernur BI ini di depan Pansus sebagaimana dilansir detik.com pada 21 Desember 2009, menjelaskan bahwa Bank Century (sekarang Bank Mutiara) jauh sekali dari kategori sistemik. Menurutnya yang masuk kategori bank sistemik ada 15 bank penting yang berdampak sistemik. Di antaranya Bank Mandiri, BRI, BNI, BCA, BII, Danamon, Panin, BTN, Bank Mega, Bank Niaga, dan Bank Permata, tidak termasuk Bank Century.
Bank-bank tersebut menguasai 85% institusi perbankan dan setiap dua bulan sekali bertemu dengan Bank Indonesia. Dalam istilah perbankan bank-bank tersebut disebut systemically important bank (SIB).
Kedua adalah penjelasan dari Bapak Anwar Nasution. Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tersebut berpendapat bahwa penutupan Bank Century pada tahun 2008 yang lalu tidak akan berdampak sistemik pada sektor perbankan di Indonesia. Alasannya karena Bank Century masuk dalam kategori bank kecil yang tidak mempunyai peran penting di pasar uang antar bank (PUAB) dan pasar devisa.
Dengan alasan tersebut Bapak Anwar berpendapat seharusnya Bank Century tidak perlu diselamatkan. Bahka, beliau malah menekankan banyaknya pelanggaran yang dilakukan di Bank Century yang menunjukkan lemahnya pengawasan BI. Pendapat tersebut dikemukakan Pak Anwar di hadapan Pansus Century seperti dilansir detik pada 21 Desember 2009 itu.
Selanjutnya ketiga, pandangan Bapak Boediono di hadapan Pansus yang sama pada 22 Desember 2009. Seperti dimuat detik pada tanggal yang sama beliau antara lain menyatakan bahwa dalam sejarahnya Bank Century adalah bank yang lemah dan karena pengurusan manajemen yang tidak baik, sehingga di tengah krisis, bank ini dengan mudah jatuh.
Penyelamatan Bank Century pada November 2008 lalu dilakukan karena kondisi perekonomian yang sangat mengkhawatirkan. Dalam situasi krisis seperti itu bank yang kecil pun harus diselamatkan karena bisa memicu 'kebakaran besar'.
Situasi krisis tersebut ditandai dengan kurs yang melonjak-lonjak, cadangan devisa turun drastis dalam waktu pendek dan bank-bank menghentikan pinjaman antar bank. Ditambah dengan berbagai rumor yang berkembang di masyarakat berkaitan dengan krisis. Dalam situasi seperti itu menurut Pak Boediono bank kecil pun dapat menyulut kebakaran yang luar biasa karena ada tambahan faktor psikologis yang berkembang di masyarakat. Contoh nyatanya adalah pada tahun 1997. 16 bank yang ditutup. Juga bank-bank kecil yang hanya sekitar 2% dari total bank. Namun, dampaknya ternyata luar biasa.
Dari penjelasan dan pandangan ketiga pakar tersebut saya mencoba memahami arti sistemik dalam kasus Bank Century seperti berikut. Bapak Burhanuddin menjelaskan arti sistemik menggunakan pendekatan systemically important bank (SIB), yaitu bank-bank yang memiliki kontribusi terbesar dalam pasar perbankan Indonesia. Ada sebanyak 15 bank dan di dalamnya tidak termasuk Bank Century. Sementara itu ukuran sistemik menurut Bapak Anwar menggunakan pendekatan PUAB dan pasar devisa.
Dengan pendekatan ini Bank Century juga bukanlah bank sistemik karena memang perannya dalam PUAB dan pasar devisa kecil. Sedangkan Bapak Boediono menggunakan pendekatan situasi krisis sehingga meskipun kecil penutupan Bank Century akan memiliki dampak yang sistemik bagi perbankan Indonesia.
Bagi saya pendekatan yang digunakan oleh Pak Burhanuddin dan Pak Anwar sangat clear sehingga kesimpulan kasus Century sangatlah mudah karena nyata-nyata Bank Century tidak termasuk dalam golongan systemically important bank dan perannya dalam PUAB dan pasar devisa hanya kecil. Bila kita menggunakan pendekatan ini rasanya tidak perlu dibentuk Pansus Century atau kalaupun dibentuk tidak perlu bertugas berlama-lama karena pengujian alasan bail out Bank Century sudah mendapatkan jawaban yang jelas dan tegas.
Namun, apakah akan sesederhana itu. Rasanya kita berharap Pansus akan bekerja profesional dengan menguji seluruh dalil yang mendasari bail out Bank Century. Oleh karena itu, pada hemat saya, Pansus perlu mendalami dasar-dasar pemikiran bapak Boediono dan para pengambil keputusan bail out lainnya dengan cermat dan hati-hati.
Menurut Bapak Boediono dan saya kira para pengambil keputusan bail out lainnya, alasan yang mendasari sistematik tidaknya penutupan Bank Century bukan semata didasarkan pada besar kecilnya bank dan masuk tidaknya bank tersebut dalam SIB. Tetapi, lebih didasarkan pada kondisi perekonomian yang krisis sebagai imbas dari krisis global.
Kondisi krisis tersebut ditandai dengan kurs yang melonjak-lonjak, cadangan devisa turun drastis dalam waktu pendek, dan bank-bank menghentikan pinjaman antar bank, ditambah dengan berbagai rumor yang berkembang di masyarakat berkaitan dengan krisis. Dasar pemikiran inilah yang perlu diuji secara profesional untuk mendapatkan kesimpulan yang benar mengenai alasan pengambilan kebijakan.
Bagi saya rasanya Pansus tidak akan mengalami kesulitan untuk menguji faktor-faktor tersebut. Kurs yang melonjak-lonjak dan penurunan devisa dapat diuji dengan menelusuri dokumen-dokumen dari berbagai sumber yang kompeten. Penghentian pinjaman antar bank dan rumor tentang krisis juga dapat ditelusuri dari berbagai arsip pemberitaan maupun permintaan keterangan dari para pelaku usaha perbankan dan pelaku usaha lainnya.
Untuk menjaga profesionalisme, seharusnya Pansus tidak buru-buru memegang kesimpulan bedasarkan satu pendekatan tertentu dan menyatakan sinyalnya kepada masyarakat. Pansus harus imbang dalam menyikapi seluruh pendekatan yang dikemukakan dan mengujinya secara obyektif. Alhasil, mestinya kita akan dapat memperoleh pemahaman makna "sistemik" yang benar. Manakala kita terutama Pansus menelusuri dan mencernanya dengan obyektivitias yang tinggi dan jauh dari tendensi serta kepentingan subyektivitas tertentu.
Semoga Pansus senantiasa berpihak pada kebenaran dan keadilan. Hidup rakyat! Hidup Indonesia!
Jika Anda menyelesaikan, mulai hari ini, untuk memadamkan lebih pada pekerjaan Anda daripada Anda dibayar untuk melakukan, mukjizat akan mulai terjadi dalam hidup Anda.
Og Mandino
1923-1996, Penulis The Salesman Terbesar di Dunia
--
Minggu ini adalah minggu terakhir dalam tahun 2009. Rasanya baru kemarin kita menjemput tahun 2009; lalu tiba-tiba sekarang kita sudah disergap dengan kehadiran tahun baru 2010. Time flies my friends, dan tanpa sadar kita makin bertambah usia. Hidup memang sungguh terasa amat pendek.
Lalu tanpa henti, di sepanjang tahun 2009 ini, Blog Strategi + Manajemen senantiasa berikhtiar untuk menghadirkan pengetahuan dan gagasan renyah setiap Senin pagi. Mudah-mudahan setiap keping pengetahuan dan gagasan yang dihadirkan disini dapat memberikan manfaat bagi Anda semua.
Berikut tiga artikel favorit atau katakanlah artikel pilihan yang diseleksi dari serangkaian tulisan yang hadir di sepanjang tahun 2009 pada Blog Strategi + Manajemen. Ketiga tulisan ini, seperti biasanya, mencoba merepresentasikan ruh sejati dari blog ini : ditulis dengan bahasa yang renyah, dipenuhi dengan elemen pengetahuan yang segar, dan yang juga penting, timeless. Maksudnya tidak terikat oleh waktu. Itu artinya, meski mungkin Anda pernah membaca tiga tulisan itu, membacanya kembali tetap merupakan sebuah ritual pengetahuan yang bermanfaat.
Tiga tulisan atau artikel yang layak dipilih sebagai best posts in 2009 adalah :
5 Dimensi Kunci untuk Membangun Social Intelligence. Sebuah risalah ringkas yang mencoba mendedahkan 5 elemen kunci untuk mengembangkan kecerdasan sosial. Jika Anda percaya bahwa social intelligence adalah modal penting dalam merajut kesuksesan, maka tulisan ini tak boleh Anda lewatkan.
Excellent Communication Skills. Ah, betapa indahnya kalau saja kita semua memiliki excellent communication skills yang produktif nan inspiring. Tentu saja sepotong mimpi indah ini bisa digelarkan dalam sebentang kenyataan. Tulisan ini ingin membantu Anda mewujudkan mimpi itu.
3 Pilar dalam Merajut Etos Profesionalisme. Sebuah tulisan yang renyah nan menggugah. Berkisah tentang tiga pilar untuk menumbuhkan insan-insan produktif yang guyub dengan spirit kemuliaan. Cetak dan simpanlah tulisan ini baik-baik dilaci meja kantor Anda; sebab suatu saat Anda mungkin akan rindu untuk menghampirinya kembali.
Selamat Tahun Baru 2010. Salam Sukses penuh Kemuliaan.
--
MALAIKAT DI POMPA BENSIN
Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan, maka IA akan memelihara engkau. Tidak akan selama-lamanya dibiarkanNya orang benar itu goyah. (Mazmur 55:23)
TUHAN mempunyai banyak cara untuk menjaga dan memakai kita. Kisah ini, ditulis oleh seorang dokter dari rumah sakit Metro Denver :
Saya dalam perjalanan pulang ke rumah dari sebuah pertemuan sore ini sekitar pukul lima, terjebak dalam kemacetan di jalan di Colorado Boulerad, dan tiba-tiba mobil saya mulai tersendat-sendat dan akhirnya mati. Dengan susah payah saya bisa mendekati sebuah pompa bensin, lega karena saya tidak menghalangi jalan dan mencari tempat hangat untuk menunggu mobil derek. Tapi tidak ada yang mau berhenti. Sebelum saya mulai menelpon, saya melihat seorang wanita berjalan keluar dari sebuah minimart, dan ia terpeleset di jalan es dan jatuh di dekat pompa bensin, saya bergegas ke ibu ini untuk melihat apakah ia baik-baik saja.
Ketika saya tiba di sana, terlihat bahwa ia sedang tersedu-sedu lebih karena sedih bukannya karena jatuh; ia adalah seorang gadis muda yang kelihatan begitu awut-awutan dengan lingkaran hitam disekitar matanya. Ia menjatuhkan sesuatu ketika saya membantu ia bangun, dan saya ambil untuk diberikan ke dia. Ternyata uang logam satu nikel. Saat itu, saya jadi menyimpulkan: wanita menangis, mobil Suburban tua yang dipenuhi dengan barang-barang dan ada 3 anak di belakang (1 di tempat duduk depan), dan meteran pompa menunjukkan $4.95.
Saya bertanya apakah semuanya baik-baik saja dan apakah ia membutuhkan bantuan, dan ia lalu berkata, "Saya tidak ingin anak saya melihat saya menangis!", jadi kita berdiri menjauh dari mobilnya ke balik pompa. Ia bercerita bahwa ia lagi menuju ke California dan situasinya sangat sulit buat dia saat ini.
Saya bertanya, "Apakah Anda berdoa?" Ia mundur sedikit, tapi saya yakinkan bahwa saya bukan orang gila dan berkata, "IA mendengar Anda, dan IA mengirim saya."
Saya mengambil kartu kredit saya dan menggesek di card reader dari pompa tersebut sehingga mobil wanita itu bisa terisi penuh, sementara bensinnya diisi, saya berjalan ke McDonald di sebelah dan membeli dua kantung besar makanan, beberapa voucher untuk dipakai nanti, dan segelas besar kopi. Ia memberikan makanan itu kepada anaknya, yang langsung menyambar seperti serigala kelaparan, dan kita berdiri disebelah pompa sambil memakan kentang dan berbicara sedikit.
Ia memberitahu namanya, menceritakan bahwa ia tinggal di kota Kansas. Teman laki-lakinya meninggalkannya dua bulan yang lalu sehingga ia tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ia juga tahu bahwa ia tidak akan bisa membayar sewa rumah bulan January nanti. Dan dalam keadan putus asa ia menelpon orang tuanya yang tidak pernah dihubunginya selama 5 tahun. Mereka tinggal di California dan akhirnya setuju untuk dia tinggal dengan mereka sampai ia bisa mencari uang di sana.
Jadi ia mengemas semua barangnya kedalam mobil milik satu-satunya. Ia memberitahu anak-anaknya bahwa mereka akan ke California untuk merayakan Natal, tetapi tidak memberitahu bahwa mereka akan tinggal di sana. Saya berikan sarung tangan saya, memberikan pelukan kecil dan membacakan sebuah doa cepat bersama dia agar ia selamat dalam perjalanannya.
Ketika saya berjalan menuju mobil saya, ia bertanya, "Apakah Anda malaikat atau apa?"
Ini yang membuat saya terharu. Saya berkata, "Ibu, saat ini malaikat sangat sibuk, sehingga kadang-kadang TUHAN memakai orang biasa."
Adalah sangat mengharukan untuk menjadi bagian dari keajaiban seseorang. Dan ternyata, Anda sudah bisa menebak, ketika saya menuju kemobil, mobilnya bisa langsung distarter dan pulang ke rumah tanpa masalah. Saya akan ke bengkel besok untuk memeriksakan, tapi saya kira teknisi tidak akan mendapatkan sesuatu yang salah.
Kadang-kadang malaikat terbang sangat dekat dengan anda sehingga anda bisa mendengar getaran sayapnya...
Berdoalah: "Bapa, saya memohon Bapa untuk memberkati anakku, cucuku, teman-temanku, keluargaku dan orang yang membaca email ini sekarang. Tunjukkan kepada mereka pernyataan cinta dan kasihMU. Roh Kudus, Saya memohon kamu untuk membimbing jiwa mereka saat ini. Di mana ada luka, sembuhkan dan berikanlah mereka pengampunan dan kedamaianMU. Di mana ada kebingungan, lepaskanlah keyakinan yang baru melalui berkatMU, dalam nama Jesus. Amin."
Sabtu, 10 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar