Sabtu, 10 April 2010

Aturan Short Selling Tetap Berlaku 1 Mei

Indro Bagus SU - detikFinance


(Foto: Indro-detikFinance)
Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) tetap akan memberlakukan peraturan baru soal short selling dan margin trading pada 1 Mei 2009. Bapepam belum memberi perubahan jadwal ke BEI.

Belum ada perubahan. Jadi tetap dilaksanakan pada 1 Mei sesuai dengan ketetapan Bapepam, ujar Direktur Perdagangan Saham, Penelitian dan Pengembangan BEI, MS Sembiring di kantornya, SCBD, Jakarta, Rabu (8/4/2009).

Sebelumnya, Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) telah meminta agar jadwal pemberlakuan peraturan baru short selling dan margin trading diundur lantaran ketidaksiapan para anggota bursa (AB/sekuritas/broker).

Belum ada perubahan jadwal dari Bapepam. Jadi tetap berlaku 1 Mei, ujar Sembiring.

Sejak Oktober 2008, BEI menutup fasilitas Pinjam Meminjam Efek (PME) yang di dalamnya mencakup soal transaksi short selling dan margin trading. Namun pada awal 2009, BEI mengeluarkan peraturan baru soal fasilitas short selling dan margin trading yang rencananya akan diberlakukan 1 Mei 2009.

Dalam peraturan baru tersebut, ada beberapa perubahan atas fasilitas yang telah diberikan sebelumnya.

Kalau sebelumnya tidak membuat analisa fundamental, melainkan hanya analisa likuiditasnya. Kalau nanti, tidak hanya analisa likuiditas, tapi juga analisa fundamental sahamnya. Seberapa tinggi rasionya, jelas Sembiring.

banyak cara yang dilakukan oleh para trader untuk menganalisa chart, baik secara teknikal maupun fundamental, dimana hasil analisa inilah yang mempengaruhi setiap trader untuk melakukan setiap transaksi baik itu Sell atau Buy atau menunggu untuk tidak masuk terlebih dahulu.

dalam menganalisa chart yang coba saya bagikan di thread ini, adalah murni analisa teknikal berdasarkan analisa matematika dan statistik, karena itulah yang diajarkan oleh mentor saya (kang..., mohon ijin untuk membagikan ilmu akang)

Nah.. untuk menganalisa sehingga hasil analisa ini nanti dapat kita gunakan untuk membuat keputusan dalam transaksi yang kita lakukan, apa saja yang perlu kita hasilkan dari analisa kita? Simple saja sebetulnya, hanya ada dua data yang perlu kita peroleh dari analisa yang kita lakukan. Apa saja? Pertama, kita memiliki prediksi kemana harga akan bergerak (keatas atau kebawah, naik atau turun, up or down) dan Kedua, kita memiliki prediksi sampai dimana harga ini akan bergerak.

Prediksi ? Yup... semua hasilnya hanya prediksi karena bagaimanapun juga perlu kita sadari bahwa tidak ada yang tahu kemana harga akan bergerak dan sampai dimana harga itu akan bergerak. Tetapi hasil analisa kita yang berupa prediksi ini tidak dihasilkan secara sembarangan.. ada dasarnya. Apa dasarnya? yah perhitungan matetamatis dan statistik atau berdasarkan analisa fundamental bagi yang menggunakan teknik ini. Jadi ringkasnya prediksi yang akan kita lakukan sama halnya seperti para ahli di Badan Meterologi memperkirakan kapan musim hujan atau musim panas tiba dengan menggunakan data-data suhu, tekanan atmosfir, arah angin dsb. Hanya dalam forex karena kita akan menggunakan teknikal analisis, kita akan menggunakan data harga yang sudah terbentuk untuk menganalisa dan memprediksi pergerakan harga selanjutnya.

Lha data masa lalu kan gak ada hubungannya dengan masa depan? (mungkin ini pertanyaan yang sering muncul).. Saya tidak sependapat, karena saya percaya masa lalu, saat ini dan masa yang akan datang saling berhubungan. Contohnya, bagaimana kita hari ini adalah hasil masa lalu. Bagaimana cara kita berjalan, bagaimana cara kita berkata-kata, bersikap bahkan ahlak kita adalah hasil masa lalu kita. Jadi jika kita ingin mengetahui bagaimana kita hari ini dan kemana kita nanti.. surga atau neraka.. kita bisa menganalisanya dengan melihat masa lalu dan kondisi saat ini.... gitu kira-kira analoginya.

Kemana kecenderungan harga akan bergerak? atau kemana trend nya nih? Mungkin ini pertanyaan yang sering kita tanyakan pada diri kita sendiri ketika pertama kali melihat chart. Istilah trend ini seringkali menjadi perdebatan para trader, terutama defenisinya. Nah, kita tidak akan berdebat soal trend di sini... jadi biar seragam pemahamannya mulai sekarang di thread ini "trend" kita defenisikan sebagai arah kecenderungan pergerakan harga berdasarkan satuan waktu.. mengapa? karena kita akan melihat waktu sebagai salah satu dasar analisis kita nanti. hehehehehe jelas kok.. wong di chart cuman ada dua data "harga" dan "waktu" doang....

Lalu bagaimana kita menentukan trend? Banyak caranya... cara yang paling mudah adalah ketika kita melihat sebuah chart.. coba lihat nilai "price" pada candle paling kiri dari chart kita lalu lihat nilai "price" di candle terakhir di chart kita. Bandingkan nilainya, jika nilai "price" sebelah kiri lebih kecil dari nilai "price" terakhir maka trend nya naik.. dan trend nya turun jika sebaliknya.. gampang kan? hehehehehehehe.. Tetapi kita tidak menggunakan cara seperti ini lah.... hi..hi..hi...hi. Kita akan melihat trend secara matematis...

Nah, kita akan melihat trend dengan menggunakan data-data yang ada pada chart yang kita gunakan. Apa saja sih data yang tersedia pada chart kita? Data yang ada pada chart kita tentu saja hanya berisi data harga dan waktunya. Contohnya di Time Frame H1, perhatikan satu candle yang terdapat pada TF H1 ini. Setiap candle menggambarkan rentang pergerakan harga selama satu jam, dan pergerakan harga yg terjadi selama satu jam ini hanya diwakili oleh empat nilai yaitu nilai price High, Low, Open dan Close (HLOC). Dimana nilai High mewakili nilai price tertinggi, nilai Low mewakili nilai terendah, nilai Open mewakili nilai awal, nilai Close mewakili nilai akhir di rentang satu jam tersebut. Nah, jika kita lihat TF lainnya nilai-nilai HLOC di setiap candle ini adalah nilai price yang terjadi dalam rentang waktu sesuai
dengan dimana TF candle tersebut berada.

Apa yang bisa kita lihat dari sini? Pengelompokkan data.. yup bener banget. Jadi data price dalam bentuk candle yang kita lihat di setiap TF chart yang kita buka adalah gambaran data price yang dikelompokkan dalam waktu tertentu, dan setiap kelompok data berdasarkan waktu ini hanya diwakili oleh 4 (empat) nilai price yang terjadi selama rentang waktu tertentu. Nah, dari sini jelas bahwa TF menggambarkan pengelompokan data. Jadi kalau di TF W1 berarti setiap candle mewakili rentang pergerakan harga selama satu minggu, dimana pergerakan harga selama seminggu ini di TF W1 hanya diwakili oleh empat nilai HLOC nya saja. Pemahaman mengenai TF dan data pada setiap candle nya ini berguna ketika kita memilih di TF berapa kita menganalisa chart nanti. Kekurang pahaman mengenai hal ini juga seringkali menyebabkan kita bisa salah menganalisa lho... Makanya dengan sangat terpaksa saya harus menjabarkannya di sini... (maaf ke para master kalau harus membaca hal basic ini...)

Lalu bagaimana kita bisa melihat arah pergerakan harga yang sudah dan sedang terjadi dengan menggunakan data-data yang ada pada setiap candle ini? Lalu dari empat nilai price (HLOC) yang terdapat pada setiap candle, nilai price mana yang harus kita pakai dalam menganalisa?

Jreng..jreng.... ok kita mulai masuk agak dalam di sini...kita mulai dari pertanyaan kedua dulu. Nilai price mana yang akan kita gunakan dalam analisa? jawaban saya adalah semuanya. Empat nilai price yang terdapat dalam setiap candle adalah sama nilai pentingnya. Mengapa? karena keempat nilai HLOC dalam setiap candle tersebut menggambarkan atau mewakili nilai-nilai price yang terjadi dalam rentang waktu tertentu. Logikanya begini, coba kita lihat satu candle di TF MN (Monthly)..

nah dari candle ini coba misalnya ambil saja satu dari nilai HLOC nya. Katakan kita ambil nilai Close nya saja. Biar mudah kita contohkan misalnya nilai Close price candle GBP-JPY bulan Februari 2009 adalah 130.32.

Apa yang bisa kita baca dari nilai Close ini saja ?
Apakah kita bisa memperoleh informasi lebih banyak lagi dari nilai Close ini saja?

Yang jelas kita hanya mengetahui bahwa nilai price pada akhir bulan Februari 2009 di tutup dengan nilai price 130.32 untuk GBP-JPY. Itu saja !!! Nah coba jika dari satu candle tersebut kita juga melihat nilai High, Low dan Open nya juga, maka informasi yang bisa kita tangkap atau baca dari satu candle itu akan berbeda bukan? Lebih banyak informasi yang bisa kita jabarkan dari 4 data daripada hanya 1 data.

Nah berangkat dari sini berkembanglah penggunaan data pada candle ini untuk analisa.. sehingga kita mengenal ada data Median ((H+L)/2), Typical ((H+L+C)/3), Weighted ((H+L+C+C)/4) dan lainnya lagi. Tetapi banyak juga trader yang hanya menggunakan satu data dalam candle untuk analisanya, boleh kah ini? sah-sah saja karena pemilihan data dalam setiap candle yang nanti akan kita gunakan di analisa matematis dan statistik itu hak preogratif yang menggunakannya dan penggunanya juga pasti memiliki alasan mengapa dia menggunakan data tersebut dalam analisanya.

Kembali kepada pertanyaan pertama dan kedua diatas, kita akan menganalisa data dengan menggunakan persamaan rata-rata bergerak dengan mengambil data weighted pada setiap candle untuk melihat pergerakan price dalam rentang waktu tertentu. Nah, beruntungnya plaform trading yang ada saat ini kebanyakan sudah menyediakan fasilitas ini berupa indicator siap pakai yang dikenal dengan nama Moving Average (MA). Dalam menganalisa data saya lebih sering menggunakan platform MetaTrader karena tampilannya yang menarik dan mudah penggunaannya.

Apa sih Moving Average? wuih... kalo dijabarin dengan formulanya bakal njelimet ni thread, tapi untuk detailnya temen-temen bisa baca-baca mengenai rumus dan detail mengenai MA di sekolah forex atau tanya aja ke mbah Google.. hehehehehe... Tapi yang jelas MA ini singkatnya menghitung nilai rata-rata bergerak dari sejumlah data tertentu. Metoda menghitung nilai rata-rata bergerak ini pun bermacam-macam cara dan formula nya sehinggak kita mengenal ada metoda Simple Moving Average, Exponential Moving Average, Linear Weighted Moving Average dsb. Nah biar gak pusing... selanjutnya kita hanya menggunakan metoda Simple Moving Average (SMA) dan data dari setiap candle yang akan kita gunakan adalah data type Weighted (HLCC/4).

Mengapa kita menggunakan metoda SMA untuk melihat rata-rata bergerak dari pergerakan harga yang akan kita amati? Alasan utama kita menggunakannya adalah kesederhanaan dari formula SMA itu sendiri, karena nantinya hal ini akan banyak memudahkan kita dalam memahami karakteristik dari pergerakan yang dibentuk oleh formula ini. SMA menghitung nilai rata-rata dengan cara yg sangat umum, contohnya katakan kita memiliki nilai 6, 8, 9, 4 dan 3 maka nilai SMA nya adalah (6+8+9+4+3)/5 = 6 dimana nilai pembagi 5 adalah jumlah atau banyaknya data yang dihitung rata-ratanya. Sederhana kan?

Nah, gimana gambaran SMA di chart kita nanti itu sebetulnya sama saja dengan contoh tadi.. Katakan kita menggunakan SMA dengan applied price nya Weighted (HLCC/4) dan periode 9.. ini artinya formula SMA secara otomatis akan menghitung nilai rata-rata HLCC/4 dari 9 buah candle terakhir. Jadi setiap kali candle baru terbentuk SMA akan menghitung nilai rata-ratanya dan di platform yang kita gunakan semuanya sudah ditampilkan dalam bentuk garis.... (hehehehe i love teknologi... karena dulu mesti di hitung dan di gambar manual)

Menarik bukan? Bayangkan, hanya dengan mengecilkan tampilan chart, kita dapat memperoleh informasi yang berbeda... Apa artinya ini? artinya bahwa luas jangkauan kita melihat atau memandang sesuatu akan menghasilkan persepsi yang berbeda di kepala kita.. kenapa? tentu saja karena semakin luas kita melihat sesuatu, semakin banyak informasi yang akan kita peroleh. Dan jumlah informasi yang kita miliki inilah nanti yang akan membuat pemahaman kita semakin jelas.

Nah.. kembali ke bahasan. Coba perhatikan kedua chartTime Frame (TF) H1 di atas... Informasi apa yang bisa kita tangkap dari chart ini ?
Apa yang telah terjadi dengan pergerakan EU ini ? Kemana arahnya?
Apa yang sedang terjadi dengan pergerakannya saat ini ? Lagi ngapain sih EU ?

Sebagai seorang trader, hal pertama yang harus kita lakukan sebelum melakukan analisa adalah membuat sejumlah pertanyaan yang jawabannya kita butuhkan untuk menghasilkan sebuah keputusan yang berdasar. tentu saja pertanyaan yang berhubungan dengan kegiatan kita yah... yaitu trading. Jadi bukan pertanyaan tentang jodoh... .... Kemana pertanyaan tersebut akan kita ajukan? Ke chart... ke grafik yang ada di layar monitor pc atau laptop kita... bukan ke siapa-siapa.. di chart di hadapan kita lah seluruh jawaban yang ingin kita tanyakan nanti terletak jawabannya..

Setelah mengamati chart... apa yang bisa kita tangkap dari pergerakan candles pada chart yang dibentuk oleh EUR/USD tersebut?
Amati bahwa pergerakan hanya membentuk tiga pola dasar yaitu pola NAIK, TURUN (Up dan Down) dan diantaranya atau FLAT lah..heheheheheh... semua juga tahu yah ? Tapi anehnya banyak yang lupa dengan tiga pola pergerakan ini... kok bisa yah? Bicara mengenai pola pergerakan ini... trader banyak juga yang mengelompokkannya lebih dari tiga pola... tetapi dalam thread ini kita hanya akan melihat dan membagi pola pergerakan harga dengan tiga pola dasar ini. UP, DOWN adan FLAT... tiga ini saja.

Pertanyaannya adalah bagaimana kita tahu harga sekarang sedang Naik, Turun atau Flat ? Coba amati bukankah ketika kita melihat chart di atas dan membuat kesimpulan naik, turun atau flat adalah karena kita membandingkan nilai price yang kita amati dengan nilai price sebelumnya... nah di sinilah yang menyebabkan banyak trader terlihat berbeda persepsi tentang trend.. ada yang bilang naik.. dan ada yang bilang turun di saat yang bersamaan... sebetulnya gak ada yang salah.. karena kesimpulan naik atau turun nya trend itu tergantung cara melihatnya... Contohnya begini... coba perhatikan gambar di bawah ini (masih chart EUR/USD yang tadi)....

Titik acuan ini sangat penting ... gambaran di atas tadi secara sederhana menggambarkan perbedaan informasi yang kita peroleh hanya dengan melihat sebuah titik dari tempat pengamatan yang berbeda. Titiknya sama tapi tempat pengamatannya berbeda maka hasilnya pun berbeda... Nah, kembali ke chart tadi.. titik A dan B adalah tempat pengamatan yang kita lakukan yang dibedakan atas waktu.... Jadi ketika kita mengamati titik C dari titik B, sebetulnya kita mengamati harga di titik C dan membandingkannya dengan harga di saat B terbentuk. Karena di chart kita hanya ada dua parameter yaitu Price dan Waktu maka kita sebenarnya mengamati perubahan harga berdasarkan perubahan waktu....

Titik acuan yang akan kita gunakan selanjutnya dalam analisa ini adalah Waktu... dan ini berarti bahwa kita harus menstandarkannya.. yah jelas dong, yang namanya titik acuan harus standard dan tidak berubah, kalo enggak hasil pengamatannya juga berbeda dong dan Standard berarti harus bisa diterima secara umum dan memiliki alasan yang logis... gak sembarangan... (matematis banget...yah?). Singkatnya kita akan membagi waktu acuan ini secara umum dari tahunan, bulanan, mingguan, harian dan 8 jam. Penentuan waktu acuan ini nanti akan kita gunakan dalam penggunaan indicator-indicator yang kita gunakan dalam menganalisa.

Nah kembali ke chart EUR/USD tadi...
Kita kan sudah bicara di awal mengenai Simple Moving Average.. nah coba kita manfaatkan indicator SMA ini untuk melihat nilai rata-rata pergerakan harga EUR/USD selama 1 hari ke belakang. 1 hari, berarti kita menggunakan titik acuan satu hari untuk mengamati perubahan harga... nah karena Time Frame chart kita adalah H1 maka untuk melihat nilai SMA 1 hari maka kita akan menghitung rata-rata dari 24 candle di TF H1. Jika Anda menggunakan Matatrader, buka indicator Moving Average dan set period 24, MA Methode Simple dan Apply Price Weighted Closed (HLCC/4)...

Sebelum kita lanjutkan, saya ingin membahas sedikit mengenai waktu acuan ini. Seperti telah saya sampaikan sebelumnya waktu acuan yang akan kita gunakan adalah tahunan, bulanan, mingguan, harian dan 8 jam-an. Mengapa kita menggunakan waktu-waktu ini sebagai acuan, sebetulnya logis saja alasannya... begini, Forex adalah dunia perdagangan yang digerakkan oleh manusia sebagai pelaku utamanya. Dan sebagaimana kita ketahui dunia bisnis atau perdagangan bekerja dengan batasan waktu sebagai acuan... makanya kita sering dengar ada laporan tahunan, bulanan, mingguan dan harian. Artinya waktu acuan yang akan kita gunakan kita sesuaikan dengan waktu acuan dunia bisnis... biar sejalan... itu alasannya deh .. biar gamblang hehehehehe...

Nah.. dari SMA 24 yang telah kita plot di chart EUR/USD H1, sejauh ini kita dapat informasi mengenai arah pergerakan harian yang terjadi pada EUR/USD. Apakah informasi ini cukup? Seperti telah saya sampaikan juga di posting sebelumnya kita tidak bisa hanya menggunakan informasi yang kita peroleh dari satu titik acuan. Kita butuh beberapa titik acuan untuk melihat dan mendapatkan informasi yang sejelas-jelasnya...

Untuk itu kita akan menggunakan beberapa titik acuan yang telah kita tentukan dan sepakati sebelumnya.. Nah, kita juga akan melihat pergerakan EUR/USD dari titik acuan Mingguan dan Bulanan. Karena kita menggunakan SMA, maka untuk melihat pergerakan mingguan dari EUR/USD kita akan menggunakan SMA dengan periode 120 di TF H1. Mengapa 120 ? Karena satu hari sama dengan 24 jam, dan satu minggu adalah lima hari kerja berarti satu minggu sama dengan 120 jam. Nah, karena TF yang kita gunakan adalah H1 maka periode yang kita gunakan adalah 120.

Lalu untuk menggambarkan pergerakan bulanan dari EUR/USD berapa periode SMA yang akan kita gunakan di TF H1 ? jelas tinggal 120 jam di kali 4 minggu kan, jadi sama dengan 480. Maka untuk melihat pergerakan bulanan EUR/USD di TF H1, kita akan menggunakan SMA dengan periode 480. Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini. Pergerakan Mingguan digambarkan oleh garis SMA 120 yang berwarna Magenta, dan pergerakan bulanan digambarkan oleh garis SMA 480 yang berwarna Aqua.

dari chart GBP/JPY diatas, dapat kita lihat bahwa pada tanggal 2 Januari sampai tanggal 7 Januari MA harian menunjukkan pergerakan naik dan pada tanggal 7 sampai 12 Januari MA harian menunjukkan kecenderungan untuk turun. Sedangkan MA mingguan dari tanggal 2 sampai 12 Januari menunjukkan kecenderungan untuk naik. Untuk MA bulanan dapat kita lihat bahwa pada tanggal 2 Januari sampai dengan tanggal 12 Januari pergerakannya cenderung flat.

Seperti telah saya sebutkan di awal... dari analisa yang kita lakukan ada dua informasi penting yang harus kita peroleh yaitu: prediksi arah pergerakan harga dan prediksi sampai dimana harga ini akan bergerak. Untuk prediksi arah dengan mengikuti arah yang di bentuk SMA 24, SMA 120 dan SMA 480 sebetulnya kita sudah dapat gambaran kemana arah akan bergerak.

Tetapi pertanyaannya arah SMA mana yang harus kita ikuti ?
Apakah jika semuanya menunjukkan arah yang sama maka kita dapat mengikuti arah tersebut begitu saja?
nanti kita jawab..

Kembali ke masalah batas pergerakan harga, bagaimana kita dapat memprediksi batas-batas pergerakan harga saat ini? Nah, di sinilah point pentingnya.. batas-batas ibarat rambu-rambu di jalan raya.. yang membantu kita untuk memprediksi kemana arah berikutnya. Biar cepet... selanjutnya kita akan menggunakan Bollinger Bands untuk membantu kita memprediksi batas-batas ini. Indicator ini sudah ada built in di setiap platform trading yang ada saat ini. Hanya cara kita menggunakan BB ini sedikit berbeda dengan cara yang umum kita pahami selama ini. Nah, kita hanya akan menggunakan BB dengan periode yang sama dengan periode SMA yang sedang dalam kondisi pergerakan Flat. !!!!

Contohnya dalam chart GJ dibawah ini, dapat kita lihat bahwa SMA yang sedang dalam kondisi pergerakan flat adalah SMA 480 atau SMA bulanan. untuk mempermudah, maka garis-garis Bollinger Bands ini akan saya beri warna sama dengan SMA bulanan yaitu Aqua dan saya beri garis putus-putus.

Salah satu alasan mengapa kita menggunakan Bollinger Bands (B untuk melihat batas-batas pergerakan adalah karena BB menghitung Standard Deviation dari SMA dengan periode tertentu. Standard Deviation dalam bahasa indonesia nya di kenal dengan istilah Simpangan Baku, maksudnya adalah derajat atau batas dimana nilai dari sekelompok data berada. Nah, Standard Deviasi yang umum digunakan adalah nilainya 2. Mengapa 2 ? pokok ringkasnya dari hasil perhitungan statistik terhadap sekelompok data diketahui bahwa 96.5% nilai-nilai dari sekelompok data yang di amati akan berada pada range perhitungan dengan Standard Deviation 2. Jadi itulah alasan mengapa kita akan menggunakan BB untuk penentu batas-batas pergerakan harga, karena dengan defenisi ini dapat kita simpulkan bahwa ketika harga menyentuh level BB Upper line atau BB Lower line maka hal tersebut mengindikasikan bahwa (kemungkinan) pergerakan harga akan berbalik. Tetapi perlu saya garis bawahi di sini bahwa... hal ini berlaku untuk data yang bergerak statis bukan dinamis.. itulah salah satu alasan mengapa saya hanya menggunakan BB pada titik acuan pergerakan harga yang sedang dalam kondisi Flat.

Dari BB yang kita gunakan (periode 480), dapat kita lihat bahwa SMA 480 masih dalam kondisi flat dan GBP/JPY dari tanggal 31 Desember sampai dengan 16 Januari bermain main diantara BB 480 standar deviasi 2. Nah, dari chart tersebut dapat kita ambil kesimpulan berdasarkan teori Simpangan Baku (standar deviasi) bahwa 96.5% GBP/JPY terdistribusi normal dalam kondisi statis (SMA flat). Pertanyaannya adalah apakah ketika harga berada di bawah atau atas BB 480 dia akan berbalik lagi. Nah, disini kita tidak bertindak berdasarkan harga, tetapi berdasarkan titik acuan yang dalam chart ini diwakili oleh SMA 24 (warna merah). Disini bisa kita lihat bahwa SMA 24 dari tanggal 31 Desember sampai dengan 16 Januari tidak pernah menyentuh BB 480. Jadi kita bisa memprediksi harga akan turun atau naik berdasarkan titik acuan tersebut, jadi kita bisa memprediksi harga akan bergerak turun jika SMA 24 yang menggambarkan pergerakan harian juga bergerak turun atau garis SMA nya mengarah ke bawah (Pointing Down).

Lalu bagaimana kita tahu bahwa harga tidak akan berbalik ke atas atau naik kembali? Amati garis SMA 24.... kita bisa memprediksi bahwa harga akan bergerak naik hanya jika garis SMA 24 menembus Upper Line BB 480. Perhatikan ketika harga bermain-main di area BB 480, bukankah SMA 24 tidak pernah menembus Upper atau Lower BB 480 ? INGAT SMA 24 menggambarkan pergerakan harian !!!

Lalu seandainya turun berapa jauh harga akan turun? Yang jelas target pertama kita adalah SMA 480... tetapi kita baru bisa memastikan harga akan bergerak kesana jika harga berada di bawah SMA 120 dan SMA 24 juga berada di bawah SMA 120.

Nah, setelah kita tau batas-batas pergerakan harga pada saat kondisi flat (untuk sementara kita bahas pada kondisi ini dulu, untuk kondisi trending akan dijelaskan nanti), maka pertanyaan selanjutnya adalah kapan kita OP. kalo saya pribadi lebih senang menggunakan crossing LWMA Open periode 4 dan LWMA Close periode 4 pada TF 1H. kenapa kok saya menggunakan periode 4 pada TF 1H, karena berdasarkan acuan jam kerja normal yang umum digunakan adalah 8 jam dan setiap 4 jam diselingi dengan istirahat, jadi saya gunakan periode 4 jam.
Saya menggunakan cross tersebut pada saat titik acuan saya memantul di lower/upper BB sebagai titik Entry dan Exit kalo cross lagi.

Selain itu, kita juga bisa menggunakan crossing antar LWMA 8 dan LWMA 24 sebagai Entry dan Exit point kita.


Kita bisa lihat LWMA periode 24 (harian) adalah flat dan kita pasang BB, harga (warna peru) mentok di upper BB periode 24 (tanda panah) dan memantul turun. Sesuai teori mengenai BB di Moving Average flat, harga akan memantul kembali apabila titik acuan kita memantul. LWMA 1H tidak menembus upper BB 24, berarti ada kecenderungan harga akan turun lagi. kemudian harga turun cross LWMA 4 Close (putih) dan LWMA 4 Open (merah) kemudian LWMA Close (putih) juga cross LWMA Open (merah) dan saat itulah titik entry kita.
Ingat, hukum mengenai BB ini hanya berlaku jika MA acuan kita dalam kondisi flat

o you know? At least 90% of new Forex traders lose all their money within their first 3 months of trading. This means that they have no idea what the heck they are doing! They just jump into the market blindly with only hopes and dreams and rely on the flip of a coin to determine their success. 90% of Forex traders are uneducated and lack the basic knowledge of how the Forex really works. They rely solely on luck without LEARNING ANY OF THE BASICS AT ALL! And reliable sources suggest that up to 10% of these under- informed Forex traders end up losing their entire trading account!



So do we assume that most losing traders are just ignorant? Of course not. Most losing traders are quite intelligent. In fact, most people who inquire about Forex trading have above average IQ's. So why do they FAIL...? They simply lack the discipline required to learn about how the Forex actually works. They are initially overconfident and consider their quick 5 minute market analysis to be 100% correct. More often than not they are 100% WRONG!



Here are Ten Roadblocks to Trading often faced by Forex traders:



1. You have signed up for two or three "systems" but none work as advertised.



2. You have purchased several books on technical analysis, but they are complicated and difficult to use in a fast-moving, volatile market.



3. You have watched so many different signals and studied so many indicators, you switch without a strategy from one approach to another. You are totally confused about when to buy and sell.



4. When you get behind, you force yourself to take bad trades in order to "catch up" or "get even". It's becoming more like gambling than disciplined trading.



5. You are paying big monthly fees for signals, but you still cannot achieve consistent trading.



6. You are trading alone and wish you had some help and advice -- or just a little feedback from experienced traders.



7. Because you are discouraged, you begin to be suspicious that many suppliers are dishonest or just don't care about offering poor quality support.



8. Because you continue to lose money, trading is beginning to make you discouraged and stressed in other parts of your life.



9. Your losses are mounting quickly, into the thousands or perhaps hundred of thousands of dollars.



10. You are about to give up, because your account balance is low and you feel you have wasted all this time and money on useless research and unpleasant days of having the market move against you.

--

-period : 7
-deviation : 2
-level : -20 dan 20 khusus FXpro -200 dan 200


aturan entri posisi

sell : kalo harga menyentuh garis BB atas
buy : kalo harga menyentuh garis BB bawah

selamat mencoba semoga berhasil....
silakan aplikasi ke demo account dulu...


FATWA

DEWAN SYARI’AH NASIONAL

NO: 28/DSN-MUI/III/2002

Tentang

JUAL BELI MATA UANG (AL-SHARF)
Menimbang :

Mengingat :

Memperhatikan :

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : FATWA TENTANG JUAL BELI MATA UANG (AL-SHARF)
Pertama : Ketentuan Umum:

Transaksi jual beli mata uang pada prinsipnya boleh dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Tidak untuk spekulasi (untung-untungan)
2. Ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan)
3. Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus sama dan secara tunai (at-taqabudh).
4. Apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku pada saat transaksi dilakukan dan secara tunai.

Kedua : Jenis-jenis Transaksi Valuta Asing

1. Transaksi Spot, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valuta asing (valas) untuk penyerahan pada saat itu (over the counter) atau penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu dua hari.
Hukumnya adalah boleh, karena dianggap tunai, sedangkan waktu dua hari dianggap sebagai proses penyelesaian yang tidak bisa dihindari
(ِمَّما لاَ ُبَّد مِنْهُ) dan merupakan transaksi internasional.
2. Transaksi Forward, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valas yang nilainya ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu yang akan datang, antara 2 x 24 jam sampai dengan satu tahun.
Hukumnya adalah haram, karena harga yang digunakan adalah harga yang diperjanjikan (muwa’adah) dan penyerahannya dilakukan di kemudian hari, padahal harga pada waktu penyerahan tersebut belum tentu sama
dengan nilai yang disepakati, kecuali dilakukan dalam bentuk forward agreement untuk kebutuhan yang tidak dapat dihindari (lil hajah).
3. Transaksi Swap, yaitu suatu kontrak pembelian atau penjualan valas dengan harga spot yang dikombinasikan dengan pembelian antara penjualan valas yang sama dengan harga forward.
Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi).
4. Transaksi Option, yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu.
Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi).

Ketiga :

Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya.


--

S.O.S: Situs Al Aqsa Diambang Keruntuhan!
Share
by Abdillah Syafei (notes) Tuesday, April 6, 2010 at 7:16pm
Perlu campur tangan dunia internasional segera

DAMASKUS--Tanpa campur tangan dunia internasional, situs Al-Aqsa di bawah ancaman keruntuhan akibat penggalian terowongan di bawahnya oleh Israel. Menurut Sekretaris Jenderal Departemen Kebudayaan Palestina, Ismail Talawi, penggalian yang dilakukan Israel di bawah situs itu telah merobohkan sebuah sekolah di atasnya, yang berada tak jauh dari Al-Aqsa. "Jika langkah itu diteruskan, maka giliran Masjid (Al-Aqsa) yang runtuh," ujarnya.

Ia menyatakan hal itu dalam pertemuan para arkeolog dunia yang tergabung dalam Islamic Educational, Scientific, and Cultural Organization (ISESCO). Menurutnya, negara-negara Arab dan kaum Muslim di seluruh dunia memiliki tanggung jawab untuk mengerahkan upaya untuk menghentikan upaya Israel melakukan Yahudinisasi Jerusalem.

Dalam pertemuan dua hari itu, ISESCO menyerukan pada Dewan Keamanan PBB untuk melindungi situs Al-Aqsa yang menurut mereka merupakan warisan dunia. Dalam pertemuan di Damaskus, Suriah yang berakhir hari ini, mereka juga mengeluarkan seruan yang mengutuk keputusan Israel mencaplok Al-Haram Al-Ibrahimi dan Masjid Bilal bin Rabah sebagai situs warisan Yahudi.

Selain itu, ISESCO juga menekankan bahwa tindakan Israel di Yerusalem, khususnya penggalian di bawah dan di sekitar Masjid Al Aqsa, adalah ilegal, melanggar hukum internasional, dan mengancam struktur masjid. Para arkeolog menuntut pemerintah Israel segera menghentikan penggalian dan untuk menghentikan pembangunan rumah ibadat dan sebuah museum Yahudi di kuburan Islam Maamin Allah.
Proyek-proyek itu melanggar hukum internasional, khususnya Konvensi Den Haag 1954 tahun 1954 dan Konvensi Jenewa IV.

Menurut mereka, DK PBB dan empat negara yang merupakan anggota utamanya untuk segera turun tangan dan mengambil langkah-langkah mendesak demi melindungi Masjid Al Aqsa dan untuk memaksa Israel untuk mematuhi resolusi internasional atas Yerusalem dan Resolusi Majelis Umum PBB.

Selain itu, mereka mendesak organisasi internasional, organisasi Islam, dan media Arab untuk mengekspos tindakan Israel dan akan memproduksi bahan media dan film dokumenter yang menyebarkan kesadaran tentang realitas pelanggaran Israel yang bertujuan untuk merusak identitas Islam dan Kristen atas tempat-tempat suci itu.

Mereka juga mengajak untuk mengadakan konferensi internasional untuk mempelajari dokumen-dokumen sejarah tentang Al-Haram Al-Ibrahimi di Al-Khalil dan Masjid Bilal bin Rabah di Betlehem dan cara untuk melindungi situs itu.

Menteri Kebudayaan Suriah Riyadh Na'san Agha menekankan selama pertemuan bahwa Yerusalem bukan tanggung jawab orang Arab dan Muslim saja, tetapi tanggung jawab seluruh dunia. Dia memanggil semua orang di dunia untuk menekan Israel untuk menghentikan pelanggaran tersebut, terutama penggalian di bawah Masjid Al-Aqsa akan menyebabkan keruntuhan masjid.


Wajah Digigit Anjing, Maradona Dioperasi
Doni Wahyudi - detiksport


Getty Images

Buenos Aires - Malang benar nasib Diego Maradona. Legenda hidup sepakbola Argentina itu terpaksa menjalani operasi plastik di bagian wajah setelah digigit oleh salah satu anjing peliharaannya.

Tak diketahui bagaimana ceritanya Maradona bisa digigit oleh anjing peliharaannya itu. Namun seorang saksi mata yang melihat peristiwa tersebut menyebut kalau pelatih timnas Argentina itu mengalami pendarahan di bibir bagian atas.

Maradona dilarikan ke sebuah klini bernama Los Arcos pada Selasa (30/3/2010) pagi waktu setempat. Dikutip dari Reuters, pahlawan Argentina di Piala Dunia 1986 itu dikabarkan sudah akan bisa pulang ke rumahnya pada sore hari yang sama.

"Dia diperiksa oleh ahli operasi plastik dan dibawa ke ruang operasi di mana mereka melakukan operasi rekonstruksi pada bibir bagian atasnya," demikian pernyataan resmi pihak klinik.

Meski harus menjalani operasi plastik, kondisi Maradona dipastikan baik dan tak mengancam statusnya sebagai pelatih tim Tango jelang Piala Dunia 2010, yang tak sampai tiga bulan lagi bakal dimulai.

"Dia baik-baik saja. Secara mental dia juga dalam kondisi yang baik. Mereka (tim dokter) akan membolehkannya pulang hari ini (Selasa)," sahut jurubicara timnas Argentina, Fernando Molina.

Maradona sebelumnya pernah dirawat di klinik yang sama pada 2007 lalu karena keracunan hati akibat menenggak minuman keras.
( din / nar )

--

Ferdinand Dulu Ingin seperti Mayweather
Okdwitya Karina Sari - detiksport


Getty Images

Manchester - Menjadi pesepakbola profesional ternyata bukan impian utama seorang Rio Ferdinand. Sewaktu kecil, bek Manchester United ini justru ingin menjadi seorang petinju seperti Flyod Mayweather.

Ferdinand besar di Peckham, daerah perkampungan miskin di London yang juga berdekatan dengan tempat tinggal dari petinju top Inggris, David Haye. Keduanya bahkan telah menjadi sahabat sejak masih duduk di bangku sekolah.

Mungkin dari Haye itulah Ferdinand ketularan mencoba dunia tinju selain menekuni hobi bermain bola. Namun, Ferdinand kecil akhirnya menyadari bahwa tinju terlalu sulit dilakukan dan menemukan bakat sebenarnya ada di sepakbola.

Ketika ditanya soal impiannya menjadi petinju ketika masih bocah, Ferdinand mengaku ingin menjadi seperti petinju top Amerika, Mayweather.

"Saya pikir saya akan menjadi seperti Floyd Mayweather. Saya akan sangat defensif dan licin," ungkap pemain internasional Inggris itu dalam wawancaranya dengan majalah Hayemaker yang dikutip The Sun.

"Saya akan mencoba dan mengulur waktu yang saya miliki, melakukan pukulan balik dan kemudian 'membunuh' lawan di saat waktu yang tepat datang," lanjut dia.

Sekarang setelah menjadi seorang pesepakbola sukses, ada satu hal lain yang ingin dicapai oleh Ferdinand di samping berbagai trofi bersama MU. Mantan pemain West Ham ini ingin merengkuh trofi Piala Dunia agar namanya selalu diingat orang.

"Semua orang selalu ingat para pemain yang telah mengangkat Piala Dunia. Mereka tidak akan pernah dilupakan. Saya ingin pergi sebagai salah satu pemain terhebat untuk melakukannya," demikian Ferdinand.

--

Barca Klaim Terpopuler di Facebook
Kris Fathoni W - detiksport


daylife

Barcelona - Total sudah ada sekitar satu setengah juta fans yang tergabung di laman akun Barcelona di Facebook. Klub Catalan itu pun mendapuk dirinya sebagai tim papan atas paling populer di situs jejaring sosial tersebut.

Laman akun Barca tersebut sudah menembus angka satu juta fans medio Desember 2009 lalu. Saat itu, situs Barca menyebut bahwa momentumnya adalah kesuksesan menjuarai Piala Dunia Antarklub.

Hanya dalam waktu tiga bulan, angka tersebut bertambah lagi 50 persen, dengan jumlah pekan lalu menjadi yang paling banyak dalam hitungan sepekan, yakni 35,509 fans. Ini menggenapkan jumlah 1,5 juta fans.

Dari jumlah tadi, fans terbanyak berasal dari kota Barcelona sendiri yakni 116,834 orang. Kota Madrid tempat bersemayamnya rival berat Barca, Real Madrid, menjadi kota terbanyak kedua dengan 97,447 orang. Pengikut Barca tampaknya juga banyak berada di Turki karena kota Istanbul ada di posisi tiga dengan 64,795 orang.

Ditilik dari negara para fans Barca di akunnya itu, Spanyol ada di posisi pertama dengan 239,348 orang, diikuti 137,999 dari Turki dan AS dengan 106,409 fans. Sekitar 75 persen di antaranya adalah pria dan 42 persen berusia antara 18 sampai 24 tahun.

Dengan hasil ini, Barca mengklaim punya fans paling banyak di Facebook dibandingkan tim-tim top lainnya. Di posisi kedua ada Real Madrid dengan 1,275,225 dan Liverpool di posisi tiga dengan 1,249,068 fans.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar