Kamis, 15 April 2010

BAPTISAN ROH KUDUS

oleh: Pdt. Daniel Jonathan, D.Min.

“Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.” (Kis. 2:1-3)

Pada saat itu terjadi suatu peristiwa sejarah yang hanya terjadi satu kali bersama-sama dan tidak akan terulang lagi, yakni:
• Terjadi pencurahan Roh Kudus (Yl. 2:28-29; Kis. 2:17-21, 33)
• Terjadi baptisan Roh Kudus (Kis. 1:5)
• Terjadi kepenuhan Roh Kudus (Kis. 2:4)*
• Terjadi karunia Roh Kudus (Kis. 2:6)

Dalam Kisah Para Rasul 2:1-36 tidak disinggung tentang hal “Baptisan Roh Kudus” tetapi berdasarkan nubuat Yohanes Pembaptis,[1] yang dikonfirmasi oleh Tuhan Yesus sebelum Dia naik ke sorga-sorga maka jelas sekali baptisan Roh Kudus terjadi pada hari Pentakosta.

Katekismus Heidelberg - Pertanyaan 533

P. Apa yang Anda percayai tentang “Roh Kudus”?

J. Pertama, Bersama dengan Bapa dan Anak, Ia adalah Allah yang kekal (Kej. 1:1-2; Mat. 28:19; Kis. 5:3-4). Kedua, Ia telah diberikan kepada saya secara pribadi, (1Kor. 6:19; 2Kor. 1:21-22; Gal 4:6). Ia membuat saya turut mengambil bagian dalam Kristus dan semua berkat-berkat-Nya (Gal. 3:14) menghibur saya (Yoh. 15:26; Kis. 9:31) dan menyertai saya selamanya (Yoh. 14:16-17; 1Ptr. 4:14)

Katekismus Singkat Westminster - Pertanyaan 294

P. Bagaimanakah kita dijadikan berbagian dalam penebusan yang dibayar lunas oleh Kristus?

J. Kita dijadikan berbagian dalam penebusan yang telah dibayar lunas oleh Kristus melalui pengaplikasian efektif penebusan itu oleh Roh Kudus-Nya (Tit. 3:5) kepada kita (Yoh. 1:12)

Katekismus Singkat Westminster - Pertanyaan 305

P. Bagaimana Roh Kudus menerapkan kepada kita penebusan yang dibayar lunas oleh Kristus itu?

J. Roh Kudus menerapkan kepada kita penebusan yang telah dibayar lunas oleh Kristus (Yoh. 6:63), dengan mengerjakan iman di dalam kita, (Ef. 2:8) dan dengan demikian mempersatukan kita dengan Kristus dalam panggilan efektif kepada kita (1Kor. 1:9)



APAKAH YANG DISEBUT BAPTISAN ROH KUDUS?
Istilah “Baptisan Roh Kudus” muncul tiga kali dalam Alkitab yakni:
1. Nubuat Yohanes pembaptis (Mat. 3:11; Luk. 3:16)
2. Janji Yesus sebelum naik ke sorga (Kis. 1:5)
3. Pernyataan Paulus (1Kor. 12:13)

Janji Tuhan Yesus sebelum naik ke sorga adalah suatu konfirmasi nubuat Yohanes Pembaptis, dengan suatu perintah untuk “menantikan janji Bapa” bukan “menuntut” (Kis. 1:4-5), seperti pendapat sebagian orang yang sangat menekankan penuntutan baptisan Roh Kudus. Menanti di Yerusalem bukan satu “syarat”. Jika itu satu syarat, maka setiap kita harus ke Yerusalem baru mendapat “baptisan Roh Kudus”. Baptisan Roh Kudus hanya terjadi 1 kali dalam sejarah pada hari Pentakosta, sebagai simbol lahirnya gereja Tuhan. Selanjutnya, setiap orang yang tergabung dalam tubuh Kristus, secara otomatis sudah menerima baptisan Roh Kudus. Alkitab tidak pernah mengatakan bahwa “karunia lidah” adalah syarat utama atau sebagai suatu konsekuensi logis dari baptisan Roh Kudus. Kalau toh itu terjadi bersama-sama baptisan Roh Kudus dan karunia lidah, ini bukan berarti diulang terus-menerus dalam sejarah.

A. Unsur Baptisan Air dan Baptisan Roh Kudus

BAPTISAN AIR:
• Subyek: Yohanes Pembaptis
• Obyek: Orang Yahudi
• Instrumen: Air
• Tujuan: Pertobatan

BAPTISAN ROH KUDUS:
• Subyek: Tuhan Yesus
• Obyek: Orang Kristen (Umat Pilihan)
• Instrumen: Roh Kudus
• Tujuan: Masuk Tubuh Kristus

B. Kapan Terjadi Baptisan Roh Kudus?

1. Bersifat umum: terjadi pada hari Pentakosta di mana gereja lahir
2. Bersifat khusus: terjadi saat kelahiran baru (regenerasi)

Baptisan Roh Kudus terjadi pada hari Pentakosta (Kis. 1:5) dan hanya terjadi satu kali dalam sejarah (Ef. 4:5). Kemudian setiap kali seorang dilahirkan baru, percaya dan bertobat, secara otomatis dia tergabung dalam tubuh Kristus dan terhisap dalam baptisan Roh Kudus yang terjadi pada hari Pentakosta (1Kor. 12:13). Hal ini sama dengan hal: “Kapan Yesus mati bagi kita?” Ketika Dia disalib di Golgota, itu terjadi hanya 1 kali dan tidak terulang dalam sejarah, tetapi pada saat kita percaya dan bertobat, kita katakan bahwa Yesus telah mati bagi kita. Dengan kata lain, kita terhisap dalam kematian Yesus disalib dua ribu tahun yang lalu, jadi bukan berarti setiap kali ada orang percaya dan bertobat, Yesus mati lagi (berulang-ulang mati bagi kita).

C. Perbandingan Baptisan Roh Kudus dan Kepenuhan Roh Kudus

BAPTISAN ROH KUDUS:
• Baptisan Roh adalah sebab
• Terjadi hanya 1 kali tidak terulang
• Tidak bisa hilang selamanya
• Otomatis saat regenerasi – percaya

KEPENUHAN ROH KUDUS:
• Kepenuhan Roh adalah akibat
• Terjadi berulang-ulang
• Bisa hilang
• Harus menuntut



PENYIMPANGAN TAFSIRAN BAPTISAN ROH KUDUS
1. Tafsiran Yohanes 3:3-6

Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” Kata Nikodemus kepada-Nya: “Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?” Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. (Yoh. 3:3-6)

Dalam bagian Alkitab di atas, 6 kali memakai istilah “dilahirkan” (Yunani: ‘geneto’), tetapi entah bagaimana, istilah ini diganti dengan dibaptiskan (Yunani: ‘baptiso’) sehingga timbul tafsiran, sesungguhnya jika seorang tidak dibaptis dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Maka timbul doktrin yang sama sekali menyimpang dari kebenaran firman Tuhan, di antaranya, baptisan air ditafsirkan sebagai kelahiran baru seseorang bahkan sebagai syarat mutlak untuk masuk Kerajaan Allah. Padahal jelas sekali di sini Tuhan Yesus berbicara tentang “kelahiran” bukan “baptisan”. Oleh sebab itu, mendengar perkataan Yesus, Nikodemus merasa terheran-heran, bagaimana seorang yang sudah tua seperti dia harus masuk kembali ke rahim ibunya dan dilahirkan kembali? Jika Yesus berbicara tentang baptisan, pasti respons Nikodemus akan berbeda sekali. Air dan Roh dalam konteks ini sebagai lambang sesuatu yang natural dan supranatural, artinya, kita tidak cukup dilahirkan dari daging (natural) saja, melainkan harus dilahirkan juga dari Roh (supranatural). Jadi jelas di sini Yesus bukan berbicara tentang “baptisan Roh Kudus”.

2. Ajaran Gerakan Pentakosta dan Neo Pentecostal (Karismatik)
a) Akhir abad 19–31 Desember 1900
Dalam doa semalam suntuk di Sekolah Alkitab Topeka, Kansas, USA, ketika Rev. Charles P. Parham tumpang tangan di atas kepala seorang mahasiswa Agnes Ozman, tiba-tiba dia berkarunia lidah (glossolalia), kemudian merambat ke banyak orang, dan muncullah ajaran Parham: “Bagi setiap orang yang dibaptis Roh Kudus, juga dipenuhi Roh Kudus dan harus bisa berkarunia lidah. Juga mengharuskan setiap orang Kristen harus menuntut dengan hebat baptisan, kepenuhan dan karunia Roh Kudus. Sejak itu terbuka lembaran sejarah baru gerakan Pentakosta yang dengan cepat merambat ke seluruh pelosok dunia.

b) 3 April 1960
Rev. Dennis J. Bennet dari Gereja Episkopal di California, mengklaim dirinya memperoleh pengalaman yang baru, yakni menerima baptisan Roh Kudus dan karunia lidah, maka mulailah lembaran sejarah Neo Pentecostal atau kini dikenal sebagai gerakan Karismatik—kemudian mengilhami gerakan Toronto Blessing yang dipelopori John Wimber dari Gereja Vineyard Kanada, yang menyatakan mengalami lawatan Roh Kudus yang dahsyat dengan gejala-gejala rebah ke tanah, bergetar, menangis, tertawa, mabuk, mengaum seperti singa. Gerakan ini melanda Indonesia tahun 1995, dipelopori Pdt. Martin Landena dari GKPB Masa Depan Cerah Surabaya. Fenomena ini juga terjadi dalam kebaktian Gereja Injil Seutuh Indonesia (GISI) di Hotel Shangri-La, Surabaya.[6]



Kelebihan Gerakan Karismatik:
1. Meninggikan Yesus sebagai Tuhan (Yoh. 16:14)
2. Menekankan doa pujian dan penyembahan
3. Rajin membaca firman Tuhan
4. Persekutuan yang erat di antara sesama anggota
5. Pengabaran Injil (PI) dengan semangat yang tinggi

Kita tidak bisa tutup mata terhadap kemajuan pesat dari gerakan karismatik, sehingga gereja terbesar di dunia didominasi oleh mereka, baik di Brazil maupun di Korea (khusus di Korea Selatan, Paul/David Yonggi Cho mengklaim gerejanya, Yoido Full Gospel Church sebagai gereja terbesar, tetapi, mengutip Ir. Herlianto, M.Th. di dalam bukunya Teologi Sukses: Antara Allah dan Mamon, Patrick Johnstone di dalam bukunya Operation World memaparkan bahwa dari dari 13 juta penduduk Korea Selatan yang beragama Kristen, 3.231.200 tergabung di dalam 28 gereja Presbyterian, sedangkan gereja Paul/David Yonggi Cho hanya berjumlah 500.000, di mana jemaat Unitarian Sun Moon Myung juga berjumlah 500.000—ed.). Tetapi kita juga harus jeli dan cermat dalam menyikapi gerakan karismatik yang menekankan pengalaman-pengalaman baru dan spektakuler, namun mengabaikan doktrin yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan, khususnya tentang baptisan Roh Kudus dan karunia lidah. Menurut ajaran mereka, seseorang tidak cukup hanya percaya Tuhan Yesus dan diselamatkan, melainkan harus menuntut untuk menerima baptisan Roh Kudus dengan tanda yang nyata yakni berbahasa Roh, jika seorang tidak dibaptis dengan Roh Kudus, maka dia tidak akan duduk dalam pesta perjamuan kawin Anak Domba Allah, hal ini menimbulkan tingkatan-tingkatan rohani dalam gereja Tuhan.



PENYIMPANGAN DOKTRIN ROH KUDUS
Menyimak karunia supranatural kontemporer:
• Abad 1: karunia supranatural yang terjadi di jemaat Korintus [7]
• Abad 2: gerakan Montarism muncul dengan menekankan karunia supranatural dan lenyap pada abad 4.
• Anabaptists muncul pada zaman reformasi dengan menekankan karunia supranatural, tetapi kemudian lenyap tanpa pengaruh yang berarti terhadap gereja.
• Abad 19, di Inggris muncul gerakan Irvingites, yang dipelopori Edward Irving sangat menekankan karunia lidah dan kesembuhan ilahi.
• Abad 20, gerakan Pentecostalism/Pentakostalisme (Charismatic Renewal—Pembaharuan Karismatik) dari Amerika tampil ke atas panggung selama 1 abad lebih mempengaruhi berbagai aliran gereja di penjuru dunia hingga hari ini.

1. Apakah yang Disebut “Karisma”?
Yang disebut ‘karisma’ oleh gerakan karismatik, bukan hanya ditujukan pada karunia, tetapi juga dikaitkan langsung dengan karunia lidah (glossolalia), karunia kesembuhan ilahi (faith healing) dan karunia mengusir setan. Di samping itu dalam gerakan karismatik ada 2 tiang penyangga yang sangat penting dan menonjol ialah karunia lidah dan kesembuhan ilahi. Oleh sebab itu, yang disebut “karisma” biasanya ditujukan kepada karunia rohani, khususnya yang bersifat supranatural.

2. Karakteristik Gerakan Karismatik
a) Suatu Gerakan Pembaharuan (Renewal Movement)
Gerakan karismatik sangat menekankan adanya pekerjaan Roh Kudus yang dahsyat yang membawa suatu kebangunan dan pembaharuan, mereka menentang otoritas organisasi gereja yang konservatif. E. S. Williams berkata: “Tuhan sudah memimpin gereja keluar dari organisasi yang ketat, konservatif dan statis menuju pada gereja yang hidup dan dinamis.” Mereka menyebut gereja yang konservatif sebagai menara Babel, gereja yang gelap tanpa pengharapan dan memerlukan suatu pembaharuan.

b) Meninggikan Pengalaman Religius yang Subyektif
Menekankan pekerjaan Roh Kudus, sehingga cenderung pada pengalaman yang subyektif, kesembuhan, kelimpahan materi, macam-macam mujizat. Sering menganggap pelampiasan emosional yang menggebu-gebu sebagai gerakan dan pimpinan Roh Kudus. Ambisi pribadi sering dijelaskan sebagai kehendak Tuhan. Pengalaman pribadi menjadi sebuah prinsip yang dianggap sebagai teladan iman yang harus disaksikan, diajarkan, dan disebarluaskan.

c) Kultus individu
Menekankan iman pribadi seseorang, bagi tokoh yang menonjol dan berkarisma dianggap sebagai panutan yang harus dikagumi bahkan dicontoh, tanpa mempertimbangkan apakah ajarannya sesuai dengan firman Tuhan (Alkitab), sehingga tanpa disadari terjerumus dalam kultus individu.

d) Positivisme Religius
Sangat menekankan suatu bukti yang konkrit yang nampak, karunia lidah dianggap suatu bukti kepenuhan Roh Kudus, kesembuhan dianggap sebagai bukti iman dan tanda suatu agama yang benar, kesuksesan sebagai bukti penyertaan Allah. Menarik banyak sekali utilitarianisme (ajaran yang menekankan pentingnya asas manfaat) masuk ke dalam gereja untuk mencari kesembuhan, secara tidak sadar telah mencetak anggota-anggota jemaat yang hanya meminta dan meminta kepada Tuhan, sehingga lebih mementingkan mendapat berkat-berkat Tuhan dibandingkan mendapat Tuhan sendiri.

e) Mengabaikan Pelajaran dalam Sejarah
Selalu mengharapkan pengalaman yang baru, sebagai bukti iman yang sejati, pengalaman kesembuhan, pertobatan, keluarga dipulihkan, usaha berkembang maju, mujizat yang bersifat spektakuler. Pengalaman yang baru disaksikan di hadapan umum sebagai bukti lawatan Roh Kudus dan kebangunan iman kerohanian. Mengabaikan makna dan nilai sejarah, tidak mau belajar dari sejarah. Tokoh-tokoh iman sepanjang sejarah dianggap tidak dipenuhi Roh Kudus, mereka berpendapat bahwa dirinya jauh melebihi orang-orang kudus masa lalu. Gereja sepanjang sejarah kering, statis dan membosankan, perasaan yang merangsang dan meng-gebu-gebu dengan berbagai ekspresi yang emosionil dianggap sebagai gerakan Roh Kudus. Semua doktrin dan ajaran yang tidak sesuai dengan pengalaman mereka dengan mudah ditinggalkan begitu saja.

f) Mengemukakan Konsep yang Bersifat Konfrontasi
Selalu mengkonfrontir 2 hal sebagai dasar berpikir, emosi dikonfrontir dengan rasio, rohani dikonfrontir dengan jasmani, manusia yang baru dikonfrontir dengan si aku yang lama, kekudusan dikonfrontir dengan duniawi, pekerjaan Roh Kudus dikonfrontir dengan pekerjaan lahiriah, pengalaman dikonfrontir dengan sejarah, makin banyak yang dikonfrontir, merasa makin rohani, makin suci, makin dipenuhi Roh Kudus.

g) Pelampiasan Emosionil yang Meluap-luap
Menggunakan waktu yang lama untuk menuntut Roh Kudus, dengan doa puasa, doa berantai, doa semalam suntuk. Berusaha keras untuk berbahasa Roh (glossolalia), sebagai bukti telah menerima baptisan Roh Kudus. Berdoa dengan berbagai macam cara, dalam kelompok besar atau kecil, kejang-kejang, rebah dan berguling-guling di tanah, menangis, menjerit, mengaum, tertawa, melompat, bahkan sampai pingsan. Fenomena di atas ditafsirkan sebagai pekerjaan Roh Kudus yang dahsyat. Hal di atas tidak sesuai dan berbeda dengan ajaran Alkitab,[8] tetapi telah menarik simpati banyak orang, sehingga mereka berduyun-duyun menjadi pengikut tanpa mau membayar harga mempelajari firman Tuhan dengan benar. Pelampiasan emosi yang meluap-luap dianggap jauh lebih mudah dan instan untuk menjadi orang yang rohani dan terkenal dibandingkan dengan harus dengan tenang dan teliti belajar firman Tuhan.

h) Mengagungkan Diri Sendiri
Secara subyektif dan gegabah mengklaim bahwa hanya merekalah yang dipenuhi Roh Kudus, sedangkan orang lain dalam kondisi kering tanpa lawatan Roh Kudus. Bagi yang bisa berbahasa Roh baru dikatakan sudah dibaptis Roh Kudus dan dipenuhi Roh Kudus. Yang lebih parah, dengan berani ketika merasa dipenuhi Roh Kudus mereka memakai kata ganti orang pertama bernubuat dan memproklamirkan diri sebagai Allah atau Yesus Kristus.. “Aku adalah Allah Bapa yang hadir di tengah-tengah kalian”, “Aku adalah Kristus, kalian harus datang menyembahku.”[9]

i) Mengimplentasikan Pendapat Pribadi pada firman Tuhan
Memakai beberapa ayat mengklaim bahwa orang yang dipenuhi Roh Kudus harus berbahasa Roh,[10] dengan mengabaikan ayat-ayat lain yang lebih luas. Memang dalam Alkitab tercatat ada beberapa kali orang yang dipenuhi Roh Kudus sekaligus berbahasa lidah, tetapi banyak ayat yang menyatakan bahwa dipenuhi Roh Kudus tanpa berbahasa lidah. Tuhan Yesus sepanjang hidup-Nya dipenuhi Roh Kudus, namun Alkitab belum pernah mencatat Yesus berbahasa Roh, Yohanes Pembaptis dipenuhi Roh Kudus sejak dalam kandungan ibunya, tetapi belum pernah sekalipun Yohanes Pembaptis berbahasa Roh, bahkan Yohanes Pembaptis belum pernah melakukan satu mujizat pun, namun siapa berani mengatakan bahwa dia tidak dipenuhi Roh Kudus? Di samping itu berbahasa Roh yang selalu didengung-dengungkan dan dianjurkan dalam suatu ibadah juga tidak sesuai dengan ajaran firman Tuhan.[11]

j) Menuntut Kuasa
Selalu menuntut kuasa dengan berbahasa Roh, misalnya kuasa kesembuhan, kuasa mengusir setan, kuasa pelepasan, yang secara tidak sadar memanipulasi Tuhan dan Roh Kudus untuk mendukung ajaran mereka. Ingat, di dalam Kekristenan tidak pernah ada satu gereja lebih keramat dibandingkan dengan gereja lain. Sebagai contoh, GKA lebih keramat daripada GKI, jika berdoa di GKA pasti dikabulkan, demikian juga belum pernah ada seorang pendeta lebih sakti dari pendeta yang lain, ini adalah praktik perdukunan. Menuntut kuasa dengan berbagai macam cara tanpa dengan jujur dan sungguh-sungguh menggumulinya di bawah terang firman Tuhan, akan secara tidak sadar membawa praktik-praktik perdukunan masuk ke dalam gereja Tuhan.



KESIMPULAN
1. Baptisan Roh Kudus dan diselamatkan tergabung dalam tubuh Kristus adalah hal yang sama, pada saat seorang dilahirkan baru dan percaya kepada Tuhan Yesus, dia sekaligus terhisap baptisan Roh Kudus dan diselamatkan.
2. Baptisan Roh Kudus terjadi hanya satu kali pada hari Pentakosta dan tidak akan terulang lagi.
3. Karunia lidah (bahasa Roh) tidak bisa dicampuradukkan dengan baptisan Roh kudus.

Kita harus peka terhadap pimpinan Roh Kudus dan mengkritisi semua doktrin di bawah terang firman Tuhan.

Catatan kaki:
1. Lihat Matius 3:11 dan Lukas 3:16
2. Lihat Kisah Para Rasul 1:5
3. Katekismus Heidelberg, terjemahan Dep. Dogma dan Penelitian Sinode GKT, hlm. 27

4. G. I. Williamson, Katekismus Singkat Westminster 1 (Surabaya: Penerbit Momentum, 2006), hlm. 183

5. Ibid, hlm. 191

6. Herlianto, Toronto Blessing Lawatan Roh Allah Masa Kini (Bandung: Yabina, 1995), hlm. 8-11

7. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.. (1Kor. 12:9-10)

8. Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera... Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur. (1Kor. 14:33, 40)

9. Pdt. Stephen Tong pernah berkata: “Barangsiapa dalam berbahasa Roh memakai kata ganti orang pertama, misalnya aku adalah Allah, aku adalah Kristus, itu pasti berasal dari iblis yang menyamar, karena dalam Alkitab para nabi selalu berkata: “Demikianlah Firman Tuhan...” (Untuk lebih jelasnya, silahkan baca buku Pdt. Dr. Stephen Tong “Baptisan dan Karunia Roh Kudus”—ed.)

10. Lihat Kisah Para Rasul 10:44-46; 19:6; bandingkan Lukas 1:15, 67; 4:1; Kisah Para Rasul 4:8, 31; 6:5; 7:55; 9:17-18; 13:9-11

11. Lihat 1 Korintus 14:26-33

Sumber: http://www.gkagloria.or.id/artikel/a15.php

--

Sebenarnya Pikiran kita itu berdasarkan sifatnya, bisa dibagi dua
yaitu PIKIRAN SADAR (semua pikiran yg kita sadari)
dan PIKIRAN BAWAH SADAR
(Yaitu pikiran kita yang tidak kita sadari keberadaan / cara kerjanya)

Sebenarnya semua Pikiran itu, aktif secara bersamaan
Hanya kadar keaktifannya berbeda-beda

Kalau kita sedang aktif, Pikiran Sadar kita sedang dominan
Kita bisa memikirkan 7 plus minus dua pikiran
atau 5 sampai 9 topik / subjek.
Misalnya, kita bisa menyetir kendaraan, sambil mendengar lagu,
melihat jalanan, berbicara lewat HP, menginjak pedal gas, kopling dan rem
sambil melihat Speedometer, spion, dll
Kalau sudah lebih dari 9 aktifitas, biasanya kita akan bingung
Maka biasanya kecelakaan mudah terjadi
(Makanya kalau nyetir, tidak boleh sambil berbicara di HP, SMS ,
apalagi kalau sambil marah-marah..)

Pada saat kita Rileks...santai.... setengah tidur...
Atau pada saat kita sedang Fokus pada sesuatu (Fokus internal)
(Seperti pada saat kita sedang asyik menonton Film, mendengarkan lagu)
Atau pada saat kita sedang terpana, atau bengong
Atau pada saat kita sedang emosional (Emosi mengalahkan Pikiran Sadar)
Itulah Kondisi Hypnosis
Atau kondisi ketika Pikiran Bawah Sadar Aktif, dan Pikiran Sadar kurang Aktif
Sebenarnya pikiran kita tetap aktif
hanya tidak disadari keberadaannya / keaktifannya
Sehingga dinamakan "Pikiran Bawah Sadar"
Sehingga penamaan "Pikiran TIDAK Sadar" kurang cocok, karena bisa berarti bias

(Makanya, kalau lagi bengong or sedih, jangan ditempat Rame,
Soalnya keadaan itu, sangat rentan untuk Dihipnosis org lain, utk kejahatan)

Jadi baik keadaan Sadar ataupun Bawah Sadar, Pikiran kita tetap ada, tidak kemana-mana
Pikiran kita tetap satu, hanya gelombang yang aktifnya yang berbeda kadarnya

Lalu cara komunikasinya adalah komunikasi Verbal (Suara/kata2)
maupun Komunikasi non Verbal (Melalui penglihatan, suasana, perasaan, telepathi, dll)

Jadi pada saat Kondisi Hypnosis
Orang tersebut tetap sadar, bisa menerima input lewat panca inderanya
(Pendengaran, penglihatan, bau, rasa, sentuhan, dll)
Hanya "Filter Pikiran Sadar"nya kurang Aktif
Sehingga salah satu keuntungannya, orang tersebut "lebih mudah dipengaruhi"

Dan cara komunikasinya, biasa saja seperti orang normal
yaitu bisa lewat pendengaran: kata-kata atau lagu / suara2
Bisa saja melalui penglihatan, dll

Biasanya dalam Proses Hypnotheraphy yang paling simpel
Kami hanya menggunakan kata-kata saja kok
Bisa ditambahi lagu-lagu agar lebih rileks

dan orang yang sedang dalam kondisi Hypnosis
juga bisa diajak berkomunikasi
Jadi bisa diadakan tanya-jawab
atau bisa disuruh menceritakan, apa yang sedang dilihat / dialaminya
di Alam Pikiran Bawah Sadarnya

Akan tetapi, kalau orangnya pintar (licik)
dalam kondisi Hypnosis,
Dia tetep bisa berbohong tuch!
Karena Pikirannya tetap sadar
dan ada "Filter Pikiran Bawah Sadar"
yang menjaga kelangsungan hidupnya serta nilai2 yang diyakininya
Kecuali kalau orangnya Lugu sekali
dan tidak sadar kalau sedang diinterview "kebohongan"

Asian currencies and Chinese airlines will likely rally once the yuan resumes its appreciation, said Mirae Asset Global Investments (HK) Ltd., a unit of the group that owns South Korea’s biggest asset manager.

The region’s currencies, led by the Korean won, gained the most in two months yesterday amid speculation central banks will be more tolerant of appreciation as inflation accelerates and China decides to scrap the yuan’s peg to the dollar.

“In general, all the Asian currencies, they can also appreciate,” Wilfred Sit, who helps oversee $58 billion as head of investment strategy, said in an interview in Taipei yesterday. “Some stocks such as airlines, if they need to buy raw materials based in U.S. dollar and they have revenue in Asian dollars, will also benefit from a yuan rise.”

Singapore unexpectedly revalued its currency yesterday, triggering the biggest gain in a year, after the government raised forecasts for economic growth and inflation. The Korean won, which appreciated 1.1 percent yesterday, rose five times as fast as China’s currency in the 12 months after officials in Beijing last relaxed the foreign-exchange regime in July 2005, data compiled by Bloomberg show.

Twelve of 19 analysts surveyed by Bloomberg said China’s central bank will allow the currency to float more freely this quarter, five expect it to happen by Sept. 30, and the rest see the move by year-end. Eleven ruled out a one-off revaluation, including state-owned Bank of China Ltd. and China Construction Bank Corp. Fifteen predict a wider daily trading range.

‘Mild’ Yuan Gains

A yuan revaluation will benefit economies seen as “more- direct export competitors to China,” as their central banks become more tolerant of the rise of their own currencies without worrying about losing export competitiveness, Morgan Stanley said yesterday.

Sit expects any yuan appreciation to be “mild.” The Chinese government isn’t likely to adopt an aggressive monetary stance because it’s “pro-growth by nature,” he said.

China, which relies on manufacturers to help create jobs for 230 million migrant workers, will safeguard “its own economic and social development needs” when deciding exchange- rate policy, President Hu Jintao said in Washington April 12. Allowing the currency to strengthen would temper inflation after a 17 percent surge in import prices in March from a year earlier helped cause China’s first trade deficit since 2004.

Speculation on when and how the yuan will begin appreciating escalated in the past week as U.S. Treasury Secretary Timothy Geithner met Vice Premier Wang Qishan in Beijing after delaying a decision on whether to label China a currency manipulator. China has pegged its currency at about 6.83 against the dollar since July 2008, after allowing it to rise 21 percent in the previous three years.

Rate Outlook

“Companies that have a lot of assets in Asia will benefit,” Sit said. “For example, those that own a lot of buildings or properties.”

Any Chinese interest-rate increases will be “benign” as the government doesn’t want to hurt the long-term attractiveness of the stock market, Sit said. The People’s Bank of China hasn’t increased borrowing costs since 2007.

The Shanghai Composite Index has fallen 3.4 percent in 2010, making it the worst performer in Asia, on concern the government will tighten monetary policy to contain inflation.

The government has twice required banks to set aside a larger proportion of deposits as reserves this year after lenders advanced a record 9.59 trillion yuan ($1.41 trillion) of new loans in 2009.

People’s Bank of China Governor Zhou Xiaochuan said in March that inflation was the biggest factor in any decision on interest rates.

Sit also likes companies that are driven by domestic demand and aren’t dependent on exports including infrastructure stocks. He didn’t name any companies.

Mirae Asset Global Investments is a unit of Mirae Asset Financial Group.

--

China’s economicgrowth accelerated to the fastest pace in almost three years in the first quarter, adding pressure on Premier Wen Jiabao to sever the yuan’s peg to the dollar and raise interest rates.

Gross domestic product rose 11.9 percent from a year earlier, the statistics bureau said at a briefing in Beijing today. That was more than the median 11.7 percent estimate in a Bloomberg News survey of 24 economists.

Property prices rose by a record in March and foreign-exchange reserves climbed the most in four months, the government said this week. Singapore allowed a one-time revaluation of its currency yesterday and Australia and India have already raised interest rates as the region winds back stimulus policies to limit asset-bubble and inflation risks.

“More needs to be done to curb increasingly harmful bubbles” in China, Stephen Green, head of China research at Standard Chartered Bank Plc in Shanghai, said before today’s data. “Inflationary pressures are building.”

Green forecasts two interest-rate increases of 27 basis points each this quarter and the scrapping of the yuan’s peg to the dollar to cut import costs.

Consumer prices rose a less-than-estimated 2.4 percent in March from a year earlier, today’s data showed, after a 2.7 percent gain in February. Economists forecast a 2.6 percent gain.

Stimulus-Driven Growth

China’s cabinet yesterday signaled caution in ending crisis policies even after exports jumped 29 percent in the first quarter from levels depressed by the financial crisis a year earlier. Economic growth was largely driven by stimulus policies and a comparison with low levels in 2009, the State Council said. Officials pledged to do more to rein in the property market.

Industrial production rose 18.1 percent in March and retail sales climbed 18 percent, today’s data showed. Car sales leapt 76 percent in the first quarter from a year earlier, with Mercedes-Benz (China) Ltd. reporting a doubling.

The central bank is yet to raise interest rates after cuts to counter the financial crisis, instead targeting a 22 percent reduction in new loans from last year’s record of $1.4 trillion.

Urban fixed-asset investment increased 26.4 percent in the first quarter from a year earlier. Producer prices rose 5.9 percent in March, after climbing 5.4 percent in February.

U.S. Treasury Secretary Timothy F. Geithner’s unscheduled meeting with Chinese Vice Premier Wang Qishan in Beijing on April 8 fueled speculation that the yuan’s 21-month-old peg at about 6.83 per dollar may be scrapped amid calls in Congress to brand China a currency manipulator.

Yuan Forecasts

Singapore’s revaluation may have been prompted by expectations China is preparing for yuan gains, Tim Condon, chief Asia economist at ING Groep NV in Singapore, said yesterday. China may allow the yuan to appreciate by June 30 to help curb inflation, a Bloomberg News survey of analysts shows.

Asian central banks have moved in lockstep on currency policy in the past. Malaysia on July 21, 2005, removed a seven- year peg on the ringgit to the dollar less than an hour after China said it would let the yuan appreciate by 2.1 percent against the dollar and let it fluctuate versus a basket of currencies.

Some investors, including hedge fund manager Jim Chanos, already see a property bubble in China that could reverberate around the world if it bursts.

Residential and commercial real-estate prices in 70 cities climbed 11.7 percent in March from a year earlier, the most since data began in 2005. Guangzhou-based Evergrande Real Estate Group Ltd. said sales jumped 175 percent in the first quarter.

Property Tax

The State Council said last night that officials will speed the study of a property tax that could help to cool the market, after already tightening mortgage lending and re-imposing a sales tax.

The central bank has twice asked lenders to set aside more cash as reserves this year. Deputy governor Zhu Min said last month that China will be “very careful” with interest rates because they are a “heavy-duty weapon” and alternative measures are working well.

Today’s report may overstate the overheating risk, DBS Bank Ltd. said yesterday, estimating that quarter-on-quarter growth cooled to 9.4 percent after peaking between April and June in 2009. Some economists also said this week that a slowdown in lending in March could delay any interest-rate increase.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar