Sabtu, 10 April 2010

Belajar Efektif dengan Teori Steven Covey

Belajar...belajar...dan belajaaaaarr...
Banyak orang di dunia ini. Berbeda orang, tentunya berbeda pula keinginan dan kebutuhannya.
Terkadang kita merasa ingin menguasai banyak hal yang memang belum kita mengerti....tidak puas dengan 1, belum menguasai 1 hal...tergoda juga dengan hal lain. Alhasil??
Huuuuuuuhh pasti pernah kan mengalami yang namanya merasa ”dodol” hehe dalam artian belajar sesuatu hal kok nggak masuk- masuk yah ke otak....sudah berusaha berulang – ulang.....masiiiiiiiiiiiiiiiiihh saja belum menguasai. Boro – boro menguasai, mengerti saja belum.

So, Apakah kamu Ingin sukses dalam belajar?
Ingin mendapatkan suatu cara efektif untuk belajar dengan menyenangkan?
Coba simak 7 (tujuh) langkah yang bisa kamu lakukan dan kembangkan sendiri berikut ini:

1. Bertanggung jawab atas dirimu sendiri.

Tanggung jawab merupakan tolak ukur sederhana di mana kamu sudah mulai berusaha menentukan sendiri prioritas, waktu dan sumber-sumber terpercaya dalam mencapai kesuksesan belajar. Jadi, kumpulkan kesadaran dan mulailah.....jika bukan kita sendiri yang memulai, siapa lagi??

2. Fokuskan Diri Terhadap Nilai dan Prinsip yang Kamu Percaya.

Pusatkan dirimu, tentukan sendiri mana yang penting bagi mu. Jangan biarkan teman atau orang lain mendikte apa yang penting untukmu. Karena sesuangguhnya kamu sendirilah yang tahu.

3. Kerjakan yang terpenting.

Setelah fokus tadi, kerjakanlah dulu prioritas-prioritas yang telah kamu tentukan sendiri. Jangan biarkan orang lain atau hal lain memecahkan perhatian dan konsentrasimu dari tujuanmu.

4. Anggap dirimu berada dalam situasi "co-opetition" (bukan situasi "win-win" lagi).

Co-opetition merupakan gabungan dari kata "cooperation" (kerja sama) dan "competition" (persaingan).
Jadi, selain sebagai teman yang membantu dalam belajar bersama dan banyak memberikan masukkan/ide baru dalam mengerjakan tugas, anggaplah dia sebagai sainganmu juga dalam kelas. Dengan begini, kamu akan selalu terpacu untuk melakukan yang terbaik (do your best) di dalam kelas.
Hal ini bukan hanya bisa diterapkan dalam suatu kelas saja, tapi di manapun kita berada.

5. Pahami orang lain, maka mereka akan memahamimu.
Misalnya ketika kamu ingin membicarakan suatu masalah akademis dengan guru/dosenmu, (mempertanyakan nilai matematika atau meminta dispensasi tambahan waktu untuk mengumpulkan tugas tempatkan dirimu sebagai guru/dosen tersebut. Nah, sekarang coba tanyakan pada dirimu, kira-kira argumen apa yang paling pas untuk diberikan ketika berada dalam posisi guru/dosen tersebut.
Intinya: dalam menghadapi suatu hal, jangan memandang hanya dari satu sisi saja. Coba posisikan diri kita juga sebagai orang lain.

6. Cari solusi yang lebih baik.

Bila kamu tidak mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini, jangan hanya membaca ulang bahan tersebut, coba tinggalkan sesaat bahan pelajaran yang membingungkan itu, alihkan pikiranmu dengan membaca bahasan lainnya/ refreshingkan otakmu, kemudian baru kembali selami bahan pelajaran yang membingungkan tadi
Hmmmmm,,,,finnaly masih belum bisa menguasai bahan pelajaran tersebut?? Coba cara lainnya. Misalnya, diskusikan bahan tersebut dengan guru /dosen pengajar, teman, kelompok belajar atau dengan pembimbing akademismu. Mereka akan membantumu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.

7.Tantang dirimu sendiri secara berkesinambungan.

Dengan cara seperti ini, belajar akan terasa mengasyikkan, dan kemungkinan mendapatkan ide-ide yang cemerlang akan lebih mudah muncul karena kita merasa tertantang dan semangat lebih berlipat- lipat. heheh

--

Meningkatkan IQ dengan Bernafas: Cara Mudah yang gak kepikir
Wah, pasti tidak pernah terpikirkan yaa... bahwa dengan cara bernapas pun kita dapat meningkatkan IQ dengan cara menyeimbangkan proses kerja otak kanan dan otak kiri kita.

Yang dikatakan jenius itu (pake standard IQ ya...) adalah orang yang mampu mengoptimalkan fungsi otak kiri dan kanan. Tentu dah pada tahu dong, bahwa otak kiri dan kanan memiliki fungsi kerja yang berbeda-beda. contohnya, dalam urusan imaginasi dan berbahasa otak kanan lah yang paling dominan untuk kerja sedangkan otak kiri diserahkan urusan hitung menghitung (pokoke yang berbau matematik deh). Artinya; misalnya kamu mo ulangan matematika, maka kamu harus mempersiapkan otak kiri dan menjadikan otak kiri tersebut dominan dalam bekerja. sedangkan, ketika mo buat karya seni, ya... sebaliknya kamu harus mempersiapkan otak kanan untuk dapat optimal dan mendominasi kerja...

caranya?? gak susah kok.

dalam ilmu science, ditemukan bahwa sebenarnya dalam saat yang sama kamu melakukan aktivitas, otak kita (yang bagian kiri dan kanan) itu tidak bekerja secara bersamaan. artinya, salah satu ada yang menjadi leader dan berfungsi secara dominan. dan tiap beberapa menit (kalo gak salah tiap 30 menit, sorry agak lupa), bagian otak kita berganti peran... misalnya dari otak kiri yang dominan menjadi otak kanan yang dominan...

Nah, ada resepnya neh.. supaya peranan otak (maksudnya dominasi dari salah satu bagian otak) dapat kita atur (atau di kontrol gitu lho). Caranya; dengan menghela nafas kita dari salah satu lubang hidung.... lho kok bisa??

Masih ingat gak, bahwa otak kita mengatur semua organ tubuh kita secara silang. artinya; otak kanan akan mengatur bagian tubuh bagian kiri dan otak kiri akan mengatur bagian tubuh sebelah kanan. Nah, cara bernafas juga berpengaruh dalam mengatur bagian otak yang sedang bekerja.

Ketika kamu menutup lubang hidung bagian kanan, kemudian menghela nafas panjang, tahan kemudian keluarkan (dilakukan untuk beberapa saat) artinya kamu sedang memberikan oksigen pada otak bagian kanan. sehingga otak bagian kanan akan memiliki energi yang cukup untuk mendominasi kerja. atau bahkan, dengan supply oksigen yang cukup maka otak kanan akan bekerja secara optimal.

Dan sebaliknya, ketika kamu menutup lubang hidung bagian kiri, kemudian menghela nafas panjang, tahan kemudian keluarkan artinya kamu sedang memberikan oksigen pada otak bagian kiri sehingga otak bagian kanan akan memberikan cukup energi untuk bekerja.

Nah, ketika kamu akan ulangan matematika, tentunya kamu ingin otak kiri kamu membantu tugas ini dan bekerja secara optimal. artinya kamu harus memberikan energi kepada otak bagian kiri ini untuk dapat beroperasi dengan baik... caranya, tutup lubang hidung bagian kanan dan mulailan menghirup oksigen dalam-dalam, tahan dan keluarkan secara perlahan... dan lakukan secara berulang2. Hal ini dapat mengaktifkan otak bagian kiri kamu dan menjadikannya optimal, serta memberikan tanda kepada otak bagian kanan untuk beristirahat sejenak ketika otak kiri akan bekerja.

Sebaliknya ketika kamu akan membuat puisi buat pacar (mo ngegombal gitu yaa), tentunya kamu ingin otak kanan kamu membantu tugas ini dan bekerja secara optimal. artinya kamu harus memberikan energi kepada otak bagian kanan ini untuk dapat beroperasi dengan baik... caranya, tutup lubang hidung bagian kiri dan mulailan menghirup oksigen dalam-dalam, tahan dan keluarkan secara perlahan... dan lakukan secara berulang2. Hal ini dapat mengaktifkan otak bagian kanan kamu dan menjadikannya optimal, serta memberikan tanda kepada otak bagian kiri untuk beristirahat sejenak ketika otak kanan akan bekerja.

Ok deh, met mencoba yaa....

(kalo gak percaya baca buku Superlearning aja ok)

--

Pernahkah Anda Munafik?

Menurut Wikipedia, Kemunafikan (Hypocrisy) adalah perilaku mengakui/menganggap memiliki keyakinan, perasaan, moral atau nilai-nilai yang sebenarnya tidak dimiliki atau dipraktekkan. Menurut kamus Webster, Hypocrite adalah seseorang yang mengaku memiliki nilai-nilai, moral atau keyakinan, tetapi sebenarnya tidak punya dan tindakannya bertolak belakang dengan apa yang dinyatakan di publik dalam kehidupan prbadi, opini dan pernyataannya. Jadi ada perbedaan antara teori dan prakteknya. Membenarkan tindakan/perilaku seseorang sementara menyalahkan orang lain yang memiliki hak dan kedudukan yang sama juga termasuk dalam definisi Kemunafikan, namun ada istilah lain yang cocok untuk hal ini yaitu Standar Ganda (double standard).

Banyak sekali contoh tindakan munafik dalam kehidupan kita sehari-hari. Paling banyak adalah bentuk kemunafikan yang standar ganda. Contoh perbedaan antara munafik dan turunannya yaitu standar ganda kira-kira gini: Seorang pemuka di masyarakat, yang sering berkhotbah tentang moral, ngomong keadilan (minjem syair "Bento" nih), tapi korupsi atau jadi pembalak liar misalnya, dan berperilaku kayak nggak ada-apa dari mimik wajahnya, adalah munafik sejati. Sulitnya jika hasil korupsinya itu diamalkan untuk fakir miskin layaknya Robin Hood. Apapun embel-embel penilaiannya, ini sudah termasuk standar ganda.

Diperbolehkannya lelaki untuk memiliki banyak istri sedangkan wanita tidak boleh punya banyak suami juga termasuk standar ganda. Counter argumen hal ini adalah bila persamaan derajat gender itu murni 100% dilakukan, tentu poligami dan poliandri duduk sejajar yang artinya kalau poligami boleh, poliandri juga harus boleh, dan begitu juga sebaliknya. Adakalanya wanita "boleh" menampar pria yang kurang ajar terhadapnya sementara pria jika mendapat perlakuan yang sama tidak pernah menampar wanita yang genit terhadapnya, pun termasuk standar ganda mengingat prinsip diatas dengan segenap penjelasan feminismenya.

Seorang lelaki yang memiliki banyak pacar akan mendapat cap "Playboy", tapi jika hal yang sama terjadi pada perempuan jenis kata-kata predikat negatif lebih banyak dikenakan seperti "perek", atau "kegatelan" atau yang paling anyar "jablay", daripada dicap "Playgirl" misalnya. Ini termasuk standar ganda.

Profesi politikus dan pengacara adalah profesi yang menuntut kemunafikan dan kepintaran memilih kata-kata untuk menyatakan pendapatnya. Disatu saat mereka harus bilang A disaat lain harus bisa bilang B demi tujuan masing-masing walaupun tahu mana yang benar-baik.

Yang paling sulit jika kemunafikan dilakukan secara beramai-ramai. Kelompok Dodol Duren misalnya bilang kalo dodol Duren itu yang paling enak, kelompok Dodol Garut bilang dodol Garut yang paling enak. Dua-duanya punya argumen bahkan ayat-ayat dari primbon Perdodolan untuk mendukung pendapatnya. Ini adalah hal sulit mengingat banyak orang yang berpendapat bahwa makin banyak orang berpendapat sama maka semakin mendekati kebenaran. Bagi mereka yang sadar akan kontradiksi ini akibat proses pembodohan massal yang sedang terjadi, tentu cuma bisa nyengir-nyengir dan apabila diam saja, maka dapat disebut munafik karena mengetahui kebenaran tapi mengabaikan nilai kejujuran dan membiarkan hal itu terus berlangsung.

Munafikisme Setiap orang (termasuk saya :P) pasti pernah bertindak munafik. Mungkin sama banyaknya dengan berbohong. Antara bohong dengan munafik apa bedanya? Munafik lebih banyak menyoroti tindakan daripada perkataan.




Tipe-Tipe Munafik

Menurut www.hardcoretruth.com, ada 4 Tipe kemunafikan:
1. Munafik Jujur Keluar : Tindakan bertolak belakang dengan pendapat/pernyataannya. Walaupun, apa yang dilakukan itu konsisten dengan pendapatnya, ini tetap menjadikan mereka munafik karena tidak benar-benar diyakini. Mereka memiliki keyakinan kuat akan pendapat mereka sendiri namun tidak selalu mengikutinya.

2. Munafik Tidak Jujur Keluar : Tindakan bertolak belakang dengan pendapat/pernyataannya yang tidak konsisten dengan apa yang diyakini. Mereka sering lemah dalam apa yang diyakini dan memungkinkan mereka menjadi jujur buat diri sendiri dalam hatinya.

3. Munafik Jujur Kedalam : Tindakan bertolak belakang dengan pendapat/pernyataannya. Keyakinan mereka konstan walaupun tindakannya berbeda. Mereka jujur pada diri sendiri dan berusaha untuk menyesuaikan keyakinannya dengan keinginan pribadi, tindakan atau kekurangan mereka.

4. Munafik Tidak Jujur Kedalam : Tindakan sejalan dengan yang dinyatakan, walaupun tidak diyakininya. Mereka sering berperilaku "menjilat" dengan keyakinan diri rendah.

Contoh jeleknya mungkin, misalnya seorang Perokok. Dia sudah tahu efek buruk dari merokok dan menyetujui bahkan menyuruh orang berhenti merokok, tetapi masih merokok hal ini sudah menjadikannya munafik. Jika ia tidak yakin dengan larangan pemerintah yang tertera dan berpendapat "aah gak apa-apa, makan permenpun bisa bikin kanker" misalnya, tapi kadang-kadang ragu juga hal ini termasuk tipe yang pertama. Yang tipe kedua mungkin lebih "lembek" dan berpendapat "ada benarnya saya berhenti". Yang tipe ketiga boleh jadi setuju/tidak dengan efek buruk merokok, dan berusaha mengurangi misalnya, yang tipe keempat menyakini efek buruk merokok tapi tetap merokok untuk menyenangkan temannya misalnya. Untuk persoalan lain tinggal ganti variabel "rokok" berserta alasannya dengan masalah lain.

Apapun tipe-tipe munafik dari terjemahannya yang kacau diatas ada satu hal yang perlu digarisbawahi : Adalah baik untuk tidak menjadi munafik dan harus berusaha mencapainya sebaik mungkin, tapi jika iya, saya lebih baik menjadi munafik yang jujur, daripada berbohong mengenai ketidaksempurnaan diri saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar