Saat ini sedang ramai diiklankan di banyak media massa mengenai option. Berbagai pihak yang mengaku ahli di bidang option, telah terbukti sukses dalam menerapkan teknik option untuk memperoleh keuntungan. Para ahli ini menggunakan seminar-seminar, untuk menjelaskan teknik option dalam perdagangan saham atau jenis aset lainnya.
Apakah option itu sesungguhnya?
Option merupakan suatu jenis instrumen investasi turunan dari suatu aset seperti saham, yang memberi hak kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual suatu aset pada harga yang telah ditentukan dan pada atau hingga tanggal yang telah ditentukan. Sebenarnya, aset yang diperjualbelikan melalui kontrak option tersebut terdiri dari berbagai jenis seperti saham, obligasi, karet, kopi, minyak bumi, dan lain-lain. Namun, umumnya saat ini yang banyak diiklankan adalah untuk investasi saham dengan menggunakan teknik option.
Istilah penting
Berdasarkan transaksinya, option dapat dibagi menjadi dua macam, yakni call option dan put option. Call option memberi hak kepada pemegangnya untuk membeli aset, sedangkan put option memberi hak kepada pemegangnya untuk menjual aset. Perlu diingat bahwa si pemegang option memiliki hak dan bukan kewajiban untuk menjalankan kontrak option, atau dengan kata lain si pemegang option dapat memilih untuk melaksanakan atau tidak melaksanakan haknya dalam menjual atau membeli aset.
Sebaliknya, bagi si penulis atau pembuat kontrak option, apabila si pemegang melaksanakan haknya, ia memiliki kewajiban untuk melaksanakan transaksi. Artinya, apabila call option dilaksanakan, si penulis wajib menjual aset pada harga yang telah ditetapkan dan sebaliknya untuk put option si penulis wajib membeli aset pada harga yang telah ditetapkan (strike price). Strike price adalah harga, di mana transaksi option dilaksanakan. Strike price ini telah ditentukan pada saat penerbitan kontrak option. Kontrak option memiliki masa berlaku, yang telah ditentukan sebelumnya atau biasa disebut expiration date. Berdasarkan expiration date, option dibagi menjadi American Option dan European Option. Untuk American Option, si pemegang instrumen dapat melaksanakan haknya hingga tanggal kedaluwarsa. Sedangkan bagi European Option, si pemegang instrumen hanya dapat melaksanakan haknya pada tanggal kadaluwarsa.
Sebagai contoh, kita membeli call option saham XYZ dengan penetapan harga Rp 1.000,00 per saham dalam jangka 1 bulan ke depan. Harga call option katakan Rp 50,00 per saham. Bila dalam masa sebulan harga saham XYZ bergerak naik menjadi Rp 1.200,00 kita dapat merealisasikan keuntungan dengan melaksanakan call option (hak membeli) dengan keuntungan Rp 1.200,00 - (1.000+50)= Rp 150,00 per lembar saham (tentunya akan dikurangi lagi biaya transaksi tetapi relatif kecil). Namun, jika harga saham XYZ menjadi Rp 900,00 dalam jangka waktu sebulan, maka hak beli tidak akan kita laksanakan tetapi kita merugi yakni Rp 50,00,- karena membeli hak beli yang urung kita laksanakan. Secara teoritis memang kemungkinan rugi akan lebih kecil, jika kita berdagang saham secara normal. Namun, perlu diingat bahwa kita tidak bisa membeli hak beli hanya untuk selembar saham. Di Bursa Efek Indonesia minimal kita harus membeli untuk 10.000 lembar saham. Jadi, jika harga per call adalah 50 maka dikalikan dengan Rp 10.000 menjadi Rp 500.000.
Tidak ada seorang pun di dunia ini yang mampu meramalkan dengan pasti, apakah harga suatu jenis investasi akan meningkat atau menurun. Dengan demikian, apa pun teknik investasinya kemungkinan merugi akan selalu ada.
Option adalah salah satu cara melakukan investasi. Di mana pun dan kapan pun, hukum investasi selalu mengatakan bahwa ada kemungkinan berhasil (meraih keuntungan) dan ada kemungkinan tidak berhasil (mengalami kerugian). Jadi, jika ada sementara orang yang menjanjikan bahwa dengan melakukan teknik option pasti untung secara terus-menerus, dapat dipastikan hal itu adalah kebohongan publik.
Logika sederhana dan mendasar adalah pada dasarnya manusia itu ingin menang sendiri. Dengan demikian, jika dia menemukan suatu rumus investasi yang pasti untung, maka untuk apa dia mengundang orang lain untuk melakukan hal yang sama. Kalau mau beramal, dari hasil keuntungan itulah yang mestinya dibagi, bukan dari rumus pasti untung. Kalau memang bisa terus- menerus untung mengapa dia tidak meminjam sebanyak-banyanya dari bank dan kemudian berinvestasi sendiri.
Akhirnya, sebelum berinvestasi kita mesti mengetahui dengan jelas jenis investasi yang akan kita pilih. Pelajarilah dengan baik apa risikonya dan berapa tingkat keuntungan yang diharapkan. Jangan lupa untuk dan selalu menggunakan akal sehat dan jangan terlalu silau dengan bujuk rayu "pasti untung".***
saham
Diantara surat-surat berharga yang diperdagankan di pasar modal, saham biasa (common stock) adalah yang paling dikenal masyarakat. Diantara emiten (perusahaan yang menerbitkan surat berharga), saham biasa juga merupakan yang paling banyak digunakan untuk menarik dana dari masyarakat. Jadi saham biasa paling menarik, baik bagi pemodal maupun bagi emiten.
Apakah Saham itu ?
Secara sederhana, saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan..
Saham Prefen
meskipun tidak sepopuler saham biasa, namun saham preferen (preferred stock), cukup berkembang bahkan akhir-akhir ini,telah lahir produk-produk baru yang merupakan pengembangan dari saham preferen ini, misalnya adjustable rate preferred stocks (ARPs) dan market auction preferred. Perkembangan demikian belum terjadi di indonesia. Namun dimasa mendatang perkembangan demikian tidak bisa di hindari. saat ini saham preferen yang diperdagangkan di BEJ adalah saham preferen Hotel Prapatan.
Apakah Saham Preferen itu?
Saham preferen merupakan gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham biasa. Artinya, disamping memiliki karakteristik seperti obligasi, juga memiliki karakteristik saham biasa. karakteristik obligasi misalnya, saham preferen memberikan hasil yang tetap, seperti bunga obligasi. Biasanya saham preferen memberikan pilihan tertentu atas hak pembagian dividen. Ada pembeli saham preferen yang menghendaki penerimaan dividen, dan lain sebagianya. memiliki karakteristik saham biasa, sebab tidak selamanya saham preferen bisa memberikan penghasilan seperti yang dikehendaki pemegangnya. jik suatu ketika emiten mengalami kerugian, maka pemegang saham preferen bisa tidak menerima pembayaran dividen yang sudah ditetapkan. sebelumnya. jadi jelasnya, saham preferen adalah saham yang memberikan prioritas pilihan (preferen) kepada pemegangnya.
Prioritas apa saja yang ditawarkan saham preferen?
. prioritas pembayaran: pemodal memiliki hak didahulukan dalam hal pembayaran dividen
. dividen tetap : pemodal memiliki hak mendapatkan pembayaran dividen dengan jumlah tetap.
. Dividen kumulatif: pemodal berhak mendpatkan pembayaran semua dividen yang terutang pada tahun-tahun sebelumnya.
. Convertible preferred stock: pemodal berhak menukar saham preferen yang dipegangnya dengan saham biasa.
. Adjustable dividen: pemodal mendapat prioritas pembayaran dividennya menyesuaikan dengan saham biasa
Baca Kontrak Perjanjian Derivatif Sebelum Investasi
Indro Bagus SU - detikFinance
(Foto: Reuters)
Jakarta - Investor diimbau membaca seksama kontrak perjanjian fasilitas derivatif sebelum melakukan investasi di produk ini. Kalau perlu, investor menanyakan segala kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi sebelum menandatangani kontrak perjanjian.
Ya, lagi-lagi prinsip purba ini perlu diingatkan kepada para investor lantaran dinilai banyak investor yang malas membaca kontrak perjanjian dan asal main tanda tangan saja. Padahal, entah dari pendidikan keluarga atau pendidikan di sekolah semasa kecil dulu, pasti semua orang pernah mendengar pepatah 'Teliti sebelum membeli'.
Ini bukannya menyalahkan investor. Namun terkadang investor cuma mengejar selisih bunga tanpa memperhatikan isi kontrak. Ini lah yang sering menimbulkan masalah dalam kontrak derivatif, ujar pengamat ekonomi INDEF, Aviliani dalam paparan di Sarinah, Jakarta, Senin (6/4/2009).
Menurut Aviliani, dalam kebanyakan kasus seputar transaksi derivatif yang terkuak pasca ambruknya pasar keuangan global triwulan III-2008, boleh dibilang sebagian besar kesalahan ada di pihak investor ketimbang pihak lembaga keuangan yang memberikan fasilitas derivatif.
Saya lihat, sejauh ini pihak bank sebagai pemberi fasilitas derivatif sudah sangat taat peraturan. Namun memang terkadang menimbulkan sejumlah masalah yang menurut saya disebabkan oleh beberapa faktor, ujar Aviliani.
Aviliani mengatakan, faktor yang paling utama berpotensi menyebabkan masalah derivatif adalah kurangnya pengetahuan investor mengenai investasi di produk derivatif. Menurutnya, investor terkadang lupa bahwa investasi selalu memiliki risiko.
Kebanyakan investor berpikir investasi itu selalu aman dan tidak ada risiko. Padahal salah satu prinsip utama investasi adalah selalu adanya risiko investasi. Biasanya, akibat pola pikir ini, ketika investasi mereka rugi, muncul lah keributan. Banknya lah yang disalahkan dan sebagainya. Padahal kalau dilihat, bank sudah sangat taat peraturan kok, papar Aviliani.
Kendati demikian, Aviliani tetap menyatakan adanya kemungkinan tim marketing bank pemberi fasilitas derivatif melakukan strategi pengemasan penjualan produk derivatifnya dengan sangat halus, sehingga berhasil menggaet investor-investor untuk membeli produk mereka tanpa melakukan penjelasan lebih dalam soal produk yang mereka jual.
Kalau ini yang terjadi dan nasabah sudah tanda tangan, pihak bank tidak berada di posisi yang salah. Oleh sebab itu, sangat penting investor berperan aktif sebelum menandatangani kontrak perjanjian. Kalau perlu investor menanyakan segala kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi, papar Aviliani.
Terlebih, lanjut Aviliani, investor harus menanyakan underlying tempat dana mereka akan ditempatkan nanti. Menurutnya, ini sangat penting mengingat banyak kontrak derivatif yang seolah memberikan janji tingkat pengembalian (return) yang mustahil.
Ada beberapa kasus dimana suatu produk derivatif menawarkan return hingga 30%. Ini kan mustahil. Investor harus tahu kemana dana mereka ditempatkan nanti. Investor wajib menanyakan underlying produk derivatif yang mereka beli, ujar Aviliani.
Aviliani mengatakan, penawaran return yang sangat tinggi seperti ia sebutkan di atas, biasanya terjadi pada produk-produk derivatif yang diterbitkan oleh lembaga-lembaga non bank.
Perkembangan produk-produk derivatif memang sangat cepat, bahkan melampaui kecepatan adaptasi regulasi yang mengatur soal itu. Saya lihat perbankan sudah cukup hati-hati dalam mengikuti perkembangan derivatif. Namun yang perlu diwaspadai adalah produk-produk derivatif yang diterbitkan oleh lembaga non bank, karena pengawasannya lebih longgar, jelas Aviliani.
Aviliani mengatakan, pengawasan Bank Indonesia (BI) terhadap lembaga perbankan di produk derivatif sudah cukup ketat. Hal ini terbukti dengan adanya pelarangan bank menjual produk derivatif yang bersifat spekulatif pada Desember 2008.
Tindakan BI sudah sangat tepat untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan terburuk, ujarnya.
Namun untuk produk-produkk derivatif yang diterbitkan oleh lembaga non bank dinilai masih kurang pengawasan. Menurut Chief Economist Danareksa Purbaya Yudhi Sadewa, Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) kurang awas dalam memantau perkembagan produk-produk derivatif di lembaga-lembaga non bank.
Bapepam harusnya bisa lebih ketat dalam mengawasi produk-produk derivatif. BI sudah cukup preventif. Namun Bapepam cenderung pasif dalam mengawasi transaksi derivatif di pasar modal, ujar Purbaya.
Kalau sudah begini, maka satu-satunya investor 'selamat' dari potensi kerugian derivatif adalah investor berperan aktif dalam mencermati investasi yang akan dilakukannya sebelum melakukan tanda tangan kontrak perjanjian.
Sebagaimana diimbau Aviliani, investor wajib menanyakan segala kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi dalam investasi di produk yang akan mereka beli. Jangan lupa juga, menanyakan underlying investasi mereka akan
ditempatkan dimana nantinya oleh lembaga pemberi fasilitas derivatif.
Dengan cara ini, diharapkan investor bisa lebih awas terhadap investasinya, ketimbang sekedar mengetahui tingkat return yang akan mereka pulih dan asal tanda tangan kontrak saja.
Sekali lagi: risiko investasi saham sebetulnya sama saja dengan kalau Anda mendirikan usaha baru, yaitu bahwa Anda memiliki kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan, sama besarnya dengan kemungkinan mengalami kerugian.
Tak kenal maka tak sayang: kalau Anda tidak mengetahui risiko apa yang Anda hadapi, maka Anda pasti tidak akan berani melakukan investasi ke dalam saham. Maksud dari tulisan ini adalah agar Anda mengenal investasi saham, sehingga dengan demikian Anda bisa menjadikan saham sebagai alternatif investasi Anda.
--
Mari Mengenal Saham (1)
Oleh: Safir Senduk
Dikutip dari Tabloid NOVA No. 664/XIII
Beberapa waktu lalu kita dikejutkan oleh pengeboman Gedung Bursa Efek Jakarta. Di gedung inilah saham diperdagangkan. Mungkin ada di antara Anda bertanya, apa sih yang dimaksud dengan saham? Bagaimana cara bekerjanya? Mari kita berkenalan dengannya.
Pernahkah Anda berpikir untuk memiliki sebuah usaha? Katakan saja Anda ingin memiliki usaha berupa sebuah toko. Apa yang bisa Anda lakukan untuk dapat memiliki toko tersebut?
Bila Anda punya modal, maka Anda bisa membeli atau menyewa sebuah bangunan dan membeli barang-barang yang akan dijual. Bila toko Anda masih baru, tentu ada risiko tertentu, semisal belum dikenalnya toko Anda oleh masyarakat. Artinya, toko Anda belum dikunjungi banyak pembeli.
Kalau begitu, sebagai alternatif, kenapa tidak mencoba membeli toko lain yang sudah lebih dulu berdiri? Anda bisa memilih-milih toko mana yang akan Anda beli, dan tentu saja Anda pasti akan memilih toko yang kelihatannya sudah cukup dikenal dan laris, bukan?
Bila demikian, maka uang yang harus Anda bayarkan ke pemilik lama toko tersebut biasanya adalah senilai harga bangunan (bila bangunan toko itu dimiliki sendiri) dan barang-barang yang dijual didalamnya. Dengan kata lain, Anda telah membeli kepemilikan toko tersebut, di mana yang Anda beli adalah modalnya.
PECAHAN-PECAHAN KECIL
Perlu diketahui, dalam dunia usaha tidak hanya toko yang bisa memberikan keuntungan. Usaha lain yang tidak berbentuk toko juga banyak yang bisa memberi keuntungan. Usaha tersebut biasanya adalah dalam bentuk badan usaha, atau istilah populernya: perusahaan. Sama dengan toko, kepemilikan perusahaan juga bisa dibeli. Jadi Anda bisa memilih perusahaan mana yang kira-kira selalu menguntungkan pada tahun-tahun lalu, dan Anda bisa membeli kepemilikan (modal) dari perusahaan tersebut.
Berbeda dari toko, pada umumnya modal sebuah perusahaan jauh lebih besar daripada modal dari sebuah toko. Sebagai contoh, modal dari toko yang ingin Anda beli mungkin Rp 30 juta, namun modal dari perusahaan yang hendak Anda beli bisa saja mencapai Rp 300 juta.
Masalahnya, tidak semua orang memiliki uang kontan Rp 300 juta. Mungkin saja orang hanya punya Rp 3 juta sehingga ini berarti ia hanya mendapatkan kepemilikan sebesar satu persen saja dari semua nilai kepemilikan perusahaan tersebut. Tapi bagaimana caranya agar ia dapat membeli kepemilikan yang cuma sebesar satu persen itu?
Oleh hukum, diaturlah suatu cara: kepemilikan perusahaan dibagi ke dalam pecahan-pecahan kecil yang disebut saham. Sebagai contoh, kepemilikan perusahaan senilai Rp 300 juta tadi dibagi ke dalam saham di mana satu saham diberi nilai katakan Rp 1.000. Dengan demikian, bila Anda hanya punya Rp 3 juta, maka Anda hanya bisa membeli 3.000 lembar saham.
KEUNTUNGAN MEMBELI SAHAM
Keuntungan apa yang akan Anda dapatkan dengan membeli saham atau kepemilikan dari sebuah perusahaan?
Yang pertama, kalau perusahaan mengalami untung (laba), maka biasanya Anda mendapatkan pembagian keuntungan yang disebut dividen. Ambil contoh, bila dari per lembar saham Anda mendapat dividen Rp 100 per lembar sahamnya, maka dengan 3.000 saham yang Anda miliki, total dividen yang Anda dapatkan adalah Rp 300.000. Tentu saja patokan besarnya dividen berbeda-beda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Tapi prinsipnya kurang lebih sama saja. Makin banyak saham yang Anda miliki, makin besar pula dividen yang Anda dapat bila memang perusahaan untung.
Keuntungan kedua, bisa saja nilai saham Anda naik. Kembali kita misalkan Anda membeli saham seharga Rp 1.000. Nah, bila kemudian makin banyak yang ingin membeli saham perusahaan, maka mungkin saja harga saham tersebut meningkat jadi katakan Rp 1.400 per lembar. Dengan demikian, bila Anda menjualnya, ini berarti Anda mendapatkan keuntungan sebesar 40 persen. Keuntungan seperti ini disebut capital gain. Ke mana Anda menjual saham itu? Bukan ke perusahaan yang menerbitkan saham bersangkutan, tapi pada orang lain yang memang ingin memiliki saham tersebut.
Tentu saja investasi dalam bentuk saham juga berisiko. Yakni, turunnya harga saham yang Anda miliki. Misalnya saja dari Rp 1.000 turun jadi Rp 600 per lembar saham. Bila Anda menjualnya, maka Anda akan rugi Rp 400 per lembar sahamnya. Kerugian seperti ini biasa disebut capital loss. Ke mana Anda menjualnya? Juga ke orang lain yang memang ingin memiliki saham tersebut.
--
Mengenal Saham
Saham atau ekuitas adalah surat berharga yang sudah dikenal masyarakat. Saham didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal atau kepemlikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perusahaan terbatas. Wujud saham berupa selembar kertas yang menerangkan siapa pemiliknya. Akan tetapi, sekarang ini sistem tanpa warkat sudah dilakukan di pasar modal dimana bentuk kepemilikan tidak lagi berupa lembaran saham yang diberi nama pemiliknya tapi sudah berupa account atas nama pemilik atau saham tanpa warkat.
Jenis saham ada 2 macam yaitu :
1. Saham Biasa (common stock), saham biasa adalah saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior atau akhir terhadap pembagian dividend an hak atas kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Ciri yang lain dari saham ini adalah dividen dibayarkan selama perusahaan memperoleh laba. Setiap pemlik saham memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). Pemegang saham biasa memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi sahamnya dan memiliki hak untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya kepada pihak lain.
2. Saham Preferen, saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena menghasilkan pendapatan tetap. Saham ini lebih aman dibandingkan dengan saham biasa karena memiliki hak klaim terhadap kekayaan perusahaan dan pembagian dividen terlebih dahulu. Saham preferen sulit diperjualbelikan seperti saham biasa karena jumlahnya yang sedikit.
Dengan membeli saham atau memiliki saham maka investor akan mendapatkan keuntungan berupa :
1. Dividen
Dividen adalah keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen akan dibagikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS dan dilakukan setahun sekali. Jika investor ingin mendapatkan dividen maka investor tersebut harus memegang saham tersebut untuk kurun waktu tertentu yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen. Dividen yang dibagikan bisa berupa dividen tunai dimana investor/pemegang saham mendapatkan uang tunai sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki dan dividen saham dimana pemegang saham mendapatkan jumlah saham tambahan.
2. Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya akivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalkan Investor XYZ membeli saham TLKM dengan harga per saham Rp.7.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp.7.500,- per saham maka investor XYZ mendapatkan capital gain sebesar Rp.500,- untuk setiap saham yang dijualnya.
--
--
Mengenal Saham
By benni on February 12th, 2009
Beberapa waktu lalu kita dikejutkan oleh pengeboman Gedung Bursa Efek Jakarta. Di gedung inilah saham diperdagangkan. Mungkin ada di antara Anda bertanya, apa sih yang dimaksud dengan saham? Bagaimana cara bekerjanya? Mari kita berkenalan dengannya.
Pernahkah Anda berpikir untuk memiliki sebuah usaha? Katakan saja Anda ingin memiliki usaha berupa sebuah toko. Apa yang bisa Anda lakukan untuk dapat memiliki toko tersebut? Bila Anda punya modal, maka Anda bisa membeli atau menyewa sebuah bangunan dan membeli barang-barang yang akan dijual. Bila toko Anda masih baru, tentu ada risiko tertentu, semisal belum dikenalnya toko Anda oleh masyarakat. Artinya, toko Anda belum dikunjungi banyak pembeli.
Kalau begitu, sebagai alternatif, kenapa tidak mencoba membeli toko lain yang sudah lebih dulu berdiri? Anda bisa memilih-milih toko mana yang akan Anda beli, dan tentu saja Anda pasti akan memilih toko yang kelihatannya sudah cukup dikenal dan laris, bukan? Bila demikian, maka uang yang harus Anda bayarkan ke pemilik lama toko tersebut biasanya adalah senilai harga bangunan (bila bangunan toko itu dimiliki sendiri) dan barang-barang yang dijual didalamnya. Dengan kata lain, Anda telah membeli kepemilikan toko tersebut, di mana yang Anda beli adalah modalnya.
PECAHAN-PECAHAN KECIL
Perlu diketahui, dalam dunia usaha tidak hanya toko yang bisa memberikan keuntungan. Usaha lain yang tidak berbentuk toko juga banyak yang bisa memberi keuntungan. Usaha tersebut biasanya adalah dalam bentuk badan usaha, atau istilah populernya: perusahaan. Sama dengan toko, kepemilikan perusahaan juga bisa dibeli. Jadi Anda bisa memilih perusahaan mana yang kira-kira selalu menguntungkan pada tahun-tahun lalu, dan Anda bisa membeli kepemilikan (modal) dari perusahaan tersebut.
Berbeda dari toko, pada umumnya modal sebuah perusahaan jauh lebih besar daripada modal dari sebuah toko. Sebagai contoh, modal dari toko yang ingin Anda beli mungkin Rp 30 juta, namun modal dari perusahaan yang hendak Anda beli bisa saja mencapai Rp 300 juta. Masalahnya, tidak semua orang memiliki uang kontan Rp 300 juta. Mungkin saja orang hanya punya Rp 3 juta sehingga ini berarti ia hanya mendapatkan kepemilikan sebesar satu persen saja dari semua nilai kepemilikan perusahaan tersebut. Tapi bagaimana caranya agar ia dapat membeli kepemilikan yang cuma sebesar satu persen itu?
Oleh hukum, diaturlah suatu cara: kepemilikan perusahaan dibagi ke dalam pecahan-pecahan kecil yang disebut saham. Sebagai contoh, kepemilikan perusahaan senilai Rp 300 juta tadi dibagi ke dalam saham di mana satu saham diberi nilai katakan Rp 1.000. Dengan demikian, bila Anda hanya punya Rp 3 juta, maka Anda hanya bisa membeli 3.000 lembar saham.
KEUNTUNGAN MEMBELI SAHAM
Keuntungan apa yang akan Anda dapatkan dengan membeli saham atau kepemilikan dari sebuah perusahaan?
Yang pertama, kalau perusahaan mengalami untung (laba), maka biasanya Anda mendapatkan pembagian keuntungan yang disebut dividen. Ambil contoh, bila dari per lembar saham Anda mendapat dividen Rp 100 per lembar sahamnya, maka dengan 3.000 saham yang Anda miliki, total dividen yang Anda dapatkan adalah Rp 300.000. Tentu saja patokan besarnya dividen berbeda-beda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Tapi prinsipnya kurang lebih sama saja. Makin banyak saham yang Anda miliki, makin besar pula dividen yang Anda dapat bila memang perusahaan untung.
Keuntungan kedua, bisa saja nilai saham Anda naik. Kembali kita misalkan Anda membeli saham seharga Rp 1.000. Nah, bila kemudian makin banyak yang ingin membeli saham perusahaan, maka mungkin saja harga saham tersebut meningkat jadi katakan Rp 1.400 per lembar. Dengan demikian, bila Anda menjualnya, ini berarti Anda mendapatkan keuntungan sebesar 40 persen.
Keuntungan seperti ini disebut capital gain. Ke mana Anda menjual saham itu? Bukan ke perusahaan yang menerbitkan saham bersangkutan, tapi pada orang lain yang memang ingin memiliki saham tersebut.
Tentu saja investasi dalam bentuk saham juga berisiko. Yakni, turunnya harga saham yang Anda miliki. Misalnya saja dari Rp 1.000 turun jadi Rp 600 per lembar saham. Bila Anda menjualnya, maka Anda akan rugi Rp 400 per lembar sahamnya. Kerugian seperti ini biasa disebut capital loss. Ke mana Anda menjualnya? Juga ke orang lain yang memang ingin memiliki saham tersebut.
--
MENGENAL SAHAM
Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham:1. DividenDividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai – artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham - atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.2. Capital GainCapital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya. Sebagai instrument investasi, saham memiliki risiko, antara lain:1. Capital LossMerupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT. XYZ yang di beli dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.400,- per saham.Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga Rp 1.400,- tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per saham.2. Risiko LikuidasiPerusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham.Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan.Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain harga saham terbentuk oleh supply dan demand atas saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya.
Messi 'Berlumuran' Rekor
Kris Fathoni W - detiksport
(Getty Images)
Barcelona - Tanpa ampun Lionel Messi menggelontor gawang Arsenal dengan empat gol di Camp Nou. Dengan gol-gol itu, si andalan Barcelona pun bikin sejumlah raihan positif.
Di hadapan sekitar 95 ribu penonton yang memadati Camp Nou, Rabu (7/4/2010) dinihari WIB, Barca memastikan laju ke semifinal usai Messi menjebol gawang Manuel Almunia pada menit 21, 37, 42 dan 88. Arsenal sendiri hanya sempat membalas lewat gol Nicklas Bendtner pada menit 18.
Dengan penampilan apik berbuah gol-gol tersebut, Messi dicatat situs Barca membuat sejumlah capaian. Berikut capaian-capaian tersebut:
- Ini adalah kali pertama Messi bikin empat gol dalam satu pertandingan untuk Barca. Sebelumnya, si pemain Argentina itu "cuma" bisa bikin lima hat-trick dan 18 kali membuat sepasang gol dalam satu laga.
- Messi menjadi pemain pertama musim ini yang berhasil membuat empat gol dalam satu laga di Liga Champions.
- Messi menjadi satu dari enam pemain di dalam sejarah kompetisi ini untuk membuat empat gol di satu partai. Sebelumnya telah ada Marco Van Basten (AC Milan), Simone Inzaghi (Lazio), Dado Prso (Mònaco), Ruud Van Nistelroy (M. United) dan Andriy Shevchenko (AC Milan). Artinya, Messi juga menjadi pemain pertama Barca yang melakukannya.
- Berkat tiga gol di paruh pertama, Messi menjadi satu dari sembilan pemain yang mampu bikin hat-trick di babak pertama partai Liga Champions. Messi adalah pemain pertama yang melakukannya musim ini.
- Tambahan empat gol ke gawang Arsenal membuat total gol Messi di Liga Champions menjadi 25 gol. Ini menyamai pundi gol mantan pemain Barca, Rivaldo, yang juga topskorer Barca dalam kompetisi tersebut.
- Dengan empat gol ke gawang Arsenal di satu partai, Messi membuat klub London tersebut menjadi tim yang paling banyak dia bobol gawangnya di Eropa. Sevilla dan Atletico Madrid adalah lumbung gol kesukaan Messi di La Liga Primera dengan tujuh gol.
- Dengan tambahan empat gol, Messi kini menjadi topskorer sementara Liga Champions dengan delapan gol. Pesaing terdekatnya adalah andalan Real Madrid --yang sudah tersingkir-- Cristiano Ronaldo (tujuh gol) dan bintang Manchester United Wayne Rooney (lima gol).
- Messi sudah mengoleksi total 39 gol musim ini. Jumlah itu lebih banyak satu gol ketimbang musim lalu. Messi kini bahkan melakukannya hanya dalam 42 laga, delapan partai lebih sedikit dibandingkan musim lalu.
- Empat gol ke gawang Arsenal juga menambah catatan gol Messi di kandang Barca, yang kini menjadi 67 gol. Sejumlah 52 gol lain dia buat di laga tandang.
--
Lampard Itu Subur
Doni Wahyudi - detiksport
Getty Images
Foto Terkait
gb
'Singa Biru' Mengaum
Jakarta - Frank Lampard adalah gelandang paling subur yang pernah dimiliki Chelsea. Empat gol yang dilesakkannya ke gawang Aston Villa, mengantar pesepakbola 31 tahun itu naik ke posisi tiga daftar pemain tersubur Chelsea.
Berlaga di Stamford Bridge, Sabtu (27/3/2010) malam WIB, Chelsea memetik kemenangan telak dengan skor 7-1 atas Aston Villa. Empat dari gol yang dibuat 'Si Biru' hadir atas nama Frank Lampard, dengan dua di antaranya merupakan hasil eksekusi penalti.
Torehan empat gol tersebut kembali menegaskan status Lampard sebagai salah satu gelandang tersubur di dunia. Khusus di Liga Inggris musim ini saja, mantan pemain West Ham United itu sudah melesakkan 13 gol.
Terkait empat gol yang dibuatnya ke gawang Villa, Lampard kini juga berhasil naik dua anak tanggak ke posisi tiga sebagai pemain terbur Chelsea sepanjang masa. Memperkuat The Blues sejak 2001, Lampard total sudah membuat 151 gol di semua kompetisi.
Lampard menggeser Peter Osgood (1964-1974 &1978-1979) serta Roy Bentley (1948–1956) yang sebelumnya berada di atasnya dengan masing-masing telah menyumbang 150 gol. Sementara di posisi teratas daftar pencetak gol Chelsea masih menjadi milik Bobby Tambling (1959–1970) dengan 202 gol dan Kerry Dixon (1983–1992) dengan 193 gol.
Dari daftar pemain yang masih aktif merumput, di urutan 10 besar Lampard ditemani Didier Drogba. Striker Pantai Gading itu kini duduk di posisi delapan dengan gol yang dibuat berjumlah 124.
'Lampard berharga buat kami. Kemampuannya untuk kembali ke belakang membantu pertahanan adalah brilian dan dia bekerja sangat keras. Minggu demi minggu dia tetap sama saja. Dia berlatih sebagaimana bermain dan begitulah seharusnya," sanjung Ray Wilkins di sirus resmi Chelsea.
'Saat Anda secara konsisten mencetak gol dan bermain di level yang dia mainkan dalam beberapa tahun terakhir, Anda akan berkata kalau dia adalah pesepakbola kelas dunia," lanjut asisten pelatih Chelsea itu.
--
Sabtu, 10 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar