Sabtu, 10 April 2010

30 hari mari kita renungkan KAWAN !!!

Share
by Febri Zuarto (notes) Monday, November 30, 2009 at 8:13pm
Kita, Anda dan saya, memiliki banyak hari di dalam hidup ini. Tapi seringkali kita membiarkan hari-hari berlalu...tanpa kita sadari...Kita lupa...bahwa kita memiliki kesempatan begitu banyak...

Hari ini...saya ingin berbagi dengan teman, sahabat, keluarga dan siapa pun yang melintas di dalam kehidupan saya. Untuk kita sama-sama berbagi pengalaman.. .dan bersyukur selama 30 hari yang luar biasa .

Mengapa 30 (tiga puluh) hari ? Karena hari ke 31 adalah milik Anda...lanjutkanlah hari luar biasa yang Anda miliki...dan berbagilah.. .Semoga Allah berkenan melimpahkan berkah dan rahmatNya untuk semua hari yang kita miliki...

Hari 1 :
Mulailah hari ini dengan tersenyum...
Bersyukurlah untuk hal paling kecil yang dapat Anda lakukan

Hari 2 :
Ketika mata masih terpejam
Bukalah telinga Anda...
Dengarkan suara-suara pagi yang indah
Bersyukurlah. ..karena pendengaran Anda masih berfungsi

Hari 3 :
Di pagi hari yang indah
Bukalah mata Anda...
Bersyukurlah. ..Anda masih bisa melihat dunia sekitar

Hari 4 :
Bangunlah dengan pelan
Buka mata Anda
Lihatlah bagian diri yang paling dekat
Pandanglah jari-jari Anda
Mereka lengkap dan sempurna
Bersyukurlah. ..Anda masih memiliki mereka
Untuk membantu Anda beraktivitas hari ini

Hari 5 :
Bangunlah dengan gembira
Mandilah di pagi yang sejuk
Rasakan air mengalir di sekujur tubuh Anda
Bersyukurlah
Anda masih memiliki air bersih untuk mandi

Hari 6 :
Duduklah di kursi seputar meja makan
Lihatlah secangkir kopi atau teh di sana
Hiruplah aromanya
Bersyukurlah. ..
Anda masih memiliki penciuman yang sempurna

Hari 7 :
Berdirilah di depan kaca cermin
Lihatlah wajah yang menatap Anda
Bersyukurlah. ..
Anda masih dapat bertanya kepadanya : Siapakah saya ?

Hari 8 :
Berkelilinglah di kamar Anda
Lihatlah betapa rapi atau berantakan isinya
Bersyukurlah. ..
Anda masih memiliki sesuatu untuk ditempatkan di sana

Hari 9 :
Masuklah ke dalam kamar mandi
Bersihkanlah isi tubuh Anda
Rasakan leganya
Bersyukurlah. ..
Anda masih memiliki sistem metabolisme yang berfungsi dengan baik

Hari 10 :
Pergilah ke dapur
Lihatlah kompor yang menyala
dan panci yang barangkali hangus dasarnya
Beryukurlah. ..
Anda masih memiliki bahan baku untuk dimasak dan dinikmati

Hari 11 :
Duduklah di ruang tamu
Biarkan waktu bergulir sejenak
Bersyukurlah. ..
Anda memiliki tempat dan saat indah
Untuk bersilaturahmi di sana

Hari 12 :
Keluarlah dari rumah Anda
Lihat ke kiri dan ke kanan
Adakah sepotong halaman dengan setangkai bunga di sana ?
Bersyukurlah. ..
Anda memiliki kehidupan lain yang tumbuh bersama

Hari 13 :
Pergilah ke luar
Lihatlah ke langit
Dengarkan suara burung berkicau
Bersyukurlah. ..
Anda dapat menikmati orkestra alam secara gratis

Hari 14 :
Berjalanlah selangkah di depan pagar
Lihat tetangga kiri dan kanan
Bersyukurlah. ..
Anda dikelilingi orang-orang yang dapat diandalkan

Hari 15 :
Berdirilah di depan pintu pagar rumah Anda
Lihat ke arah dalam
Itulah tempat tinggal Anda
Bersyukurlah. ..
Anda memiliki tempat berlindung yang penuh cinta

Hari 16 :
Masuklah ke dalam rumah
Lihat dan dengarkan
Anak-anak yang berlarian dan berceloteh riang
Beryukurlah. ...
Anda mendapat titipan berharga dariNya

Hari 17 :
Ayunkan langkah
Berangkatlah dari rumah menuju ke suatu titik tujuan
Bersyukurlah
Anda memiliki tempat untuk datang

Hari 18 :
Apa yang akan Anda lakukan hari ini ?
Bukalah hati Anda
Bukalah pikiran Anda
Bersyukurlah. ..
Anda memiliki pikiran dan perasaan untuk mempertimbangkan

Hari 19 :
Hari ini adalah hari yang istimewa
Anda telah melewati begitu banyak hari di belakang sana
Bersyukurlah
Kesempatan itu telah menjadi milik Anda

Hari 20 :
Berjalanlah dengan tenang
Nikmati perjalanan Anda
Lihatlah keramaian dan hilir mudik orang di jalan raya
Bersyukurlah
Anda menjadi bagian denyut sebuah kehidupan

Hari 21 :
Berdirilah di tempat tujuan Anda
Di tempat kerja
Di perpustakaan
Di rumah sakit
Atau di sebuah tempat keramaian
Bersyukurlah
Anda telah mencapai titik ini dengan selamat

Hari 22 :
Duduklah dengan tenang dan sabar
Lihatlah di sekeliling Anda
Keheningan
Atau hiruk pikuk
Bersyukurlah. ..
Anda memiliki kesempatan untuk memperhatikan dan menikmati situasi

Hari 23 :
Tersenyumlah pada seseorang
Jabatlah tangannya
Rasakan sentuhan dan semangat yang mengalir
Bersyukurlah. ..
Anda memiliki seseorang untuk berbagi keceriaan

Hari 24 :
Bukalah tas atau dompet Anda
Lihat isinya
Ambil sesuatu yang berharga bagi Anda
Berikan pada seseorang dengan tulus dan ikhlas
Bersyukurlah
Anda masih memiliki sesuatu untuk dinikmati bersama

Hari 25 :
Hujan ?
Anda melihat titik air meluncur dari langit ?
Bersyukurlah. ..
Karena air memberi kehidupan bagi Anda

Hari 26 :
Lihatlah ke arah kalender
Tanggal berapa hari ini ?
Apakah hari ini bermakna bagi Anda ?
Bersyukurlah. ...
Anda memiliki sesuatu untuk ditunggu dan diwujudkan

Hari 27 :
Bagaimana siang hari ini ?
Apakah matahari bersinar terang dan cukup panas ?
Untuk mengeringkan baju di jemuran
Bersyukurlah. ..
Karena matahari telah memberikan kemudahan bagi Anda

Hari 28 :
Hari ini Anda punya janji dengan seseorang ?
Atau dengan diri sendiri ?
Bersyukurlah. ..
Karena ada mempunyai target untuk dicapai

Hari 29 :
Hari ini adalah hari yang penuh harapan
Maukah Anda menuliskan impian Anda di sini ?
............ ......... ........
Bersyukurlah
Anda punya kesempatan untuk meraihnya

Hari 30 :
Anda ingin menuliskan sesuatu di sini ?
Perasaan Anda...
Pikiran Anda...
Lakukanlah dengan gembira
Beryukurlah. ...
Anda memiliki 30 hari yang luar biasa
Maukah Anda melanjutkannya lagi ?

--

membina rumah tangga harmonis
Share
by Haryo Aji Wibowo (notes) Monday, November 23, 2009 at 11:33pm

Harmonis adalah perpaduan dari berbagai warna karakter yang membentuk kekuatan eksistensi sebuah benda. Perpaduan inilah yang membuat warna apa pun bisa cocok menjadi rangkaian yang indah dan serasi.

Warna hitam, misalnya, kalau berdiri sendiri akan menimbulkan kesan suram dan dingin. Jarang orang menyukai warna hitam secara berdiri sendiri. Tapi, jika berpadu dengan warna putih, akan memberikan corak tersendiri yang bisa menghilangkan kesan suram dan dingin tadi. Perpaduan hitam-putih jika ditata secara apik, akan menimbulkan kesan dinamis, gairah, dan hangat.

Seperti itulah seharusnya rumah tangga dikelola. Rumah tangga merupakan perpaduan antara berbagai warna karakter. Ada karakter pria, wanita, anak-anak, bahkan mertua. Dan tak ada satu pun manusia di dunia ini yang bisa menjamin bahwa semua karakter itu serba sempurna. Pasti ada kelebihan dan kekurangan.

Nah, di situlah letak keharmonisan. Tidak akan terbentuk irama yang indah tanpa adanya keharmonisan antara nada rendah dan tinggi. Tinggi rendah nada ternyata mampu melahirkan berjuta-juta lagu yang indah.

Dalam rumah tangga, segala kekurangan dan kelebihan saling berpadu. Kadang pihak suami yang bernada rendah, kadang isteri bernada tinggi. Di sinilah suami-isteri dituntut untuk menciptakan keharmonisan dengan mengisi kekosongan-kekosongan yang ada di antar mereka.

Beberapa hal yang mesti diperhatikan untuk menciptakan keharmonisan rumah tangga, :


1. Jangan melihat ke belakang
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Jangan pernah mengungkit-ungkit alasan saat awal menikah. “Kenapa saya waktu itu mau nerima aja, ya? Kenapa nggak saya tolak?” Buang jauh-jauh lintasan pikiran ini. Langkah itu sama sekali tidak akan menghasilkan perubahan. Justru, akan menyeret ketidakharmonisan yang bermula dari masalah sepele menjadi pelik dan kusut. Jika rasa penyesalan berlarut, tidak tertutup kemungkinan ketidakharmonisan berujung pada perceraian.

Karena itu, hadapilah kenyataan yang saat ini kita hadapi. Inilah masalah kita. Jangan lari dari masalah dengan melongkok ke belakang. Atau, na’udzubillah, membayangkan sosok lain di luar pasangan kita. Hal ini akan membuka pintu setan sehingga kian meracuni pikiran kita.


2. Berpikir objektif
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Kadang, konflik bisa menyeret hal lain yang sebetulnya tidak terlibat. Ini terjadi karena konflik disikapi dengan emosional. Apalagi sudah melibatkan pihak ketiga yang mengetahui masalah internal rumah tangga tidak secara utuh. Cobalah lokalisir masalah pada pagarnya. Lebih bagus lagi jika dalam memetakan masalah ini dilakukan dengan kerjasama dua belah pihak yang bersengketa. Tentu akan ada inti masalah yang perlu dibenahi.

Misalnya, masalah kurang penghasilan dari pihak suami. Jangan disikapi emosional sehingga menyeret masalah lain. Misalnya, suami yang tidak becus mencari duit atau suami dituduh sebagai pemalas. Kalau ini terjadi, reaksi balik pun terjadi. Suami akan berteriak bahwa si isteri bawel, materialistis, dan kurang pengertian. Padahal kalau mau objektif, masalah kurang penghasilan bisa disiasati dengan kerjasama semua pihak dalam rumah tangga. Tidak tertutup kemungkinan, isteri pun ikut mencari penghasilan, bahkan bisa sekaligus melatih kemandirian anak-anak.


3. Lihat kelebihan pasangan, jangan sebaliknya
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Untuk menumbuhkan rasa optimistis, lihatlah kelebihan pasangan kita. Jangan sebaliknya, mengungkit-ungkit kekurangan yang dimiliki. Imajinasi dari sebuah benda, bergantung pada bagaimana kita meletakkan sudut pandangnya. Mungkin secara materi dan fisik, pasangan kita mempunyai banyak kekurangan. Rasanya sulit sekali mencari kelebihannya. Tapi, di sinilah uniknya berumah tangga. Bagaimana mungkin sebuah pasangan suami isteri yang tidak saling cinta bisa punya anak lebih dari satu.

Berarti, ada satu atau dua kelebihan yang kita sembunyikan dari pasangan kita. Paling tidak, niat ikhlas dia dalam mendampingi kita karena Allah sudah merupakan kelebihan yang tiada tara. Luar biasa nilainya di sisi Allah. Nah, dari situlah kita memandang. Sambil jalan, segala kekurangan pasangan kita itu dilengkapi dengan kelebihan yang kita miliki. Bukan malah menjatuhkan atau melemahkan semangat untuk berubah.


4. Saling percaya
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Tanpa rasa saling percaya antara pasangan suami-istri, perkawinan tentu tak akan berjalan mulus. Bagaimana bisa mulus jika suami atau istri selalu mengawasi gerak-gerik kita karena ketidakpercayaannya itu? Yang muncul adalah kegelisahan, kecurigaan, kekhawatiran, tak pernah merasa tenteram, dan sebagainya. Ujung-ujungnya, Anda berdua justru saling menyalahkan dan menuduh. Rasa saling percaya akan mengantarkan Anda pada perasaan aman dan nyaman. Kuncinya, jangan sia-siakan kepercayaan yang diberikan suami Anda. Istri tak perlu mencurigai suami, dan sebaliknya, suami juga tak perlu mencurigai istri. Membangun rasa saling percaya juga merupakan perwujudan cinta yang dewasa.


5. Kebutuhan Seks
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Perkawinan tanpa seks bisa dibilang seperti sayur tanpa garam. Hambar. Ya, seks memang perlu. Dan meski aktivitas seks sebetulnya bertujuan untuk memperoleh keturunan, namun manusia perlu juga mengembangkan seks untuk mencapai kebahagiaan bersama pasangan hidupnya. Kegiatan seks mestinya adalah penyerahan total, saling menyerahkan diri kepada suami atau istrinya sehingga hubungan terpupuk semakin dalam. Kegiatan seks yang timpang akan menjadi masalah serius bagi suami- istri. Uring-uringan, cekcok, dan ahkan mencari pelampiasan di luar, merupakan akibat yang biasanya muncul jika soal yang satu ini muncul.

Prinsip hubungan seks yang baik adalah adanya keterbukaan dan kejujuran dalam mengungkapkan kebutuhan Anda masing-masing. Intinya, kegiatan seks adalah untuk saling memuaskan, namun perlu dihindari adanya kesan mengeksploitasi pasangan. Kegiatan seks yang menyenangkan akan memberikan dampak positif bagi Anda berdua.


6. Hindari pihak ketiga
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Kehidupan perkawinan merupakan otonomi tersendiri, yang sebaiknya tak dicampuri oleh pihak lain, apalagi pihak ketiga. Kehadiran pihak ketiga yang ikut campur tangan atau mempengaruhi dan masuk ke wilayah otoritas keluarga, bisa menciptakan bencana bagi rumah tangga tersebut. Banyak contoh keluarga yang hancur gara-gara pihak ketiga ikut main di dalamnya. Entah campur tangan mertua, saudara ipar, kekasih simpanan, tetangga, dan sebagainya. Jadi, bila Anda menginginkan kehidupan rumah tangga Anda langgeng bahagia, sebisa-bisanya hindari campur tangan pihak ketiga.


7. Menjaga romantisme
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Terkadang, pasangan suami-istri yang sudah cukup lama membangun mahligai rumah tangga tak lagi peduli pada soal yang satu ini. Tak ada kata-kata pujian, makan malam bersama, bahkan perhatian pun seperti barang mahal. Padahal, menjaga romantisme dibutuhkan oleh pasangan suami-istri sampai kapan pun, tak cuma ketika mereka berpacaran. Sekedar memberikan bunga, mencium pipi, menggandeng tangan, saling memuji, atau berjalan-jalan menyusuri tempat-tempat romantis akan kembali memercikkan rasa cinta kepada pasangan hidup Anda. Tentu, ujung-ujungnya pasangan suami-istri akan merasa semakin erat dan saling membutuhkan.


8. Adakan komunikasi
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Komunikasi juga merupakan salah satu pilar langgengnya hubungan suami-istri. Hilangnya komunikasi berarti hilang pula salah satu pilar rumah tanga. Bagaimana mungkin hubungan Anda dengan suami akan mulus jika menyapa pun Anda enggan. Jika rumah tangga adalah sebuah mobil, maka komunikasi adalah rodanya. Tanpanya, tak mungkin rasanya rumah tangga berjalan.

Banyak terjadi, suami atau istri apatis terhadap pasangannya karena terlalu sibuk bekerja. Suami-istri bekerja, sementara anak sibuk dengan urusannya sendiri, sehingga rumah hanya seperti tempat kos, masing-masing pribadi tidak saling tegur sapa. Ini sama halnya menaruh bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak. Bisa-bisa, di antara Anda kemudian mencari pelampiasan dengan mencari teman di luar untuk curhat dan tak betah lagi tinggal di rumah. Jadi, cobalah untuk selalu menjaga komunikasi dengan suami. Luangkan waktu untuk duduk atau ngobrol bersama, sekalipun hanya 5 menit setiap hari. Teleponlah atau kirimkan imil pada saat Anda berdua berada di kantor Anda masing-masing. Atau makan siang bersama. Intinya, ciptakan komunikasi, sehingga masing-masing pribadi merasa dibutuhkan.


9. Saling memuji dan memperhatikan
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Meski sepele, pujian atau perhatian sangat besar pengaruhnya bagi suami, dan sebaliknya. Ucapan bernada pujian akan semakin memperkuat ikatan suami-istri. Tanpa pujian atau perhatian, bisa-bisa yang ada hanya saling mencela dan merendahkan. Memberikan pujian ringan seperti “Masakan Mama hari ini luar biasa, lho!” atau “Wah, Papa tambah keren pakai dasi itu.” Ucapan-ucapan sepele seperti itu akan memberikan dorongan/semangat yang luar biasa. Pasangan Anda pun akan merasa dihargai. Memuji tak butuh biaya atau ongkos mahal, kok. Yang dibutuhkan adalah ketulusan dan rasa cinta pada pasangan.


10. Sertakan sakralitas dalam rumah tangga
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Salah satu pijakan yang paling utama seorang rela berumah tangga adalah karena adanya ketaatan pada syariat Allah. Padahal, kalau menurut hitung-hitungan materi, berumah tangga itu melelahkan. Justru di situlah nilai pahala yang Allah janjikan.

Ketika masalah nyaris tidak menemui ujung pangkalnya, kembalikanlah itu kepada sang pemilik masalah, Allah SWT. Pasangkan rasa baik sangka kepada Allah SWT. Tataplah hikmah di balik masalah. Insya Allah, ada kebaikan dari semua masalah yang kita hadapi.

Lakukanlah pendekatan ubudiyah. Jangan bosan dengan doa. Bisa jadi, dengan taqarrub pada Allah, masalah yang berat bisa terlihat ringan. Dan secara otomatis, solusi akan terlihat di depan mata. Insya Allah!***

--

Yang Suka Bercanda Pake Kata AUTIS, Baca Baik-baik NOTES INI....!!!!!!!!!!!!!!
Share
by Andee Pitt (notes) Monday, November 9, 2009 at 1:19pm
Siang itu aku sibuk membaca buku resep makanan khusus untuk anak autistik. Ya, Anakku memang tidak bisa makan sembarang makanan. Salah-salah anakku bisa berputar-putar seperti gasing jika ada zat dalam makananya yang tidak cocok untuk dikonsumsi oleh anakku.*Ditangan sebelah kiri, ada buku Food diary anakku yang aku tulis sejak pertama kali dia kuperkenalkan pada makanan padat berisi apa saja yang dia cocok untuk tubuhnya.. reaksi alergynya dan mana saja makanan yang tidak cocok dan menyebabkan dia overwhelmed. Kebayang gak??*Diusia 4 bulan misalnya, kuberikan jeruk bayi pada anakku.. Eh, gak lama kemudian dia muntah dan seluruh tubuhnya seperti dipenuhi ULAT BULU.. hiiii..*Pernah aku beri dia tomat. Tapi kemudian, berhari-hari dia diare dan uring-uringan. Kuberi dia susu instant.. anakku malah jingkrak2, Mengepak-ngepakkan tangannya, persis seperti orang gila!!! Dia berputar-putar tanpa merasa lelah, dan kemudian mengamuk ketika tidak mengerti bagaimana cara mengendalikan tubuhnya yang tidak mau diam.Ahhh, sudahlah.. life must go on anyway.

Kulirik sekali lagi food diarynya. hmm, hari ini aku harus mencoba memberinya 5ml putih telur tanpa kuningnya, karena 7 hari yg lalu, dia sudah sedikit kebal ketika kukenalkan pada telur ayam ini.*Baru saja hendak memasak, tiba2 kudengar jeritannya Kucari anakku, tapi tidak kutemukan.*Aku keruang setrika dan disana kutemukan anakku sedang nangkring diatas lemari, dengan setrika panas yang baru saja dicabut oleh Baby Sitter-nya karena kupanggil untuk membantuku memasak. Setrika panas ini masih nempel diatas punggung tangan kirinya.!! Oh My God!!!

Dari punggung tangannya mengepul asap. Bau daging panggang begitu segar menempel dihidungku. Kuangkat setrika itu dari tangannya? dan, aduh Tuhan, aku tidak kuat melihatnya. Sebagian dagingnya menempel dibalik gosokan panas itu?*AAAAAARRRRGGGHHHH?*Sumpah kalau saja ini bukan anakku,? Aku pasti sudah mati berdiri karena ketakutan? Melihat daging dari punggung tangannya, yang menempel pada setrika itu? itu sudah berubah menjadi putih kekuningan? Dan luka ditangannya? juga sudah berubah menjadi putih seperti daging ayam matang..*Aku menjerit sekencang-kencangnya? Kupanggil Baby sitternya yang tadi aku suruh untuk membantuku didapur? lalu dengan kesetanan, ku kebut mobilku ke UGD Rumah Sakit, untuk dirawat secara intensif. Begitu anakku segera tertangani? tiba2 aku kehilangan seluruh tenagaku. AKU PINGSAN!!!

Hari itu, lagi-lagi aku sedang mempersiapkan makanannya. Memang, Khusus untuk makanannya, aku memutuskan untuk memasak sendiri, karena hanya aku yang tahu berapa gram atau mililiter? porsi makanan yang masih bisa ditoleransi oleh tubuh anakku.*Sedang membersihkan kompor yang kecipratan makanan? tiba-tiba, lagi-lagi kudengar bunyi benda jatuh.*GEDEBUK!!!?*Buru-buru kucari sumber suara itu, memastikan bahwa itu bukan anakku?*Damn. Oh Tuhan? lagi-lagi anakku, dia baru saja terjatuh dan sepertinya kepalanya terantuk pada pinggir tembok, sehingga kepala sobek dan berdarah.*Dia masih berusaha berdiri, meskipun sempoyongan? Dan sambil berjalan, dia menggaruk luka di kepalanya yang bocor. Sementara darahnya terus aja mengucur deras, tepat di belakang otak kecilnya.*Tangannya berlumuran darah. Punggung bajunya pun juga sudah berubah menjadi merah oleh darah. Tapi dia tidak menangis. Dia hanya berjalan sambil menggaruk luka menganga yang ada dibelakang kepalanya.*Aku menjeritttt sekuat2nya. Kepalanya kututupi dengan lap kompor yang tadi aku pegang. Tapi itupun gak lama karena dalam sekejap, lap kompor itu sudah berubah menjadi merah kehitaman. Aku berteriak panik.. "mbak, minta handuk? handuk? CEPATTTT!!!"*Dan lagi2 kukebut mobilku ke rumah sakit, langsung menuju UGD. Disana, dokter yang sudah terbiasa menangani anakku sudah siap menunggu dan segera menjahit kepala anakku.*Dia tidak menangis. hanya minta sesuatu yang bulat untuk dia pegang.. Dan setelah dijahit dengan 8 (delapan) jahitan, Hatikupun sedikit lega. Seluruh persendianku serasa dicopot dari tubuhku, dan tanpa sadar lagi-lagi aku PINGSAN.

Terlalu banyak cerita haru dan berurai airmata yang kami harus jalani. Berkali-kali jantung kami harus terpacu 100x lipat manakala mereka melakukan hal-hal yang tanpa mereka sadari mencelakai diri mereka sendiri.*Tapi ini bukan keluhan kok.. karena saya selalu sadar.. Tuhan itu ARSITEK YANG AGUNG. Karyanya tidak pernah gagal. Tidak satupun makluk yang diciptakannya, yang merupakan produk gagal Jadi ketika dia menciptakan seorang bayi yang memiliki kekurangan, dia tidak pernah lupa untuk menitipkan KELEBIHAN pada anak ini.*So, buat semua orang tua, berhentilah mengeluhkan kekurangan anak kita. mari bantu mereka untuk menemukan kelebihan mareka.*Anakku memang Autistik, tapi aku bangga setiap kali menceritakan bahwa anakku autis. Aku bangga setiap kali menceritakan bagaimana proses menangis berdarah-darah itu, sudah Tuhan rubah menjadi Senyum sukacita dan bangga yang luar biasa.*Selalu ada haru yang menyesakkan dadaku, manakala mendengarkan tangan2 mungilnya menari2 dengan lincah diatas tuts2 piano.. mendengarnya bercakap2 dalam bahasa Inggris.. seolah yang kudengar ini adalah anak bule asli yang nyasar dalam tubuh putriku.

Namun, dibalik itu, Walaupun bangga, selalu tersisa rasa risih dan tidak nyaman, kalau tidak ingin dibilang tersinggung, manakala mendengar orang-orang bercanda dengan menggunakan kata "Autis".*Minggu yang lalu sahabat saya menyelenggarakan pesta ultah disebuah resto terkenal, salah satu teman kami, sibuk dengan BB-nya, sehingga teman yang lain menegur begini,*"Tuh, liat tuh sill. autis banget khan dia?? KAYAK ANAK LOE khan?? Loe marahin deh sil? marahin sil? Coba loe terapi dulu nih dia? biar sembuh kayak anak loe" Dan semua lalu tertawa terbahak-bahak?*Saya??? hmmm? Cuma bisa senyum kecut, karena tidak ingin merusak suasana Pesta Ulang Tahun sahabat saya..*Well, saya tahu mereka hanya bercanda, namun biar bagaimanapun.. Saya sudah merasakan dan tahu betul sulitnya membesarkan anak autistik.

Semoga artikel ini semakin mencerahkan teman-teman mengapa orang sepertinya terlalu over campaign dengan gerakan "Stop Using Autism on our daily jokes" ini." Semoga berkenan.

=Written by A mother of an Authistic Child=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar