Zaman memang selalu berubah. Tapi terkadang saya harus terkagum-kagum dan tergagap heran karena perubahan akhir-akhir terasa semakin cepat dan semakin cepat. Gegap gempita itu terutama bila kita berbicara tentang komunikasi dan informasi yang saat ini rasanya begitu mudah orang saling berinteraksi satu sama lain, begitu mudah orang beropini sehingga berjuta-juta orang dalam hitung detik bisa membaca dan saling menimpali, membuat begitu mudah kesimpulan terbentuk, membuat begitu mudah orang menilai, baik yang mendukung maupun menghujat, begitu mudah orang lain terpengaruh, begitu mudah suatu hal yang semula sekadar opini itu berubah menjadi sejarah, dan begitu mudah dalam jangka waktu sebentar ‘sejarah’ itu dilupakan ketika ada lagi opini baru yang bisa dijadikan ‘begitu mudah’ berikutnya!
Aturan, etika, apalagi produk hukum formal terasa menjadi terengah-engah mengejar semua hal baru yang begitu saja datang dan pergi. Jangankan para penonton, para pelaku pun terkadang dibuat terkesiap ketika harus terlibat hiruk pikuk episode berikutnya saat cerita yang masih lewat belum juga usai.
Saat informasi masih hanya bersifat satu arah, teknologi radio maupun televisi mungkin hanya memaksa orang menyaksikan apapun kejadian di ’luar sana’ tanpa bisa ikut berpendapat, berinteraksi, ataupun melibatkan diri pada lingkup lingkaran pengaruhnya. Tapi kini, munculnya internet dengan berbagai aplikasinya bisa membuat siapa pun seolah ikut terlibat di dalamnya. Dan semua itu terasa menjadi amat sangat heboh. Kisah cicak-buaya, kasus hukum yang menjerat seorang ibu ‘hanya’ karena berkeluh kesah tentang pelayanan sebuah rumah sakit yang buruk, telisik kembali jejak kejadian ketika pemerintah mengambil kebijakan sebuah bank sekarat beberapa tahun lalu, seorang selebritis yang ‘ketrucut’ lidah, buku kontroversi yang semakin dibuat kontroversi. Dan semua orang bisa ikut di dalamnya, menimpali dengan jejaring sosial, SMS. Berita menjadi pergunjingan dunia maya, dan opini dunia maya menjadi semakin mem-berita. Berita bisa meminta pendapat siapa saja, bahkan dari orang yang tak tahu kasusnya sekalipun, dan pendapat itu bisa dibesarkan menjadi sebuah berita. Begitu seterusnya.
Saya sendiri berpendapat bahwa itu mungkin bagian dari sebuah dinamika ‘gegar budaya’. Di mana setiap individu bisa tiba-tiba ikut terlibat sesuatu hal yang seolah diluar sana tak terjangkau kehidupan nyata kita. Hanya saja terkadang saya menjadi sedih ketika dinamika itu cenderung tidak berkontribusi terhadap pemberdayaan kita sebagai manusia, ketika pendapat, opini, tulisan itu cenderung menjadi hujatan, fitnah, gosip, kata-kata kasar, jauh dari sifat beradab sebagai seorang manusia.
Hampir setiap orang saat ini bisa berpendapat dan berkata-kata melalui tulisan, pendek maupun panjang, melalui media apa saja. Yang membuat saya kembali teringat akan nasihat seseorang bagaimana kita mengendalikan lidah dalam berkata dan tangan dalam menuliskan pendapat. Sebuah pertimbangan saat kita akan menyampaikan sebuah pendapat. Ada yang menyebut sebagai ‘tiga saringan’ saat kita berucap.
Saringan pertama, apakah yang akan kita sampaikan sesuatu yang BENAR? Didasar apakah kita mengalami sendiri, melihat sendiri, mendengar sendiri? Kalau tidak, apakah kita punya data yang cukup memiliki validitas cek, cross-check, balance-check? Bahkan kalau pun yang kita sampaikan adalah sebuah opini, kisah, atau cerita yang bersifat fiktif, tetaplah diupayakan cerita itu memiliki makna yang benar. Atau paling tidak sebagai upaya nurani untuk membangun kebenaran dalam kehidupan.
Saringan kedua, apakah yang akan kita sampaikan adalah sesuatu yang BAIK? Dalam arti bisa berkontribusi baik, memberikan pembelajaran. Kalaupun hal itu bisa menjadi sebuah kontroversi, maka sampaikanlah dengan cara yang baik. Bukan dengan upaya provokatif, menghasut, menyinggung perasaan orang lain. Apalagi bila orang lain itu adalah orang-orang yang seharusnya kita hormati. Saya pikir, manusia seharusnya tak akan pernah kehabisan cara untuk bisa menyampaikan kritik yang santun dan beretika.
Saringan ketiga, apakah yang akan kita sampaikan adalah sesuatu yang BERMANFAAT? Karena kalau tidak, maka motivasi yang tersisa bila tetap ingin kita sampaikan hal itu, adalah motivasi yang tidak bermanfaat bagi diri dan banyak orang. Kalau itu yang terjadi, mengapa mesti kita sampaikan?
Saya yakin tiga hal ini, bisa mencegah kita agar tidak mengeluarkan energi kepada hal-hal yang tidak perlu. Jangan sampai sesuatu yang sebenarnya tidak perlu, karena orang biasa melakukannya, semua menjadi sah-sah saja, dan seolah hal itu menjadi sesuatu yang benar. Sebuah Fait Accompli.
--
How To Focus - Reach Your Goal
Wajar saja jika seseorang memiliki beberapa harapan dalam hidupnya. Tapi dengan begitu, kita akan merasa terlalu banyak yang harus dilakukan, tetapi sangat sedikit waktu yang ada. Maka, fokuslah!
Concentrate all your thoughts upon the work at hand. The sun's rays do not burn until brought to a focus.- Alexander Graham Bell
Confucius, seorang filsuf dunia yang mengajarkan nilai-nilai kebajikan dan moralitaspernah berkata, "Person who chases two rabbits catches neither. Seseorang yang mengejar dua ekor kelinci, tidak akan menangkap satu pun." Coba bayangkan, mengejar satu ekor kelinci saja sudah cukup sulit, apalagi kita mengangankan mendapatkan dua ekor? Sudah jelas, bila kita sedang berada di situasi serupa-walaupun bukan kelinci yang kita incar, kita harus berkonsentrasi pada satu tujuan. Setelah berhasil mendapatkannya, barulah kita berusaha untuk meraih yang kedua.
Hal ini berlaku juga pada saat kita sedang ingin meraih mimpi-mimpi kita. Jika kita memiliki mimpi yang besar dan harapan akan pencapaian hidup yang lebih baik, biasanya banyak sekali hal yang ingin kita capai. Tapi apakah kita akan pernah mewujudkan semua harapan itu dengan waktu yang terbatas? Jadi bagaimana cara terbaik untuk melakukannya?
Rileks
Hal pertama yang harus kita lakukan adalah mencoba untuk rileks. Jangan panik dan jangan merasa terlalu bersemangat, ingin melakukan sesuatu dengan terburu-buru. Bangkitkan rasa percaya diri dengan kemampuan-kemampuan yang kita miliki untuk meraih tujuan. Sangatlah penting untuk melihat segala sesuatu melalui sebuah perspektif dan ingat bahwa segala yang baik yang kita miliki dalam hidup ini datang melalui suatu proses dan butuh waktu untuk mendapatkannya.
Saat keadaan tidak berjalan dengan semestinya, bukan berarti itu karena kita tidak melakukan apa-apa untuk berusaha. Tidak jarang, sesuatu yang tidak diharapkan dan yang tidak kita rencanakan malah membawa kebaikan bagi usaha kita meraih tujuan. Jika kita berusaha secara konstan dan fokus, maka keadaan akan mendukung usaha kita.
Run Your Race
Cara yang kedua, berlarilah di jalur maka kita akan menang! Kita tidak akan menang dengan cara apa pun selain dengan berlari. Artinya, seperti sebuah lomba lari,kita tidak akan bisa meraih impian selain dengan berusaha di jalan yang tepat untuk mewujudkannya.
Pertandingan tidak akan kita menangkan hanya dengan melakukan lompatan jauh dari garis mulai ke garis akhir! Yang harus kita lakukan memang berlari, langkah demi langkah. Setiap langkah akan membawa kita mendekati garis finish. Jadi, mimpi kita memang harus diwujudkan dengan cara serupa. Lakukan usaha dengan tidak terburu-buru, langkah demi langkah, maka kemenangan akan menyambut kita.
Itulah yang juga disarankan oleh Carol Lewis, pemenang Olimpiade 1984 cabang lompat jauh. Ia berkata, "Get out of the blocks, run your race, stay relaxed. If you run your race, you'll win. Channel your energy. Focus!" Maka, fokuslah untuk menang!
Concentrate on Running Your Race
Memang, kunci utama untuk bisa fokus adalah konsentrasi. Memiliki banyak mimpi yang ingin diraih bukan hal yang buruk. Justru sebaliknya, dengan mimpi-mimpi itu kita akan bisa menjalankan hidup dengan penuh perjuangan. Hanya, putuskanlah apa yang menjadi impian terbesar dalam hidup, dan berkonsentrasi serta fokus untuk mewujudkannya.
Tetaplah pada jalur yang bisa membawa kita menuju kemenangan. Seperti layaknya hidup seorang manusia, banyak godaan dan halangan yang merintangi kita untuk sampai di garis akhir. Itulah gunanya untuk tetap fokus. Jangan jadikan sebuah rintangan, apalagi godaan, menghentikan usaha kita. Tapi berusahalah lebih keras lagi, dan konsentrasi akan membuat hal-hal buruk tidak ada artinya dibanding kemenangan yang akan kita raih.
Concentrate on You
Jika memang kita menginginkan kemenangan, maka kita harus fokus pada seseorang yang sangat berpengaruh untuk keberhasilan kita. Yaitu, diri kita sendiri! Janganlah terlebih dahulu mencari bantuan kepada orang lain untuk membuat kita sukses. Tapi, yang paling penting, jangan menyalahkan orang lain dari ketidakberuntungan atau kegagalan yang kita dapatkan. Sifat suka menyalahkan orang lain akan membawa kita kepada keadaan tidak berdaya dan tidak mandiri.
Mungkin kita bisa merasa sedikit lebih lega dengan menyalahkan orang lain, tapi sudah jelas tidak mungkin dapat membawa kita ke kesuksesan, bila kita terus merasa tidak bahagia dan selalu menyalahkan situasi. "Kita tetap harus fokus pada diri sendiri dan apa yang dapat dilakukan untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik," begitu saran Wayne Dwyer, seorang motivator ternama.
Do One Thing at Time
Terakhir, cobalah untuk fokus dalam melakukan sesuatu hal, satu tujuan terbesar yang ingin diraih. Tidak peduli sebanyak apa pun hal yang harus kita lakukan, sebenarnya kita hanya bisa melakukan satu hal untuk hasil yang sangat maksimal. Multitasking bukan berrati melakukan banyak pada saat yang sama. Arti sebenarnya dari kata itu adalah memiliki keahlian yang membuat kita bisa melakukan manajemen waktu dan menyelesaikannya dengan baik.
Apa pun yang sedang kita lakukan saat ini, berkonsentrasilah. Berilah setiap energi yang dimiliki untuk melakukannya. Ini adalah satu-satunya cara kita untuk lebih efektif dan meraih hasil yang baik.
Teman-teman yang luar biasa, tetaplah berusaha. Fokus pada hal yang kita inginkan, dan kita akan mendapatkannya.
You can't depend on your judgment when your imagination is out of focus.- Mark Twain
Untuk menciptakan kesuksesan, tidak perlu teori-teori yang rumit, cukup 3 kunci: 1. Mengetahui apa yang menjadi "kekuatan" kita. 2. Mengetahui dengan jelas apa yang benar-benar kita "inginkan"! 3. Siap "berjuang habis-habisan" sampai sukses! Selamat berkarya. Salam sukses, LUAR BIASA!!
--
Baru-baru ini, tepatnya dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B, ilmuwan Inggris dan Australia menobatkan kumbang kotoran jantan (Onthophagus taurus) sebagai serangga terkuat di dunia. Kumbang jenis ini bisa menarik beban seberat 1.141 kali berat badannya. Itu sama seperti orang dengan berat badan 70 kilogram mengangkat beban seberat 80 ton atau setara enam bus tingkat. Wow!!
Menurut para ilmuwan, kekuatan luar biasa milik kumbang kotoran jantan terkait dengan cara kawin binatang itu yang unik. Kekuatan itu diperlukan agar kumbang jantan bisa "mendapatkan" kumbang betina.
Secara sederhana, kumbang jantan yang kuat akan memiliki kesempatan lebih besar untuk mendapatkan kumbang betina karena mereka harus memperebutkannya. Kumbang betina spesies itu, biasanya akan menggali semacam terowongan sebagai tempat untuk berkembang biak.
Dua kumbang kotoran jantan
Jika seekor kumbang jantan masuk ke terowongan yang sudah ada kumbang jantan lainnya, mereka akan bertarung! Tanduk mereka akan saling bertemu di bagian pundak, kemudian keduanya akan saling menekan satu sama lain, untuk mendorong lawannya menjauh dan akhirnya keluar dari terowongan, jelas Dr Rob Knell, salah seorang peneliti dari Queen Mary, University of London.
Sekadar tahu, kumbang kotoran bukanlah jenis hama pembawa kotoran, meskipun kumbang betina membawa banyak materi kotoran (dengan sedikit bantuan kumbang jantan); misalnya kotoran sapi. Dan, tidak semua kumbang kotoran jantan punya tanduk, lho!
--
Sabtu, 10 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar