Rabu, 01 Juli 2009

Jaga jangan sampai Pilpres 2009 kacau !.




I. Pelajaran dari Iran , Intelijen: AS-Israel Kacaukan Pilpres Iran
Senin, 29 Juni 2009 - 11:31 wib
Anton Suhartono - Okezone
TEHERAN - Menteri Intelijen Iran Gholam-Hossein Mohseni Eje'i mengatakan ada indikasi Amerika Serikat dan Israel telah merencanakan untuk membuat kisruh pemilihan presiden Iran sejak beberapa bulan lalu.
Mohseni Eja'i mengatakan tidak ada kelompok terorganisir yang mampu membuat situasi pilpres menjadi seperti ini, kecuali ada peran AS dan Israel .
Ditambahkannya negara-negara musuh telah berkonspirasi sejak beberapa bulan sebelum pilpres untuk membuat kacau Iran serta menggiring agar rakyat Iran tidak mempercayai hasil pilpres. "Amerika dan Israel ingin membuat Iran tidak stabil. Bahkan beberapa bulan sebelum pemilihan mereka sudah membicarakan kemungkinan untuk membuat kisruh pilpres," kata Mohseni Eja'i seperti dikutip Press TV, Senin (29/6/2009).
Dia menambahkan intelijen Iran telah mengawasi kemungkinan peran AS dan Israel sejak beberapa bulan sebelum pemilihan.
Mohseni Eja'i juga menuduh calon presiden yang kalah, Hossein Mousavi, merusak kredibilitas sistem pemilihan di Iran.

Dewan Garda Iran, selaku pemegang ororitas tertinggi pilpres, berdasarkan penyelidikan menyatakan pilpres tahun ini berjalan tanpa kecurangan berarti. Dewan Garda juga menyebut pilpres tahun ini merupakan yang terbersih sejak pemilu di negara Revolusi Islam itu, 1980.
Bagi kita semuanya Kelihatannya seperti sederhana, hanya dengan memandang perjalanan panjang dalam menjaga kedaulatan bangsa dan negara soalnya menjadi sangat rumit. Ternyata proses pergolakan di Iran Yang dimulai tahun 50an dan terjadi Revolusi tahun akhir 70an sejatinya pada tahun 2009 kembali bergejolak kembali. Pada tahun 50an kerajaan yang Pro kepada USA tetapi mendapat penentangan dari kaum mullah dan masyarakat kemudian digulingkan Imam Besar Khomeni pada tahun 1979 tetapi pada tahun 2009 walaupun selama puluhan tahun pasca revolusi Iran anti USA ternyata kepala Badan Intelejentnya kembali menuduh USA dan Israel dibalik kerusuhan atas hasil pemilihan Presiden dan ditangkapnya beberapa staff yang bekerja pada kedutaaan Inggris.

Fenomena apa yang sedang terjadi ini?.
Kenapa bisa terjadi seperti ini, apakah para agent agent asingnya yang sedemikian hebat sehingga bisa menciptakan agent agent lokal walaupun sudah sangat sulit direkrut atau memang sebenarnya ada kecenderungan dimasyarakat juga bahwa bergaya amerika dan kapitalis adalah juga pilihan menarik dibandingkan dengan kehidupan yang telah dijalani warga Iran sejak Pasca Revolusi?. Faktor apa yang paling dominat mempengaruhi persoalan ini disana?.

II. Pemilihan Presiden di Indonesia.

Jangan menganggap enteng pesawat militer yang jatuh. Masyarakat awan hampir pasti jika melihat kejatuhan pesawat ini akan berpikir bahwa karena sudah tua dan tidak layak serta ada kemungkinan maen sabotase sabotasean diantara 3 capres karena jika ada pesawat jatuh pasti akan merugikan salah satunya. Dan dari bulan maret sampai juni ini sudah 5 kali pesawat militer jatuh, syukur dalam 2 minggu ini tidak
ada yang jatuh lagi dan semoga tidak ada yang jatuh lagi.

Tanki BBM atau Depo meledak, juga jangan dianggap enteng walau baru kali di Jakarta dan Makasar. Sebab kejadian seperti ini sebaiknya diwaspadai sebagai sesuatu yang tidak boleh terjadi. Karena jika tidak hati hati bisa berdampak fatal serta menghasilkan kerusakan yang luas. Dengan kejadian di iran , pakistan dan Thailand kita juga harus mulai melihat kemungkinan adanya pihak lain yang berusaha memicu konflik di Indonesia.

Kalau tokoh yang punya massa hilir mudik apakah setelah sebelumnya mendukung Capres A kemudian capres B dan Capres C, semua ini soal lompat pagar dan walaupun menyakitkan bagi capresnya dan Timnya hanya itu adalah soal sikap dan pilihan. Hanya jika dalam melakukan pendukungan kepada salah satu Capres yang dilakukannya mengaduk aduk perasaan dan merusak nilai nilai dimasyarakat sehingga menumbuhkan pertentangan dan perpecahan hal ini kelihatannya perlu dihindari dan dicegah.

Selebaran Istri Boediono Katolik
Saling Serang Harus Dihentikan, Proses Hukum Perlu Dipercepat
Shohib Masykur - detikPemilu
Jakarta - Kasus selebaran bernuansa SARA tentang keagamaan istri Boediono membuat panas dua tim kampanye pasangan capres-cawapres. Untuk menghindari kekacauan lebih jauh, saling serang antara kedua tim tersebut harus segera dihentikan dan proses hukum perlu dipercepat.

"Memang selalu saja ada orang yang ingin menggunakan kesempatan dalam kesempitan. Yang harus dituntaskan bukan saling tuduh karena perdebatannya jadi nggak sehat," kata pengamat politik UI Maswadi Rauf saat dihubungi detikcom, Senin (29/6/2009).

Menurut Maswadi, proses hukum kasus tersebut harus segera diselesaikan. Sebab jika tidak kasus ini akan semakin memanas dan menjadi bola liar yang membahayakan Pilpres.

"Sudah berbagai macam isu beredar, bahwa itu permainan SBY-Boediono supaya merusak citra JK-Wiranto. Sudah bermacam-macam penafsiran karena terlalu lama proses hukumnya dilakukan. Kalau tim suksesnya tersinggung harusnya menempuh jalur hukum supaya tidak ada penafsiran yang ngaco, ngawur. Ini akan mengganggu pilpres," kata Maswadi.

Dengan jalur hukum diharapkan semua persoalan akan menjadi jelas sehingga tidak perlu ada saling tuding. Polisi dan Panwaslu harus bekerja cepat menangani kasus tersebut.

"Itu harus dituntaskan. Gampang sekali, siapa yang melakukan itu, lalu siapa yang berinisiatif pertama. Harus diusut supaya tidak menjadi bahan konflik politik," imbuh Maswadi.

Maswadi menambahkan, sejauh ini kasus tersebut tidak memengaruhi elektabilitas kedua pasangan yang berseteru. Sebab semuanya barulah isu dan belum terbukti kebenarannya.

"Memang mungkin diharapkan dengan adanya isu itu dukungan SBY-Boediono dari kalangan muslim akan turun. Tapi sampai saat ini dampaknya belum krusial karena baru isu dan masih saling tuduh," papar Maswadi."

Persoalan pertentangan ini bisa dianggap sederhana dan sangat seurius. Bagi yang melontarkan, memangnya kenapa issue ini harus dilontarkan? . Begitu juga bagi yang menyanggah memangnya persoalan ini kenapa?. Yang pasti ketika issue ini sudah dilontarkan ke Publik, apalagi jika benar ada tabloid yang memuatnya dan ada tokoh yang bersedia diwawancara maka persoalannya adalah "kenapa permainan diranah sara ini tidak segera ditangani sejak dari awal, baik oleh pihak kepolisian dan kejaksaan agung?.". persoalan yang kedua adalah baru bagi personil yang mempermainkan persoalan ini sehingga menjadi persoalan baru. Setelahnya baru lah persoalan yang ketiga dimana persoalan sara ini menjadi bola liar yang ditendang kesana kemari tetapi tidak dituntaskan sebagaimana seharusnya. Oleh karenanya aparat agar segera menyelesaikan persoalan sebagaimana diatur oleh ketentuan yang berlaku.

Apakah persoalan seperti ini harus ada laporan keberatan dari masyarakat dulu ke bawaslu dan Kpu kemudian proses Hukumnya baru bisa dilaksanakan. Wah jika semua ketentuan yang sebelumnya berlaku jadi pada bingung melaksanakannya sungguh membahayakan, kelihatannya? .

Persoalan ini hanya test awal dari persoalan yang sangat mungkin datang pada saat dimana momentumnya terjadi. Sekali lagi kita perlu segera mewaspadai agar kejadian Pakistan, Thailand dan Iran tidak akan pernah terjadi di tanah Republik Indonesia tercinta ini. Dan kita memang berusaha mencegahnya bersama sama.

III. Ingat Substansi pola Demokrasi dipilih supaya Rakyat dan negara bangsa sejahtera bukan nya Rusuh tidak keruan.

Pola penetrapan kedaulatan rakyat yang telah dipilih bangsa Indonesia sejak tahun kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, sampai saat ini masih terus berproses dalam rangka mendapatkan bentuk terbaiknya. Berbagai pola dan pengalaman telah dicoba sejak keluarnya matlumat X, Konstituante yang tidak mampu menyelesaikan tugasnya, sampai dikeluarkannya Dekrit Presiden pada 5 juli tahun 1959 Oleh Presiden Soekarno. Kemudian terjadinya proses kemacetan politik sehingga terjadi G30 September dan berkuasanya Orde baru sehingga terjadi reformasi pada 21 Mei tahun 1998. Orde Reformasi sudah hampir 10 tahun sejak Terpilihnya K H Abdurachman Wahid oleh MPR sampai tahun 2009 ini.

Pada tahun 2009 ini ketika pemilu legistativ telah terjadi revolusi senyap dimana partai politik hanya tinggal 9 partai ditingkatan Dewan Perwakilan Rakyat Pusat. Di DPR saat ini hanya ada 3 partai sejak era orde baru ( Partai Golkar, PDI-P dan PPP), Partai sejak 1999 yaitu PKB, PAN dan PKS, Partai yang Muncul 2004 partai Demokrat yang pada tahun 2009 menjadi pengumpul suara terbanyak. Sedangkan partai yang muncul di 2009 adalah partai Gerindra dan partai Hanura.

Walaupun tidak terjadi keributan yang meledak tetapi persoalan Pilihan umum legistativ menyisakan persoalan yang sedang diselesaikan melalui jalur hukum melalui Mahmakamah Konstitusi dan sedang berjalan. Sisi lainnya jika pada tingkatan DPRD TK.I dan TK.II partai partai tersebut mempunyai wakilnya, bagaimana dengan Pemilihan anggota legistative di tahun 2014?. Apakah partai partai lama non melewati 2,5% suara ini akan di ijinkan ikut serta atau tergantung UU Pemilu yang akan dibuat oleh anggota DPR periode 2009 s/d 2014?.

Begitu juga ketika saat ini calon independen belum diijinkan ikut pilihan Presiden sedangkan pada pilihan Gubernur dan Walikota telah diijinkan walaupun ada pertanyaan lagi apakah pilihan Gubernur dan walikota akan tetap melalui pilkada atau dipilih Gubernur oleh Presiden dan Gubernur memilih walikota dan Bupati. Dalam soal ini kelihatannya semangat daerah masih ingin melakukan pemilihan Gubernur oleh masyarakatnya termasuk juga Bupatinya walaupun dalam waktu yang akan datang sangat mungkin akan ada pikiran yang lebih jernih dan cemerlang.

Dizaman Orde baru siapapun dapat dijadikan Gubernur dan Walikota oleh Pemerintahan Orde baru dengan kriteria tertentu sehingga pemerintah sedemikian terpusat dan bisa solid. Saat ini Gubernur dan Bupati serta Walikota hampir pasti sulit jika bukan orang yang punya akar kuat, apakah arena lahiran, asal daerah dan punya dukungan kuat pada daerah tersebut serta tinggal pada daerah tersebut untuk menjadi Gubernur, Walikota dan Bupati. Hanya kelebihannya pemimpin daerah akan sangat memperhatikan aspirasi dan kebutuhan masyarakat didaerahnya.

Sekilas sederhana dari gambaran ini maka pembangunan sistim politik di indonesia masih harus terus dilaksanakan dan tidak boleh dilakukan secara gegabah. Belum lagi pembangunan sistim dan penegakan Hukum supaya kesempatan masyarakat mewujudkan harapannya menjadi lebih terjamin.

Dengan gambaran seperti in maka pada kenyataannya semuanya masih harus terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan oleh karenanya sungguh merugi jika kita hanya akan mempersoalkan soal soal tanpa mewujudkan solusinya.

Kita harus terus melangkah kedepan dan mewujudkan hal hal yang memperbaiki bangsa ini, kita tidak perlu dan sungguh tidak berguna jika melukai diantara kita sendiri. Persoalan dalam negeri sendiri sudah ada termasuk masih rendahnya tingkat pendidikan , kesehatan dan masih sulitnya membuka serta mengembangkan usaha usaha rakyat yang sederhana tetapi bisa menghidupi tetapi semuanya itu adalah bagian dari proses berbangsa yang harus terus disempurnakan sesuai dengan tantangan zamannya.

Ketika kita belum puas tidak ada gunanya juga menghancurkan diri sendiri karena contoh di iran yang mungkin belum cukup bukti adanya intervensi asing tetapi contoh di Irak, pakistan dan Thailand sudah cukup membuktikan bahwa kemelut politik hanya akan membawa kepada kehancuran bangsa. Dan masih banyak contoh diberbagai belahan dunia negara negara yang hancur lebur karena berhasilnya proses pemecahan belahan dan tidak kuatnya solidaritas didalam negerinya ketika ancaman itu datang dan meledak.

Bangsa Indonesia mendapatkan kemerdekaannya atas rahmat allah swt dan kita bersyukur bangsa Indonesia mampu mentranformasikan perubahan tuntutan zaman kepada sistim ketatanegaraan dan relasi yang ada seiring dengan perubahan yang terjadi walaupun semua itu akan terus berubah seiring dengan berjalannya waktu. Semoga kita bangsa Indonesia semakin cerdas, cermat dan waspada serta mampu melakukan antisipasi sehingga bangsa dan negara Indonesia selalu dapat memperbaiki dirinya dan secara nyata menjadi pusat peradaban dunia.

Lada Putih Bangka
Terbuang di Kampung Sendiri


SUNGGUH ironis nasib lada putih Bangka (Muntok white pepper). Sejak komuditas rempah-rempah ini dimonopoli oleh serikat dagang Belanda (VOC) tidak ada perubahan sama sekali. Lada dijual dalam bentuk primer. Setelah dipanen, direndam, jemur, bulir lada Bangka dengan aroma dan rasa pedas yang khas itu dijual ke pedagang pengumpul.
Lalu ditampung untuk selanjutnya diekspor. Tanpa sentuhan teknologi untuk diversivikasi produk.

Begitu pula dengan pengembangan kebun lada para petani. Berabad-abad dikelola dengan pengetahuan yang mereka miliki. Petani seolah berhadapan sendirian saat menghadapi seluruh permasalahan lada. Mulai penyakit, hama, kualitas produk dan pemanfaatan lahan.

Wajarlah, ketika negara lain seperti Vietnam menerapkan teknologi perkebunan lada, muntok white pepper yang tersohor sejak masa VOC itu kehilangan pamor. Kualitas tertinggal dengan produksi minim. Indonesia sebagai pemasok utama kebutuhan lada dunia, khususnya dari Babel sudah berpuluh-puluh tahun ini tertinggal. Porsi pasokan lada Indoensia tersisa 30 persen saja.

Komoditi lada mempunyai peran strategis secara ekonomis, historis, sosilologis dan geogarfis itu kini tinggal kenangan. Para petani tak berdaya ketika hasil panen itu tak memiliki harga lagi. Setelah terbuang dari kancah perdagangan lada dunia, lada komuditas yang sempat menaikkan derajat ekonomi petani itu nyaris terbuang di kampung sendiri.

Beribu-ribu hektar tanaman lada ditelantarkan bahkan dibuang. Kebun dengan tanah yang subur tak jarang tergerus oleh aktivitas tambang. Petani lada juga tak tahan dengan godaaan perkebunan tanaman sawit yang sangat ekspansif.

Masih Prospektif

Realita memang seperti itu. Lada benar-benar tak menjanjikan. Hanya saja tak sepenuhnya benar sebab belum pernah dilakukan pengembangan lada secara konsisten dengan teknologi dan diversivikasi produk. Kebijakan pengembangan pun tidak dilakukan secara berkelanjutan.

“Prospek lada di masa mendatang cukup baik karena selain terjadinya peningkatan konsumsi dalam negeri juga berkembangnya industri makanan, minuman, dan farmasi serta spa yang menggunakan bahan baku lada,” kata Ir Rizky Muis Direktur Budidaya Tanaman Rempah dan Penyegar Departemen Pertanian di depan puluhan peserta Workshop Revitalisasi Lada Putih Bangka Belitung, Kamis (25/6) lalu di Serrata Teracca Hotel.

Pendapat Rizky cukup beralasan, masa lalu lada putih Bangka gilang-gemilang. “Di tingkat dunia, lada Indonesia dikenal dengan citra rasa dan aroma yang khas. Muntok white pepper dan black white pepper brand yang cukup dikenal di dunia,” sambung Rizky.

Oleh sebab itu lada, lanjut Rizky ketika masa kejayaan rempah-rempah menyandang predikat rajanya rempah (King od Speces) karena mencapai nomor satu dunia. Lada merupakan komoditas ekspor tertua yang diperdagangkan ke luar negeri. Tak kalah pentingnya hampir seluruh usaha lada dikelola oleh rakyat.

“Apabila satu KK memiliki lima anggota, maka usaha lada menghidupi 1,6 juta orang belum termasuk yang terlibat dalam rantai perdagangan dan industri,” tandasnya.

Itulah peran dan arti penting lada. Kini semaua kegemilangan lada mulai pudar. “Sejak Vietnam mengembangkan lada, posisi Indonesia di pasar dunia melorot drastis,” ujar Rizky.

“Dalam satu dasawarsa terakhir situasi perkebunan lada kita mengalamai kemunduran di semua segi, luas tanaman, produksi dan ekspor mengalami kemunduran drastis. Terlebih-lebih segi inovasi hampir tidak ada kemajuan sama sekali,” sambung Dr Ir HAM Syakir Kepala Pusat Litbang Perkebunan Departemen Pertanian di sela-sela Workshop Revtalisasi Lada.

Lalu Syakir mencontohkan Babel sebagai sentra produksi lada putih di Indonesia saat ini terbengkalai. “Kondisi sebagai besar tanaman petani sangat memprihatinkan. Pemeliharaan sangat minim bahkan tanpa pemeliharaan,” ujarnya.

Diguncang Harga

Banyak faktor membuat lada tadi kehilangan pamor. Yang utama menurut Syakir adalah faktor harga lada yang rendah. “Gejolak harga yang besar sehingga tidak cukup menarik bagi petani. Selain itu tanaman ini tidak berkayu dan merambat yang rentan terhadap penyakit, terutama infeksi jamur, bakteri, bahkan mematoda. Ini sangat pelik karena menimbulkan kerugian besar bagi petani,” tukasnya.

Faktor harga dan serangan penyakit menyebabkan petani meninggalkan tanaman lada mereka beralih kepada komuditas perkebuan lainnya, seperti karet, kakao, terlebih-lebih kelapa sawit.

“Padahal secara crop ecologis tanaman lada lebih sesuai dibandingkan dengan timah yang merusak lingkungan. Demikan pula dengan kelapa sawit yang menghendaki radiasi surya tinggi,” ujar Syakir.

Jika ingin lada Babel tetap terasa pedas, mau tak mau, dengan pengelolaan tanaman yang baik, komuditas ini masih memiliki daya saing yang lebih baik. Selain pengelolaan lada, Babel juga didukung oleh tipe iklim bimodial, yaitu adanya dua puncak musim kemarau yang sangat berpengaruh kepada bunga dan buah lada.

“Sejak VOC hingga sekarang komditas lada masih dijual primer, sentuhan teknologi rendah. Padahal kita memiliki para ahlinya. Konsisten menerapkan tekhnologi itu belum terlihat. Kalau ini dimaksimalkan dengan konsisten, era kejayaan itu bukan mustahil. Vietnam telah membuktikannnya,” imbuh Syakir bersemangat.
Optimisme lada Babel bisa bangkit selain inovasi teknologi tanaman dan diversifikasi produk, peluang itu juga ditopang sejarah besar lada Babel.

“Brand Muntok white pepper dengan aroma dan rasa pedas yang kahs itu belum tergantikan. IPC telah melakukan perlindungan terhadap Muntok white pepper di pasar internasional dan brandnya telah didaftarkan di Departemen Hukum dan HAM,” ujar Dede Kusuma Edi Idris dari Iternastional Pepper Community (IPC).

Untuk membangkitkan kejayaan lada putih itu juga IPC melalui pendanaan dari badan organisasi pangan dunia membuat proyek pengembangan tanaman lada di Babel. Nantinya proyek ini dapat dilanjutkan oleh pemerintah daerah setempat.

“Langkah untuk membangkitkan kejayaan lada ini harus cepat. Sebab kalau tidak, kita akan bedosa terhadap anak cucu, lada tinggal nama,” ujar Dede.

Tinggal nama, memang sudah diambang. Sebab saat ini pun tanaman lada sudah mulai terbuang.

Kabupaten Bangka Selatan dan Bangka saja kebijakan pembangunan perkebunan sudah berorientasi pada kebun sawit. Khusus Bangka, perhatian terhadap petani lada nyaris tak ada sama sekali.

“Untuk saat ini, di Bangka lebih cenderung pada sawit rakyat. Dengan harga yang jatuh, petani kita sudah mengalih perhatian pada tanaman sawit,” ujar Bupati Bangka Yusroni Yazid.

Saat ini hanya sebagian kecil saja, kata Yusroni petani lada di Bangka yang masih bertahan. “Lahan makin sulit, biaya produksi mahal, lada sudah tak efisien. Apalagi kalau di lahan itu ada timahnya. Akhirnya makin tahun produksi lada Bangka makin berkurang. Petani lebih berminat pada komuditas dan usaha yang lebih menguntungkan” tukasnya.

Terhadap rencana revitalisasi kejayaan lada Bangka, Yusroni menilai masih harus disusun rencana dengan pogram aksi yang konkrit. “Inilah yang harus kita bahas, prinsifnya kita di Bangka siap dengan rencana ini. Lahan lada yang masih ada kita intensifkan, baru dimulai lagi dengan ekstensifikasi dengan skala yang terbatas,” jelas Yusroni.

Jika di Bangka tanama lada nyaris ditinggalkan, tak jauh beda dengan Bangka Selatan. Desa-desa di selatan ini dulunya menjadi produsen utama lada Babel beberapa diantaranya sudah mulai ditinggalkan. Namun masih terdapat petani lada di Basel yang masih bertahan. Pemkab Basel pun tetap memasukkan komoditas lada dalam unggulan perkebunan.

“Kita memang menyiapkan kawasan untuk perkebunan semacam lada. memang kita akui lahan dan produksi lada di Bangka Selatan turun drastis,” kata Ahmad Damiri Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Tanaman Pangan Bangka Selatan.

Daerah Kecamatan Air Gegas masih dipertahankan sebagai kawasan perkebunan lada bersama beberapa di Kecamatan Payung. Saat ini diprkirakan tanaman lada petani di Basel skeitar 13.000 hektare.
Bahkan kata Damiri, Pemkab Bangka Selatan tiap tahun menganggarkan dana ratusan juta untuk membantu perkebunan lada petani.

Pemkab Basel pun menyambut baik rencana revitalisasi kejayaan lada Bangka ini. Sebaba progaram pembangunan lada yang telah dijalankan di Pemkab Basel belum mampu mengembalikan kejayaan lada putih. Oleh itu sinergi, holistik dan tidak setengah-setengah pengembangan lada agar mampu bangkit. (ana)

Bank Danamon Sponsori Tur Asia Man. United
Disulut Setelah Lama Bergerak

Sudah lebih dari sebulan warga Jakarta menikmati sejumlah billboard iklan Bank Danamon, yang bergambarkan pemain-pemain Manchester United, di sejumlah pojok ibu kota. So, mengapa kemitraan resmi bank yang didirikan pada 1956 itu dengan tur Manchester United ke Indonesia di Juli depan baru diumumkan pada Senin (22/6)?

Ya, bertempat di lobi Menara Danamon di bilangan Mega Kuningan, Jakarta, hari itu Direktur Utama Sebastian Paredes meluncurkan status Danamon sebagai salah satu partner resmi kunjungan Red Devils ke Jakarta pada 20 Juli nanti.

“Proses negosiasi dengan pihak Man. United sangat detail dan harus dilakukan dengan hati-hati meski kami adalah penerbit tunggal kartu kredit klub Inggris itu di Indonesia,” papar Paredes pada BOLA menyangkut proses launching yang dilakukan kurang dari sebulan menjelang kedatangan Setan Merah ini.

Penjelasan lelaki perlente asal Ekuador itu masuk akal mengingat dalam beberapa produk promosi Danamon sebelumnya sempat muncul gambar Cristiano Ronaldo dan Carlos Tevez, yang besar kemungkinan akan ber­pindah klub dalam waktu dekat.

Bila tak cermat, bakal banyak program promosi Danamon menyangkut United bakal terasa tidak pas. Well, terlepas dari gebyar yang sedikit telat disulut, secara internal Danamon sendiri sudah lama bergerak dan amat antusias mendekatkan karyawan dan nasabahnya dengan United.

Sekitar seribu tiket telah ludes terjual di antara karyawan Dana­mon dalam waktu dua hari sejak 15 Mei lalu. Kelak para Danamoners itu akan mengisi salah satu sektor di Gelora Bung Karno pada hari-H dengan seragam kuningnya yang khas.

Sementara itu, untuk para nasabah, Danamon juga menyediakan lebih dari 1.600 tiket kelas III bagi pemegang baru kartu kredit Man. United, yang minimal disetujui pendaftaran satu tagihan rutin bulanannya hingga 30 Juni.

Sebanyak 21 orang pertama dengan tagihan rutin bulanan tertinggi masing-masing bahkan akan mendapatkan grand prize berupa dua tiket yang dilengkapi hospitality guna menyaksikan sesi latihan khusus United di Jakarta. Mantap! (toen)

--

Kiper Man. City
Taylor In, Hart Out

Man. City masih mengusahakan penguatan di setiap sektor, tak terkecuali di bawah mistar. Untuk persaingan di posisi nomor satu dengan Shay Given, The Citizen menggaet Stuart Taylor dari Aston Villa dengan biaya transfer yang dirahasiakan.

Joe Hart, patah arang. (Foto: Getty Images)

Citizen menyebut penjaga gawang berumur 28 tahun itu punya banyak pengalaman. Eks kiper Arsenal dan timnas U-21 Inggris tersebut tahun lalu dipinjamkan Villa ke Cardiff akibat kalah bersaing dengan Brad Friedel.

Namun, dari Friedel-lah Taylor mencari masukan. Friedel sempat menjadi anak buah Mark Hughes, bos City kini, ketika masih di Blackburn.

“Brad memuji tinggi sang manajer dan pelatih kipernya, Kevin Hitchcock. Ini adalah klub fantastis yang akan melesat dengan pemilik baru dan pelatih yang saya hormati,” sebut Taylor di Sky Sports. Ia adalah rekrutan kedua setelah Gareth Barry, juga dari Villa.

Taylor dipilih setelah kiper muda Joe Hart ditengarai akan memilih menerima peminjaman klub promosi, Birmingham. Hart tergeser dari posisi kiper utama sejak kedatangan Shay Given dari Newcastle pada musim dingin lalu.

Sehari setelah mendapatkan Taylor, Hart dipinjamkan ke The Blues selama semusim penuh. Kiper yang juga pernah dipinjamkan Citizen ke Tranmere Rovers dan Blackpool pada 2007 itu pun langsung melepas unek-unek kekesalannya di Eastlands.

“Sangat berat dan membuat frustrasi, tapi hanya ada satu orang yang bisa bermain di bawah mistar. Shay adalah orangnya saat ini. Saya mesti menjalaninya sebaik mungkin. Sikap itu tidak ideal, tapi yang jelas dunia tetap berputar,” tutur kiper kelahiran Shrewsbury ini.

Menjanjikan

Hughes pernah memberi label “salah satu kiper menjanjikan di Inggris” untuk Hart ketika si pemain memperpanjang kontrak selama lima tahun pada Oktober 2008. Namun, keinginan City mencari pengalaman tinggi membuat pria berusia 22 tahun itu tersingkir. Bos asal Wales itu melepaskan kembali “hiburan” serupa soal peminjaman ke Birmingham.

“Saya selalu mengatakan bahwa Joe adalah kiper muda yang sangat baik. Saya dan pelatih kiper Kevin Hitchcock merasakan talentanya. Kontribusinya untuk tim fantastis sebelum kedatangan Shay Given,” sebut Hughes.

“Meminjamkan ke Birmingham akan menambah pengalaman yang tak ternilai baginya. Saya yakin ia akan memanfaatkan kesempatan beraksi secara reguler di Premier League, yang akan vital bagi kariernya,” ucap mantan manajer Blackburn ini.

Pelatih Birmingham, Alex McLeish, konon sudah menetapkan Hart sebagai pilihan pertamanya, melewati Maik Taylor. Hart, kiper timnas U-21 yang mencatat satu penampilan di timnas senior Inggris, bisa menyasar cap The Three Lions lagi dengan kesempatan bermain yang lebih besar. (chrs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar