Jumat, 01 Mei 2009

Rich Dad Poor Dad, Pengantar Personal Finance





Anda mungkin sudah pernah membaca buku Rich Dad Poor Dad, Cashflow Quadrant, Guide to Investing, dan beberapa seri buku yang ditulis Robert T Kiyosaki. Terlepas dari pro kontra mengenai Kiyosaki, isi buku-buku ini memberikan pencerahan dan penyadaran tentang uang, kekayaan, kecerdasan finansial (finansial intelegent) , dan kebebasan finansial (finansial freedom). Kalau anda belum pernah, sempatkanlah untuk membaca buku-buku ini. Anda akan memperoleh pemahaman baru dan semangat untuk menuju kebebasan finansial. Buku-buku ini sangat mencerahkan dan memotivasi kita untuk maju dan tidak menyerah kepada kesulitan finansial.

Membahas tentang topik ini, membawa saya pada ingatan ketika masih kuliah, kira-kira 7 tahun yang lalu. Saya membaca buku Rich Dad Poor Dad pertama kali ketika masih kuliah, ketika salah satu teman menginformasi buku ini dan merekomendasikan bahwa buku ini bagus dan wajib dibaca. Buku-buku ini benar-benar membuka kesadaran saya mengenai kecerdasan finansial dan cita-cita untuk merdeka secara finansial. Segera saya menjadi tertarik dengan bidang personal finance, bisnis, dan investasi. Berdasarkan pengetahuan saya yang terbatas itu dan modal yang sedikit, mulailah bermunculan ide-ide untuk berbisnis kecil-kecilan. Pertama kali saya mencoba menjual madu ketika mahasiswa, kecil-kecilan saja, dititipkan ke beberapa toko dan wartel sekitar kost. Terlintas bisnis madu, karena sebagai mahasiswa pendatang, sering pulang kampung. Daripada tangan kosong, saya bawa madu dari kampung kalau balik ke kota tempat kuliah. Di kota asal, saya tahu peternakan madu yang menghasilkan madu bagus. Tapi bisnis ini tidak berjalan lama, bukan karena tidak laku. Karena sebagai mahasiwa, uang terus terang sangat mendesak. Hasil jualan madu dan modalnya malah kepakai untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari. Akhirnya modal dagangnya juga habis dan tidak bisa jualan lagi.

Pernah juga menjalankan les privat kecil-kecilan dengan teman. Dan cukup berjalan. Tapi karena keterbatasan kami dalam kuliah, kami tidak bisa mengembangkan les privat itu dengan optimal. Kami jalankan hanya untuk tambahan uang saku, meskipun kalau dipikir tidak terlalu besar, tapi cukuplah untuk ukuran mahasiswa saat itu. Saya ingat sekali pertemuan, satu orang diajar, dengan waktu 2 jam, kita mendapatkan bayaran 25 ribu perpertemuan. Pernah juga saya mengadakan bisnis jasa pulang mudik lebaran mahasiswa. Saat itu, saya dan seorang teman terpikir untuk menjual tiket pulang mudik lebaran. Kami menyewa bus kampus yang sedang tidak dipergunakan untuk dipergunakan pulang kampung, tidak banyak, hanya satu bus. Pada waktu itu saya berfikir bahwa tentu untuk menyewa bus perlu modal oleh karena itu saya mengajak teman yang memiliki kekuatan modal. Urusan administrasi beres, kami mulai menjual tiket ke mahasiswa kampus kami dan kampus tetangga. Ternyata setelah kami jalankan, kami tidak mengeluarkan modal sedikitpun, karena tiket terjual habis dan uang sudah terkumpul sebelum dead line pelunasan sewa bus. Akhirnya, saya bisa mengirit ongkos pulang mudik, karena ikut bis dan gratis.Serta dapat sedikit keuntungan yang kami bagi rata, lumayan pulang mudik punya sedikit uang saku.

Kisah ini sedikit saya ceritakan, untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, bahwa bisnis bisa kita mulai dari apa saja yang ada disekitar kita, just do it. Jangan berfikir yang untuk memulai bisnis yang luar biasa dan besar kalau baru memulai. Atau terkendala segala sesuatu yang membelenggu pikiran kita ketika akan melangkah. Saya selalu berprinsip new economy concept, bahwa bisnis dijaman sekarang tidak selalu dimulai dengan modal kapital yang besar. Dengan kecerdasan finansial, kepekaan menangkap peluang, dan relasi, kita bisa saja memulai bisnis. Kalau memang anda bukan orang dengan kemampuan finansial yang kuat, tetap optimis, bahwa akan selalu ada jalan kalau anda mau maju.






Intisari Rich Dad Poor Dad

Saya ingin menyampaikan point-point pikiran Robert T Kiyosaki yang disampaikan melakui buku-bukunya. Pelajaran personal finance dari Robert T Kiyosaki didirikan dan dikembangkan berdasarkan kisahnya tentang ayah kayanya (rich dad) dan ayah miskinnya (poor dad) yang ditulis secara rinci pada buku pertamanya Rich Dad Poor Dad. Kiyosaki membandingkan pandangan-pandangan hidup kedua ayahnya yang sukses dibidang masing-masing, akan tetapi mempunyai hasil yang berbeda dalam hal kesuksesan finansial. Buku ini menjadi best seller di bidang personal finance, dan saya mengamati, sejak pertama kali diterbitkan sampai dengan sekarang ini, buku-buku seri Kiyosaki masih dengan mudah kita temui di toko-toko buku. Memang kisah ini masih menuai pro kontra terkait dengan keontentikan kisah ayah kayanya. Pada kesempatan ini saya tidak ingin membahas pro kontra hal ini, akan tetapi mengambil hikmah dari kisah-kisah yang mencerahkan dan membangkitkan motivasi.

Berdasarkan cerita Kiyosaki, dia dilahirkan dari sebuah keluarga yang terpandang di Hawai, terutama dalam bidang pendidikan dan menjadi kepala dinas pendidikan di Hawai pada waktu itu. Ayah kandungnya adalah seorang berpendidikan tinggi dan sangat cerdas. Ayahnya mendapat pendidikan sampai Ph.D kemudian dilanjutkan ke Stanford University, University of Chicago dan Nothwestern University. Untuk pendidikan tingginya ,semua dibiayai oleh beasiswa. Kiyosaki dalam kisahnya menyebut ayah kandungnya sebagai ayah yang miskin (poor dad), karena meskipun sukses dalam pendidikan dan karir, pada akhir hidupnya meninggalkan banyak hutang dan tidak kaya. Sedangkan ayah satunya adalah bukan ayah kandungnya akan tetapi ayah dari temannya, yang darinya Kiyosaki banyak belajar tentang filosofi uang dan kebebasan finansial. Ayah kayanya (rich dad) tidaklah memiliki pendidikan setinggi ayah miskinnya, bahkan tidak lulus pendidikan tingkat 8 nya ( SLTP mungkin kalau di Indonesia) . Akan tetapi diakhir hidupnya, dia menjadi orang terkaya di Hawai. Keduanya adalah orang yang sukses dibidangnya, akan tetapi didalam kebebasan finansial, keduanya berakhir dengan hasil yang berbeda.

Pada saat ayah kayanya belum kaya dan ayah miskinnya belum miskin, kedua orang ayahnya adalah orang yang berusaha keras untuk sukses di bidangnya. Ayah miskinnya bekerja keras di jalur pendidikan dan ingin hidup tenang sebagai pegawai pemerintahaan yang baik, sedang ayah kayanya berusaha keras membangun kerajaan bisnisnya. Kedua ayah Kiyosaki ini memiliki cara pandang yang sangat berbeda terkait uang, pengelolaan, dan tujuan finansialnya. Ayah miskinnya mengatakan bahwa mencintai uang adalah sumber dari segala setan, sedangkan ayah kayanya mengatakan bahwa kehabisan dan kekurangan uang adalah sumber dari setan. Ayah miskinnya mengatakan bekerjalah dengan keras, dapatkan pekerjaan yang baik dan capailah karir setinggi-tingginya, sedang ayah kayanya menyarankan agar segera membangun aset dan mencapai kebebasan finansial (finansial freedom).
Ayah miskinnya, hanya sedikit menyinggung tentang uang dan bagaimana memperolehnya, sedang ayah kayanya setiap hari mengasah otaknya dengan kecerdasan finansial dan mengembangkan bisnisnya.

Berikut beberapa perbedaan pandangan ayah miskin (PD) dan ayah kaya (RD)Kiyosaki terkait tentang uang dan kebebasan finansial :
1. PD : Rumah adalah aset
RD : Rumah yang ditinggali adalah liabilitas.
Rich dad mengatakan, jika kamu berhenti bekerja saat ini, aset akan memasukkan uang kedalam kantongmu, sedangkan liabilitas mengambil uang dari kantongmu. Seringkali orang biasa mengatakan liabilitas sebagai aset, dan ini adalah pelajaran pertama kalau ingin kaya, harus bisa membedakan mana aset dan mana liabilitas.

2. PD : Saya tidak mampu untuk melakukannya
RD : Apa yang saya lakukan agar mampu?
Pernyataaan saya tidak mampu melakukannya akan mematikan otak kita, dengan pertanyaan yang tepat, pikiran akan terbukan dan akan berusaha menemukan jawabannya.

3. PD : Alasan saya tidak kaya karena kamu nak
RD : Alasan saya harus menjadi kaya karena memiliki kamu nak.

4. PD : Saya tidak tertarik dengan uang
RD : Uang adalah power

5. PD : Apabila berkaitan dengan uang, jangan mengambil resiko, bermainlah dengan aman saja
RD : Belajarlah untuk mengelola resiko.

6. PD : Bayar aku yang terakhir.
RD : Bayar aku yang pertama.
Ayah kayanya selalu mengambil keuntungan dari pendapatannya dan meletakkan uang itu kedalam account investasi yaitu untuk membeli aset-aset dia. Ayah miskinnya membelanjakan semua uangnya pertama dan tidak pernah terpikir untuk berinvestasi.

7. PD : Konsentrasilah pada pendidikan.
RD : Fokuslah pada kecerdasan finansial sebagaiman juga kecerdasan akademik.

8. PD : Belajarlah hanya kata-kata pendidikan.
RD : Belajarlah kata-kata keuangan, kata-kata adalah tool kamu yang paling powerfull.

9. PD : Aku bekerja untuk uang.
RD : Uang bekerja untukku.

10.PD : Berfikir untuk menghasilkan uang akan menyelesaikan masalah keuangan.
RD : Mengetahu bahwa pendidikan finansial adalah jawaban masalah keuangan.
Bukan berapa uang yang bisa anda dapatkan yang terpenting, akan tetapi berapa banyak uang dapat anda pegang dan berapa lama uang tersebut anda pegang.

Peraturan UEFA
Menyelamatkan Unggulan

Salah satu peraturan UEFA dalam pengundian babak knock-out pertama alias perdelapan final Liga Champion adalah klub dari asosiasi yang sama tidak akan bertemu. Mereka baru bisa saling berhadapan mulai babak perempat final. Peraturan ini menyiratkan keinginan UEFA untuk menyelamatkan para unggulan kompetisi.

Asosiasi yang memiliki lebih dari satu klub adalah asosiasi unggulan berdasarkan koefisien UEFA. Untuk musim 2008/09, jatah lebih dari satu klub dimiliki asosiasi peringkat 1 hingga 15.

Mereka adalah Spanyol-Inggris-Italia (4 klub), Prancis-Jerman-Portugal (3), dan Rumania-Belanda-Rusia-Skotlandia-Ukraina-Belgia-Republik Ceska-Turki-Yunani (2). Peluang untuk memiliki lebih dari satu klub di babak knock-out hanya dipunyai 15 negara itu.

Peraturan klub dari asosiasi yang sama tidak dipertemukan di babak knock-out pertama otomatis membuka jalan klub-klub dari 15 asosiasi unggulan untuk lolos ke babak selanjutnya. Mereka tak perlu baku bunuh melawan tim kuat senegaranya.

Peraturan ini membuat suporter dijamin bisa melihat tim-tim unggulan masih "hidup" di babak-babak akhir. Tapi, konsekuensinya, kadang akan muncul dominasi dari satu liga. Dalam tiga musim terakhir, pelakonnya adalah Premier League Inggris.

Tiga klub Inggris selalu lolos ke semifinal. Jika di babak knock-out pertama peraturan klub dari satu asosiasi yang sama tidak bertemu dihapuskan, ada kemungkinan Inggris tidak terlalu mendominasi babak perempat final atau semifinal karena di antara mereka boleh jadi sudah harus saling menyingkirkan. (wid)


--
Rekor Pertemuan
51-49 untuk Wenger

Fergie dan Wenger otomatis juga memiliki sejarah panjang pertemuan di antara mereka. Seperti ditakdirkan menjadi rival sejati, keduanya membagi rekor dengan nyaris seimbang.

Dua pelatih ini total sudah bertemu 37 kali. Wenger unggul tipis 51% berbanding 49%. Ia berhasil memenangi laga sebanyak 14 kali, sedangkan Ferguson 13 kali.

Sepuluh pertandingan yang lain berakhir imbang. Dua dari sepuluh laga imbang itu harus diselesaikan dengan adu penalti. Lagi-lagi Wenger dan Ferguson membagi rata dua pertandingan seri tersebut. Wenger dan Arsenal meraih kemenangan pada final Piala FA 2005. Sementara itu, Fergie dan United sukses pada FA Community Shield 2003.

Di tengah keseimbangan duel dua pelatih ini, Ferguson memiliki sedikit keunggulan. Dia tercatat tidak pernah kalah dari Wenger jika berhadapan di babak semifinal sebuah kejuaraan.

Pada pertemuan kedua klub di semifinal Piala Liga 1982/83 dan Piala FA 1982/83, 1998/99, serta 2003/04, Ferguson selalu membawa United memetik kemenangan atas Arsenal. (wid)




Ancaman Ro-Ro

Wayne Rooney dan Cristiano Ronaldo adalah dua pemain Manchester United yang harus diwaspadai Arsenal secara ekstra. Bukan sekadar masalah nama besar, Ro-Ro benar-benar sudah menjadi momok di depan gawang The Gunners.

Sejak bermain bersama memperkuat United pada musim 2004/05, Ro-Ro membuat total delapan gol dalam 13 pertemuan melawan Arsenal. Rooney dan Ronaldo masing-masing membukukan empat gol.

Sudah pasti Ro-Ro akan menjadi ujung tombak United dalam duel antarlini melawan Arsenal. Tandingan mereka adalah Samir Nasri-Emmanuel Adebayor.

Seperti Ro-Ro, dua pemain ini juga menjadi top scorer Arsenal dalam head-to-head melawan United. Tapi, koleksi gol Nasri-Adebayor ke gawang United hanya separuh dari yang ditorehkan Ro-Ro ke gawang Arsenal.

Duel dua lini yang lain tampaknya akan berlangsung setanding. United unggul dalam hal pengalaman, tetapi Arsenal siap mengimbanginya dengan tenaga karena mereka didukung pemain-pemain muda yang relatif lebih segar. (wid)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar