ONE. Give people more than they expect and do it cheerfully.
TWO. Marry a man/woman you love to talk to. As you get older, their conversational skills will be as important as any other.
THREE. Don't believe all you hear, spend all you have or sleep all you want.
FOUR. When you say, 'I love you,' mean it.
FIVE. When you say, 'I'm sorry,' look the person in the eye.
SIX. Be engaged at least six months before you get married.
SEVEN. Believe in love at first sight.
EIGHT. Never laugh at anyone's dreams. People who don't have dreams don't have much.
NINE. Love deeply and passionately. You might get hurt but it's the only way to live life completely.
TEN.. In disagreements, fight fairly. No name calling.
ELEVEN. Don't judge people by their relatives.
TWELVE. Talk slowly but think quickly.
THIRTEEN! . When someone asks you a question you don't want to answer, smile and ask, 'Why do you want to know?'
FOURTEEN. Remember that great love and great achievements involve great risk.
FIFTEEN. Say 'bless you' when you hear someone sneeze.
SIXTEEN. When you lose, don't lose the lesson.
SEVENTEEN. Remember the three R's: Respect for self; Respect for others; and Responsibility for all your actions.
EIGHTEEN. Don't let a little dispute injure a great friendship.
NINETEEN. When you realize you've made a mistake, take immediate steps to correct it.
TWENTY. Smile when picking up the phone. The caller will hear it in your voice.
TWENTY- ONE. Spend some time alone.
Sepatu Baru Bikin Messi Makin Sempurna
Roma - Lionel Messi menjadi bintang keberhasilan Barcelona menggondol gelar Liga Champions. Sepatu terbaru Adidas tampaknya telah membantu performa Messi semakin sempurna di final.
Saat menghadapi Manchester United di final di Roma, Kamis (28/5/2009)dinihari tadi, Messi memang tampil beda. Striker Barca ini mendapat kesempatan memakai produk terbaru Adidas yaitu 'SprintSkin' atau lebih dikenal F50i.
Sebelum pertandingan Messi mengaku merasa nyaman dengan produk terbaru pabrikan perlengkapan olahraga asal Jerman. Ia berharap dengan sepatu baru tersebut bisa membantu performanya menjadi lebih baik saat menghadapi MU.
Harapan untuk memberikan performa terbaiknya akhirnya dijawab Messi dengan mencetak gol di menit ke-70. Gol tersebut memang dibuat oleh striker internasional Argentina ini dengan sundulan kepalanya.
Namun, Messi tampaknya sangat puas dengan sepatunya tersebut, dan itu terlihat saat melakukan seleberasi golnya dengan mencium sepatu Adidasnya. Satu gol yang disumbangkan oleh Messi saat membawa Barca menang 2-0.
Gol tersebut sekaligus mengukuhkan penyerang berusia 21 tahun ini sebagai top skorer Liga Champions musim ini dengan mengumpulkan sembilan gol.
Sukses Messi semakin lengkap dengan terpilihnya Messi sebagai man of the macth dalam laga final tersebut. "Ini kemenangan yang paling penting dalan kehidupan saya, ungkapnya seperti dilansir Reuters.
"Saya adalah orang yang paling gembira dengan kehidupan saya dan saya merasa sangat senang untk diri saya sendiri, untuk keluar saya dan juga untuk negara saya," ungkap striker Barcelona ini.
Performa Messi dengan sepatu baru F50i saat final memang cukup maksimal. Ia membuat 51 umpan dengan tingkat keberhasilan mencapai 84 persen. Sementara Cristiano Ronaldo membuat 31 umpan dan cuma 68 persen yang sukses. ( key / din )
--
Guardiola Itu Spesial
Roma - Kalau Jose Mourinho punya sedikit kerendahan hati, dia mungkin akan memberikan julukan The Special One yang dia klaim untuk Josep Guardiola. Tiga gelar di tahun pertama kepelatihan, Pep jelas spesial.
Luar biasa adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan perjalanan karir kepelatihan Guardiola. Dia yang dua tahun lalu masih bukan siapa-siapa, kini sudah menjadi salah satu pelatih tersukses di Spanyol, dan bahkan Eropa.
Pep baru merentas profesi sebagai pelatih pada 21 Juni 2007 saat ditunjuk membesut tim Barcelona B. Dia tak harus menunggu lama menjadi pelatih tim utama karena 11 bulan kemudian (9/ Mei 2008) Frank Rijkaard diberhentikan dan Pep ditunjuk sebagai bos baru Carles Puyol dkk.
Kala itu, banyak yang menyangsikan keputusan manajemen El Barca mengingat Pep memang belum punya jejak rekam yang bagus. Namun dalam kurun 12 bulan setelah naik jabatan dia dengan luar biasa memberi tiga tropi juara buat Barcelona: Liga Spanyol, Copa del Rey dan, yang masih mereka rayakan kegembiraannya kini, gelar juara Liga Champions.
"Guardiola sudah melewati semua ekspektasi. Saat kami memutuskan merekrutnya, kami menaruh kepercayaan kalau dia akan bisa berbuat bagus, tapi kami tidak membayangkan kalau kami akan menjalani musim terbaik sepanjang sejarah klub," ungkap Presiden Barcelona, Joan Laporta di Goal.
Hebatnya lagi, meski telah meraih sukses besar dan berhasil menciptakan Barcelona yang atrkatif dan sangat menakutkan, mantan pesepakbola AS Roma dan Brescia itu tetap membumi dengan kerendahan hatinya.
"Adalah sesuatu yang istimewa untuk bermain menghadapi dia....Saya akan berusaha belajar dari dia," demikian Guardiola mengomentari pertemuannya dengan Sir Alex Ferguson, pelatih dengan lebih dari 30 gelar juara yang sudah mulai mengumpulkan titel saat dia sendiri baru berusia sembilan tahun.
Atas suksesnya di Stadion Olimpico, bertambah pula sederet gelar buat pria kelahiran Santpedor, 18 Januari 1971 itu. Setelah di tengah musim lalu mengukuhkan diri sebagai rookie pelatih terbaik La Liga, kini dia juga tercatat sebagai salah satu dari sedikit orang yang mampu merengkuh tropi Liga Champions sebagai pemain dan pelatih. Guardiola juga menjadi salah satu pelatih termuda yang bisa menjuarai kompetisi antarklub terbaik Eropa tersebut.
"Guardiola dan seluruh pemainnya sudah menjalani musim terbaik di sepanjang sejarah klub ini. Hal itu dia lakukan dengan tetap mengusung filosofi sepakbola yang sesungguhnya," pungkas Laporta.
--
Dua Lelaki Cemerlangkan Karir Pique
Narayana Mahendra Prastya - detiksport
Gerard Pique (Reuters)
Foto Terkait
gb
Barca Juaranya
Roma - Sentuhan dua orang laki-laki membuat bek Barcelona Gerard Pique menjadi cemerlang. Siapa mereka, dan bagaimana pandangan Pique tentang dua lelaki tersebut?
Pique mungkin menjadi pemain muda yang paling bahagia. Dalam dua tahun berturut-turut, dengan dua klub berbeda, pria berusia 22 tahun ini sukses meraih trofi tertinggi kejuaraan antarklub Eropa, Liga Champions.
Trofi pertama diraih bersama Manchester United pada musim lalu. Musim ini, bersama Barcelona Pique menaklukkan mantan klubnya dan kembali menjadi "Raja Eropa".
Barcelona mengatasi MU 2-0 di laga puncak Liga Champions musim ini, Kamis (28/5/2009) dinihari WIB. Pique tampil baik sebagai stopper timnya, berdekatan di tengah dengan Yaya Toure.
Pemain muda ini tetap tenang ketika menjaga pertahanan Barca yang malam itu tampil tidak utuh akibat absennya sejumlah pemain pilar. Ancaman-ancaman MU lewat Park Ji-sung atau Wayne Rooney sukses dimentahkan pria berusia 22 tahun ini.
"Sungguh sulit dipercaya dan malam ini sukar dilupakan. Apa yang terjadi tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Saya kehabisan kata-kata untuk menggambarkan laga ini," seru Pique seperti dikutip dari situs resmi Barca.
Dinaungi kesuksesan, Pique tidak lupa diri. Ia pun berterimakasih kepada dua pria, yang berkat sentuhan mereka, Pique menjadi seperti ini.
Pria pertama adalah mantan "guru"-nya di MU, Sir Alex Ferguson. "Sir Alex adalah ayah kedua bagi saya, lebih dari sekedar pelatih sepak bola," puji Pique seperti dilansir dari This is London.
"Sungguh penting ketika Anda sedang tumbuh dewasa, ada seseorang yang membimbing Anda. Ada yang mengatakan bahwa postur tidaklah penting. Yang penting adalah pandailah membaca permainan, gunakan keuntungan fisik untuk sesekali menyerang lawan, dan siaplah untuk pertarungan fisik," lanjut bek setinggi 1,92 meter ini.
Lepas dari Ferguson, Pique diasuh oleh Josep Guardiola di Barcelona. Musim ini, Guardiola memberikan Pique kepercayaan cukup banyak. Ia tampil 43 kali di seluruh ajang yang diikuti Azulgrana. Lebih banyak dibandingkan bek muda lain seperti Sergi Busquets atau pun Martin Caceres.
"Pelatih telah memberikan saya kepercayaan diri," seru dia tentang pelatih yang juga mantan kapten Barcelona itu.
"Yang jelas saya tidak pernah meminta apa-apa ketika meninggalkan MU dan bergabung kembali dengan Barcelona. Ini benar-benar mimpi," tutupnya. ( din / a2s )
--
Tanpa Duel, Messi Mendominasi Ronaldo
Barca Juaranya
Jakarta - Tak ada duel Cristiano Ronaldo vs Lionel Messi karena yang tampak adalah dominasi si pemuda Argentina atas sang winger dari Portugal. Bahkan jika Barcelona tak jadi juara, Messi membuktikan dirinyalah yang terbaik.
Pemilihan pemain terbaik dunia, baik versi FIFA maupun France Football, memang baru akan dilangsungkan di akhir tahun nanti. Namun menyusul laga MU kontra Barcelona dinihari nanti, siapa yang akhirnya dikukuhkan sebagai yang terbaik mungkin sudah bisa ditebak.
Tak ada aksi individual mencolok dilakukan Messi dalam laga di Olimpico dinihari tadi, namun itu juga terjadi lantaran Barcelona masih mengedapankan kerjasama tim yang sangat kompak dan permainan sepakbola yang jauh dari egois. Tapi Messi tetap saja menunjukkan kalau dirinya lebih unggul, bahkan mendominasi, dengan kontribusi besar dan tentu gol yang dia sumbangkan.
Beberapa kali dia membuat pertahanan MU kelabakan meladeni kecepatan dan kegesitannya menyelinap di antara bek-bek bertubuh besar. Kalau dia kemudian mencetak gol dengan tandukan kepalanya, itu bisa dibilang bonus besar atas kerja keras yang terus dia pertunjukkan di sepanjang laga.
"Dia melakukan pekerjaan dengan hebat. Saya pikir dia adalah pemain terbaik dan kami bahkan tak perlu menang untuk membuktikan kalau Messi adalah yang terbaik," sanjung Pep Guardiola dalam wawancara usai pertandingan seperti diberitakan Reuters.
Tak berlebihan kalau menyebut Messi mengungguli dengan telak sang pesepakbola terbaik dunia. Data statistik yang dilansir situs Eurosport membuktikan itu semua. Sepanjang laga di Olimpico dinihari tadi, Messi membuat 51 umpan dengan tingkat keberhasilan mencapai 84 persen, sementara Ronaldo membuat 31 umpan dan cuma 68 persen yang sukses.
Ronaldo memang mampu mengungguli Messi dalam hal shot on goal karena dia mampu membuat enam, dengan dua di antaranya mengarah ke sasaran. Sementara pada saat bersamaan Messi hanya membuat tiga tendangan ke arah gawang dan cuma satu yang mengarah ke Edwin Van der Sar. Namun Messi jauh efektif lantaran dari satu shot on target-nya itu tingkat keberhasilannya 100% karena berujung gol.
Di luar hal teknis skill dan permainan sepakbola, Messi juga dengan telak mengalahkan Ronaldo. Dengan kontribusi besar yang dia berikan buat Barca, pesepakbola 21 tahun itu masih terlihat sederhana. Tak ada gerak-gerik dan bahasa tubuh berlebihan ditunjukkan di atas lapangan.
Kondisi berseberangan justru terlihat pada Ronaldo, setelah beberapa kali aksinya mengundang pemain Barca melancarkan protes pada wasit. Puncak penampilan buruk winger 24 tahun itu adalah pengungkapan rasa frustasi saat melanggar Charles Puyol di dekat sudut lapangan Barcelona. Tindakan yang berbuntut keluarnya kartu kuning buat dia.
Keunggulan lain Messi atas Ronaldo adalah keberhasilan dia mencuri status top skorer. Ronaldo yang musim lalu jadi pemain paling subur dengan delapan gol yang dicetaknya harus melepas gelar tersebut pada Messi yang punya koleksi sembilan gol musim ini, unggul lima atas CR7.
Jika berdasarkan fakta di atas, bisa jadi suara bulat soal pemain terbaik dunia yang baru bisa didapat. Tentunya dengan Messi yang menyandang predikat tersebut. ( din / a2s )
--
CR7 Soal Puyol, Messi dan Madrid
Roma - Jika banyak orang ingin menyaksikan duel Cristiano Ronaldo versus Lionel Messi di Roma, siapa pemenangnya sudah diketahui. Apa pula reaksi terakhir CR7 saat disebutkan nama Real Madrid.
Ronaldo dinilai kalah dua kali dalam wacana pertarungan individual melawan Messi di final Liga Champions, Kamis (28/5/2009) dinihari WIB, di Stadio Olimpico. Pertama, Manchester United kalah 0-2 dari Barcelona; kedua, Messi mencetak gol dan terpilih sebagai pemain terbaik.
"Ini pertandingan antara Manchester dan Barcelona. Ini bukan duel pemain-pemain tertentu," kilah Ronaldo saat dibanding-bandingkan dengan Messi dalam laga tersebut.
Hal lain, jika Messi memukau lewat aksi-aksi menawan, termasuk saat menyundul bola di menit 70 untuk menjebol gawang Edwin van der Sar, Ronaldo kerap terlihat emosional terutama setelah timnya tertinggal.
Beberapa kali bintang Portugal itu berbuat kasar kepada Carles Puyol, yang secara umum berhasil meredam permainan dia di sektor kanan pertahanan El Barca. Satu kartu kuning dihadiahi wasit dari benturan-benturannya dengan Puyol.
Tak hanya itu, ia juga sering diteriaki "huu..." dan diberi siulan oleh fans Azulgrana, termasuk ketika sedang menerima medali seusai pertandingan.
"Aku tak punya masalah apapun dengan siapapun, dan takkan pernah begitu. Ini cuma sebuah situasi di dalam pertandingan," tukar Ronaldo tentang insidennya dengan Puyol, seperti dikutip dari Reuters.
Yang mungkin paling menarik adalah jawaban yang terlontar dari mulutnya saat ditanyakan soal Madrid, yang masih saja diisukan bakal menjadi klub berikutnya bagi pemain berusia 24 tahun itu.
Waktu ditanya apakah tetap ada di Old Trafford musim ini, pemain terbaik dunia 2008 itu menjawabnya dengan kalimat pendek: "I don't know".
Bakal ada banjir spekulasi lagi?
Jumat, 29 Mei 2009
21 advices important its related to our life so read it
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar