Jumat, 29 Mei 2009

10 Bocah Super Ajaib






Ini adalah kumpulan dari manusia jenis dari berbagai negara. Manusia-manusia berikut ini adalah satu dari seribu kelahiran :

1. Kim Ung-Yong : Manusia Ber-IQ Tertinggi di Dunia





Lahir pada tahun 1962, Anak dari Korea ini dinobatkan sebagai manusia jenius di seluruh dunia. Bayangkan Pada unur 4 tahun, dia sudah bisa membaca huruf Jepang, Korea ,Jerman, Inggris. Pada umur 5 tahun ia mampu memacahkan masalah pada soal kalkulus. ia mencatatkan dirinya pada Guinness Book of World Records dengan "Highest IQ" 210.


2. Gregory Smith : Mendapatkan Penghargaan Nobel Pada Usia 12





Lahir pada tahun 1990, Gregory Smith mencatatkan namanya pada nobel perdamaian. berkat usahanya dalam mendirikan International Youth Advocates. Perkumpulan Orang muda seluruh dunia.


3. Akrit Jaswal : Dokter Bedah usia 7 tahun





Julukan "anak terpandai di dunia" telah melekat pada Akrit Jaswal, seoarang anak dari India. Ia mengejutkan Publik, ketika pada umur 7 tahun melakukan pembedahan pada seorang gadis lokal di tempatnya. gadis itu menderita luka bakar di tangannya, hingga tangannya tidak dapat dibuka, dan jaswalpun melakukan pembedahan hingga jemari gadis itu bisa terbuka seperti sedia kala.

Saat ini, ia tercatat sebagai dokter paling muda di dunia, ia diterima di Universitas pada usia 11 tahun.


4. Cleopatra Stratan : Bocah Penyanyi Berusia 3 Tahun dengan Gaji 1000€ per lagu





Lahir Pada 6 Oktober 2002 di Chisinau. ia adalah pencatat sejarah di Industri musik sebagai seorang penyanyi. Dengan albumnya tahun 2006 La vĂ¢rsta de trei ani ("pada usia 3"). Dia mencatat record seorang artis cilik yang tampil diatas panggung dengan ribuan penggemarnya. Dia juga menerima penghargaan MTV Award dalam Artis termuda yang mencetak #1 Hit


5. Aelita Andre : Pelukis di usia 2 tahun





Anak kelahiran Australia ini, baru berumur dua tahun sudah menunjukkan kualitasnya sebagai jenius, ia memiliki sebuah gedung pertunjukkan untuk karya-karya abstraknya.
Pada mulanya Mark Jamieson, direktur dari Brunswick Street Gallery di Melbourne's Fitzroy. Tretarik melihat sebuah poto lukisan dari Aelita Andre. dan dia menginginkannya bergabung dalam grupnya karena bakat lukisannya itu. Ketika undangan telah dibuat, ia baru saja menyadari bahwa Aelita adalah anak yang masih berumur 22 bulan. Namun ia tetap melanjutkan pertunjukannya itu.


6. Saul Aaron Kripke : Mengajar Havard saat Masih Duduk di Bangku SMA





Lahir di New York dan tumbuh dewasa di Omaha di 1940. Jenius satu ini, saat kelas empat ia menguasai aljabar, saat akhir SD ia sudah bisa geometri, kalkulus dan filsafat. Saat SMU ia memperoleh surat dari Harvard agar melamar sebagai dosen, namun ibunya menyuruhnya untuk menamatkan sekolahnya dahulu.
Kripke dihadiahi Schock Prize, Nobel Filosofi. Sekarang, ia dinobatkan sebagai ahli filsafat terbesar dalam sejarah


7. Michael Kevin Keaulus kuliah pada umur 10 tahun





Kaerny, lahir tahun 1984, ia menyelesaikan kuliah pada umur 10 tahun. dan tercatat sebagai sarjana termuda. ia mengajar universitas pada usia 17 tahun. Namanya semakin mencuat kala dia memenangkan sebuah kuis online. Pada 2006, dia mencapai final di tanda burnett/aol perebutanGold Rush, permainan menguji/teka- teki, dan menjadi pemenang pertama 1 juta di permainan kenyataan online.


8. Fabiano Luigi Caruana : Grandmaster pada usia 14





Seorang anak berwarga negara America dan Italia ini sungguh jenius. Pada tahun 2007 ia memperoleh Grandmasternya, 11 bulan, 20 hari. sejarah telah mencatat namanya dalam Grandmaster termuda.

Dan baru-baru ini pada bulan April 2009, ia memperoleh Elo rating 2649, dalam usianya yang dibawah 18 tahun, membuatnya sebagai pemeroleh ranking terbanyak, dan menakjubkan, hal itu dilakukannya sebelum usianya genap 18 tahun.


9. Willie Mosconi : Pemain Bilyard Professional pada usia 6





Mendapat julukan "Tuan Pocket Billiards". Dia berasal dari Philadelphia, Pennsylvania. Ayahnya seorang pemilik tempat Billyard, namun ayahnya tidak mengizinkannyamain, ia sering berimprovisasi dengan gagang sapu milik ibunya. Ayahnya melihat bakat anaknya, ia sering mengalahkan orang-orang yang lebig tua darinya.
Antara tahun 1941 dan 1957, dia memenagkan BCA World Championship selama 15 kali tanpa perbah kalah sekalipun. ia memebuat berbagai macam trik, membuat banyak rekor, dan membuat billyard menjadi olahraga yang terkenal


10. Elaina Smith : Penyiar Usia 7 tahun





Dalam usianya yang 7 tahun Elaina telah menjadi penyiar radio dengan pendengar yang melebihi umurnya. Elaina banyak memberikan solusi tentang percintaan kepada para pendengarnya. Bagaimana caranya memutuskan pacar, Bagaimana caranya untuk membina hubungan yang harmonis. benar-benar gila .

Titel Ke-18 Man. United
Tempat di Sejarah

Manchaster United bagai enggan berhenti membukukan rekor demi rekor. Satu angka yang dibutuhkan diambil saat menjamu Arsenal, Sabtu (16/5). Pandangan sudah dilepaskan ke masa depan.


Manchester United, menyamai prestasi Liverpool, yakni mengoleksi 18 gelar juara liga. (Foto: Getty Images)


Bila juara dua liga besar lainnya, Italia (Inter) dan Spanyol (Barcelona), mendapat bantuan tangan lain dalam memastikan titel, Man. United mesti berkeringat. Arsenal tak bisa ditekuk, tapi satu poin hasil skor kacamata sudah cukup untuk menghadirkan titel kembali di Old Trafford.

The Gunners mencoba banyak hal untuk memberikan ganjalan bagi The Red Devils, termasuk kengototan berbuah lima kartu kuning --bandingkan dengan nol kartu dari kubu tuan rumah. Man. United mengangkat trofi liga ke-11 di era Premier League.

“United pantas juara. Mereka tampil baik di setiap kompetisi dan hal itu sangatlah sulit. Ambisi kami adalah menang. United sangat waspada dan kami tak bisa membukanya. Kekuatan United adalah bertahan dengan kokoh. Itu yang mereka lakukan hari ini,” ujar Arsene Wenger, bos tim tamu yang lama menjadi pesaing legenda hidup Red Devils, Sir Alex Ferguson.

Pesta pun tergelar di Old Trafford. Daripada membaca ulang jejak musim ini, Sir Alex tegas-tegas mengatakan sudah memikirkan musim depan. “Tantangan besar sekarang adalah mencoba meraihnya lagi tahun depan. Itu akan menjadi sesuatu yang istimewa,” sebut Ferguson di BBC.

Jelaslah orang Skotlandia ini menuntut pembuatan dua rekor baru. Yang pertama, empat gelar beruntun. Sepanjang sejarah Liga Inggris sejak 1889, belum ada klub yang mampu melakukannya. Hattrick titel telah terjadi lima kali, yakni oleh Huddersfield Town (1924-26), Arsenal (1933-35), Liverpool (1982-84), dan dua kali oleh Man. United (1999-2001 dan 2007-09).

Tak Pernah Berpikir

Rekor kedua yang diincar adalah melewati pencapaian Liverpool. Gelar anyar ini menyamakan koleksi The Red Devils dengan rivalnya itu, yaitu sebanyak 18 kali.

“Titel ke-19 akan memberikan kami tempat khusus dalam sejarah klub. Saya sangat bangga bisa menyamai Liverpool. Saat ke sini, mereka adalah tim hebat. Tugas saya adalah mengubahnya. Saya tak pernah berpikir bisa mendapatkan 11 titel. Never in a million years,” sebut bos yang berkuasa sejak 1986 itu.

United merajai Inggris kembali. Sayang, ada sedikit noda di tengah pesta. Saga kontrak Carlos Tevez mengemuka lebih gamblang, melengkapi perang klaim antara Fergie dan Kia Joorabchian. Dukungan pendukung pada Carlito plus cemooh pendukung ke arah Fergie saat mengganti si pemain sedikit memojokkan pihak klub.

Setelah pesta, Tevez menyatakan kembali siap mengucapkan selamat tinggal. Tak lama, Chief Executive David Gill mengatakan masa depan striker pinjaman itu di Old Trafford akan jadi jelas dalam tempo sebulan.

Well, dengan atau tanpa keruwetan kasus Tevez, pesta pantas dirayakan. United juga bisa lebih rileks menatap final Liga Champion versus Barcelona dengan potensi membuat, lagi-lagi, rekor baru. Setan Merah bisa menjadi tim pertama yang mempertahankan gelar di era Liga Champion. (Christian Gunawan)





Duel Big Four 2008/09
Kurang Penting

Liverpool boleh saja mantap dalam catatan pertemuan dengan sesama tim yang disebut empat besar, tak pernah kalah dari enam benturan dengan empat kali menang. Namun, pada akhirnya The Reds mesti menerima akibat buruknya performa melawan klub di luar empat besar.

Man. United membuktikan bahwa tingkat kepentingan kemenangan atas tim selain big four juga besar. Si Setan Merah toh mesti mewaspadai hasil mereka kontra papan atas lainnya musim ini yang terbilang buruk.

Bagaimanapun, bentrokan papan atas menjadi atraksi tersendiri musim ini. Sebanyak 37 gol tercipta dalam 12 laga. Sayang, partai terakhir, Man. United versus Arsenal di Old Trafford yang memastikan titel The Red Devils, tak menambah catatan gol.

Alhasil, rata-rata 3,08 gol per partai musim ini tersebut masih belum menciptakan rekor di era Premier League. Pada 1997/98, duel keempat klub menghasilkan 40 gol atau 3,36 gol per laganya.

Total 37 gol menyamai musim 2002/03. Di tempat kedua adalah 38 gol pada 2000/01. Torehan terendah terjadi pada 1998/99, yakni total 19 gol, satu-satunya musim yang menghasilkan koleksi di bawah 20 gol. (chrs)


--



Inter Campione d'Italia
Scudetto di Depan Televisi

Inter ternyata tidak perlu berkeringat untuk meraih scudetto-nya yang ke-17. Kekalahan Milan 1-2 dari Udinese, Sabtu (16/5), sudah bisa memastikan La Beneamata menjadi campione d'Italia.

Inter, gelar juara tepat di hari ulang tahun Presiden Massimo Moratti. (Foto: AFP)

Seluruh anggota tim Inter berkumpul di markas klub di Pinetina menyaksikan laga Udinese-Milan. Begitu pertandingan usai, yang memastikan Milan tidak mungkin lagi bisa mengejar, scudetto pun dirayakan Inter di depan televisi.

"Saya sedikit marah. Para pemain seharusnya tidur dan tidak menyaksikan partai Udinese-Milan, apalagi kemudian merayakan scudetto. Tapi, saya memahami kegembiraan yang mereka rasakan," kata pelatih Jose Mourinho, yang langsung meraih scudetto pada tahun pertamanya di Serie A, kepada Channel4.

Pesta para pemain diawali di Pinetina bersama Mourinho dan Presiden Massimo Moratti. Secara kebetulan, kepastian scudetto ini datang pada hari ulang tahun Moratti yang ke-64. "Untuk pertama kalinya saya merayakan ulang tahun dengan scudetto. Ini kado luar biasa," ujar Moratti.

Pesta dilanjutkan di luar bersama tifosi yang berkumpul di depan gerbang kompleks Pinetina. Para pemain kemudian menaiki bus terbuka ke Piazza Duomo di pusat kota Milano, di mana ribuan Interisti juga sudah berpesta.

"Gelar ke-17 ini berarti sangat besar untuk kami. Rasanya juga spesial karena kami membuat sejarah dengan memenangi scudetto keempat kalinya secara berturut-turut," tutur kapten I Nerazzurri, Javier Zanetti, seperti dikutip oleh situs resmi Inter.

Hanya Formalitas

Partai Inter melawan Siena, yang digelar Minggu malam waktu Italia, pun hanya menjadi formalitas. Kendati demikian, tim terkuat tetap diturunkan Mourinho. Hasilnya Siena dihantam 3-0.

"Saya senang melihat penampilan tim karena anak-anak tidak bercanda dan tetap bermain serius. Tapi, saya juga kesal karena Ibrahimovic masih bisa memenangi gelar capocannoniere. Gelar itu bergengsi, bukan cuma buat Ibra tapi juga Inter. Jadi, semua pemain seharusnya menolong Ibra mencetak gol," tutur Mourinho di Channel4.

Setelah menjadi juara, fokus Inter kini memang hanya berusaha melengkapi scudetto dengan raihan gelar capocannoniere alias pencetak gol terbanyak. Dalam dua pertandingan sisa, Inter ingin membantu Zlatan Ibrahimovic menjadi penyerang terdepan dalam daftar marcatori.

La Beneamata juga langsung menatap musim depan, di mana mereka berambisi menebus kegagalan selama ini di Liga Champion. Inter terakhir menjuarai kompetisi tertinggi antarklub Eropa itu pada 1965.

"Untuk memenangi Liga Champion, kami harus lebih bagus dari sekarang. Itu sebabnya saya tidak bisa membayangkan Inter tanpa Ibrahimovic. Kami juga membutuhkan tiga atau empat pemain baru untuk membuat tim ini seimbang," tukas Mourinho.

Di tengah pesta, Ibra sendiri menunjukkan isyarat bahwa ia tidak akan meninggalkan Inter musim depan. "Semua orang ingin kami gagal, tapi ternyata kami menang. Kami merasakan momen terindah musim ini. Musim depan kami akan memenangi semuanya," ujar Ibra kepada Goal.com. (Dwi Widijatmiko)




Inter 2008/09 dalam Angka

0 - Kekalahan Inter di kandang sendiri. Tim Biru-Hitam adalah satu-satunya tim yang tidak terkalahkan di kandang sendiri musim ini.

3 - Jumlah kartu merah yang didapatkan Inter musim ini. Hanya dua pemain yang menerimanya, yaitu Muntari (2) dan Materazzi (1).

4 - Peringkat terburuk yang pernah ditempati Inter musim ini. I Nerazzurri menempati peringkat pertama klasemen selama 31 giornata dan tidak tergoyahkan di posisi itu sejak giornata 10.

15 - Jumlah pemain yang ikut menyumbangkan gol untuk Inter di Serie A. Mereka adalah Cordoba, Maicon, Maxwell, Burdisso, Samuel, Stankovic, Figo, Vieira, Cambiasso, Muntari, Ibrahimovic, Cruz, Crespo, Obinna, dan Balotelli.

22 - Jumlah gol yang dibukukan Zlatan Ibrahimovic musim ini. Ia menjadi top scorer Inter di Serie A.

27 - Jumlah gol yang bersarang ke gawang Inter musim ini. La Beneamata adalah tim dengan pertahanan terkuat. Mereka menderita rata-rata 0,8 gol per pertandingan.

29 - Jumlah kemenangan yang diraih Inter musim ini. La Beneamata masih berpeluang mematahkan rekor kemenangan terbanyak mereka dalam satu musim Serie A, yaitu 30 partai yang dibuat musim 2006/07.

65 - Jumlah gol yang dilesakkan Inter ke gawang lawan. I Nerazzurri rata-rata mencetak 1,8 gol per pertandingan.

74 - Kartu kuning yang didapatkan Inter sepanjang musim ini. Ada 20 pemain yang mendapatkan kartu kuning. Pemain dengan kartu kuning terbanyak adalah Stankovic, Vieira, Ibrahimovic, dan Balotelli, Masing-masing mengoleksi tujuh kartu kuning.

3.3400 - Jumlah menit bermain yang dikumpulkan Javier Zanetti saat ini. Ia menjadi pemain paling sering diturunkan oleh I Nerazzurri. (wid)


--


Posisi Jawara Piala UEFA
Selamanya Pangeran Eropa

Sejarah! Ya, hasil di Stadion Sukru Saracoglu, Istanbul, akan menjadi penutup kejuaraan yang sejak 1971 bernama Piala UEFA. Benua Biru akan melahirkan mainan baru bernama UEFA Europa League. Tapi, di mana posisi sang pemenang di kerajaan UEFA?

Sejak lahir dengan nama Inter-Cities Fairs Cup tahun 1955, para juara turnamen ini tak kunjung berhasil menjadi raja sepak bola Eropa. Setelah memunculkan 13 klub juara pada rentang waktu 1955-1971, UEFA sebagai badan sepak bola tertinggi Benua Biru mengganti wajah kejuaraan menjadi Piala UEFA mulai 1971.

Bagaimana masyarakat Eropa memandang para juara Piala UEFA? Walau UEFA Cup Winners' Cup diberangus dari panggung sepak bola Eropa tahun 1999, posisi para juara UEFA Cup tak akan pernah mendekati pemenang Liga Champion. Apalagi hadiah bagi sang juara hanya 11% dari jagoan UEFA Champions League.

Nah, keputusan UEFA kembali mengubah format kompetisi dan operasi wajah kejuaraan untuk kedua kalinya membuat laga di Istanbul, Rabu (20/5), melahirkan sejarah sendiri.

Shakhtar Donetsk telah mengejutkan Eropa dengan mencapai final Piala UEFA untuk pertama kalinya di turnamen pamungkas. Inilah debut tim dari Ukraina.

Bremen jelas bukan klub Jerman pertama yang tampil di final. Bila mereka menang, Jerman akan meninggalkan Inggris dan mengoleksi tujuh gelar juara di bawah Italia (9).

Sebagai klub buangan Liga Champion musim 2008/09, Shakhtar dan Bremen memang pantas berlaga di Istanbul. Mereka menjadikan tahun ini sebagai catatan ketiga final Piala UEFA menampilkan dua klub yang lengser dari LC.

Kejadian pertama pada musim 1999/2000 yang mempertemukan Galatasaray dengan Arsenal. Lalu Feyenoord dan Borussia Dort mund tampil di final 2001/02.

Perjalanan Shakhtar menuju Istanbul memang disebut tak lepas dari keputusan Tottenham Hotspur melepas peluang di babak 32 besar. Namun, publik pantas menunggu ledakan pamungkas kemampuan mereka seusai menekuk CSKA Moskva dan Marseille serta melumpuhkan sesama tim Ukraina, Dynamo Kyiv, di semifinal.

Kenapa Shakhtar jadi sorotan? Bukan soal absennya Diego di Bremen, tapi ini erat berkaitan dengan gairah klub Eropa Timur memanfaatkan fokus saudaranya di barat ke Liga Champion. Setelah tahun lalu Zenit St. Petersburg (Rusia), Shakhtar ingin memukau dunia dari ajang yang melahirkan Pangeran Benua Biru. (Weshley Hutagalung)





Keseriusan Klub
Invasi Eropa Timur

Piala UEFA sebetulnya pernah memiliki tempat yang penting di mata klub-klub top Eropa. Terbukti klub sekelas Liverpool, Juventus, Real Madrid, dan Bayern Muenchen pernah menjadi juara.

Tapi, setelah UEFA meluncurkan Liga Champion, apalagi kemudian satu negara bisa diwakili lebih dari satu tim, klub-klub top pun mengalihkan perhatian dari Piala UEFA.

Mereka lebih fokus mengincar posisi finis di liga lokal yang bisa memberikan tiket ke Liga Champion musim berikutnya. Jika sebuah klub top tampil di Piala UEFA, hampir bisa dipastikan mereka tidak akan menjadikan ajang ini sebagai prioritas utama.

Kondisi ini membuka jalan kepada klub-klub di level berikutnya. Sekarang pencinta sepakbola pantas mengawasi invasi Eropa Timur. Klub-klub di sana memanfaatkan "ketidakpedulian" klub top Eropa Barat terhadap Piala UEFA.

Jalan sudah dibuka CSKA Moskva, yang menjuarai Piala UEFA 2004/05. Musim berikutnya, empat klub Eropa Timur lolos ke perempat final. Shakhtar Donetsk mewakili eksistensi Eropa Timur di perempat final 2006/07.

Zenit St. Petersburg menjadi juara musim lalu. Musim ini, lima klub Eropa Timur lolos ke 16 besar. Di semifinal tercipta derby Ukraina dan Shakhtar Donetsk menjadi wakil Eropa Timur di partai final nanti. (wid)





Hadiah Uang
11% Liga Champion

Inilah salah satu alasan mengapa gengsi Piala UEFA tak akan pernah bisa menyamai Liga Champion. Hadiah uang di Piala UEFA tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Liga Champion.

Mari lihat perolehan uang dua klub juara dua kompetisi ini musim lalu. Manchester United mendapatkan total 42,879 juta euro dari Liga Champion. Zenit St. Petersburg di Piala UEFA hanya meraih 5,003 juta euro.

Uang yang didapatkan Zenit hanya 11% dari Manchester United. Hadiah Zenit bahkan masih kalah dari Dynamo Kyiv, klub terburuk di Liga Champion 2007/08. Selalu kalah di fase grup, Kyiv masih mendapatkan 5,931 juta euro.

Distribusi total uang kepada para peserta dua kompetisi ini juga bak langit dan bumi. UEFA membagikan 593,985 juta euro kepada klub-klub Liga Champion. Para peserta Piala UEFA cuma mendapatkan total 41,155 juta euro.

Banyak suara meminta UEFA memperbaiki kondisi ini. Hadiah uang Piala UEFA perlu ditingkatkan agar klub-klub spesialis peserta Liga Champion tidak terlalu mendominasi, baik di kompetisi Eropa maupun kompetisi lokal.

"Jika kondisi ini tidak diperbaiki, jarak antara klub-klub akan semakin besar. Ini bisa berbahaya bagi kelangsungan kompetisi," kata Chief Executive Everton, Keith Wyness, kepada Goal.com.

Direktur Komunikasi UEFA, William Gallard, setuju dengan ide Wyness untuk menyeimbangkan jumlah hadiah uang dua kompetisi antarklub Eropa. Tapi, ia juga mengungkapkan kalau struktur yang ada sekarang masih akan dipakai sampai 2012.

"Dalam tiga tahun ke depan, jarak antara Liga Champion dan Piala UEFA akan mengecil. Kami tahu ketidakseimbangan hadiah uang memberikan efek negatif ke liga nasional. Jarak klub-klub kaya dan yang tidak terlalu kaya akan semakin besar," jelasnya. (wid)


--


Persaingan Berebut Tiket LC
Sayap Forlan untuk Atletico

Sebelum Atletico Madrid menggelar laga jornada 36 menjamu Valencia, Diego Forlan memberi penegasan penting. Striker asal Uruguay itu menatap masa depan bersama Atleti.

Diego Forlan, kembali menjadi penyelamat Atletico. (Foto: AFP)

Menjelang kompetisi usai, nama Diego Forlan kembali muncul sebagai pemain dari Vicente Calderon yang dilirik klub-klub kaya. Kesuburannya di depan gawang lawan musim ini hanya bisa dikalahkan oleh Samuel Eto'o. Ingat, Forlan tak punya kreator serangan sebaik yang dimiliki Eto'o bersama Xavi Hernandez dan Andres Iniesta.

Minggu, 17 Mei, Atletico menggelar jornada 36 dengan menjamu salah satu pesaing merebut tiket Liga Champion, Valencia. Bukan melalui babak play-off yang dulu disebut kualifikasi III, melainkan langsung tampil di fase grup menemani Barcelona dan Real Madrid.

Di pertemuan pertama, Atletico keok 1-3 di Mestalla. Ketika itu, penalti Forlan di menit ke-45 tak sanggup membendung gempuran tuan rumah. Dua gol David Silva membantu gol pembuka laga melalui David Villa.

Kesalahan kiper Cesar Sanchez melanggar Sergio 'Kun' Aguero berbuah penalti. Kembali Forlan maju sebagai eksekutor. Bola yang diarahkan ke sudut kanan gawang menjadi pembeda malam itu. Perlawanan Valencia gagal berbuah poin. Atletico menang 1-0 dan mengambil alih tempat Valencia di peringkat empat.

Dengan nilai 61, Atletico tertinggal tiga poin dari tim di atasnya, Sevilla. Valencia sendiri kini berbeda lima angka dari koleksi Sevilla.

Dua laga sisa jelas masih berpeluang mengubah komposisi di bawah Real Madrid, sang runner-up. Sambil berharap Sevilla terjungkal di jornada 37 dan 38, Atletico pantas berharap sayap-sayap Forlan tetap kuat mengepak dan fokus membawa Atletico naik ke peringkat tiga.

Mari kita lihat jadwal para pemburu tiket ke Liga Champion. Duel Sevilla dan Deportivo di jornada 37 pasti bakal berlangsung sengit. Kedua tim ini masih punya peluang menemani Barcelona dan Madrid. Laga pamungkas Sevilla di Numancia pun tak mudah. Numancia tengah berjuang lepas dari jerat degradasi.

Laga panas pun terjadi di El Madrigal pada jornada 37 ketika Valencia menantang Villarreal. Sepekan kemudian, El Che menjamu Bilbao, yang tak punya kepentingan lari dari zona merah.

Bagaimana Villarreal? Seusai menjamu Valencia, Si Kuning mengunjungi markas Mallorca, tim yang sering membuat kejutan. Lima laga home terakhir memberi nilai penuh bagi Mallorca.

Rasanya pendukung Atletico Madrid layak mengumbar keyakinan. Diego Forlan dkk. 'hanya' bersua Athletic Bilbao dan terakhir menjamu Almeria.

Situasi pelik dimiliki Deportivo, yang punya nilai paling kecil di antara pemburu tiket LC. Setelah laga di Sevilla, mereka menjamu Barcelona, sang juara. Keuntungannya, Barca baru kembali dari Roma menjalani final Liga Champion dan besar kemungkinan memberi kesempatan pemain cadangan tampil menutup musim. (Weshley Hutagalung)





Villarreal vs Madrid 3-2
Selamat dari Rival

"Kami harus memberi ucapan selamat pada Barcelona karena mereka layak menjadi juara. Tapi, kami membuat perjuangan mereka tidak mudah."

Inilah ucapan Raul Gonzalez, kapten Real Madrid, seusai timnya kalah 2-3 di kandang Villarreal, Sabtu (16/5). Walau mengaku timnya tampil cukup baik, Raul memuji perjuangan Villarreal, yang berupaya memburu tiket ke Liga Champion.

Di El Madrigal, Villarreal menebar kesulitan pada El Real. Di menit ke-17, umpan Ariel Ibagaza dari daerah kekuasaan Sergio Ramos berhasil disundul Robert Pires. Laju bola ke pojok kanan gawang terlalu deras bagi Iker Casillas.

Setelah Rafael van der Vaart menyamakan kedudukan pada menit ke-46, tembakan keras Cani di dalam kotak penalti (63') kembali membawa Villarreal unggul 2-1. Nah, harapan El Real hidup lagi setelah wasit menilai posisi Gonzalo Higuain tak off-side untuk menyeimbangkan skor 2-2 menit ke-88.

Walau waktu yang tersisa sangat sedikit untuk memburu kemenangan, Los Blancos malah mempercepat pesta juara Barcelona di pengujung laga.

Memasuki masa injury time, Casillas, yang nyaris disebut sebagai pahlawan utama Madrid dalam beberapa tahun terakhir, melakukan kesalahan fatal.

Bola sepak pojok seharusnya tak sulit dikuasai Casillas. Tanpa gangguan lawan dan masih ada Javi Garcia di dekatnya yang siap menghalau bola, Casillas gagal menguasai si kulit bundar.

Bola yang menyentuh tangan kiri Casillas jatuh di dekat Joan Capdevila, bek kiri tuan rumah. Tanpa kesulitan, kaki kiri Capdevila mendorong bola ke gawang yang lowong. Skor 3-2 berarti menyudahi upaya Madrid mengejar misi sulit, menjegal laju Barca ke singgasana La Liga.

"Liga adalah sebuah turnamen yang menghargai konsistensi permainan. Barcelona sangat baik menjalaninya," ungkap pelatih El Real, Juande Ramos, pada As.

Presiden Madrid, Vicente Boluda, pun memuji Barca. Katanya, "Kami harus mengakui mereka menjalani musim ini dengan sangat baik." (wesh)


--

Perez Datang
Siapkan Era Keemasan II

Kamis, 14 Mei, Florentino Perez mendeklarasikan tekad maju kembali sebagai el presidente Real Madrid pada pilpres yang akan mentas medio Juni mendatang. Di hadapan para jurnalis yang memadati Hotel Ritz di ibu kota Spanyol itu, Perez mengatakan bahwa ia telah melakukan kesalahan di masa lampau.

Dengan mudahnya publik membaca komentar sang raja konstruksi Ranah Matador itu pada tiga poin yang dianggap sebagai dosa terbesar Perez. Apa lagi jika bukan pemecatan Vicente del Bosque dari bangku pelatih, penjualan Claude Makelele, serta lahirnya kebijakan zidanes and pavones sebagai imbas koleksi megabintang dalam balutan bendera Los Galacticos.

Tiga faktor di atas ini memang cukup mewakili keterpurukan El Real di akhir periode pertama dan awal termin kedua Perez (2004-2006). Carlos Queiroz, yang ditunjuk pertama, lalu disusul Jose Camacho, Garcia Remon, Wanderley Luxemburgo, serta Juan Lopez Caro terbukti gagal menggantikan peran Del Bosque.

Dari dalam lapangan, hilangnya Makelele benar-benar membuat lini tengah pincang karena tak ada motor penyeimbang tim sekelas gelandang asal Prancis itu. Masuknya para maestro seperti Luis Figo, Zinedine Zidane, Roberto Carlos, David Beckham, dan Ronaldo di awal sempat menghadirkan tujuh trofi domestik maupun regional. Tapi, setelah gelar La Liga 2002/03, Madrid puasa selama tiga tahun.

Politik zidanes and pavones, yang diproyeksi sebagai sinergi positif antara bintang (Zidane dkk.) dan para pemain jebolan akademi (Francisco Pavon cs.), justru mengarah pada aura nega-tif. Jurang tak hanya terjadi pada kualitas, tapi juga merambah soal gaji serta kenyamanan di dalam ruang ganti pemain.

Well, bukan Perez jika tidak punya teori pribadi. Mantan politisi berusia 62 tahun ini sama sekali tak menganggap tiga poin tadi sebagai kesalahan, apalagi menyesalinya. Yang ia tekankan sebagai penyesalan terbesar adalah langkah ketika memilih mundur dari kursi tertinggi klub.

Bak seorang kapten kapal yang pergi melaut, Perez merasa telah menelantarkan keluarganya. Anak-anak yang diharapkan bisa mandiri malah cenderung cengeng dan condong manja. Sakit hati Senor Perez kian memuncak lantaran Ramon Calderon, penggantinya, menyulap Madrid menjadi klub penuh lelucon.

Hasrat Lebih Besar

Harus diakui bahwa Calderon sanggup memutus paceklik lewat sepasang gelar La Liga beruntun (06/07 dan 07/08). Namun, dalam urusan transfer, Madrid seperti kehilangan gigi. Rencana pembelian Kaka, Cristiano Ronaldo, dan David Villa hanyalah sebatas isu dan isu. Tak pernah terealisasi!

“Sang ayah” merasa punya obligasi besar membayar kesalahannya. Tanggung jawab ia wujudkan dalam bentuk jabatan presiden. “Selama tiga tahun terakhir, Madrid berada dalam pergolakan institusional dan sejumlah aksi tak pantas. Saya akan kembali untuk memperbaikinya,” ujar Perez seperti dikutip As.

Seolah-olah pasti bakal memenangi pilpres, Perez langsung menyuarakan misi besarnya. “Saya akan datang dengan antusiasme jauh lebih besar dibanding ketika pertama kali menginjakkan kaki sebagai presiden klub tahun 2000. Saya punya segudang ide, kekuatan, dan hasrat lebih besar,” katanya lagi.

Perez mengaku tengah menyiap-kan sebuah proyek spektakuler. Namun, ia belum bersedia memperinci secara detail maksudnya. “Tunggu sampai kampanye resmi dibuka (21/5). Yang jelas, pemain-pemain terbaik dunia akan hadir di sini. Ada yang berasal dari Spanyol, ada pula yang lahir dari akademi,” sebut Perez.

Media meraba bahwa Perez akan menggiring sejumlah nama, di antara Kaka, CR7, Villa, David Silva, atau Xabi Alonso. Ingat, saat dipandang remeh awal milenium lalu, Perez dengan mudahnya menyeret Figo dari Barcelona, membeli Zidane lewat secarik kertas tisu, dan membawa Becks dari Old Trafford.

Zizou dan Jorge Valdano sudah lebih dulu ada dalam tim Perez. Entah sebagai direktur teknik atau sekadar pembisik pribadi. Arsene Wenger bahkan mengaku tertarik bekerja di bawah Perez. So, mereka yang menjadi pesaing Madrid musim depan selayaknya menyeriusi ucapan Perez. Tunggu saja! (Sapto Haryo Rajasa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar