PENGANTAR.
Pada tahun 1987 saya menyatakan diri saya kreasionis Kristen, artinya saya percaya bahwa Tuhan menciptakan alam semesta termasuk umat manusia langsung jadi dalam waktu 6 hari menurut perencanaan khusus seperti dikatakan Alkitab. Sejak itu pandangan saya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, dan Alkitab sebagai Firman Allah menjadi sangat sungguh-sungguh. Sebelumnya, iman saya masih
"ngambang". Bagi mereka yang dapat dan mau ikuti pertimbangan teologis, filosofis dan ilmiah saya mengapa saya jadi kreasionis, silahkan baca artikel saya yang berjudul "KEMBALI KEKITAB KEJADIAN (Back to Genesis), di-Media misi-visi Kristiani di-Sahabat Surgawi ini.
ALAM SEMESTA:
Oh alangkah indahnya ciptaan Tuhan yang dapat dilihat dialam semesta ini. Dirumah saya kini ada kira-kira 60 varitas kaktus. Setiap varitas diciptakan Tuhan menurut perencanaan yang sangat matang, sangat kompleks dan sangat indah. Semua ini Tuhan ciptakan untuk dinikmati dan dikagumi umat manusia. Disebuah buku saya baca ada seorang kolektor di-Indonesia ini yang mempunyai lebih dari 3.500 varitas.
Didunia mungkin ada puluhan ribu varitas kaktus. Tuhan kita suka kali menciptakan berbagai varitas. Tumbuhan yang tergolong kaktus saja, diciptakan Tuhan begitu beraneka ragam dari yang merambat ditanah sampai yang tingginya 20 m lebih.
Kaktus hanya satu dari begitu banyak macam tumbuh-tumbuhan yang diciptakan Tuhan.
Disamping kaktus saya juga pelihara ikan. Dirumah saya ada beberapa varitas ikan. Didunia ada ribuan varitas yang memenuhi sungai-sungai, danau-danau dan laut. Ikan hanyalah satu dari begitu banyak binatang -binatang yang Tuhan ciptakan.
Semua ini Tuhan ciptakan menurut perencanaan yang khusus (special design).
Semua pohon dan binatang Tuhan ciptakan untuk dimanfaatkan, dinikmati dan dikagumi manusia. Oh sunguh-sungguh berbahagialah manusia yang dapat mengagumi semua ciptaan Tuhan ini.
Tuhan juga menciptakan planet-planet, bintang-bintang, galaxy-galaxy yang sungguh mengagumkan jumlahnya dan varitas-varitasnya. Lihatlah bintang-bintang dilangit waktu malam tak berawan. Baru-baru ini saya melihat kelangit yang cerah ditengah malam diatas bukit yang menghadap danau Maninjau di-Sumatra Barat. Saya begitu terkesan. Pengetahuan saya mengenai astronomi terbayang dalam benak saya. Oh sungguh besar Allahku, sungguh Agung Kemuliaannya. Saya mendapat kesadaran yang mendalam akan kehadiran Allah. Roh, jiwa dan tubuh saya menyanyikan ke-Agungan dan Kemuliaan Allah Pencipta Alam Semesta. Saya merasa begitu dekat dengan Tuhanku.
Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling tinggi. Manusia mempunyai roh, jiwa dan tubuh. Manusia adalah satu-satunya ciptaan Allah yang mempunyai roh. Manusia diciptakan menurut peta dan teladan Allah. Manusia diciptakan Tuhan untuk kemuliaan.
Dimata seorang kreasionis Alam Semesta ini sangat indah dan mengagumkan. Ia dapat melihat dibelakang Alam Semesta ini Kemuliaan dan Kebesaran Tuhan Pencipta Alam Semesta, yang Mahatinggi.
Beberapa tahun yang lalu saya baca sebuah artikel dimajalah "Scientific American" yang dikarang seorang ilmuwan ateis dan evolusionis. Ia melukiskan kekejaman didunia insekta. Seekor lalat menanamkan telurnya ditubuh seekor ulat. Ulat itu menderita tetapi tidak mati. Setelah telur lalat itu menetas ia makan tubuh ulat itu perlahan-lahan. Ia makan bagian yang tidak mematikan. Sang ulat sangat menderita tetapi tidak mati. Baru terakhir anak lalat itu makan bagian vital ulat itu samapi ulat itu mati. Anak lalat sudah cukup besar untuk menjadi lalat yang dapat terbang. Ilmuwan ateis itu menyimpulkan bahwa alam tidak punya perasaan.
Tidak ada kebencian, tidak ada kasih, hanya ketidak perdulian alam terhadap penderitaan makhluk-makhluk hidup termasuk manusia. Ia katakan bahwa ini adalah bukti bahwa Tuhan tidak ada. Dimata seorang evolusionis alam semesta ini penuh kekejaman, tidak ada kemuliaan apalagi kasih, dan alam tidak perduli akan segala hal itu.
Alangkah bedanya pandangan seorang kreasionis Kristen yang melihat kasih dan kebesaran Allah dimana-mana dengan seorang evolusionis yang melihat kekejaman dan ketidak perdulian alam dimana-mana. Tentu saja seorang kreasionis tidak buta terhadap kekejaman yang terjadi dimana-mana. Ia melihat ini sebagai akibat dari kejatuhan manusia dalam dosa. Tetapi ia juga tidak buta melihat kasih Allah walaupun manusia berdosa. Allah sangat perduli dan sangat mengasihi manusia.
Ada pengampunan, ada karunia ada kasih dari Allah yang mengatasi segala akal manusia. Seorang ilmuwan kreasionis (Creation Scientist) dapat melihat dan meyadari hal ini dengan sangat mendalam. Saya sangat terbeban untuk berbagi (sharing) dengan Anda dan semua manusia dibumi. Saya ingin semua manusia dapat melihat kemuliaan, karunia dan kasih Tuhan Pencipta Alam Semesta ini. Renungan singkat ini saya persembahkan bagi Anda dan semua manusia dimuka bumi ini.
--
Rekan2 yang bekerja atau menjalani hari - hari dengan aktivitas yang padat namun sering mengakses internet dari hp maupun pc / laptop mungkin sering kesulitan untuk membeli buku - buku renungan harian untuk bersaat teduh. Beberapa mungkin sudah tau mengenai situs - situs renungan harian. Sekarang saya akan share beberapa informasi situs renungan harian yang mungkin memberkati rekan2.
* Renungan Harian : www.renunganharian.net
* Santapan Rohani : www.rbcindonesia.org
* Jawaban Daily Devotional : www.jawaban.com
* Renungan Harian on Facebook
* Pelita Hidup : www.pelitahidup.com
* Gloria Cyber Ministries : www.glorianet.org
* Sahabat Surgawi : www.sahabatsurgawi.net
* Pondok Renungan : www.pondokrenungan.com
--
Musim panas adalah musim kesukaan saya. Saya senang menjalani hari-hari saya dengan santai ketika saya dapat mengesampingkan beberapa rutinitas saya tanpa merasa bersalah. Saya dapat melakukan banyak hal baru, mengunjungi tempat-tempat baru, dan menyediakan waktu untuk mengambil ‘rute rekreasi’ demi menyegarkan jiwa dan memperbarui semangat saya untuk menjalani hidup dan pekerjaan.
Namun, musim panas juga dapat menjadi saat-saat berbahaya yang dapat merusak kebiasaan baik saya. Ada rutinitas tertentu yang baik karena hal itu meningkatkan efisiensi dan memastikan terlaksananya halhal yang penting. Lagipula, kita perlu menyediakan waktu dan juga tempat tertentu untuk hal-hal tertentu atau, jika tidak, dunia ini akan kacau balau. Ciptaan dirancang Tuhan untuk beraktivitas dengan suatu keteraturan, dan sebagai bagian dari ciptaan, kita pun demikian. Kita membutuhkan makanan dan tidur secara berkala.
Kadang kita diperingatkan untuk berhati-hati agar rutinitas tidak menjadi hal yang membosankan. Namun, Alkitab menunjukkan bahwa adalah baik menyediakan waktu khusus untuk hal-hal tertentu. Daud menyatakan bahwa pagi hari adalah waktu yang tepat baginya untuk memuji Allah dan memohon bimbingan-Nya (Mzm. 5:4; 143:8). Dan Daniel pun berdoa tiga kali sehari, dan bahkan ketika diancam hukuman mati oleh raja, Daniel tidak mengubah rutinitasnya (Dan. 6:10).
Sementara kita menikmati waktu-waktu santai kita, jangan sampai kita menjadi ceroboh sehingga mengabaikan waktu bersama Allah. Menikmati makanan rohani merupakan suatu rutinitas untuk segala musim. —JAL
Kita akan melangkah sedikit lebih kuat
Dengan bekal anugerah yang baru,
Jika tiap hari kita bertemu dengan Sang Juruselamat
Di tempat yang rahasia dan hening. —Adams
--
Trik Mengatur Keuangan Usaha
TUESDAY, 17 AUGUST 2010
Total View : 323 times
Apa Anda termasuk orang yang belum lama membangun usaha atau orang yang sudah pernah terjun ke dalam bidang ini namun sempat gagal dan ingin memulainya kembali? Berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai dunia usaha khususnya yang berkaitan dengan bagaimana mengatur keuangan usaha Anda.
1. Tentukan Porsi Keuangan. Menentukan berapa porsi uang yang akan digunakan di masing-masing pos pengeluaran adalah cara termudah untuk mengatur keuangan usaha. Bentuk pembagiannya sendiri bisa menggunakan prosentase atau langsung jumlah uangnya.
Sebagai contoh, pengeluaran dari uang Anda ada empat pos yakni pos operasional keuangan, pos gaji, pos pengembangan usaha, dan pos tabungan. Nah, disini Anda harus membuat prioritas. Jika Anda ingin pos operasional dan gaji mendapat porsi yang besar maka Anda harus memberikan prosentase yang besar juga pada kedua pos tersebut saat pengaturan uang Anda.
Anggap saja prosentase pembagian uang Anda adalah 35:30:25:10. Dengan beracuan pada penjelasan sebelumnya, maka dipastikan 35 persen dari uang Anda akan masuk ke pos pengeluaran operasional keuangan, lalu 30 persen untuk pos gaji, 25 persen untuk pos pengembangan usaha, dan 10 persen untuk pos tabungan.
2. Pisahkan Rekening Pribadi dan Usaha. Setelah porsi ditentukan, langkah selanjutnya adalah pencatatan keuangan usaha. Memang apabila usaha masih tergolong kecil, kita suka menyamakan antara uang yang diterima dalam usaha dan uang untuk kepentingan pribadi. Bahkan kita biasanya menyimpan uang-uang tersebut dalam satu nomor rekening.
Padahal, keuangan usaha dan keuangan pribadi yang disatukan dapat membuat Anda kesulitan melakukan monitoring pendapatan atau pun pengeluaran yang telah dilakukan. Dengan adanya pemisahan pencatatan maka akan lebih mudah untuk membedakan antara arus dana dari usaha dengan penggunaan uang untuk kepentingan pribadi.
Di samping itu, pemisahan pencatatan juga dapat memberikan informasi lebih jelas tentang keadaan finansial dari usaha yang sedang dijalankan.
3. Jangan mudah tergoda. Sehebat apapun Anda merencanakan sesuatu jika tidak ditopang oleh kedisiplinan diri maka itu akan sia-sia. Kelonggaran demi kelonggaran yang Anda lakukan akan berdampak buruk bagi keuangan usaha Anda sendiri. Oleh karenanya, sebisa mungkin janganlah memberikan toleransi kepada diri Anda sendiri untuk melanggar apa yang telah Anda putuskan.
Meskipun di depan Anda ada banyak produk yang membuat Anda tergila-gila sehingga Anda merasa harus membelinya, ingatlah selalu kepada komitmen awal Anda pada saat melakukan pengaturan keuangan usaha. Langkah ini sungguh terbukti manjur di kehidupan banyak orang di dunia.
--
Doa bagi Bangsa Bacaan hari ini: Mazmur 20
Ayat mas hari ini: Mazmur 20:10
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 99-101; 1 Korintus 1:18-31
Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, kita terkadang gamang menyaksikan fenomena yang terjadi di negara ini. Banyak pemimpin bangsa yang seharusnya menjadi teladan dan panutan rakyat, tetapi satu demi satu digiring ke penjara. Kita pun menjadi galau dengan masa depan bangsa ini. Akan mewarisi apa kelak anak cucu kita? Utangkah? Kemiskinankah? Atau apa? Akan tetapi, kalau ditanya balik, apa sumbangan positif kita untuk bangsa ini? Kita akan gagap menjawabnya. Malahan kita balik bertanya, siapakah saya ini, sehingga dapat memberikan sesuatu yang positif?
Apakah memang benar, kita tidak berdaya dan tidak bisa berbuat apa-apa untuk bangsa kita? Saya kira tidak. Sekecil apa pun, kita bisa berperan dan memberikan sumbangan positif pada bangsa ini, asal mau. Mulailah dengan berdoa, baik secara pribadi, maupun menggalang rekan-rekan di persekutuan. Namun, jangan asal berdoa. Bukankah doa “klasik” kita setiap minggu di gereja, adalah berdoa agar Tuhan memberikan hikmat kepada pemimpin negara agar bisa memimpin rakyat dengan bijaksana?
Mazmur ini merupakan doa umat agar Allah melindungi raja. Doa ini disertai dengan pemberian persembahan dan korban bakaran sebelum berperang. Tujuannya bukanlah untuk meminta pengampunan dosa, melainkan untuk mencari perkenan Allah. Ketika Allah merespons, Dia akan menyatakan kehadiran dan perkenan-Nya dengan memberikan kemenangan kepada raja. Di samping berdoa, kita juga harus menyumbangkan sesuatu (sekecil apa pun) untuk bangsa kita. Hal itu dapat kita lakukan dengan memulai kontribusi dari kota tempat kita tinggal saat ini
DALAM KEADAAN KRITIS, MENGELUH TIADA HENTI
JUSTRU MEMBUAT KITA LETIH DAN TAK MAMPU MEMBERI ARTI
--
Bapamu Juga Bermimpi
Penilaian Pengunjung: / 4
TerjelekTerbaik
* Minggu, 09 Mei 2010 16:53
* Ditulis oleh Henry Sujaya Lie
* Sudah dibaca: 187 kali
“Hidup itu penuh dengan kemalangan”, demikian keluar dengan pahit dari mulut seorang janda bernama Naomi. Bayangkan seorang janda, yang baru saja diringgal oleh suami dan bahkan anak laki-lakinya. Sang janda yang malang ini hidup di tengah kelaparan yang melanda Israel dan harus mengungsi ke tanah asing, menjadi orang asing di tengah bangsa asing. Lalu, bukannya hidupnya bertambah baik di sana, bahkan suami dan kedua anak lelakinya pun meninggal di sana, meninggalkan dia dan kedua menantunya.
Bayangkan sesaat.
Seorang ibu tua, berjuang untuk hidup. Dengan mimpi dan keinginan sederhana. Lalu semuanya hilang begitu saja. Tak heran dengan pahit dia berkata, "Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku. Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku."
Dia menolak dipanggil Naomi – yang artinya kesenangan – dan meminta dipanggil Mara, yang artinya pahit.
Bagi Naomi, mimpi yang dia rindukan kelihatan sederhana. Dia ingin dengan tenang memangku cucunya di hari tuanya. Kelihatannya sebuah permintaan yang layak dan sederhana. Tapi semua itu sekarang menjadi tidak mungkin, kedua anak lelakinya mati tanpa meninggalkan keturunan!
Bukankah kita juga sering demikian? Hidup kita dipenuhi dengan mimpi dan harapan. Banyak yang sudah dikandung dari sejak kecil. Dan ketika sesuatu terjadi dalam hidup dan mengkandaskan impian kita, maka kita merasa hidup dan semangat kita pun menguap bersama kandasnya harapan itu. Seperti halnya Naomi, yang bersusah payah memelihara mimpi itu sampai merantau ke tanah Moab, mungkin kita juga sudah menghabiskan begitu banyak daya upaya, waktu, peluh, air mata, semuanya....untuk berusaha meraih mimpi itu, hanya untuk dihadapkan pada gunung kekecewaan dan jurang kegagalan. Dan melihat serpihan mimpi-mimpi kita yang pecah di dasar jurang.
Sedikit kita ketahui bahwa Tuhan di atas sana juga merancangkan mimpiNya untuk kita dan menjadikan segala sesuatu baik pada waktunya. Tahukah engkau, bahwa Bapamu di atas sana juga telah dan sedang bermimpi bagi dan tentang engkau? Dia menenun mimpi itu dengan sabar, karena Dia melihat rancangan mimpinya seperti sebuah karya tenunan yang terbaik.
Kita tahu, cerita Naomi ini adalah kisah “happy-ending”, pada akhirnya Alkitab menulis, "Sebab itu perempuan-perempuan berkata kepada Naomi: "Terpujilah TUHAN, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus. Termasyhurlah kiranya nama anak itu di Israel.Dan dialah yang akan menyegarkan jiwamu dan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih; sebab menantumu yang mengasihi engkau telah melahirkannya, perempuan yang lebih berharga bagimu dari tujuh anak laki-laki." Dan Naomi mengambil anak itu serta meletakkannya pada pangkuannya dan dialah yang mengasuhnya.Dan tetangga-tetangga perempuan memberi nama kepada anak itu, katanya: "Pada Naomi telah lahir seorang anak laki-laki"; lalu mereka menyebutkan namanya Obed. Dialah ayah Isai, ayah Daud."
Pada awanya Naomi melihat Allah yang kejam mengacungkan tanganNya dan menghancurkan hidupNya, akhirnya di hari tuanya Naomi memangku cucunya dengan gembira. Dan bukan hanya itu, dia melihat mimpi Allah yang indah buat dia juga terwujud, bahwa Allah bermimpi supaya Naomi dapat mengenal dengan baik siapa Dia.
Dan Allah yang bermimpi, juga mewujudkan mimpi-Nya bahwa cucu yang dipangku Naomi menjadi nenek moyang dari raja Daud dan Kristus. Mimpi ini, terlintas di pikiran Naomi pun, tak pernah.
Saudara, kita semua punya mimpi-mimpi. Banyak yang dikandung dari sejak kecil. Entah itu untuk diri sendiri, dari diri sendiri, atau mungkin untuk orang lain. Tapi ketahuilah Bapamu di atas sana, juga sedang bermimpi tentang engkau.
Rabu, 18 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar