Rabu, 18 Agustus 2010

IMAN DAN PRESTASI ILMUWAN KRISTEN.

PENGANTAR.

Banyak orang berpendapat bahwa Alkitab bertentangan dengan ilmu pengetahuan alam. Seorang ilmuwan yang baik tidak dapat jadi orang Kristen yang baik. Seorang Kristen yang baik, tidak dapat jadi ilmuwan yang baik. Itu juga pendapat saya sewaktu jadi siswa SMA. Karena saya bercita-cita ingin jadi ilmuwan atau sarjana teknik yang baik, maka saya menolak Alkitab yang saya kira waktu itu, terbukti salah secara ilmiah. Tetapi setelah mempelajari hal ini secara mendalam saya merubah pendapat saya 180 derajat. Memang betul banyak ilmuwan yang "beragama" ateis, agnostik, panteis atau freethinker, tetapi ada juga ilmuwan yang menunjukan prestasi ilmiah yang cemerlang dan percaya pada Alkitab baik seluruhnya (Reformasi dan Katolik Roma) maupun hanya Perjanjian Lama (Yahudi). Mari kita pelajari iman dan prestasi ilmiah mereka.

LEONARDO DA VINCI (1452-1519).

Pada umumnya orang mengenal da Vinci sebagai seorang pelukis. Siapa yang tidak mengenal lukisannya "Mona Lisa" ? Tetapi sesungguhnya ia juga seorang ilmuwan. Beberapa orang bahkan berpendapat bahwa Leonardo da Vinci adalah peletak dasar ilmu pengetahuan alam modern yang pertama. Karya ilmiahnya adalah dibidang dinamika, anatomi, fisika, optika, biologi, hidrolika dan aeronautika. Ia adalah ilmuwan pertama yang mengadakan percobaan-percobaan (experimental scientist), jauh sebelum metode ilmiah dirumuskan Bacon.

Da Vinci tidak pernah menulis hal-hal mengenai agama. Tetapi dari berba gai catatan dapat diketahui bahwa ia adalah orang yang mempunyai moralitas yang tinggi. Ia adalah juga seorang Kristen yang sungguh- sungguh. Karyanya : "Perjamuan Terakhir" melukiskan imannya lebih baik daripada kata-kata. Lukisannya ini telah menjadi sumber inspirasi dari banyak orang Kristen sepanjang masa.

JOHANN KEPLER (1571-1630).

Copernicus, Tycho Brahe, Galileo dan Kepler adalah peletak dasar astro nomi modern. Copernicus adalah seorang biarawan (Katolik). Galileo adalah juga seorang Kristen (Katolik) yang sungguh-sungguh walaupun pernah ada masalah soal "Teori Heliosentris versus Teori Geosentris".
Kepler telah mendapatkan rumus-rumus yang masih dipakai sampai sekarang untuk meramalkan gerakan planet-planet. Kepler mula-mula belajar teologi. Tetapi setelah 2 tahun ia pindah jurusan dan mempelajari astronomi. Pengaruh studi teologinya besar dalam pernyataan- pernya taannya dibidang astronomi. Ia berkata bahwa ia selalu berusaha memi kirkan "Pikiran Allah" ("thinking God's thoughts after Him"). Ia percaya secara harafiah Kitab Kejadian 1,2 mengenai Penciptaan alam semesta dalam waktu enam hari. Dalam salah satu bukunya ia menulis :
"Since we astronomers are priests of the highest God in regard to the book of nature, it befit us to be thoughtful, not of the glory of our own minds, but rather, above all else, of the glory of God."
( Terjemahan bebasnya adalah sbb : "Karena kami, akhli astronomi adalah imam Allah yang Maha Tinggi tentang buku alam semesta, sepatutnyalah kami memuliakan Allah, dan bukan pikiran kami sendiri".)

FRANCIS BACON (1561-1626).

Bacon peletak dasar "metode ilmiah" modern yang pertama. Ia tekankan percobaan (experiments) dan metode induksi. Hal ini berlawanan dengan metode deduksi Aristoteles. Bacon percaya betul akan Alkitab. Ia menulis :"There are two books laid before us to study, to prevent our falling into error ; first, the volume of the Scriptures, which reveal the will of God ; then the volume of the Creatures, which express His power."
("Dihadapan kita ada dua buku yang harus kita pelajari, untuk mencegah kita jatuh dalam kesalahan ; pertama Alkitab, yang menunjukkan kehen dak Allah ; lalu buku alam semesta, yang menunjukkan KuasaNya.")

ISAAC NEWTON (1642-1727).

Newton adalah bapak mekanika klasik. Ia meneruskan karya Galileo dalam berbagai bidang terutama bidang mekanika. Ia menunjukan ketiga hukum mengenai pergerakan benda-benda. Sampai sekarang ketiga hukum itu disebut hukum Newton. Semua anak sekolah menengah apa lagi jurusan IPA mengenal ketiga hukum ini.
Newton adalah juga seorang Kristen yang sungguh-sungguh. Ia percaya penciptaan alam semesta dalam waktu enam hari dan banjir Nuh yang global. Newton menulis :
"We account the Scriptures of God to be the most sublime philosophy. I find more sure marks of authenticity in the Bible than in any profane history whatsoever."
("Saya berpendapat bahwa Alkitab adalah filsafat yang paling mulia. Saya dapatkan lebih banyak kebenaran yang asli dalam Alkitab daripada dalam buku sejarah yang mana saja.")

LOUIS AGASSIZ 1807-1873).

Agassiz adalah seorang akhli biologi (palaentology) dan akhli geologi yang kenamaan. Pada tahun 1860, satu tahun setelah Darwin menulis bukunya : "On the origin of species", Agassiz telah menunjukkan sifat spekulatip dari buku Darwin. Data yang betul-betul ilmiah tidak mendukung teori evolusi. Sepanjang hidupnya Agassiz menentang teori evolusi.

WERNHER VON BRAUN (1912-1977).

Von Braun mengembangkan rocket V-2 sewaktu perang dunia ke-II. Pada tahun 1945 ia beremigrasi ke-Amerika Serikat. Pada tahun 1960 ia menjadi direktur NASA. Ia sangat berjasa akan kemajuan Amerika Serikat dibidang satelit dan teknologi ruang angkasa.
Von Braun adalah anggota gereja Lutheran yang aktip. Ia menulis :
"Manned space flight is an amazing achievement, but it has opened for mankind thus far only a tiny door for viewing the awesome reaches of space. An outlook through this peephole at the vast mysteries of the universe should only confirm our belief in the certainty of its Creator. I find it as difficult to understand a scientist who does not acknowledge the presence of a superior rationality behind the existence of the universe as it is to comprehend a theologian who would deny the advances of science."
("Penerbangan ruang angkasa yang berawak adalah suatu prestasi yang menakjubkan, tetapi sampai sekarang ia hanya membuka pintu yang kecil untuk melihat ruang angkasa yang sangat luas. Suatu pengamatan dari lubang intip ini, seharusnya meneguhkan iman kita akan kepastian ada nya Penciptanya. Saya merasa sama sulitnya untuk mengerti seorang ilmuwan yang tidak mengakui adanya Allah yang Maha Tahu dibelakang alam semesta ini, seperti seorang teolog yang menyangkal adanya kema juan dalam ilmu pengetahuan alam.)

LAIN-LAIN ILMUWAN.

Kecuali nama-nama diatas, banyak lagi ilmuwan lain yang berprestasi dibidang ilmu pengetahuan alam, tetapi juga percaya Alkitab. Secara singkat sekali saya tambahkan beberapa nama sbb :

1. Blaise Pascal (1623-1662) : Matematika, hidrostatika, dll.
2. Robert Boyle (1627-1691) : Fisika, Kimia.
3. John Ray (1627-1705) : Ilmu tumbuh-tumbuhan.
4. Nicholas Steno (1631-1686) : Statigraphy.
5. Robert Hooke (1635-1703) : Geologi.
6. William Harvey (1578-1657) : Peredaran darah.
7. John Harris (1666-1719) : Matematika.
8. John Woodward (1665-1728) : Geologi.
9. Carolus Linneaus (1707-1778) : Biologi, Taxonomy. 10. William Herschel (1738-1822) : Astronomi, Uranus.
11. Michael Faraday (1791-1867) : Fisika, Teori Elektomagnet.
12. Humphrey Davy (1778-1829) : Kimia.
13. Georges Cuvier (1769-1832) : Anatomi, Palaentologi.
14. Samuel F. Morse (1791-1872) : Telegrap.
15. Joseph Henry (1797-1878) : Elektro Teknik, Induksi.
16. James Joule (1818-1889) : Fisika, Panas.
17. John Dalton (1766-1844) : Fisika, Teori Atom.
18. Louis Pasteur (1822-1895) : Kedokteran, Fisika, Kimia.
19. Lord Kelvin (1824-1907) : Fisika, Termo dinamika.
20. James Maxwell (1831-1879) : Medan Elektromagnet.
21. Bernhard Riemann (1826-1866) : Matematika.
22. John Fleming (1849-1945) : Elektronika, tabung radio.

PENUTUP.

Dari pembahasan diatas kita lihat bahwa banyak juga ilmuwan yang berprestasi dibidang ilmiah dan percaya Alkitab.
Memang banyak ilmuwan yang ateis, agnostik atau deis. Ada ilmuwan demikian yang berusaha membelokkan ilmu pengetahuan alam kepada ateisme atau deisme. Hukum-hukum ilmu alam, kimia dan biologi diektra polir keluar dari bidang yang dapat diamati dan diselidiki secara seksama dan dibelokkan kepada ateisme atau deisme. Darwin bukan ateis tetapi mungkin seorang deis, artinya ia percaya ada Allah yang menciptakan materi dasar, tetapi setelah itu Allahnya Darwin ini tidak turut campur lagi dalam urusan alam semesta. Semua jadi dengan sendirinya menurut proses evolusi.
Kita harus membedakan antara ilmu pengetahuan alam murni yang dapat diselidiki secara ilmiah, dalam arti kata pengamatan-pengamatan dan percobaan-percobaan yang dapat diulangi dan diselidiki dengan seksama, dengan spekulasi-spekulasi metafisis yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah.
Kebanyakan teori-teori fisika seperti mekanika, optika, listrik dan magnet adalah teori-teori yang dapat diselidiki secara ilmiah. Apalagi teori-teori dalam bidang teknik dan kedokteran. Teori-teori itu dapat diuji dan diseli diki dengan seksama dalam laboratorium, tempat kerja atau dialam semesta. Tetapi ada teori-teori yang sebenarnya sudah keluar dari bidang ilmiah, namun banyak orang yang masih menggolongkannya dalam bidang ilmiah. Teori evolusi umpamanya, baik evolusi astronomis, geologis maupun biologis, sebenarnya sudah keluar dari bidang ilmu pengetahuan alam dan memasuki bidang kepercayaan. Teori yang sudah keluar dari bidang ilmiah inilah yang bisa bertentangan dengan Alkitab.

Sejak tahun limapuluhan, dan apalagi tahun tujuhpuluhan banyak ilmuwan menyadari hal ini. Mereka mengusulkan teori kreasi sebagai saingan teori evolusi. Menurut teori kreasi, alam semesta ini diciptakan sang Pencipta langsung jadi dalam waktu singkat. Teori kreasi membantah teori evolusi yang mengatakan bahwa alam semesta ini terjadi perlahan-lahan, dan dengan sendirinya, dalam waktu miliaran tahun. Teori kreasi jelas sesuai benar dengan Alkitab.

Pada mulanya para evolusionis mengejek teori kreasi sebagai agama yang berselubung ilmiah. Para kreasionis menunjukkan bahwa :

KALAU TEORI EVOLUSI ADALAH ILMU PENGETAHUAN ALAM, MAKA TEORI KREASI ADALAH JUGA ILMU PENGETAHUAN ALAM. SEBALIKNYA KALAU KREASIONISME ADALAH AGAMA, MAKA EVOLUSIONISME ADALAH JUGA AGAMA.

Keduanya tidak dapat dibuktikan secara ilmiah dalam artikata pengamatan-pengamatan dan percobaan-percobaan yang dapat diulangi dan diselidiki dengan cermat.

Seorang filsuf kaliber internasional Dr Paul Karl Feyerabend (1924- 1994) menganjurkan agar teori kreasi diajarkan berdampingan dengan teori evolusi disemua sekolah-sekolah umum. Berita ini dimuat oleh majalah ilmiah yang sangat terkenal "Scientific American" bulan Mei 1993 halaman 16-17 dan majalah "Science" tanggal 13 Mei 1994 halaman 982-983.

Dalam ilmu pengetahuan alam memang bisa ada dua atau lebih teori untuk menerangkan sekumpulan gejala alam yang sama. Umpama menge nai cahaya. Ada teori yang mengatakan bahwa cahaya adalah partikel- partikel yang bergerak dengan kecepatan tinggi (Newton, Einstein) dan ada teori lain yang mengatakan bahwa cahaya adalah gelombang- gelombang (Huygens). Sampai sekarang para ilmuwan belum dapat menentukan teori mana yang lebih "benar". Kedua teori tersebut diajar bersamaan, disekolah-sekolah menengah dan universitas-universitas.

Mengapa mengenai teori asal mula alam semesta hanya diajar satu teori kalau memang ada lebih dari satu teori ? Dimana kejujuran ilmiah ? Kini makin lama makin banyak ilmuwan yang menyadari hal ini.

Alam semesta ini diciptakan oleh Allah. Alkitab adalah buku yang ditulis beberapa orang tertentu yang diberi wahyu oleh Allah. Studi yang benar mengenai alam semesta ini, akan memberi pengertian yang makin lama makin tepat mengenai alam semesta ciptaan Allah ini. Studi yang benar mengenai Firman Allah, akan memberi pengertian yang makin lama makin baik mengenai Firman Allah. Studi yang benar mengenai keduanya akan menghasilkan pengertian yang makin lama makin baik mengenai hubung an antara Firman dan Ciptaan Allah, antara Alkitab dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Begitulah kesimpulan Dr A.E. Wilder-Smith dari Swiss, Dr Charles Pallaghy dari Australia, Prof Enoch dari India, Dr H.M. Morris dari Amerika Serikat dan Dr Kouznetsov (atau Kuznetsov) dari Russia, serta ribuan ilmuwan lain setelah mempelajari Alkitab dan alam semesta ini dengan mendalam. Mereka kini dikenal sebagai ilmuwan kreasionis. Begitulah kesimpulan saya sejak tahun 1987.

(Sebagian data diambil dari buku :"Men of Science, Men of God "
oleh Dr H.M. Morris, Master Book Publishers, U.S.A. dan majalah "Acts and Facts" bulan Oktober 1992.)

Jakarta, 24 Juli 1994.

--

WAKTU MENURUT ALKITAB.
"Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi". Kejadian 1:1.

Menurut Alkitab waktu ada mulanya. Sebelumnya tidak ada langit, tidak ada bumi, tidak ada waktu. Setelah Allah menjadikan terang dan gelap, waktu juga punya suatu satuan "Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama" (Kejadian 1:5a). Hari adalah satuan waktu yang pertama menu rut Alkitab. Hari baru ada setelah ada langit, bumi, terang dan gelap. Waktu tidak ada sebelum langit dan bumi serta terang dan gelap tercipta.

Orang sering bertanya "Apa yang ada sebelum ada langit dan bumi?". Yang ada hanyalah Allah. Karena Allahlah yang menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya. Ada pula orang yang bertanya bagaimana mungkin ada terang sebelum matahari diciptakan? Saya balik bertanya: "Mengapa tidak dapat?". Manusia berpikir harus ada lampu dahulu. Setelah lampu dinyalakan baru ada terang. Itu cara manusia. Allah tidak terikat oleh cara manusia. Cara Allah menciptakan ialah terang dahulu baru pada hari keempat Allah menciptakan matahari. Mengapa tidak dapat? Ibarat menggambar suatu lukisan. Anda dapat gambar matahari dahulu baru cahaya, tetapi Anda dapat juga gambar cahaya dahulu baru matahari. Allah yang mahakuasa dapat menciptakan matahari dahulu baru cahaya, tetapi Allah dapat juga menciptakan cahaya dahulu baru mata hari.

"Sebab dimata Mu seribu tahun sama seperti kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga diwaktu malam". Mazmur 90:4.

"………..dihadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari". II Petrus 3:8b.

Menurut Alkitab waktu dimata Allah juga lain daripada dimata manusia. Ada yang tafsirkan kedua ayat diatas seolah-olah satu hari Allah tepat sama dengan seribu tahun manusia. Jadi Tuhan menciptakan alam semes ta dalam waktu 6000 tahun. Saya tidak setuju dengan tafsiran ini. Perhatikan bahwa Mazmur 90:4 mengatakan bahwa dimata Allah seribu tahun sama seperti kemarin atau giliran jaga diwaktu malam. Giliran jaga diwaktu malam jelas bukan 24 jam, tetapi dua jam, tiga jam atau maksi mum 12 jam. Kalau 24 jam tentu sudah siang dan namanya bukan giliran jaga malam lagi. Baik Musa maupun Petrus hanya menekankan bahwa arti waktu bagi Allah tidak sama dengan arti waktu bagi manusia.

Dalam pengertian masakini, menurut Alkitab, waktu mempunyai arti yang relatip. Secara tradisionil Musa adalah penulis dari Mazmur 90. Diduga bahwa Musa hidup sekitar 1600 tahun sebelum Kristus.

WAKTU MENURUT ILMU PENGETAHUAN ALAM.

Diduga orang Mesir kuno sudah mengenal matematika. Musa hidup di tengah-tengah zaman Mesir kuno. Waktu itu orang Mesir sudah biasa buat piramida-piramida. Piramida adalah sebuah bentuk matematika.

Dizaman Yunani kuno, matematika dikembangkan a.l. oleh seorang yang bernama Euclidius. Dalam matematika Euclidius garis lurus dapat lurus tak terhingga. Waktu mempunyai arti yang "jelas" dan "mutlak". Ruang dan waktu mempunyai arti yang mutlak dan kaku. Waktu berjalan terus tanpa dapat diganggu oleh siapapun dan dalam keadaan apapun. Cara berpikir demikian diterima orang sampai akhir abad ke-19. Newton tidak menyangsikan ini dan dalam mekanika klasik yang dikembangkan New ton, ruang dan waktu mempunyai arti yang mutlak dan kaku. Sampai akhir abad ke-19 para ilmuwan apalagi kaum awam menerima teori-teori Newton sebagai mutlak benar. Peringatan David Hume pada umumnya diabaikan orang (Lihat artikel "Teori Geosentris versus teori Heliosentris" dan artikel "Alkitab, filsafat dan ilmu pengetahuan alam"). Pada tahun 1905 Albert Einstein mengeluarkan teori relativitas yang menggegerkan dunia ilmu pengetahuan alam. Ruang dan waktu tidak lagi mempunyai arti yang kaku dan mutlak.

Dalam artikel ini saya akan membatasi diri untuk membahas teori relati vitas hanya mengenai waktu. Waktu tidak lagi punya arti yang kaku. Waktu tergantung pada posisi sipengamat waktu. Waktu untuk seorang pengamat yang ada dibumi lain dengan waktu bagi pengamat lain yang ada dipesawat ruang angkasa. Kalau kecepatan pesawat ruang angkasa rendah terhadap bumi, maka beda waktu itu tidak begitu terasa. Tetapi kalau kecepatan ruang angkasa itu mendekati kecepatan cahaya, maka perbedaan itu makin besar. Makin mendekati kecepatan ruang angkasa perbedaan itu makin besar. Jam dipesawat ruang angkasa berjalan lebih lambat. Kecepatan cahaya kira-kira 300.000 km/detik. Kalau kecepatan pesawat ruang angkasa mencapai kecepatan cahaya (seumpama dapat) maka waktu dipesawat ruang angkasa itu berhenti.

Einstein bukan orang yang pertama yang mengeluarkan ide mengenai relatifnya ruang dan waktu. Sebelumnya sudah ada ilmuwan lain, tetapi Einstein yang pertama menguraikannya secara mendetail dan mendalam disertai rumus--rumus matematika. Konsekwensi dari teori ini kalau benar adalah luar biasa besarnya. Kalau seorang astronot pergi naik pesawat ruang angkasa yang mencapai kecepatan 0.999 kali kecepatan cahaya maka i0 bulan bagi sang astronot sama dengan 18 tahun bagi manusia dibumi. Kalau waktu berangkat istri sang astronot baru melahirkan anak perempuan, maka setelah sang astronot pulang dari perjalanannya selama 10 bulan, ia dapati anak perempuannya telah menjadi gadis remaja umur 18 tahun.

Fantastis? Tidak masuk akal? Dapatkah Anda buktikan bahwa Einstein Salah? Memang percobaan-percobaan sampai sekarang belum ada yang membuktikan teorinya benar atau salah untuk jangka waktu 18 tahun dan kecepatan 0.999 c. Tetapi percobaan-percobaan dengan kecepatan lebih rendah dan beda waktu beberapa nanodetik mendukung teori Einstein.

Apakah teori Einstein ini dapat dibuktikan benar atau dapat dibuktikan salah, apakah teori Einstein dapat diverifikasi atau falsifikasi? Sebuah percobaan diambil pada tahun 1971. Dua orang akhli fisika dari Amerika Serikat J.C. Hafele dan Richard Keating membuat percobaan dengan jam atom Ceasium. Jam ini sangat teliti. Diambil 12 jam Caesium dan semua nya distel sama precies. Empat buah jam Caesium ditaruh dipangkalan US Naval Observatory di-Washington D.C. Empat buah jam ditaruh dipe sawat jet dan diarahkan ke-Barat. Empat jam lain ditaruh dipesawat jet lainnya dan diarahkan ke-Timur. Kedua jet itu diberangkatkan pada saat yang bersamaan dan mengitari bumi selama tiga hari tiga malam. Setelah sampai kembali kepangkalan semua jam diperiksa dengan teliti. Ternyata yang ke-Timur semua terlambat 59 nanodetik dan yang ke-Barat terlambat 237 nanodetik dibandingkan dengan yang ada dipangkalan. 1 nanodetik = ______1____ detik.
1.000.000.000

Yang menuju ke-Timur melawan perputaran bumi dan yang ke-Barat se arah dengan perputaran bumi. Perhitungan matematis menurut teori Ein stein selisihnya seharusnya 40 dan 275 nanodetik. Selisih inipun mungkin karena salah observasi atau ketidak teletian ke-12 Caesium tersebut.

Bandingkan kedua pernyataan berikut dari Alkitab dan dari perhitungan teori Einstein:

"………..dihadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari". II Petrus 3:8b.

Bila kecepatan kapal ruang angkasa v = 0,999 999 999 996 c maka satu hari bagi manusia diruang angkasa sama seperti seribu tahun bagi manu sia dibumi.

Fantastis? Tidak dapat dipercaya? Dapatkah Anda buktikan bahwa perhi tungan diatas salah? Dapatkah Anda falsifikasi perhitungan diatas?

Sekarang timbul pertanyaan darimana Musa dan Petrus bisa tahu relati vitas waktu? Einstein baru mengemukakannya pada tahun 1905. Petrus telah tahu kira-kira 1900 tahun sebelumnya dan Musa kira-kira 3500 tahun sebelumnya. Darimana mereka tahu? Hanya ada satu keterangan ialah Allah telah memberi wahyu kepada mereka.

Ruang dan massa juga hanya mempunyai pengertian relatif, tergantung pada posisi sipengamat. Tetapi hal itu tidak akan saya bahas disini. Bagi yang berminat silahkan cari sumber lain a.l. "Relativity. The Special and the General Theory" oleh Albert Einstein.

Dengan pengertian baru ini, ialah relatifnya ruang waktu dan massa, tidak terlalu sulit lagi untuk menerima pernyataan Allah bahwa Dia menciptakan langit bumi beserta segala isinya dalam waktu enam hari. (Lihat artikel : "Kembali kekitab Kejadian"). Buffon mengira bahwa bumi terjadi dalam waktu 75.000 tahun, Kant-Laplace mengira 5.000.000.000 tahun, George Gamow 3.500.000.000 dan Stephen Hawking 15.000.000.000 tahun. Mengapa kalau dikatakan alam semesta terjadi 10.000 tahun yang lalu, orang masa kini sulit menerima? Serem karena begitu dekat dengan masa kini? Lebih aman kalau mengatakan 5.000.000.000 tahun yang lalu? Yang kedua memberi orang rasa aman?

Ada yang mengemukakan bahwa ada bukti ilmiah lapisan tanah, batu- batu, fossil-fossil sudah berusia jutaan atau miliaran tahun. Saya katakan, setelah saya pelajari dengan seksama sesungguhnya tidak ada bukti ilmiah yang betul-betul ilmiah dalam artikata dapat diselidiki dengan sek sama dan dapat diulangi, yang menjadi bukti ilmiah yang sejati. Teori-teori mengenai radioaktip dsb dapat dibantah dengan mudah. Banyak ketidak jujuran diantara para evolusionis. Mereka lebih banyak mengemukakan iman bahwa evolusi pernah terjadi daripada bukti-bukti ilmiah yang betul- betul ilmiah.

Dapat dikatakan 6 hari bagi Allah adalah bagaikan 75.000 tahun bagi Buffon dsb. Sebagai orang Kristen kita percaya bahwa Allah lebih tahu dari manusia yang manapun berapa lama dan bilamana Allah menciptakan alam semesta. Dan melalui Alkitab Allah telah beritahu manusia bahwa Allah telah menciptakan alam semesta dalam waktu 6 hari. Halleluyah!

2 komentar:

  1. waw..sangat menginspirasi. Thanks :)

    BalasHapus
  2. kereennn. . .
    pertama kali pertanyaan gue terjawab soal hubungan antara Sains dan Theologia..
    thanks

    BalasHapus