Selasa, 10 Agustus 2010

Market Flash eTrading


Market Flash eTrading
eTrading Securities - detikFinance


Foto: dok. detikFinance
Jakarta - Dow Jones: Saham-saham AS mengalami kenaikan, bersamaan dengan Indeks Standard & Poor's 500 yang mencapai level tertinggi selama lebih dari 2 bulan, menepis spekulasi bahwa Federal Reserve yang akan mengenalkan startegi baru untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi besok. McDonald's Corp. naik 1.6% setelah mengalahkan estimasi penjualan. EBay Inc. naik 2.5% setelah mantan unitny Skype SA mengajukan penawaran umum perdana. Pengembang perumahan mengalami kenaikan setelah Deutsche Bank AG menyatakan bahwa penurunan pasar perumahan sudah hampir berakhir. Hawlett-Packard Co. turun 8% setelah Chief Executive Officer Mark Hurd menyatakan mundur. Target Corp. naik 2% setelah Barron's menyatakan bahwa kebijakan para peritel yang lebih fokus pada komoditas dengan margin yang lebih besar akan meningkatkan pendapatan secara signifikan. The Standard & Poor's 500 Indeks (+0.5%) 1,127.79; Dow Jones Industrial Average Indeks (+0.4%) 10,698.75

Regional: Mayoritas saham-saham Asia menguat di hari Selasa, dimana bursa Jepang terangkat oleh peningkatan laba dan koreksi yen terhadap dolar AS. Apresiasi Wall Street di hari Senin turun membantu sentimen. Toyota Motor (+0.6%), Nissan Motor (+0.7%), Sony (+0.5%) dan Canon (+0.8%). Disco (+5.7%) setelah perusahaan mencatatkan laba kuartalan pertama dan menaikkan prediksi laba FY10 dan dividen. Mitsubishi Materials (+5.1%). Nikkei (+0.9%) 9654 S&P/ASX 200 (-0.2%) 4584 Kospi (+0.2%) 1793 STI (+0.15%) 2999

Commodity: Perdagangan minyak mentah mengalami sedikit perubahan diatas $81 per barel di New York setelah mengalami kenaikan untuk pertama kalinya dalam 4 hari terakhir sehubungan dengan kenaikan dari pasar ekuitas turut meningkatkan tingkat keyakinan bahwa rebound ekonomi akan menstimulasi permintaan minyak. Kemarin harga minyak mengalami kenaikan sebesar 1% bersamaan dengan MSCI World Indeks di 24 negara berkembang mengalami kenaikan ke level tertinggi dalam 12minggu terakhir membantah spekulasi pelemahan tingkat penyerapan kerja di AS yang bertambah akan menyebabkan Federal Reserve untuk meningkatkan kinerja dalam rangka penguatan ekonomi. Persediaan minyak mentah AS kemungkinan mengalami penurunan pada minggu lalu, menurut survey Bloomberg News sebelum laporan dari Departemen Energi AS hari besok. WTI Crude (+0.1%) $ 81.5/barrel, Gold 100 (+0.0%) USD 1,202/t oz, CPO (+2.0%) RM 2,721/MT, Nickel (+1.0%) USD 22,100/MT, Tin (+1.2%) USD 20,725/MT.

Economic & Industrial News

Economic: Utang RI Capai Rp 1.625,63 Triliun
Utang pemerintah Indonesia periode Januari-Juli 2010 tercatat sebesar Rp 1.625,63 triliun. Angka itu bertambah Rp 34,97 triliun dari posisi akhir tahun 2009 yang sebesar Rp 1.590,66 triliun. Jika dihitung dengan denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah mencapai US$ 181,59 miliar, bertambah US$ 12,37 miliar dari jumlah di akhir 2009 yang sebesar US$ 169,22 miliar. Utang tersebut terdiri dari pinjaman US$ 65,22 miliar dan surat berharga US$ 116,37 miliar. Dengan menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 6.253,79 triliun, maka rasio utang Indonesia tercatat sebesar 26%. Sementara rincian pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga akhir Juni 2010 adalah:

* Bilateral : US$ 40,77 miliar
* Multilateral: US$ 21,41 miliar
* Komersial : US$ 2,98 miliar
* Supplier : US$ 60 juta.


Economic: Surplus Neraca Pembayaran RI Turun Jadi US$ 5,4 Miliar
Sepanjang triwulan II-2010, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tercatat mengalami surplus sebesar US$ 5,4 miliar. Angka ini turun dibandingkan triwulan I-2010 yang sebesar US$ 6,6 miliar. Surplus NPI sepanjang triwulan II-2010 ini turun disebabkan karena berkurangnya surplus baik dari transaksi berjalan maupun transaksi modal dan finansial. Surplus NPI masih ditopang oleh kinerja positif pada neraca perdagangan nonmigas, neraca perdagangan gas, dan neraca transfer berjalan. Kinerja ekspor nonmigas dinilai BI mampu melampaui kenaikan impor nonmigas karena didukung berlanjutnya pemulihan ekonomi dunia. BI mencatat surplus transaksi berjalan turun dari US$ 2,068 miliar pada triwulan I-2010 menjadi US$ 1,834 miliar pada triwulan II-2010.

Commodity: Indonesia Targetkan Swasembada Kedelai 2014
Menteri Pertanian, Suswono, mengatakan Indonesia menargetkan swasembada kedelai pada 2014, dan salah satunya menjadikan Lahat, Sumatera Selatan, lumbungnya. Menteri Pertanian mengemukakan hal itu saat melakukan kunjungan kerja dan panen raya kedelai pada Senin di Desa Pagarjati, Kecamatan Kikim Selatan, Lahat. Menurut dia, selama ini dari semua lokasi penanaman dan pengembangan tanaman kedelai di Indonesia, baru di Lahat yang bisa mencapai hasil panen sangat membanggakan. Disebutkan, setiap 1 hektare lahan dapat menghasilkan 2,6 ton kedelai, sementara sebelumnya hanya sekitar 1,3 ton saja. "Kerja keras dan dedikasi semua kalangan, khususnya petani, sangat membanggakan. Hal ini sudah dibuktikan petani di Kabupaten Lahat," kata Suswono. Ke depan, kata dia, tinggal bagaimana trik dan kiat khusus yang akan dilaksanakan dalam pengelolaan dan pendistribusiannya saja. Bahkan, target 2014--jika hasil positif terus ditunjukkan di lapangan seperti ini--jelas semuanya akan mampu dicapai.

Commodity: Analis: Tren CPO Masih Bullish
Rebound harga crude palm oil (CPO) diramal masih akan terus berlanjut. Kemarin, penguatannya berlangsung untuk hari keempat. Hingga pukul 18.10, harga CPO untuk kontrak pengiriman Oktober di Bursa Derivatif Malaysia (MDEX) meloncat tajam dan mencapai US$ 868,3 per ton. Ada beberapa faktor pemicunya. Pertama, adanya kekhawatiran turunnya suplai akibat faktor cuaca. Kedua, tingginya harga kedelai juga melambungkan harga CPO. Asal tahu saja, faktor bencana kekeringan di Rusia dan cuaca buruk di Kanada juga Eropa menghancurkan produksi pertanian. Akibatnya, harga bahan pangan, seperti kedelai dan gandum terancam melonjak tinggi. Minyak kedelai untuk pengiriman Mei naik 2,1% menjadi 8.286 yuan (US$ 1,225) per ton di Dalian Commodity Exchange. Tingginya harga kedelai ini memunculkan spekulasi bertambahnya permintaan CPO. Analis Askap Futures, Ibrahim menyebut pekan ini harga CPO masih berpotensi naik karena tingginya permintaan. Apalagi, produksi dari Malaysia tahun ini diprediksi akan berkurang 500.000 ton dari kapasitas 17 juta ton per tahun. Dia memperkirakan, rebound harga CPO masih berpeluang hingga pekan mendatang. Dan minggu ini, akan bergulir di US$ 868-US$ 872 per ton. Tapi, setelah itu, akan mengalami koreksi dulu karena kenaikannya sudah sangat tinggi. Namun, ini tidak mengubah tren CPO yang masih bullish hingga akhir tahun. "Apalagi di akhir tahun, panen kedelai sudah berakhir, sehingga permintaan CPO cenderung bertambah," kata Ibrahim. Vice President Riset Valbury Asia Futures, Nico Omer Jonckheere menilai meski kenaikan harga CPO saat ini sudah terbilang sangat tinggi, namun tingginya permintaan masih berpeluang mengangkat harga. Apalagi, didukung tingginya harga kedelai, dan kekhawatiran suplai.

Economic: Menkeu: Rupiah Terlalu Kuat Indonesia Tidak Kompetitif
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengakui bahwa apresiasi nilai tukar rupiah yang terlalu kuat menyebabkan Indonesia tidak kompetitif. "Memang ini membuat kondisi kita tidak kompetitif, nah pemerintah tentu mengharapkan agar Indonesia terus kompetitif ke depan," kata Menkeu di Jakarta, Senin. Ia menyebutkan, pemerintah dan pihak terkait akan selalu menjaga agar Indonesia selalu dalam posisi kompetitif atau memiliki daya saing. "Inisiatif ini tentu tetap di Bank Indonesia dan pemerintah, namun belum bisa disampaikan sekarang," katanya. Dalam kondisi nilai tukar rupiah mengalami apresiasi terlalu kuat maka ekspor dari Indonesia akan mengalami tekanan. Dengan penguatan rupiah maka keuntungan yang diperoleh eksportir juga mengalami penurunan. Sementara itu mengenai peningkatan kepemilikan surat utang negara (SUN) oleh investor asing, Menkeu mengatakan, dana asing tidak ada masalah selama kondisi makro ekonomi sehat dan memiliki daya tahan.

Economic: Pemerintah Waspadai Inflasi Meningkat Tajam
Pemerintah mewaspadai kecenderungan inflasi akan meningkat tajam selama semester II 2010 namun pemerintah belum mengubah asumsi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2010. "Itu kita waspadai, tapi kita lihat bahwa inflasi lima plus minus satu persen masih kita pegang," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Jakarta, Senin. Ia menyebutkan, hingga saat ini belum ada perubahan asumsi laju inflasi di APBNP 2010 sebesar 5,3 persen dan prognosa selama tahun 2010 sebesar lima plus minus satu persen. "Ini yang kita lihat sama-sama, kalau ada perubahan kita sampaikan," katanya. BPS mencatat inflasi Juli 2010 mencapai 1,57 persen, inflasi tahun kalender pada Juli 2010 mencapai 4,02 persen, dan inflasi year on year pada Juli 2010 mencapai 6,22 persen. Menurut Menkeu, inflasi yang tinggi memang merupakan salah satu yang direspon pemerintah karena menurunkan daya beli masyarakat.

Euro: Saham Eropa Ditutup Menguat
Pasar saham Eropa ditutup lebih tinggi pada Senin, didukung oleh data perdagangan Jerman yang kuat dan spekulasi bahwa Federal Reserve Amerika Serikat dapat mengambil langkah-langkah baru untuk mendorong pemulihan ekonomi yang lamban. Para dealer mengatakan, laporan pekerjaan AS yang buruk pada Jumat telah memukul pasar, tetapi kemudian investor Eropa mencatat bagaimana Wall Street kembali menguat untuk menutup dengan kerugian moderat pada hari itu. Dengan pertemuan Fed pada Selasa, semua mata tertuju pada hasilnya dengan harapan bahwa pemerintah AS bisa datang dengan beberapa stimulus baru untuk menjaga pemulihan pada treknya. Pada saat yang sama, beberapa menyarankan bahwa data AS lemah baru-baru ini, termasuk laporan kerja Jumat, bukan berarti risiko ekonomi jatuh kembali ke resesi dan bahwa pemulihan, jika lambat, akan terus berlanjut. Di London, indeks FTSE 100 ditutup naik 1,47 persen pada 5.410,52 poin. Di Paris, indeks CAC 40 meningkat 1,65 persen menjadi 3.777,37 dan di Frankfurt, indeks DAX 30 naik 1,47 persen menjadi 6.351,60 - akhir terbaiknya sejak Agustus 2008.

China: Pesan Satu Juta Ton Arang Batok
Salah satu perusahaan China memesan satu juta ton arang batok dari pelaku usaha kecil dan menengah Indonesia. Inilah saatnya UKM menangkap peluang dengan bersatu padu memenuhi permintaan yang nilainya bisa mencapai sekitar Rp 2,7 triliun.

Singapore: Q2 GDP direvisi menurun 24%
Singapura menurunkan target pertumbuhan ekonominya di kuartal in (Q2 GDP) menjadi 24% yang sebelumnya diperkirakan akan tumbuh mencapai 26%. Per-tahunnya, GDP telah naik 18.8% dan angka tersebut juga menurun dari perhitungan awal sebesar 19.3%. MTI tetap menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun 2010 sekitar 13 -15%.

Corporate news

ASRI: Bangun Kota Mandiri Rp350 Miliar
PT Alam Suetra Realty Tbk (ASRI) akan menginvestasikan dana sedikitnya Rp350 miliar untuk mengembangkan proyek kota mandiri baru di Pasar Kemis, Tangerang, Banten. Proyek tersebut bakal diluncurkan dan mulai dibangun pada 2011.

BUMI: IPO Bumi Mineral Diperkirakan Tertunda
Rencana penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) PT Bumi Resources Mineral, anak usaha PT Bumi Resources Tbk diperkirakan mundur dari jadwal semula. Awalnya, penawaran umum perdana saham Bumi Resources Mineral itu akan dilakukan pada September atau Oktober 2010. Menurut Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Eddy Sugito penundaan tersebut terkait dengan aset perseroan yang belum berproduksi. Namun, Eddy enggan menyebutkan apakah penundaan tersebut diajukan oleh perseroan atau berasal dari otoritas bursa. Bumi Resources Mineral menargetkan perolehan dana sekitar US$400 juta terkait rencana penawaran umum perdana saham itu. Perseroan adalah anak perusahaan yang 99,99 persen sahamnya dimiliki Bumi Resources.

SMAR: Laporan Verifikasi Independen Diyakini Berpihak ke SMART
PT SMART Tbk (SMAR) meyakini bila laporan verifikasi independen (IVEX) yang akan diumumkan Selasa 10 Agustus besok menunjukkan bila perseroan bertanggungjawab. Adapun perseroan menyatakan pihaknya sebagai sebuah pelaku usaha yang bertanggung jawab dan memiliki peran penting dalam mendorong produksi minyak kelapa sawit lestari.

BBRI: Pemerintah Teken Kesepakatan Remitan dengan BRI
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) tentang Penggunaan Jasa Perbankan Dalam Rangka Penyelenggaraan Program Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia. MoU ini ditujukan untuk mendukung jasa perbankan, sekaligus memberi kemudahan ke tenaga kerja Indonesia dalam pengiriman uang. Menakertrans Muhaimin Iskandar mengatakan, pemerintah saat ini tengah melakukan penyempurnaan sistem penanganan Tenaga Kerja Indonesia.

BBTN: Sudah Capai 50% dari Target Penyaluran Kredit
Bank BTN tampaknya optimistis menjalani bisnis penyaluran kreditnya di 2010 ini. Lihat saja, pembiayaan perseroan pelat merah tersebut di paruh pertama tahun ini, yang sudah mencapai 50% dari total target penyaluran kredit sepanjang tahun, yakni tembus Rp 10 triliun dari total target Rp 20 triliun. Director Housing and Commercial Bank BTN Purwadi memperkirakan, penyaluran kredit perseroannya bisa melampaui total target kredit seperti tertuang dalam Rencana Kerja Perusahaan 2010. Saat ini, portofolio kredit Bank BTN terbesar adalah pembiayaan perumahan, yakni sebanyak 92,2%. Sisanya dikucurkan ke Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), termasuk investasi.

BMRI: Kredit Mandiri ke jalan tol tersisa Rp8 T
Penyaluran kredit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk sektor infrastruktur pembangunan jalan tol masih tersisa Rp8 triliun karena terkendala pembebasan lahan oleh investor. Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, mengatakan perseroan telah berkomitmen menyalurkan kredit pembangunan jalan tol sebesar Rp10 triliun. Dana itu, akan digunakan untuk membiayai sejumlah ruas pembangunan jalan tol di Pulau Jawa. Namun, jumlah yang tersalurkan hingga saat ini baru mencapai Rp2 triliun atau sekitar 20% dari total komitmen perseroan.

BYAN: Habiskan Biaya Eksplorasi Rp27 Miliar
PT Bayan Resources Tbk (BYAN), melalui enam anak usahanya telah menghabiskan biaya eksplorasi tambang batubara sekitar Rp27,69 miliar pada Januari-Juli 2010. Perseroan menganggarkan biaya eksplorasi sekitar Rp58,89 miliar tahun ini. Keenam anak usaha itu terdiri atas PT Wahana Baratama Mining, PT Gunungbayan Pratamacoal Blok I, PT Perkasa Inakakerta, PT Teguh Sinarabadi, dan PT Firman Ketaun Perkasa.

MAPI: Realisasi Capex Mitra Adiperkasa Capai 40%
Realisasi belanja modal emiten ritel PT Mitra Adiperkasa pada 1H10 telah mencapai sebesar 30-40% dari total belanja modal sebesar Rp 250 miliar yang dianggarkan pada tahun ini. Fetty Kwartati, Sekretaris Perusahaan Mitra Adiperkasa, mengatakan belanja modal pada paruh tahun pertama digunakan untuk menambah luas gerai di sejumlah kota, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Pekanbaru, Padang, dan Jambi.

IMAS: Cetak Laba Rp209,2 Miliar
PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) mencatatkan laba bersih Rp209,28 miliar sepanjang 1H10. Laba ini meningkat 157,57% dibandingkan realisasi 1H09 sebesar Rp81,25 miliar. Peningkatan laba bersih ini ditopang oleh kinerja 56 anak perusahaan Indomobil, baik yang bergerak di bidang usaha dealer, pabrikasi, asuransi, perdagangan, pertambangan serta penyewaan dan pengelolaan gedung.

JSMR: Realisasikan Capex Rp800 Miliar
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) telah merealisasikan belanja modal (capex) 2010 sebesar 33,33% atau Rp800 miliar dari alokasi Rp2,4 triliun. Dana tersebut dialokasikan untuk pengembangan ruas tolbaru tahun ini. Sisa belanja modal perseroan sebesar Rp1,6 triliun siap dialokasikan untuk menuntaskan tujuh ruas tol baru. Total investasi ketujuh ruas tolbaru sekitar Rp12 triliun.

UNSP: Incar Produksi Karet 34 Ribu Ton
Emiten perkebunan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) optimistis produksi karet perseroan tahun ini bakal mencapai 34 ribu ton atau naik 9,7% dibanding periode sama 2009 sebesar 31 ribu ton. Pada 1H10, UNSP mampu memproduksi karet sebanyak 16,6 ribu ton.

BBTN: Penyerapan KPR BTN Tumbuh 30%
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) meminta pemerintah segera mengeluarkan petunjuk teknis (juknis) fasilitas likuiditas (FL) perumahan. Meskipun juknis belum terbit, penyerapan kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi BTN tumbuh 30%. Wakil direktur utama BTN Evi Firmansyah mengatakan, pihaknya siap mengucurkan KPR kepada masyarakat, baik melalui pola subsidi maupun pola pembiayaan FL perumahan.

IPO: BEI: IPO Bumi Resources Mineral Mungkin Tertunda
Intial Public Offering (IPO) anak usaha anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bumi Resources Mineral (BRM) kemungkinan mundur. Dalam proses evaluasi awal di Bursa Efek Indonesia (BEI), ada beberapa dokumen yang belum dipenuhi BRM. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Eddy Sugito menegaskan, BRM tetap melakukan pencatatan saham di pasar modal Indonesia, bukan pembatalan. Hanya kelengkapan dokumen yang tidak memenuhi syarat di awal, menyebabkan pelaksanaan IPO perseroan mundur dari Jadwal.

IPO: Indofood CBP Dapat Izin IPO
Rencana penerbitan saham perdana alias initial public offering (IPO) PT Indofood CBP Sukses Makmur mulai menemui babak baru. Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya memberikan izin pra efektif kepada anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) ini. Rencananya, Indofood ini akan melantai di BEI sekitar Oktober mendatang. Indofood berencana melepas saham sekitar 20% dan menargetkan bisa mengantongi dana sebesar US$ 400 juta.

Earning Watch

ASIA: Laba Bersih Turun 9.9% Pada 1H10


--

Saham Arthavest dan Lionmesh Masuk UMA
Angga Aliya - detikFinance

Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan saham PT Arthavest Tbk (ARTA) dan PT Lionmesh Prima (LMSH) dalam kategori Unusual Market Activity (UMA) lantaran terjadi peningkatan aktivitas transaksi dan harga di luar kebiasaan.

Demikian disampaikan Direktur Utama BEI, Ito Warsito dalam keterbukaan informasi di situs resmi BEI, Selasa (10/8/2010).

Saham ARTA dan LMSH mengalami peningkatan transaksi dan harga Peningkatan harga keduanya diiringi dengan peningkatan volume transaksi yang cukup tinggi. Padahal, keduanya belum mengumumkan adanya rencana aksi korporasi tertentu.

Oleh sebab itu, BEI memasukkan keduanya dalam kategori UMA. BEI meminta investor mencermati pergerakan harga saham keduanya serta memantau keterbukaan informasi resmi yang diumumkan.

Selain itu, investor diharapkan memperhatikan keterbukaan informasi aksi korporasi SCMA sebelum memutuskan melakukan langkah investasi.

--

erencana Keuangan
Hargai Diri dengan Kewajiban Menabung
Budi Cahyadi - detikFinance


Foto: Budi Cahyadi
Jakarta - Tak jarang kita mendengar penolakan, seperti: "Aduh, mahal sekali biaya di calon sekolah pilihanmu Nak. Nampaknya kami tak mampu membiayainya. Kamu tahu kan ? Ayah tidak punya uang sebanyak itu. Pilih saja sekolahan yang lebih murah".

Sudah dapat ditebak suasana hati si anak, yang kecewa tidak mendapatkan apa yang didambakannya. Tidak jarang pula sang Ayah menyesal. "Kalau saja aku menabung sejak dulu, tentu anakku tak perlu kecewa seperti ini". Nasi sudah menjadi bubur.

Masihkah ada solusi untuk tidak membuat kecewa si anak? Ada. Pinjam uang. Yang berarti utang. Saya rasa para pembaca setuju, bahwa hal ini hanyalah solusi semu alias memindahkan masalah. Selesai masalah untuk menghindari kekecewaan si kecil, pindah menjadi masalah dikejar hutang, yang tidak jarang berujung pada masalah besar dalam kehidupan rumah tangga kita. Sebuah bencana bukan?

Betapa hal 'kecil' yang disebut menabung dapat membuat perbedaan dalam hidup kita. Sayangnya kesadaran menabung dimasyarakat kita dewasa ini masih minim. Berbagai macam alasan muncul disaat sebenarnya kita punya kemampuan untuk menabung, seperti : "Masih banyak keperluan, mudah-mudahan nanti ada sisanya, baru saya tabung".

Penundaan seperti ini sering berujung pada: tidak pernah sempat menabung. Waktu terus berjalan, tanpa sadar sampailah kita pada masa untuk tinggal 'menyesal'. Apakah hal seperti ini akan Anda biarkan tejadi dalam hidup Anda?

Para pembaca yang budiman, mengutip kata bijak dari Mother Teresa: 'Yesterday is gone. Tomorrow has not yet come. We have only today. Let us begin'. Marilah mulai menabung sekarang.

Bagaimana caranya untuk memastikan bahwa aktivitas menabung kita akan memberikan hasil yang optimal? Pada saat kita menerima pendapatan rutin setiap bulan, sudah barang tentu akan mengalir menjadi pengeluaran rutin bulanan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga (sebut saja Belanja), membayar kewajiban seperti tagihan kartu kredit, cicilan rumah, cicilan kendaraan dll, serta mengalokasikan dana untuk tabungan. Mana dulu yang harus dibayar? .
Mari kita tinjau beberapa pola aliran dana rutin berikut ini:

Pola 1.

Pendapatan -> Belanja -> Kewajiban -> Menabung

Pada pola yang pertama ini, belanja didahulukan, kemudian baru membayar kewajiban dan sisanya untuk menabung. Kebanyakan dari kita menggunakan pola ini dalam kehidupan sehari-hari. Kelebihan pada pola ini adalah semua kebutuhan belanja anda dan kewajiban(atau sebagian) anda terpenuhi. Namun biasanya kebutuhan belanja bervariasi, mulai dari kebutuhan primer sampai barang yang diinginkan namun tidak dibutuhkan terbeli.

Kemungkinan Anda membelanjakan semua dana yang ada sangat tinggi sehingga tidak semua kewajiban terbayar dan tidak ada sisa lagi untuk menabung. Kecuali Anda adalah orang yang sangat hemat dalam belanja.

Untuk jangka panjang, pola ini akan sangat sulit dalam mendapatkan arus kas positif, bahkan akan menjadi beban bulan berikutnya (yang sebetulnya tidak perlu terjadi), mengingat masih ada tunggakan cicilan yang tentunya akan terkena bunga majemuk (bunga berbunga).

Pola 2.

Pendapatan -> Kewajiban -> Belanja -> Menabung

Pada pola kedua ini, karena kewajiban dibayar lebih dulu, maka Anda akan terhindar dari beban biaya yang tidak perlu dalam bentuk beban bunga majemuk akibat penundaan pembayaran kewajiban tersebut di bulan berikutnya. Namun tetap saja kemungkinan Anda akan menghabiskan dana yang tersisa untuk belanja masih sangat tinggi. Sehingga tidak ada sisa untuk menabung.

Pola 3.

Pendapatan -> Menabung -> Kewajiban -> Belanja

Menurut hemat saya, pola ketiga ini adalah yang terbaik. Artinya, Anda mewajibkan diri untuk memotong pendapatan Anda untuk menabung lebih dulu. Ada baiknya Anda merubah "Mind set" tentang tabungan ini dengan konsep "Paying yourself first" sebagai prinsip utama dalam buku "The Richest Man in Babylon" karangan George S. Clason (baca deh!). Dalam buku ini memberikan inspirasi bahwa anda sebaiknya menghargai segala usaha anda selama ini dengan membayar diri sendiri paling tidak (minimal) 10 % dari pendapatan Anda dalam bentuk tabungan wajib Anda sebelum membayar kewajiban Anda dan membelanjakannya.

Hal ini akan memberikan keleluasaan bagi peningkatan aset Anda melalui dana tabungan yang terkumpul. Dana tabungan tersebut akan menjadi "Income Generating Asset" atau Aset yang memiliki kemampuan mengembangkan dirinya sendiri yang akan memberi Anda "passive Income". Tentu besarnya pendapatan pasif ini bergantung pada instrumen keuangan yang anda pilih untuk menempatkan dana tabungan Anda (bacalah artikel-artikel kami sebelumnya).

Setelah itu bayar dulu semua kewajiban Anda. Dan selanjutnya Anda bebas berbelanja tanpa kekhawatiran. (cukup ngga cukup, harus cukup!).

Dengan pola yang ketiga ini akan memberikan kepastian akan bertambahnya aset Anda, sesuai dengan tujuan-tujuan financial yang Anda rencanakan. Terlebih lagi, kalimat penolakan (karena ngga punya uang) pada paragraph pertama artikel ini tidak akan pernah terjadi.

Para pembaca yang bijak, tentu Anda setuju bahwa menabung itu wajib hukumnya. Mari kita lakukan dengan benar, dengan memprioritaskannya sebagai hal pokok dalam kehidupan kita. Dengan ditambah kedisiplinan dan persistensi dalam menabung tentu akan lebih memberikan kepastian atas pencapaian tujuan-tujuan financial Anda dimasa depan. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar