Selasa, 30 Juni 2009

Tips motivasi diri





Tidak ada orang yang bisa memiliki motivasi lebih baik dari memotivasi dirinya sendiri. Motivasi diri sendiri seperti ini datang dari diri kita sendiri bukan dari orang lain.

Ada beberapa tips motivasi diri sendiri :

1. Melakukan refleksi terhadap apa yang akan kita capai lalu menuliskannya di selembar kertas.

Untuk bisa melakukan motivasi terhadap diri kita, kita harus tahu apa tujuan yang ingin kita capai. Lalu kita harus mengembangkan perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang. Jalan mana yang akan kita pilih, haruslah mendukung dan sesuai logika. Kita tidak bisa memilih jalan yang kita sendiri tahu bahwa kita tidak akan sanggup menjalaninya. Akhirnya yang akan kita temui adalah kegagalan dan keputusasaan sebelum kita mampu mencapai tujuan kita tersebut.
Setelah kita menuliskan tujuan kita bersama dengan rencana yang kita buat untuk mencapainya, tempelkan kertas tersebut di tempat yang akan sering kita lihat setiap saat. Bisa di cermin dalam kamar, di lemari, di dinding, atau dimanapun yang menurut kita akan membuat kita sering melihat dan membacanya. Setiap hari paling tidak kita harus melihat dan membacanya sekurangnya 5 kali. Hal ini kita lakukan agar kita selalu teringat dengan tujuan yang ingin kita capai.
Setiap hari kita juga harus mencatat apa saja hal yang telah kita lakukan untuk semakin mendekatkan kita dengan untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan begitu kita bisa menyadari dan merasakan apakah tujuan itu masih jauh, semakin dekat atau hampir tercapai.

2. Berhentilah menunda

Menunda-nunda adalah hal yang bisa membunuh impian kita. Juga mampu membunuh motivasi dalam diri kita sendiri. Tetapkan batas waktu untuk mencapai satu tujuan, dan berpeganglah dengan batas waktu yang kita tentukan sendiri. Dengan memiliki perasaan dikejar batas waktu, kita juga akan lebih fokus dan berusaha untuk memenuhi tujuan tersebut. Namun berhati-hatilah dengan menentukan batas waktu, jangan sampai waktu yang kita tentukan sendiri membuat kita stres dan frustasi, sehingga malah merusak mental dan pikiran kita. Pikirkanlah batas waktu yang tepat dan tetap membuat anda nyaman dalam menjalaninya. Terburu-buru juga bukanlah hal yang baik.

3. Menghadiahi diri sendiri

Setiap orang merasa senang bila diberikan hadiah atau penghargaan ketika menyelesaikan sesuatu atau tujuan tertentu. Jadi cobalah untuk memberikan hadiah atau menghargai diri kita sendiri ketika kita menyelesaikan satu bagian dalam perencanaan kita untuk mencapai tujuan akhir kita. Hal ini membuat kita akan memiliki harapan untuk bisa menyelesaikan bagian-bagian berikutnya untuk memperoleh hadiah yang lebih baik. Kita bisa coba berjanji pada diri sendiri, misalnya ; kita tidak akan membeli baju baru sampai salah satu rencana kita selesai. Jadi ketika rencana tersebut selesai kita akan memiliki rasa bangga pada diri sendiri.
Ingat juga, setelah kita menyelesaikan satu rencana cobalah membuat rencana baru lagi dan pastikan batas waktunya. Orang yang sukses akan selalu mencari cara untuk mengembangkan diri mereka dan kehidupan mereka.

4. Bersenang-senanglah

Dalam melakukan pekerjaan kita sering dihadapkan dengan masalah ataupun beban pikiran yang berat, jadi rasa humor yang cukup bisa menjadi salah satu kunci untuk sukses. Cobalah untuk tidak terlalu berat memikirkan masalah dan pekerjaan. Belajarlah untuk menikmati apa yang kita lakukan setiap hari, sehingga kita bisa tetap termotivasi dan merasa antusias. Dan dengan tetap memiliki perasaan tersebut, kita bisa membantu diri sendiri mengontrol tingkat stres yang kita miliki.

Motivasi diri sendiri memiliki keuntungan tersendiri dan juga memacu diri kita untuk bisa lebih berkembang, lebih baik, dan mengarah pada kesuksesan.
Dengan memotivasi diri sendiri, berarti kita juga bisa menciptakan jalan-jalan baru untuk melangkah mencapai tujuan kita.

Dikirim oleh: Andreas Leonardo

--

Guratan Luka Trading Forex

Pertengahan tahun 2008 tepatnya bulan Agustus lalu, Aku mendapatkan tawaran dari seorang teman yang berprofesi sebagai Oversea Consultant Warga Malaysia bersama Trader Senior lainnya dari Balikpapan “jalan-jalan” ke Kawasan Timur Indonesia, yaitu Kota Makassar. Lebih kurang 6 bulan aku bermukim di perumahan Villa Surya Mas Jl. Toddopuli Raya Timur.

Dari kawasan aku bermukim inilah, banyak cerita tentang Trading Forex yang memilukan yang aku dengar dan meninggalkan tanda tanya besar dalam hati. Seperti biasanya disaat-saat aku “libur” lebih banyak waktuku dihabiskan di warung kopi. Karena aku tidak mengenal betul kota ini, ku pilih Bengkel Kopi (kalo tidak salah ingat namanya) tempatku menikmati Kopi Toraja minuman terkenal yang akhirnya menjadi favoritku juga tidak jauh dari temapt tinggalku, karena di Bengkel Kopi ini menyediakan fasilitas WIFI gratis untuk berinternet bagi pengunjungnya maka betahlah aku berlama-lama disana walau hanya membeli secangkir Kopi Toraja.

Disaat aku sedang serius memperhatikan monitor notebook bututku, tiba-tiba seseorang mendekat dan bertanya “…trading forex ya pak ?” sebetulnya aku kaget dengan pertanyaan itu, mengingat waktu itu tampilan di monitorku bukan chart yg biasa aku gunakan dalan trading, tapi berita-berita perang Palestina - Israel yang sedang hangat-hangatnya waktu itu. Sekenanya aja aku menjawab “..iya” .. bingung tahu dari mana dan orang ini siapa, bathinku.

Orangnya ramah, bersahabat dan gak pelit bercerita itu, memperkenalkan dirinya bahwa dia adik dari pemilik Bengkel Kopi tersebut, pasteslah ! Bengkel Kopi ini ramai karena keramahan pemiliknya yang dikunjungi setiap hari para eksekutif muda Makassar dari berbagai golongan bahkan para calon politisi yang ikut sibuk mempersiapkan strategi mereka dalam pemilihan caleg mendatang, “kakak saya bilang abang trading forex ” .. sambil merapatkan duduknya disisi tempatku duduk.

Kamipun menjadi akrab dan dia tidak sungkan-sungkan lagi untuk bercerita, dan semakin penasaran mendengar cerita tentang Trading Forex maupun pengalaman pribadinya selama ini.

“Ceritanya begini..” Ditahun yang sama, teman saya ini ditawarin untuk ikut trading forex oleh seseorang yang dikenalnya dengan baik dengan memperlihatkan hasil trading beliau dari Investasi awal Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) berkembang menjadi Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) HANYA dalam waktu beberapa bulan saja. Dengan bahasa propaganda PASTI UNTUNG BESAR dan si trader ini (saya panggil saja si trader karena sudah lupa namanya) berani menjaminkan rumah, tanah dan mobilnya sebagai jaminan jika mengalami kerugian.

ALHASIL, teman aku tergoda untuk ikut bergabung, tapi tidak sendirian loh. Mereka bergabung 4 orang dengan total Investasi Rp.1 Milyard. Kemudian perjanjian dibuat dengan si trader tadi diatas kertas hitam putih bermaterai dengan jaminan rumah, tanah dan sebuah mobil.

sebagian cerita ini tidak saya ungkapkan… bagi Anda yang pernah ikut investasi mungkin sudah bisa menebak kira-kira bagaimana perangai si trader ini sehari-harinya dalam transaksi. Kemudian muncul berita uang yang di gunakan traksaksi di forex itu HABIS, lebih enak saya gunakan bahasa LUDES ! Masalah keduapun muncul para investor dan temanku ini menuntut apa yang telah dijanjikan bahwa pasti untung, karena tidak menemukan solusi lagi satu-satunya jalan adalah menyita semua barang-barang yang sudah dijaminkan sebelumnya. Untung tak dapat diraih malapetakapun datang tanpa di undang ternyata semua barang jaminan itu berstatus MASIH KREDITAN. Mau tidak mau pihak ketigapun dilibatkan yang ujung-ujungnya si trader tadi merasakan dinginnya tidur di hotel prodeo pak polisi.

Aku hanya bisa geleng-geleng kepala mendengar cerita temanku ini, setengah tidak percaya “masak sih bang sampai kejadian begitu ?” … “betul Lex ini aq sendiri yang alami” katanya.

Di Propinsi yang sama namun berbeda kota, masih dari cerita teman ku ini. Dari hasil kongkow-kongkow diwarung kopi, seorang saudagar tertarik mendengar cerita temannya tentang kehebatan mesin forex ini dalam menghasilkan uang. Diam-diam saudagar kaya ini meng-investasikan semua uangnya, tidak tanggung tanggung Rp. 25 Milyard. Tanpa belajar tanpa banyak bertanya tanpa bimbingan dan nasehat seseorang yang sudah berpengalaman di bidang ini. Saudagar tadi menghabiskan uangnya dalam waktu satu hari ! Luar biasa percaya tidak percaya aku mendegar cerita temanku ini. ..“masa sih bang ?” kataku lagi. “iya Lex bahkan waktu itu si saudagar ini menghubungi salah satu keluarganya minta di jemput disalah satu gudang miliknya” jawab teman ku ini. “waktu didatangi ke gudang ternyata si saudagar sudah kaku menjadi mayat” kata temanku lebih lanjut.

Aku hanya menggeleng-geleng mendengar cerita temanku ini, ternyata banyak guratan luka trading forex yang membekas di hari para pencintanya.

Namun tak kalah menariknya ketika temanku ini bercerita salah satu korban berikutnya adalah korban trend forex. “Ada juga temanku yang ikut-ikutan trading forex dan melakukan transaksi, namun begitu menutup komputer yang digunakannya untuk trading dia lupa trading di mana” katanya.

“he..he..he..jangan becanda ah..masa sih ada yang sampai begitu?” aku menimpali ucapannya

“iya Lex.. aku sempet nanya dia, kamu trading diplatform mana ? dia bilang lupa nama websitenya kemudian tertawa” katanya lagi.

“wakakakakak..” untuk kali ini aku bener bener gak bisa menahan ketawaku lagi, walaupun tadi sempet terhanyut dengan cerita-cerita sedih seputar kerugian yang seharusnya tidak perlu terjadi jika pandai mensiasati tingkah laku kita dalam trading, tentunya tidak serakah, sabar dan mau mencoba simulasi tradingnya sebelum betul betul menginvestasikan uang kita.

Cerita ini didaptkan penulis langsung dari sumbernya bulan Desember 2008 di Kota Makassar, sore hari di hujan deras yang tak ada putus putusnya dari pagi.

Salam Kangen Makassar

(upload pertama kali di www.bbroker2010.com baca juga artikel-artikel menarik lainnya tentang pengalaman trading forex yang lucu, menggenaskan maupun menyenangkan disini.)

---

China Reiterates Call for New World Reserve Currency


By Bloomberg News

http://www.bloomberg.com/apps/news?p...d=av2lPCU6D0E0


June 26 (Bloomberg) -- China’s central bank renewed its call for a new global currency and said the International Monetary Fund should manage more of members’ foreign-exchange reserves, triggering a decline in the U.S. dollar.

“To avoid the inherent deficiencies of using sovereign currencies for reserves, there’s a need to create an international reserve currency that’s delinked from sovereign nations,” the People’s Bank of China said in its 2008 review released today. The IMF should expand the functions of its unit of account, Special Drawing Rights, the report said.

The restatement of Governor Zhou Xiaochuan’s proposal in March added to speculation that China will diversify its currency reserves, the world’s largest at more than $1.95 trillion. Chinese investors, the biggest foreign owners of U.S. Treasuries, reduced holdings by $4.4 billion in April to $763.5 billion after Premier Wen Jiabao expressed concern about the value of dollar assets. That reduction came a month after China boosted its holdings by $23.7 billion to a record.

“Zhou Xiaochuan sees the current international financial system is flawed, putting too much emphasis on the dollar as a reserve currency,” said Kevin Lai, an economist with Daiwa Institute of Research in Hong Kong.

President Barack Obama needs the support of China as the U.S. tries to spend its way out of recession. The Dollar Index that measures the currency’s performance against six trading partners fell as much as 0.8 percent to 79.779 at 1:11 p.m. in London. U.S. Treasuries were little changed with the 10-year yield at 3.53 percent.

‘Unlikely’ Shift

“It’s extremely unlikely the dollar will be replaced as the reserve currency,” said Glenn Maguire, chief Asia-Pacific economist at Societe Generale SA in Hong Kong. “A currency needs to be internationalized and that requires a fully convertible capital account, which China doesn’t have. The second is that it needs to be adopted.”

At the end of 2008 the dollar accounted for 64 percent of global central bank reserves, down from 73 percent in 2001, according to the IMF in Washington.

On June 13, Russian Finance Minister Alexei Kudrin reassured investors of the country’s confidence in the greenback by saying it was “still early to speak of other reserve currencies.” Brazilian Finance Minister Guido Mantega said on June 10 the government’s decision to switch some reserves into IMF bonds wasn’t aimed at weakening the dollar.

Federal Reserve holdings of Treasuries on behalf of central banks and institutions rose by $68.8 billion, or 3.3 percent, in May, the third most on record, Bloomberg data show.

Diversifying Holdings

China has started to pare its holdings, trimming them by $4.4 billion to $763.5 billion in April, the first monthly reduction since February 2008, according to U.S. Treasury Department data. Figures for May have yet to be released.

“There may be signs here of tensions mounting between the PBOC’s economic concerns over China’s holdings of dollars and the Chinese government’s diplomatic reasons for doing so,” Stephen Gallo, head of market analysis at Schneider Foreign Exchange in London, wrote in an e-mail.

Russian President Dmitry Medvedev, Chinese President Hu Jintao, Indian Prime Minister Manmohan Singh and Brazilian President Luiz Inacio Lula da Silva called for a “more diversified” monetary system to reduce dependency on the greenback at a June 16 meeting in the Russian city of Yekaterinburg. In May, China and Brazil began studying a proposal to move away from the dollar and use yuan and reais to settle trade instead.

Group of 20

Group of 20 leaders on April 2 gave approval for the IMF to raise $250 billion by issuing Special Drawing Rights, or SDRs, the artificial currency that the agency uses to settle accounts among its member nations. It also agreed to put another $500 billion into the IMF’s war chest. This month, Russia and Brazil announced plans to buy $20 billion IMF bonds, while China said it is considering purchasing $50 billion.

“Special drawing rights of the IMF should be given full play, and the international body should manage part of its members’ reserves,” the central bank report said.

IMF First Deputy Managing Director John Lipsky said on June 6 it’s possible to take the “revolutionary” step of making SDRs a reserve currency over time.

SDRs were created by the IMF in 1969 to support the Bretton Woods exchange-rate system that collapsed in 1971. They act as a unit of account rather than a currency. The cash is disbursed in proportion to the money each member nation pays into the fund.

Widening the Basket

The value of SDRs are based on a basket of currencies, shielding them from swings in a single currency. One SDR is valued at $1.54. China is proposing the basket be broadened. The current weighting is: 44 percent for the dollar, 34 percent for the euro and 11 percent each for the yen and the pound. It doesn’t include the yuan.

The dollar’s dominance of global finance buffeted developing nations last year. Investors abandoned emerging markets after the September bankruptcy of Lehman Brothers Holdings Inc. eliminated demand for all but the safest, most easily traded assets, such as Treasuries and the dollar. A shortage of the U.S. currency forced central banks to pump reserves into their economies.

“The excessive reliance on the credit of several sovereign currencies have added to the extent of risks and crises,” the central bank report said. “A currency with stable value in the long term is required.”
Last Updated: June 26, 2009 08:35 EDT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar