Jumat, 26 Juni 2009

Saya Streessss... !!! Bagaimana Mengatasinya. ..?



Stress umumnya disebabkan oleh kelebihan beban kerja, gila kerja, kurang tidur, atau kurang waktu jeda. Hal tersebut meningkatkan hormon adrenalin yang membuat kerja semua organ tubuh terus meninggi. Kendati stress belum mengganggu tubuh dan jiwa, namun mempengaruhi kualitas hidup dan membuat orang lebih rentan jatuh sakit.

Tanda-tanda Terkena Stress:
1. Mulai susah tidur
2. Menjadi lekas marah.
3. Berat badan cepat naik atau cepat turun
4. Bekerja terlalu keras atau malah jadi malas bekerja.
5. Menarik diri dari pergaulan, tak punya kehidupan pribadi lagi di luar pekerjaan

6. Sering merasa cemas, dan memerlukan bantuan minuman keras, rokok atau obat penenang.

Cara Mengatasi Stress:
1. Jangan terpaku masa lalu, fokuskan hari ini, tak usah pikirkan masa depan yang bukan urusan kita.
2. Lihat masalah pribadi lebih jernih, semua orang yang hidup pasti punya masalah.
3. Ungkapkan dengan cara apa saja dan dengarlah suara orang lain.
4. Jika yakin solusinya, lakukannlah
5. Lakukan kegiatan di luar rumah, berolahraga, kegiatan sosial.
6. Jangan menyalahkan orang lain. Rasa kecewa dan sikap permusuhan akan menambah beban stress.
7. Hidup lebih rileks, nikmati hidup.
8. Banyak bergaul , melakukan aktifitas fisik dan kegiatan bersama keluarga.
9. Jangan bawa masalah ke dalam tidur. Sebelum tidur berdoa dan relaksasi.
10.Jika tidak bisa diatasi sendiri, konsultasikan ke dokter.

Hidup begini pendek dan kematian begitu panjang. Tersedia banyak cara untuk merancang hidup, tetapi sedikit cara untuk merancang kematian yang indah.

Semoga bermanfaat, sukses untuk Anda.

--

Kita Semua K-R-E-A-T-I- F !
Oleh: Hingdranata Nikolay
Beberapa dari kita berpikir bahwa hanya orang tertentu yang terlahir begitu KREATIF, dan beberapa sama sekali tidak KREATIF. Kalau seseorang belum mempelajari NLP dan tidak menghargai setiap perilaku sebagai hal yang kontekstual, maka generalisasi seperti itu dengan mudah muncul di kepalanya. Terutama karena beberapa kita mengasosiasikan KREATIF itu seperti Mozart, Rembrant, Picasso, Leonardo Da Vinci, dan sejenisnya. Dan tidak jarang lebih khusus menyangkut seni, karena ada yang berpendapat Einstein itu jenius dan bukan KREATIF.
Pikirkan sebuah situasi dimana Anda berpikir tidak secara normal. Tidak perlu sebanding dengan para jenius di era mereka, atau para jenius di sekeliling Anda saat ini. Hanya sesuatu yang Anda pikirkan dan lakukan yang tidak biasanya Anda pikirkan dan lakukan.
Saya teringat seorang klien muda saya, wanita, sekitar 7 tahun silam, yang bercerita orang tuanya yang tidak setuju dengan pacarnya. Ia frustrasi karena larangannya sampai berupa tidak boleh menemui pasangannya. Ia seorang mahasiswa teknik listrik saat itu. Ia merasa begitu tertekan karena merasa bahwa gejolak cintanya terlalu menggebu-gebu untuk bisa ditahan. Akhirnya ia mencari segala sesuatu cara untuk bisa bertemu dengan pacarnya. Termasuk menyelinap keluar malam-malam tanpa ketahuan. Beberapa menyebut ini licik, pintar, cerdik, dan lain-lain. Sebetulnya, ada satu label lagi yang bisa diberikan: KREATIF!
Anda lihat di jalan-jalan, khususnya di perempatan jalan atau di manapun ada lampu merah. Anda dengan cepat akan melihat dan menangkap ratusan orang setiap hari berusaha mencari jalan agar bisa cepat-cepat melaju, walau melanggar aturan main, dengan tentu saja berbagai strategi untuk tidak sampai ketangkap. Kadang malah ada dengan luar biasa menciptakan cara-cara atau route baru, sebagai pioneer buat yang lain. Geleng kepala bagi kita yang ingin disiplin? Itu KREATIF!
Atau coba pikirkan situasi di tempat kerja dimana seorang yang merasa penghasilannya kurang, lalu mencari akal bagaimana bisa memperoleh uang lebih dari lembur yang diciptakan sendiri. Atau mungkin seorang di bagian pembelian yang mencari akal agar ia bisa mendapatkan komisi dari jasanya ke penjual? Atau bagaimana dengan seorang salesman yang menimbun barang di pelanggan agar ia bisa memperoleh bonus bulan tertentu? Geleng kepala dan berdecak heran karena perilaku yang 'tidak normal' ini? Itu KREATIF!
Pikirkan juga seorang pasangan yang memikirkan 1001 macam cara untuk mencari tahu apakah pasangannya setia atau tidak. Bagaimana pula saat Anda jatuh cinta kepada seseorang, dan mencari segala macam cara untuk bisa bertemu lagi, mencari akal agar minimal bisa berpapasan, berbincang-bincang? Itu KREATIF!
Kembali lagi, beberapa kita bisa geleng-geleng kepala, saat kita menyebutnya sebagai sebuah kejahatan, kecurangan, atau apapun sebutannya. Dan satu hal yang 'mendukung' generalisasi bahwa 'tidak semua orang KREATIF', adalah saat Anda memberikan berbagai label lain ke perilaku-perilaku di atas, selain KREATIF!
Anda bayangkan kalau semua perilaku di atas dilabel 'KREATIF'? Dan semua orang yang berperilaku di atas 'sadar' dan 'yakin' bahwa mereka adalah orang yang KREATIF? Berarti semua orang adalah KREATIF! Berarti tidak ada alasan lagi saat diminta untuk KREATIF dalam hal lain?
Yang ingin berpikir lurus dan yang benar-benar saja, tidak usah terburu heran dengan label ini dan menganggap berarti seorang praktisi NLP membenarkan beberapa perilaku di atas. No! Saya termasuk orang yang sangat tidak suka dengan berbagai pelanggaran dalam beberapa contoh di atas. Yang ingin saya sampaikan adalah bahwa kita seringkali menggunakan 'program' KREATIF' ini tidak sesuai konteks, atau tidak di tempat dan waktu yang sesuai. Di saat kita sebaiknya bisa berpikir di luar batas atau diminta keluar dari segala cara yang sudah ada dan mencari alternatif baru, misalnya di pekerjaan, kita menolak dengan mengakui bahwa kita bukan orang yang KREATIF atau INOVATIF. Di saat kita sebaiknya berpikir KREATIF untuk meningkatkan kualitas hubungan kita dengan seseorang, kita menolak karena dengan mudah meyakinkan diri kita tidak KREATIF! Mesin KREATIF kita dimatikan begitu saja! Sementara di konteks lain, kita dengan sukarela, bahkan tanpa usaha keras, berhasil dengan mudah melakukannya!
You see, seringkali ini bukan menyangkut kemampuan, tapi menyangkut mengeksekusi program perilaku yang KREATIF di konteks yang keliru. Dan tidak jarang, hanya karena kita merasa kita bukan orang yang KREATIF! Padahal begitu banyak hal dalam kehidupan kita adalah KREASI kita. Hasil KREATIFITAS kita. Tanpa akal yang banyak, tanpa pemikiran yang KREATIF, akan terlalu sulit bagi kita untuk melewati tahap apapun dalam hidup kita. Ambil waktu sejenak, pikirkan, dan Anda akan menemukan begitu banyak perilaku KREATIF yang telah Anda tunjukan selama hidup Anda sampai hari ini! Seringkali, karena porsinya tidak signifikan, Anda tidak mau menyebutnya sebagai KREATIF. Mungkin bagi Anda KREATIF itu seperti hasil karya seorang Desainer, Fotografer, Sutradara, Producer, dan lain-lain. Stop! Kecil, besar, sedang, apapun ukuran dan kapasitasnya: itu hanya soal memberikan label ukurannya saja. Ingat, bahwa makna sesuatu tergantung dari bagaimana Anda membingkainya atau melabelnya. Dan bingkai tersebut yang akan membantu Anda membentuk IDENTITAS diri Anda, BELIEF Anda, lalu KEMAMPUAN Anda untuk KREATIF!
Anda bayangkan apa yang terjadi di pikiran Anda, saat Anda melakukan sebuah pelanggaran setelah berdaya upaya, seseorang menegur Anda dan mengatakan, "Betapa liciknya kamu!", dan bandingkan dengan saat orang itu berkata, "Kamu sangat KREATIF! Seandainya kamu menggunakan kemampuan ini di tempat yang lebih bermanfaat!" .
Kita semua bisa menjadi KREATIF! Seringkali hanya perlu menjalankan program KREATIF ini di tempat yang lebih bermanfaat untuk hidup kita dan orang lain. Tidak perlu langsung menghasilkan Master Piece ukuran nasional atau dunia. Ukuran pribadi, kelompok, atau keluarga pun cukup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar