Selasa, 23 Juni 2009

Perubahan besar dengan jiwa revolusioner Bung Karno







Memperingati Hari Ulang Tahun Bung Karno pada tiap tanggal 6 Juni adalah suatu hal yang amat penting, mengingat tempatnya yang amat tinggi dan begitu terhormat dalam sejarah rakyat Indonesia berkat jasa-jasanya yang besar dalam perjuangan untuk kemerdekaan, dan mengingat pula betapa pentingnya ajaran-ajaran revolusionernya untuk mempersatukan seluruh bangsa. Di antara ajaran-ajarannya yang teramat penting itu adalah Pancasila, yang sudah menjadi dasar negara Republik Indonesia dan hari lahirnya pada tanggal 1 Juni juga diperingati oleh berbagai kalangan



Kalau kita renungkan dalam-dalam, dengan mengingat perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia, maka setiap orang yang mempelajari - walaupun sedikit - sejarah dengan baik, akan melihat dengan jelas bahwa Bung Karno adalah benar-benar sosok yang paling besar dan tidak ada tandingannya di Indonesia selama ini. Memang, dalam sejarah bangsa terdapat juga orang-orang besar lainnya yang berjasa untuk bangsa, namun tidak satu pun (!) yang bisa menyamai (apalagi melampaui !) kehebatan Bung Karno dalam mengabdi kepada kepentingan rakyat banyak, terutama rakyat kecil, atau “wong cilik”.



Sudah banyak sekali berbagai tulisan tentang Bung Karno, yang dalam bentuk buku (besar atau kecil) maupun artikel dalam majalah, termasuk yang banyak sekali diterbitkan oleh berbagai kalangan di luar negeri. Tetapi, karena permusuhan rejim militer Orde Baru terhadap Bung Karno selama 32 tahun, maka dalam waktu yang begitu panjang itu hanya sedikit sekalilah yang diketahui oleh orang banyak tentang sejarah perjuangan Bung Karno bagi kepentingan rakyat. Kalaupun pada waktu itu ada tulisan tentang Bung Karno, maka sebagian besar adalah hanya yang bersifat serba negatif saja, atau bahkan berupa fitnahan.


Jiwa besar adalah jatidiri Bung Karno



Padahal, barangkali, tidak ada pemimpin Indonesia lainnya yang telah bisa menunjukkan karya yang begitu besar, gagasan yang begitu luhur, wawasan yang begitu luas, dan ajaran yang begitu revolusioner bagi bangsa, seperti yang telah diperlihatkan oleh Bung Karno. Kebesaran karya atau keluasan gagasannya sudah kelihatan jelas dalam pleidooi-nya yang amat bersejarah dalam tahun 1930 di depan Pengadilan kolonial Belanda (di Bandung) yang berjudul “Indonesia menggugat”. Karya besarnya “Indonesia Menggugat” ini didahului oleh karyanya dalam tahun 1926 (ketika ia baru berumur sekitar 25 tahun!) yang berupa tulisan “Nasionalisme, Islamisme, Marxisme” (yang menjadi dasar gagasannya di kemudian hari dengan penamaan Nasakom).



Karya raksasa yang dibuatnya dalam usia 25 dan 29 tahun ini kemudian disusulnya dengan hasil pemikirannya yang maha besar dan gemilang lainnya, yaitu dengan lahirnya Pancasila pada tanggal 1 Juni tahun 1945. Kemudian, selama menjadi presiden dan sekaligus juga sebagai pemimpin besar revolusi rakyat Indonesia ia telah melahirkan berturut-turut ajaran-ajarannya tentang Manipol-Usdek (tahun 59), Trisakti (tahun 64) , dan Berdikari (tahun 1965).



Kalau kita baca kembali, dan kita kaji dengan dalam-dalam pula, segala bahan tentang berbagai karya, pemikiran, dan ajaran-ajarannya, maka akan bisa kita lihat dengan gamblang sekali bahwa Bung Karno adalah pemimpin rakyat yang berhaluan revolusioner atau berjiwa kiri. Boleh dikatakan bahwa sebagian terbesar dari pidato dan tulisannya sejak muda sampai ia menduduki jabatan sebagai presiden RI selalu dijelujuri benang merah yang berisi jiwa atau jatidiri Bung Karno, yaitu (yang terutama) : kegandrungannya mempersatukan seluruh bangsa untuk perjuangan, kecintaannya kepada rakyat kecil, kegigihannya dalam menentang nekolim, keteguhannya dalam menjalankan visi politiknya yang revolusioner.


Tokoh besar di tingkat nasional dan internasional



Bung Karno adalah orang besar. Ia adalah pemimpin bangsa yang paling terkemuka dibandingkan dengan yang lain-lain. Selama perjuangan untuk merebut kemerdekaan dari kekuasaan kolonial Belanda dan kemudian diteruskan - setelah Republik Indonesia diproklamasikan dalam tahun 1945 – Bung Karno memimpin perlawanan terhadap nekolim (neokolonialisme dan imperialisme, terutama imperialisme AS).



Bung Karno adalah besar di tingkat nasional dan juga di tingkat internasional berkat pemikiran-pemikiran nya atau jiwanya yang revolusioner, yang kiri, yang anti-imperialisme, yang mendambakan masyarakat adil dan makmur di Indonesia (yang oleh Bung Karno juga dinamakan sosialisme à la Indonesia). Oleh karena itu, ia selalu dengan tekun, gigih, dan tak jemu-jemu menganjurkan persatuan seluruh bangsa untuk meneruskan revolusi yang belum selesai. Tidak banyak pemimpin Indonesia lainnya (bahkan, mungkin tidak ada !) yang bicara tentang perlunya rakyat mengadakan revolusi, sesering yang dikatakan oleh Bung Karno dalam banyak pidatonya dalam berbagai kesempatan. (sangat seringnya penyebutan revolusi olehnya ini dapat dibaca dalam buku “Dibawah Bendera Revolusi” dan “Revolusi belum selesai”).



Bung Karno adalah satu-satunya pemimpin Indonesia yang mendapat dukungan sukarela dan tulus dari rakyat banyak (jadi bukan karena dikerahkan atau digiring dengan paksa) melalui dan bersama-sama berbagai macam organisasi atau gerakan massa yang sangat luas dari bawah.



Sosok Bung Karno juga besar dan terhormat di luar negeri, terutama di kalangan rakyat berbagai negeri di Asia, Afrika, Amerika Lartin, dan di kalangan progresif di Amerika, Eropa, dan Australia. Singkatnya, nama Bung Karno dikenal oleh kebanyakan kaum kiri, nasionalis, dan progresif di banyak negeri di dunia. Juga di bidang ini keunggulan Bung Karno tidak bisa disaingi, apalagi dikalahkan oleh pemimpin-pemimpin Indonesia yang lain, baik Suharto maupun lainnya



Berjasa besar karena Konferensi Bandung dll.



Pemimpin-pemimî n terkemuka di dunia, terutama yang kiri, atau yang nasionalis, dan yang anti-imperialisme (seperti Nehru, Nasser, Ho Chi Min, Kwame Nkrumah, Fidel Castro, Che Guevara, Mao Tsetung dan Chou En-lai ) pada umumnya menaruh hormat, atau simpati besar, kepada Bung Karno. Bukan hanya Bung Karno telah berjasa besar kepada rakyat-rakyat di dunia dengan terselenggaranya Konferensi Bandung, yang merupakan peristiwa internasional yang amat bersejarah di dunia, melainkan juga berbagai politik dan tindakannya di bidang internasional.



Bung Karno dengan gigih berusaha menggalang solidaritas antara berbagai negara dan rakyat Asia dan Afrika (juga Amerika Latin), sehingga pernah dianggap sebagai mercu suar bagi perjuangan rakyat berbagai negeri. Tindakannya untuk menyelenggarakan GANEFO dan juga gagasannya untuk melangsungkan CONEFO (Conference of the Emerging Forces) di Jakarta menunjukkan bahwa Bung Karno mengajak bangsa Indonesia untuk memainkan peran yang penting dalam bidang internasional.

Itulah sebabnya, mengapa para Duta dan Dutabesar Indonesia di luarnegeri pada umumnya waktu itu mempunyai kebanggaan mewakili negara dan rakyat yang mempunyai citra revolusioner yang sangat tinggi.( Ini bertentangan sama sekali dengan masa Orde Baru yang dalam waktu begitu lama banyak orang merasa malu menjadi orang Indonesia karena banyaknya kutukan atau kecaman terhadap tindakan-tindakan Suharto bersama para pendukung setianya)



Bung Karno adalah pemimpin besar rakyat Indonesia, bukan hanya karena ia memiliki berbagai kelebihan atau keunggulan, dibandingkan dengan pemimpin-pemimpin Indonesia yang lain, sampai sekarang. Ia bisa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik sekali, atau bahkan secara amat indah, dalam pidato-pidatonya yang banyak diucapkannya tanpa teks . Dalam pidato-pidatonya di berbagai kesempatan selama lebih dari 20 tahun memimpin negara ini kelihatan jelas sekali bahwa ia menguasai banyak pengetahuan di berbagai bidang, melebihi pemimpin-pemimpin Indonesia lainnya.



Bung Karno adalah pemimpin Indonesia yang menguasai juga bahasa Belanda dengan baik sekali, disusul oleh bahasa Inggris dan Jerman, dan (barangkali agak kurang) bahasa Perancis. Penguasaaannya dalam bahasa Inggris boleh dikatakan sangat menakjubkan, sehingga ia bisa berpidato tanpa teks dengan lancar sekali dan dengan nada atau irama indah dan lafal yang bagus pula. Dalam banyak kesempatan ia sering menunjukkan pengetahuannya yang banyak tentang sejarah bangsa Indonesia, sejak jaman purba sampai jaman perjuangan rakyat melawan kolonialisme Belanda.



Karena sejak muda ia sudah terjun langsung dan secara dekat dalam arus pergerakan nasional (ingat : masa tinggalnya di rumah HOS Tjokroaminoto dan perkenalannya di situ dengan tokoh-tokoh nasionalis, komunis dan Islam yang kiri maka berbagai masalah yang berkaitan dengan nasionalisme dan kerakyatan dikenalnya sejak dini sekali. Dari sini pulalah mulainya titik berangkat perjalanan hidup Bung Karno sebagai pemimpin nasionalis terkemuka sampai ia diangkat bersama oleh berbagai kalangan menjadi presiden.



Sebagai penganut agama Islam ia pernah menjadi tokoh Muhammadiyah, dan walaupun tidak setara dengan sejumlah kyai yuang ternama, pengetahuannya tentang agama Islam tidaklah sedikit, sehingga sebagai kepala negara ia bisa sering memberikan ceramah atau kuliah mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan Islam. Oleh berbagai pemimpin terkemuka Islam di dunia Bung Karno mendapat penghargaan atau kehormatan yang tinggi, termasuk gelar Honoris Causa oleh Universitas Al Azhar



Karena sejak muda (sekitar tahun 1925) ia sudah belajar tentang Marxisme maka pengetahuannya tentang teori-teori Marx Engels, Lenin, Trotsky dan lain-lainnya, bisa dikatakan melebihi rata-rata pemimpin Indonesia lainnya. Ini kelihatan sekali dalam pidato-pidatonya tanpa teks, yang sering menjelaskan apa artinya kapitalisme, imperialisme, tentang revolusi Prancis dengan sering-sering menyebut Danton, Jean Jaures, atau gerakan sosialis di dunia (umpamanya tentang peran Rosa Luxemburg, atau berbagai aspek dari revolusi Bosyewik di Rusia). Kiranya, karena itu pulalah maka Bung Karno berhak dan juga pantas menyebut dirinya sebagai marxist, berbeda dari kebanyakan pemimpin Indonesia lainnya.



Kebesaran jiwa Bung Karno : revolusi !



Dengan mengingat itu semua maka kita bisa melihat dengan jelas dan juga mengerti dengan gamblang pula bahwa Bung Karno adalah pemimpin revolusioner rakyat yang besar , yang tiada taranya dalam sejarah bangsa sampai sekarang (!!!). Bung Karno adalah pemimpin besar, bukan hanya karena ia pandai berpidato hingga sering mengagumkan banyak orang, dan bukan hanya karena banyak menguasai soal-soal sejarah Indonesia dan sejarah dunia, dan juga bukan pula hanya karena ia mengenal baik Islam dan marxisme, melainkan karena KEBESARAN JIWANYA.



Kebesaran jiwa Bung Karno-lah yang telah melahirkan tulisan “Nasionalisme, Islam dan Marxisme” (tahun 1926), menyuarakan “Indonesia menggugat” (tahun 1930), melahirkan Pancasila sebagai dasar negara (tahun 1945), dan membuat berbagai ajaran penting lainnya bagi rakyat, antara lain Nasakom, Manipol-Usdek, Trisakti, Berdikari, yang terkandung dalam Panca Azimat Revolusi.



Kebesaran jiwa Bung Karno adalah pengabdiannya dan susah-payahnya untuk mengajak dan membimbing diteruskannya revolusi - yang belum selesa (!) i - untuk mengadakan terus-menerus perubahan-perubahan besar di segala bidang, menuju masyarakat adil dan makmur, atau masyarakat sosialis à la Indonesia.



Pada kesempatan memperingati Hari Ulang Tahunnya tanggal 6 Juni, maka sedikit bahan dalam uraian singkat tentang sosok, peran dan jasa Bung Karno seperti tersebut di atas bisalah kiranya membantu kita semua sekedarnya untuk mengenang kembali, dan juga merenungkan dalam-dalam, betapa besar arti Bung Karno dan ajaran-ajarannya bagi bangsa Indonesia. Bung Karno adalah milik yang berharga sekali bagi bangsa. Ajaran-ajarannya, yang bisa disimak dalam buku-buku “Dibawah Bendera Revolusi” dan “Revolusi belum selesai” adalah senjata bagi perjuangan bersama untuk mengadakan perubahan-perubahan besar, menuju masyarakat adil dan makmur.


Bung Karno adalah sumber inspirasi revolusioner



Jiwa besar Bung Karno adalah sumber insipirasi revolusioer yang besar bagi mereka yang berjuang untuk kepentingan rakyat banyak. Ajaran-ajaran revolusionernya mempunyai nilai-nilai abadi yang penting bagi bangsa dewasa ini dan juga untuk generasi yang akan datang.. Jelaslah bahwa bangsa Indonesia patut bangga mempunyai putra yang begitu besar jiwa perjuangan revolusionernya, yang dipertahankannya dengan gigih selama hidupnya, sampai akhir hayatnya semasa dalam tahanan Orde Barunya Suharto.



Bagi mereka yang sungguh-sungguh mencintai rakyat kecil, atau yang benar-benar mendambakan persatuan dan kesejahteraan bangsa, atau yang ikut mengadakan perubahan-perubahan besar untuk melapangkan jalan menuju masyarakat adil dan makmur, maka akan menghargai dan mencintai ajaran-ajaran revolusioner Bung Karno. Ajaran-ajaran revolusioner Bung Karno adalah senjata dan pembimbing bagi mereka yang mau sungguh-sungguh berjuang untuk kepentingan rakyat, untuk melawan kapitalisme atau neo-liberalisme beserta kaki-tangan atau antek-anteknya di dalam negeri.Ajaran-ajaran revolusioner yang begitu besar dan begitu penting bagi banyak orang tidaklah bisa didapat dari orang lain, kecuali dari Bung Karno.



Hanyalah mereka yang anti-rakyat, yang reaksioner, yang tidak menginginkan masyarakat adil dan makmur, maka tidak bisa menghargai atau tidak mau melihat kebesaran jiwa Bung Karno. Dan juga hanya mereka yang cupet nalarnya dan picik fikirannya-lah yang menentang ajaran-ajaran revolusioner Bung Karno atau bersikap anti-Sukarno, seperti kebanyakan pendukung Suharto..Dan hanyalah mereka yang kerdil jiwanya yang tidak mau mengakui jasa-jasa besar Bung Karno bagi perjuangan revolusioner bangsa.



Kalau sama-sama kita perhatikan, maka nyatalah bahwa sejak dikhianatinya Bung Karno oleh Suharto beserta para jenderal pendukungnya - bersama-sama imperiailisme AS - dengan menggulingkannya sebagai presiden RI dan akhirnya membunuhnya dan mencoba mengubur ajaran-ajarannya yang besar, maka tidak pernah seorang pun yang bisa muncul sebagai pemimpin besar rakyat yang memiliki citra seagung dan seluhur seperti Bung Karno, sampai sekarang. !!!


Perubahan besar dengan jiwa revolusioner Bung Karno



Memang, kalau direnungkan dalam-dalam, dengan mengingat berbagai segi sejarah dan persoalan besar yang dihadapi bangsa Indonesia , maka jelaslah bahwa sosok dan jiwa besar dan revolusioner Bung Karno tidaklah bisa digantikan atau ditiru oleh pemimpin Indonesia yang lain, apalagi oleh orang yang mempunyai jiwa kerdil seperti Suharto, atau mereka lainnya yang sejenisnya.



Oleh karena itu, apapun hasil pemilihan Presiden di bulan Juli yad, atau siapa pun yang akan jadi presiden RI, kita tetap perlu mengibarkan tinggi-tinggi panji-panji “Dibawah Bendera Revolusi” karena jelas bahwa “Revolusi belum selesai”. Memegang teguh dan mentrapkan secara kreatif inti sari atau isari pati ajaran-ajaran revolusioner Bung Karno adalah jalan untuk mengadakan perobahan, atau perombakan, atau reformasi total, terhadap situasi negara dan bangsa yang sedang ambrul-adul dewasa ini. Adalah omong kosong besar sekali (!) , kalau ada kalangan yang berkoar-koar menginginkan perubahan besar demi kepentingan rakyat tetapi sekaligus bersikap anti ajaran-ajaran Bung Karno.



Berdasarkan pengalaman selama lebih dari 40 tahun, sejak Bung Karno digulingkan sampai sekarang, kita bisa menyaksikan bagaimana hasil-hasil di bidang politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan moral bagi bangsa, yang telah dilakukan oleh pemerintahan- pemerintahan Orde Baru dan berikutnya, dengan meninggalkan sama sekali ajaran-ajaran revolusioner Bung Karno, dan bahkan memusuhinya.



Padahal, jiwa atau inti ajaran-ajaran Bung Karno adalah perjuangan untuk perubahan-perubahan besar dan fundamental yang terus-menerus demi kepentingan rakyat banyak, dan meneruskan dengan teguh tugas-tugas revolusi yang belum selesai, menuju masyarakat adil dan makmur. Demikianlah arah jalan yang ditunjukkan oleh pemimpin besar rakyat dan revolusi Indonesia, Bung Karno.



Paris, 5 Juni 2009


--
Semuanya Mungkin


Beberapa waktu lalu saya mendapat tugas yang terlihat tidak mungkin, tetapi berbekal tekad dan keuletan dan kerjasama tim akhirnya tugas yang menurut persepsi saya tidak mungkin, dapat terselesaikan sudah. Dari hal tersebut terdapat sebuah pelajaran yang saya ambil, sesuatu hal terlihat tidak mungkin ketika kita tidak berminat atau tidak serius mengerjakan sesuatu, tetapi ketika kita sepenuh hati melakukanya maka akan terjadi suatu kemungkinan ditengah kata yang tidak mungkin.

Teori suatu kemungkinan faktor terpenting adalah kemauan keras untuk berbuat sesuatu. siapapun orangnya berpeluang menjadi orang sukses. Meskipun latar belakang pendidikan atau masa lalu seseorang tentu saja memberikan sentuhan-sentuhan peluang menjadi lebih besar, dan membuat suatu kemungkinan dari suatu yang tidak mungkin.

Pernah melihat Camera, mungkin orang zaman dahulu kala menganggap membuat kamera adalah tidak mungkin, tetapi kita lihat sekarang Betapa canggih kamera yang dihasilkan hasil dari sebuah keinginan dan Kemauan keras untuk mewujudkanya, Atau pernah kah terbayang Laptop saat ini yang sangat tipis, coba bandingkan pada saat komputer ditemukan ternyata komputer memerlukan ruang yang besar dan luas, dan membuat laptop adalah hal yang tidak mungkin pada jamanya, tetapi berdasarkan hasil kerjakeras maka saat ini akan tercipta laptop yang super tipis.

Dengan kemauan yang keras, setiap orang dapat sukses di manapun dan di bidang apapun. Banyak sekali peristiwa besar dunia di sepanjang lintasan sejarah, dan itu hanya mungkin lahir dari kemauan yang besar. Manusia tidak pernah kekurangan kekuatan, tetapi kurang kemauan, Sukses dan suatua kemungkinan sangat ditentukan oleh kuatnya kemauan dari dalam diri sendiri untuk belajar dan bekerja keras, dan meningkatkan kualitas diri. Tantangan atau kendala apapun berusaha diatasi dengan memberikan yang terbaik dan menjalani dengan sungguh-sungguh.

Walaupun kita telah pernah mengetahu semua adalah mungkin tetapi banyak diantara kita yang masih tidak menerapkan kata-kata tersebut dalam hidup. suatu ketidak mungkinan adalah sebuah batasan yang menghentikan kita dalam mencapai impian-impian kita. Bahkan kita sering sekali meyakinkan diri kita bahwa kita tidak sanggup dan tidak pantas untuk sukses, kita mempercayai perkataan orang-orang yang mengatakan bahwa sesuatu itu tidak mungkin dilakukan, tanpa mau berusaha dan bekerja keras untuk menghasilkanya.

Apakah pernah karena orang mengatakan kepada kita suatu hal itu tidak mungkin, lantas kita percaya dan yakin begitu saja. Ingatlah Tidak ada batasan yang dimiliki manusia. Manusia memiliki kemampuan luar biasa dan tak terbatas untuk mewujudkan apa yang kelihatannya tidak mungkin, begitu pun kita, semua nya mungkin terjadi kita memiliki energi potensial dalam diri yang tidak tersalurkan, cobalah bangkitkan energi potensial itu hanya dengan percaya bahwa semuanya mungkin terjadi.

Sebuah kemungkinan dibatasi Dibedakan menjadi mungkin dan tidak mungkin Seolah-olah mereka terpisah menjadi dua kutub yang bersebrangan Mungkin diartikan kemungkinan Tidak mungkin diartikan ketidakmungkinan Tapi cobalah lihat sekali lagi Coba lihat untuk kedua kalinya, ternyata hanya ada satu jawaban untuk sebuah ketidak mungkinan dan tidak ada dua kutup yang bersebrangan, karena di dunia ini semuanya adalah mungkin. ayo percaya bahwa anda bisa melakukan sesuatu yang besar.


--


Menyambut Pesta Demokrasi 5 Tahunan - PEMILU 2009.

"Belajar menyelamatkan sumberdaya negara untuk kebaikan rakyat Indonesia."

Pancasila - Dongeng mengharukan

Selasa, 2 Juni 2009

Sering kita lupa bahwa tanggal 1 Juni adalah hari lahir Pancasila dasar Negara kita yang saat ini menapaki usia ke – 64 th, – apalagi saat ini kita tengah berada di pusaran hiruk pikuknya – aneka kepentingan, kampanye kekuatan menuju kekuasaan – maka keberadaan nilai luhur Pancasila menjadi nomor ke sekian, alias nomor buncit… bahkan terlupakan – itu bagi yang tua, saya tidak tahu bagaimana untuk para pemuda, remaja dan generasi muda Indonesia di berbagai pelosok penjuru tanah air.

Maka saat ini kita bangga ada beberapa bahkan tidak sedikit anak-anak bangsa yang merasa terpanggil untuk memenuhi tugas pengabdian bagi kelangsungan dan kelestarian bangsa Indonesia. Maka nilai-nilai dasar Negara menjadi penting untuk di gelorakan dan di eksplore/digali lebih mendalam lagi.

Seperti disampaikan oleh Yurnaldi di harian Kompas, seusai menonton tampilnya para seniman sadar kebangsaan – atau para seniman negarawan sebagai berikut:

“…/Tanah kami tanah kaya/

laut kami laut kaya/

Kami tidur di atas emas/

Berenang di atas minyak/

Tetapi bukan kami punya”

(Nyayian “Suara dari kemiskinan” ciptaan Franky Sahilatua)

Nyanyian Franky itu mengantar Garin Nugroho “Mendongeng untuk Bangsa” di Bentara Budaya Jakarta (BBJ), Senin 1/6 malam. “sebuah dongeng gabungan atara visi, pengalaman, emosi, empati, dan cara berpihak terhadap masalah masyarakat” ujar Garin.

Dongeng tentang kemiskinan yang dikisahkan oleh Garin membuat bulu kuduk berdiri. Sebelumnya Garin sempat bercerita bahwa di tengah hingar bingar politik saat ini, kita justru kehilangan civic forum dan cara menyampaikan nilai bangsa, yaitu Pancasila.

Maka, dongeng Pancasila sebagai sebagai salah satu seri Dongeng Bangsa adalah cara menumbuhkan nilai civic forum, justru ketika masyarakat politik terkikis oleh politik uang, citra, konsumerisme dan kekuasaan itu sendiri. Masyarakat yang tak cukup respek pada nilai dasar seperti Pancasila karena hanya dianggap dongeng.

Mengharukan

Kolabirasi Garin dan Franky menyampaikan dongeng tidak saja mengharukan, tetapi juga “mencubit” siapa saja dengan pedih dan dalam.

Franky dengan syair-syair lagunya yang sarat dengan tema sosial kemasyarakatan, yang saat ini kerap dimainkan di panggung-oanggung musik nonkomersial, dipadu dongeng-dongeng lokal dan global Garin yang sarat kritik pedas setelah berkaca pada realitas negeri ini.

Saat menggambarkan masyarakat Papua, diceritakan peristiwa 15 tahun lalu ketika masyarakat Papua dengan mudah memanfaatkan alam. Ada seorang pemuda yang setiap Senin mengambil biji kemiri. Selasa menangkap ikan di sungai. Rabu, kamis, dan hari-hari selanjutnya diisi dengan aktifitas yang berbeda.

Kini, aktivistas tersebut tak bisa dilaksanakan lagi seiring dengan hancurnya alam Papua. Sumber daya alam Papua di eksploitasi dan tidak membawa manfaat apa-apa buat masyarakat Papua. Namun, masyarakat Papua yang tidak ikut merusak alam malah dipinggirkan dan dianggap tidak bisa mengikuti perkembangan zaman…

Begitu juga ketika Garin berkisah soal Nusa Tenggara. Franky membawakan lagu “Ika No’o Nio”, cerita soal ikan dan kelapa. Garin bercerita soal upacara adat untuk berterima kasih kepada orangtuanya. Di hadapan masyarakat, anak yang sudah jauh merantau dan berhasil mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tuanya.

Garin menceritakan, ada empat anak yang telah berhasil meraih gelar sarjana di perguruan tinggi terkemuka di Pulau Jawa berkat perjuangan dan kerja keras orangtuanya. Ibu bapaknya mengutang beras, pinjam garam, dan pinjam uang untuk biaya sekolah anak-anaknya.

Ketika sudah berhasil dan kembali ke desa untuk mengikuti upacara adat terima kasih, banyak anak yang sangat bangga pada perjuangan orangtuanya. Mereka bersyukur dan berterima kasih akan jerih payah orangtuanya. Namun, tradisi berterima kasih ini tidak dilakukan para elite politik…

Seusai dongeng dari timur, Garin juga mendongeng soal pertumbuhan ekonomi; sepotong buah apel dari Malang. Kisah betapa produk impor membanjiri negeri ini. “Kita adalah makelar-makelar dari perampok kehidupan untuk diri kita. Kita budak dari Paman Sam,” ujarnya.

Mengalahkan Amerika

Setelah sesi pertama, pengamat politik Sukardi Rinakit menyampaikan cerita global, tentang cita-cita anak China dan India. Sejak kecil mereka sudah disosialisasikan, bukan indoktrinasi, bagaimana tahun 2020 mengalahkan Amerika Serikat.

“Ketika anak kelas VI SD di China ditanya apa cita-citanya, mereka menjawab mengalahkan Amerika. Menguasai hardware mengalahkan Amerika,” ujarnya.

Sementara budayawan Radhar Panca dahana berkisah bagaimana bangsa ini diisi keragaman 460 suku dan 750 bahasa. “Bisa bersatu karena kemampuan berbagai,” ungkapnya.

Menurut Radhar bangsa ini harus menemukan diri lewat dongeng. Dongeng Pancasila.

Setelah sesi Sukardi dan Radhar, Garin kembali mendongeng. Ketika lagu “40” mengalun, Garin mendongeng tentang Mussolini.

“Kita hidup di negeri penuh tapi… Tak memiliki rasa haru. Seperti kata pacar Mussolini, jika tak punya rasa haru, kita pergi....,” ujar Garin.

---------

Proficiat dan terima kasih untuk para founding fathers yang telah menemukan, menggali dan menanam Pancasila sebagai dasar negara, serta para pekarya seni yang selalu berapi-api, membakar gelora jiwa, raga dan karakternya sebagai bangsa Indonesia.

Pancasila adalah dasar negara untuk menuju Indonesia sejahtera, maju dan bermartabat!


--

Dari satu kesalahan ke kesalahan yang lain, seseorang menemukan seluruh
kebenaran. (Sigmun Freud)

Tak ada tantangan yang lebih menantang selain tantangan untuk memperbaiki
diri sendiri. (Michael F. Stately)

Biarkan kekhawatiran Anda menjelma menjadi sumber kemajuan berpikir,
gagasan baru, dan rencana baru (Sir Winston Churchill)

Kesalahan kita yang paling buruk adalah terlalu sibuk mengurusi kesalahan
orang lain. (Kahlil Gibran)

"Anda tidak pernah dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara berpikir yang sama
yang menciptakan masalah itu sejak awalnya" (Albert Einsten)

"Aku mempertahankan enam asisten yang jujur (mereka mengajarkan aku semua yang
ku ketahui); Nama mereka adalah "Apa", "Mengapa", "Kapan", "Bagaimana", "Dimana",
dan "Siapa" Adakah asisten yang lebih baik dari mereka? (Rudyard Kipling)

Sebelum Anda menjawab apakah saya telah melakukan sesuatu dengan
benar, maka bertanyalah pada diri Anda, sudahkah saya menjalankan
sesuatu yang benar (Stephen Covey)

Silvio Berlusconi
Makin Tak Populer

Barangkali sudah waktunya Silvio Berlusconi menjual Milan kepada pihak lain. Tifosi Milan butuh seorang presiden yang mencintai Il Diavolo Rosso.

Silvio Berlusconi, dianggap tak mencintai Milan. (Foto: AFP)

Berlusconi tak lagi mencintai Milan. Dalam lima tahun terakhir, ia tercatat mengizinkan penjualan dua pemain yang menjadi simbol tim.

Pada 2006 Andriy Shevchenko dilego ke Chelsea (46 juta euro). Tiga tahun berikutnya giliran Kaka dilepas ke Real Madrid (65 juta euro).

"Untuk pertama kalinya sejak Silvio Berlusconi menjadi Presiden, Milan menjual pemain terpentingnya," kata salah satu legenda Milan, Zvonimir Boban.

Kalau mencintai Milan, seharusnya Berlusconi sadar ia sudah tak sanggup mendanai Il Diavolo dan memberi jalan kepada yang lebih mampu. Tapi, Berlusconi ngotot menolak sejumlah tawaran.

Jika memiliki keuangan yang lebih kuat, Milan akan bisa menjaga pemain-pemain terbaiknya. Penjualan Kaka pun membuat Berlusconi dan wakilnya, Adriano Galliani, makin tak populer di mata tifosi. (wid)

--



Transfer Valencia
Melepas Satu per Satu

Penunjukan Manuel Llorente sebagai presiden baru pada awal Juni ternyata tak membawa kabar baik bagi Valencia. Suksesor Vicente Soriano ini tetap bakal menjual pemain bintang demi menyelamatkan keuangan klub.

Llorente sepertinya sudah benar-benar menyerah mencari sumber pemasukan untuk mereduksi utang klub yang mencapai 465 juta pound atau senilai dengan 7,6 triliun rupiah. Usul pelatih Unai Emery memangkas jumlah pemain dari 40 hingga menjadi 22-23 orang demi mengura n gi beban gaji dianggap belum cukup.

Solusi paling realistis, dan mungkinmenjadisatu-satunya jalan keluar mengingat kesulitan menarik sponsor di tengah krisis finansial seperti saat ini, adalahmelepas pemain berlabel superstar yang otomatis memiliki nilai jual tinggi.Llorente sendiripunsudah bertekad memaksimalkan hal ini.

"Valencia dalam kondisi siap menjual pemain. Tapi, kami tak akan melepas seorang pun tanpa harga yang tepat," kata Llorente seperti dikutip dari Marca.

Ucapan ini bisa jadi sinyal bahwa Los Ches sudah menerima tawaran Real Madrid, yang hendak memboyong bomber David Silva. Faktanyamedia Spanyol, khususnya Marca, sudah berani mengeluarkan pernyataan bahwa pemain berjuluk El Guaje itu tinggal selangkah lagi bergabung menjadi bagian Neo Galacticos dengan harga beli 32,5 juta pound plus klausul khusus. Nilai ini sudah sangat dekat dengan harga Villa, yang berkisar 34,2 juta.

Prinsip Dipertahankan

Pertanyaannya kiniapakah Villa akan menjadi lokomotif trio Kelelawar Hitam menuju Santiago Bernabeu? Sebagaimana yang pernah diberitakan El Mundo Deportivo, Presiden Madrid, Florentino Perez, ternyata juga tertarik mengamankan jasa David Silva dan Raul Albiol.

Llorente pun langsung mengutarakan bantahan.

"Sangat tidak mungkin mendapatkan Silva, Albiol, dan Villa pada saat yang bersamaan. Kami tak akan menjual mereka bertiga sekaligus kepada siapa pun. Florentino pernah menghubungi saya, tapise tiap presiden punya prinsip yang harus dipertahankan," katanya kepada AS.

Sementara itu, Gabriel Heinze sepertinya bakal mengawali gelombang eksodus Madrid. Bek kiri Argentina itu kian dekat kembali ke klub lama, Paris Saint-Germain.

Kedua belah pihak dikabarkan tinggal mencari kesepakatan mengenai gaji sang pemain. "Setidaknya sembilan pemain dari tim utama akan dilepas," kata Perez. (Andrew Sihombing)





Atletico Madrid
Menjaga Pilar

Kubu Atletico Madrid paham betul apa yang dibutuhkan untuk bertarung di LigaChampion musim depan. Di saat cadangan fulus untuk menutup seluruh pengeluaran musim depan hanya 80 juta euro (1,1 triliun rupiah) dan tak mungkin mendatangkan pemain bintang, mempertahankan pilar-pilar lama jelas menjadi strategi terbaik dan paling rasional.

Hal itu yang dilakukan terhadap Sergio 'Kun' Aguero, Diego Forlan, dan Maxi Rodriguez. Manajemen klub keukeuh menjaga ketiga pilar yang membawa Los Colchoneros finis di tangga keempat klasemenini .

Kehilangan kapten tim, plus dua pencetak gol tersubur, tentu bukan modal bagus bertarung di kompetisi tertinggi Eropa. Bukankah melepas ketiganya bisa mendatangkan uang yang cukup untuk membeli bintang baru? Mungkin saja, tapi hal itu terbilang riskan karena bisa memengaruhi soliditas tim.

"Atletico tidak berniat melepas Forlan atau Aguero, bahkan bila ada yang berniat menebus release clause mereka sekalipun. Demikian juga dengan Maxi, yang masih memiliki kontrak dengan klub. Dia adalah bagian utama rencana kami musim depan," kata Direktur OlahRaga Atleti, Jesus Garcia Pitarch, seperti dirilis Marca.

"Di Atleti, kami selalu berusaha meningkatkan kekuatan tim, bukan merusaknya dengan menjual pemain. Hal ini memang tidak sepenuhnya tergantung pada kami. Tapi, mereka sendiri sudah mengatakan ingin tetap bertahan," t uturnya.

Pernyataan Pitarch jelas masuk akal.Mempertahan kansekuat tenaga memang tak ada gunanya jika hati sang pemain sudah bersama klub lain. Yang bisa dilakukan saat ini hanya menanti komitmen trio tersebut bertahan di Vicente Calderon.

Jelas ini bukan pekerjaan mudah. Kehebatanke tiga bintang tersebut membuat banyak klub besar Eropa terpikat. Lihat saja Aguero, yang menarik minat Chelsea . Forlanpun coba didekati Man. City dan Real Madridserta Rodriguez diisukan bakal memperkuat salah satu klub Inggris.

Untung bagi Atleti. Ketiga bintang tersebut belum pernah mengutarakan niat berganti kostum. Pergelaran Piala Dunia tahun depan bisa jadi alasan. Gagal beradaptasi di klub baru dapat menutup peluang tampil di Afrika Selatan. (drew)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar