Selasa, 23 Juni 2009

Mau Kaya Raya?... Yaa Harus Mata DUITAN




Salam Kaya Raya.... hehehehe...


Seringkali saya geli kalau ketemu orang-orang, yang menginginkan sukses kaya raya, tapi apa yang diucapkannya bertolak belakang dengan keinginannya. Dalam sebuah sesi Seminar Entrepreneurship, saya sempat melontarkan anjuran, bahwa jika kita mau sukses kaya raya, syarat pertamanya adalah, "Kita Harus Mata Duitan"... artinya dipikiran dan perasaan kita harus berisi duit-duit-duit dan duit-duit-duit- duit... hehehehe...


Tahukah tanggapan spontan sebagian besar peserta seminar saya itu? Wah...Pak Nano kok ngajarin kita jadi mata duitan sih...kan nggak benar tuh. Kan nanti kita bisa menghalalkan segala cara... Nanti kita bisa lupa diri kan, Pak Nano... Kan sukses itu bukan ditentukan oleh banyaknya duit kita ya... Yang penting kan kita bisa bahagia, meskipun nggak punya duit... Banyak duit tapi hutangnya juga banyak kan ya repot toh, Pak Nano... dan masih banyak tanggapan serupa itu.


Inilah hebatnya sebagian besar dari kita orang Indonesia. Tanggapan spontanitas atas suatu permasalahan selalu bernuansa moralitas dan agamis yang sangat kuat. Sepertinya mengesankan bahwa mereka ini memang sangat kuat dan sangat baik mentalitas moralnya maupun ketaatannya kepada ajaran agamanya. Harapan saya, semoga saja memang benar begitu adanya.


Nah, akhirnya saya menjawab berbagai pernyataan spontan dari para peserta tadi. Pertama saya katakan kepada mereka, bahwa UANG atau DUIT memang bukan hal utama yang menentukan bahagia atau tidak bahagianya seseorang. TAPI, uang bisa lebih mempermudah kita untuk menjalani kehidupan ini. Setuju?? Semua peserta menjawab setuju sambil malu-malu. Coba bayangkan saja jika Anda tidak memiliki uang? Hayoo...Anda bisa apa tanpa uang di tangan Anda? Hayoo...siapa bisa jawab?? Tidak ada satu pun peserta yang mau menjawab pertanyaan saya itu. Padahal menjawab kan nggak pakai uang ya...hahahaha. ..


Inilah yang jadi penekanan saya saat Seminar Entrepreneurship beberapa waktu lalu. Satu hal saya ingatkan kepada setiap peserta yang hadir, bahwa saya ini sedang berhadapan dengan orang-orang yang tentunya beragama semuanya, dan menjalankan perintah agamanya yang pasti tujuannya untuk kebaikan...dan, tidak ada yang atheis. Reaksi spontan menanggapi pernyataan saya bahwa "Kita Harus Mata Duitan", sudah jelas menunjukkan bahwa mereka ini secara mentalitas moral sangat bagus, menyadari pentingnya moral dan agama untuk menjaga segala tindakannya dari hal-hal yang merugikan orang lain, selalu waspada terhadap bisikan syaitan yang terkutuk. Benarkah begitu?? Mereka serentak menjawab, IYA... Nah, jadi tidak perlu lagi kita berkutat dan berdebat dengan hal-hal yang mempertanyakan kualitas mental, moral maupun keimanan kita...toh Anda ini semuanya orang yang beriman dan bermoral, iya kan?


Ok, kembali ke topik "Kita Harus Mata Duitan". Sekarang semua peserta seminar sudah setuju tidak perlu mempertanyakan dampak dari "Kita Harus Mata Duitan", karena semuanya sudah punya iman dan moral yang sangat baik, jadi gak mungkin membuat mereka jadi jahat jika sudah "Mata Duitan"...hehehehe. .. resiko ditanggung penumpang...


Sebagian besar dari kita, mungkin disebabkan pendidikan dan pengalaman masa lalu mengenai UANG atau DUIT, yang cenderung bernuansa negatif, jelek, bahkan jahat, pada akhirnya menyebabkan pikiran dan perasaan mengenai uang menjadi TIDAK TEPAT, jadi "ill-feel" gitu... jika dengar kata UANG. Inilah yang harus Anda pahami dan luruskan kembali kepada norma yang baik dan benar tentang uang.


UANG tidak punya kesalahan apa pun kepada diri Anda, justru uang seringkali membantu Anda jika Anda memerlukannya. Ini sebuah realita, tanpa uang kita bisa apa? Jadi jika seseorang tetap menistakan uang di dalam pikirannya, bagaimana dia bisa didatangi oleh uang? Benar apa Betul?


So...untuk memperoleh uang, karena ini Seminar Entrepreneurship, maka saya tandaskan bahwa salah satu cara terbaiknya adalah Anda harus berani memulai bisnis sendiri sebagai Entrepreneur. Bahkan bagi umat Islam, khazanah Entrepreneurship ini sudah sejak awal ditekankan oleh ajaran Islam.


Rasulullah Muhammad sendiri sudah mulai giat mencari uang saat usianya masih sangat muda, baru belasan tahun...dan, pada usia 18 tahun beliau sudah menjadi pedagang sukses dan terkenal di Persia, Romawi, dan Syam. Ada anjuran di dalam sebuah Hadits: i'mal li dunyaka ka annaka ta 'isyu abadan, wa i'mal li akhiratika ka annaka tamut ghadan. Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besuk pagi.


Perlu juga disadari bahwa uang dan harta kita ini berfungsi strategis untuk aktivitas berdakwah juga. Jika kita memiliki uang dan harta yang banyak, dan tentunya cara memperoleh dan membelanjakannya sesuai prosedur ajaran agama Islam, maka fasilitas ini bisa semakin memudahkan kita untuk melaksanakan kewajiban agama. Islam memerintahkan umatnya untuk mencari rejeki, dan jangan lupa untuk zakat, berinfaaq, bersedekah, dan lain-lain hal yang baik dan positif. Islam dengan tegas membatasi tindakan umatnya, yakni dengan cara-cara halal dan baik.


Bukankah uang sangat penting bagi kehidupan dunia dan akhirat? Rasulullah telah mencontohkan semangat entrepreneurship yang luar biasa prima. Saat masih berusia belasan tahun saja, beliau sudah bisa berbisnis sendiri. Kalau jaman sekarang mungkin beliau masih seusia anak-anak SMA atau yang sederajat... yang mana, sebagian besar anak-anak seusia ini pada jaman sekarang lebih banyak yang bersantai-santai saja, lebih senang hang-out ke plaza, mall maupun kong-kow di cafe...daripada mencoba mulai bisnis...


So what...? Jika Anda mau kaya raya...Anda memang Harus Mata Duitan terlebih dulu. Canangkanlah di dalam pikiran dan perasaan Anda, bahwa Anda harus memiliki uang dan harta kekayaan berlimpah, sehingga ini memicu dan memacu Anda segera membuat rencana-rencana tindakan untuk meraihnya, dan Anda benar-benar Take Action untuk meraih sukses berkelimpahan materi yang Anda impikan itu. Dan selalu ingatlah, Anda adalah seorang yang punya iman kuat dan bermoral baik.


--

7 Tabiat Yang Berkesan

Presiden Bill Clinton menilai bahawa daya saing bangsa Amerika mulai tergeser oleh bangsa Jepun dan negara-negara industri baru di Asia . Salah satu cara untuk mengembalikan keunggulan bangsa Amerika menurut Presiden Clinton adalah dengan menerapkan “The Seven Habits of Highly Effective People”[ Tujuh Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif ] yang ditulis oleh Dr. Steven R.Covey.

Kalau bangsa Amerika saja yang sudah maju mau belajar dari Steven R.Covey, pasti ada hikmahnya bila kita juga mau mempelajari 7 kebiasaan Covey. Bukankah Rasulullah SAW pernah bersabda: “ Hikmah itu milik orang Islam, di mana pun kamu mendapatkannya ambillah.” Apakah kebiasaan itu?. Kebiasaan adalah pertemuan antara ‘knowledge’ [ pengetahuan ], ‘skill’ [ keterampilan] dan ‘desire’ [ keinginan ]. Menghentikan kebiasaan merokok misalnya, tidak cukup dengan memilikki pengetahuan tentang terdapatnya hubungan negatif antara merokok dengan kesihatan dan mengetahui cara berhenti merokok. Kalau hanya ‘knowlegde’ dan ‘skill diperlukan, tentu tidak ada lagi doktor yang merokok. Mengubah kebiasaan mensyaratkan ketiganya. Berikut adalah 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif.

Kebiasaan Pertama, Proaktif. Proaktif bukan sekadar berinisiatif. Proaktif beerti suatu keyakinan bahawa apa pun yang kita perolehi dalam hidup merupakan akibat pilihan respons kita sendiri. Kebiasaan pertama merupakan kesedaran bahaw antara stimulus dan respons terdapat ‘freedom to choose’. Allah berfirman dalam Surah Ar-Rad 13:11, “ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri ”. Ramai orang berfikir bahawa ketidakbahagiaan mereka disebabkan kerana apa yang terjadi pada diri mereka. Padahal yang sebenarnya adalah kerana cara mereka memberi makna atas apa yang terjadi. Selalu ada pilihan untuk bereaksi secara positif terhadap situasi yang negative. Kemampuan untuk memilih respons seperti yang dikemukakan di atas,merupakan fungsi dari kemampuan kita memanfaatkan kurnia Allah berupa Furqon [berupa Al-Quran yang membezakan antara respons yang haq dan yang batil ], ‘independent will’ [ kehendak bebas ], ‘self awareness’ [ kesedaran diri ], ‘conscience’ [ kata hati ] dan ‘imagination’ [ imaginasi ]. Dengan kata lain, kitalah yang memprogramkan kehidupan kita sendiri.

Kebiasaan Kedua, Bermula Dan Berakhir Dalam Fikiran. Kebiasaan kedua adalah kebiasaan memilikki visi, misi dan tujuan. Kebiasaa ini menunjukkan arah dan cara menjalani hidup serta menentukan hal-hal yang penting dalam hidup. Islam mengajar pentingnya goal setting ketika Rasulullah Saw menyatakan setiap perbuatan yang tergantung niatnya. Kebiasaan bermula dan berakhir dalam fikiran mengajar agar kita menulis matlamat kita.

Kebiasaan Ketiga, Buat Perkara Pertama Dahulu. Mendahulukan yang utama merupakan kebiasaan yang menuntut integritas, disiplin dan komitmen. Allah berfirman dalam Surah Al-Mukminun 23:1-3, “ Sungguh berhasil orang-orang mukmin, iaitu orang –orang yang khusyu’ dalam solat mereka dan orang-orang yang berpaling dari perbuatan dan percakapan yang sia-sia ”, dan dalam Surah Al-Ashr 103:1-3, “ Demi masa sesungguhnya manusia dalam kerugian kecuali orang-orang beriman dan beramal soleh, saling berpesan dengan kebenaran dan saling berpesan dengan kesabaran ”. Juga dalam Surah Al-Insyirah 94:7-8, “ Maka apabila engkau telah selesai [ dari suatu urusan ], maka kerjakanlah [ urusan lain ] dengan bersungguh-sungguh dan kepada Tuhanmulah kamu berharap ”. Kebiasaan ketiga menekankan pentingnya memanfaatkan waktu.

Kebiasaan Keempat, Berusaha Untuk Memahami Terlebih Dahulu-Baru [minta ] difahami. Kebiasaan kelima menunjukkan bahawa “ the secret of living is giving ” [ rahsia kehiduan adalah memberi ]. Rasulullah Saw bersabda bahwa tangan di atas lebih mulia daripada tangan yang di bawah. Allah berfirman dalam Surah Al-Zalzalah 99:7-8, “ Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarah, nescaya dia akan menerima balasannya dan barang siapa mengerjakan keburukan seberat zarah, nescaya dia akan menerima balasannya ” dan dalam Surah Ar-Rahman 55:60-61 “ Tiadalah balasan kebaikan, melainkan kebaikan pula, maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ”. Juga dalam Surah Al-Baqarah 2:261, “ perumpamaan orang yang memberi di jalan Allah, adalah seumpama sebuah biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai berisi seratus biji, dan Allah melipatgandakan bagi siapa yang dikehendaki- Nya, dan Allah Maha Luas [ kurnia-Nya ] lagi Maha Mengetahui.

Kebiasaan Kelima, Berfikir Menang–Menang. Berfikir menang-menang berasal dari karakter yang dicirikan dengan kejujuran [ menyesuaikan kata dengan perbuatan ], integritas [ menyesuaikan perbuatan dengan kata ], matangan [keseimbangan antara ketegasan dan toleransi ], dan mentalitas kelimpahan [ keyakinan bahawa kurnia Allah tersedia tanpa batas bagi sesiapapun yang mengikuti sunnatullahatau ‘causality law’ ].

Kebiasaan Keenam, Wujudkan Sinergi. Bersinergi beerti keseluruhan lebih bernilai daripada jumlah bahagian-bahagianny a. Mengenai pentingnya bersinergi, Khalifah Umar bin Khattab pernah berujar bahawa kejahatan yang terorganisir dapat mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir. Yang harus diingat adalah agar dapat bersinergi setiap anggota memiliki lima kebiasaan di atas iaitu proaktif, bermula dan berakhir dalam fikiran, dahulukan yang utama,berfikir menang-menang dan berusaha memahami dahulu baru difahami. Allah Swt mengingatkan agar kita hanya bersinergi dalam melakukan kebaikan bukan dalam berbuat dosa dan permusuhan [ Al-Maidah 5:2 ]

Kebiasaan Ketujuh, Mengasah Gergaji. Rasulullah mengajar agar kita terus mengasah gergaji fizik, mental, sosial / emosional, dan spiritual ketika beliau bersabda:
“ Orang Islam adalah orang yng begitu sibuk memperbaiki diri, sehingga tidak memilikki waktu lapang untuk mencari-cari aib orang lain. Orang Islam adalah orang yang hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari esok lebih baik darihari ini. Amal perbuatan yang paling disukai Allah adalah amal yang dilakukan terus-menerus walaupun sedikit ”.

-


Sound Intelligent, Powerful, Polished, Articulate, and Confident
by Patricia Fripp, CSP, CPAE

Do you want to sound intelligent, powerful, polished, articulate and confident? Of course you do! Voice coach Carol Fleming, PhDgave me some great insights based on her years of study and working with thousands of clients.

TO SOUND MORE INTELLIGENT:
Speak just a bit slower to allow yourself to select your most appropriate vocabulary and to give the impression of thoughtfulness.

TO SOUND MORE POWERFUL:
Use short, simple declarative sentences. You say what you mean and you mean what you say. Cut out any useless connectors, adjectives and adverbs, especially superlatives.

TO SOUND MORE POLISHED:
Never answer a question with a blunt 'yes' or 'no.' Append a short phrase of clarification. For example, "No, I did not see it." "Yes, I know Mary."

TO SOUND MORE ARTICULATE:
Make a special effort to pronounce the final sound in a word and use its energy to carry over to the following word. Pay special attention to final 't' and 'ng.'

TO SOUND MORE CONFIDENT:
Carry your body up. Hold your head as if you had a crown on it. Don't let your arms and legs have side to side motion when you move. Keep your elbows and knees close to the midline of your body.

Afrika Selatan

Nelson Rolihlahla Mandela adalah pejuang dengan senjata damai dan peluru kesabaran. Melalui usaha gigih yang panjang dan melelahkan, akhirnya impian menghapus politik apartheid di bumi Afrika Selatan tercapai.

Kemenangan Mandela adalah juga kegembiraan dunia. Sebagian hidupnya yang dijalani di balik terali besi oleh penguasa rasis ditutup dengan happy ending. Mandela kemudian menjadi presiden kulit hitam pertama pada 1994-1999.

Cerita tokoh kelahiran Mvezo, 18 Juli 1918 ini adalah inspirasi bagi pejuang hak-hak kemanusiaan dunia. Visi dan pemikirannya tidak terkungkung semata di ranah politik. Masalah budaya, sosial, hingga olah raga dimasuki sehingga popularitasnya terus meningkat.

Gayung bersambut. Presiden FIFA, Sepp Blatter, punya niat agar tuan rumah Piala Dunia digilir ke seluruh benua, tidak boleh menjadi hak eksklusif Eropa dan Amerika. Menghargai jasa pejuang kemanusiaan Mandela sekaligus keampuhan finansial Afsel membuat FIFA memilih negeri itu menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010.

Walau mengalami banyak kendala seputar pembangunan stadion, tetap saja jadwal dapat dipenuhi. Persoalan dana memang sangat mengkhawatirkan dalam membangun stadion baru dan merenovasi stadion lama. Hingga kini, 10 stadion dinyatakan siap pada waktunya.

Negeri hitam yang dikuasai kaum kulit putih telah menemukan hatinya. Bukan sekadar lepas dari cengkeraman arogansi bersifat rasial, Afsel juga semakin menemukan jati diri. Pengorbanan Mandela, yang menghabiskan 28 tahun di penjara, tidak sia-sia.

***


Piala Dunia baru akan berlangsung 11 Juni – 11 Juli 2010, tapi genderang pesta sudah ditabuh. Seluruh negara yang terbagi dalam enam konfederasi saling berlaga merebut tiket putaran final nanti. Dari lebih 150 negara yang berkompetisi akan meloloskan 31 tim ditambah tuan rumah.

Simulasi pesta sekaligus uji kemampuan teknis panitia lokal (LOC) akan bergulir. Ajang ini diberi nama Piala Konfederasi atau juga disebut Piala Dunia mini dengan jumlah peserta yang lebih sedikit.

Pertandingan yang diikuti delapan negara tersebut berlangsung 14-28 Juni dengan mengambil tempat di empat stadion. Keempat stadion tersebut adalah Ellis Park di Johannesburg, Free State di Bloemfontein, Loftus Versfeld di Preitoria, dan Royal Bafokeng di Rostenburg.

Delapan tim yang ambil bagian dibagi dua grup. Grup A diisi Afsel sebagai wakil tuan rumah, Irak mewakili AFC (Asian Football Confederation), Selandia Baru mewakili OFC (Oseania), dan Spanyol sebagai wakil UEFA (Eropa). Grup B terdiri atas Mesir, juara CAF (Afrika), Amerika Serikat dari Concacaf (Amerika Tengah dan Utara), Conmebol (Amerika Latin) menghadirkan juara Brasil, dan juara dunia Italia.

Pelaksanaan Piala Konfederasi ini mengundang komentar yang beraneka. Ada yang menyebut bahwa pemain akan sulit mempertontonkan kemampuan terbaiknya karena masih terlalu lelah seusai kompetisi klub. Begitu juga konsentrasi mereka yang tersedot mengikuti pertandingan kualifikasi PD dianggap sangat menguras tenaga.

Komentar berbeda juga terlontar. Adanya turnamen ini justru dinilai sangat menguntungkan. Hal ini diungkapkan Marcello Lippi. Pelatih Italia ini merasa senang karena memberinya peluang membangun kekompakan tim.

Persiapan pemegang mahkota Piala Dunia 2006 ini memang terpecah. Hal ini dikarenakan para pemain berkonsentrasi membela klub masing-masing. Apalagi sebagai juara bertahan, Italia tidak mengikuti babak kualifikasi sebagai pematangan teknis secara bersama.

Carlos Dunga dan pasukan Jogo Bonito hadir di Bloemfontein dengan semangat membara. Kemenangan 4-0 atas Uruguay ini sekaligus pemecahan rekor 33 tahun bagi Brasil, yang tak pernah menang di Motevideo pada babak kualifikasi Piala Dunia.

***


Menarik sekali menanti pertarungan 8 tim perwakilian benua tersebut. Namun, boleh dikatakan bahwa sesungguhnya yang berpeluang menjadi kampiun hanya pantas disematkan pada tiga kesebelasan.

Juara Eropa Spanyol, yang kini ditangani pelatih Vicente Del Bosque, masih mempertahankan skuad juara. Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa Negeri Matador itu akan keluar sebagai juara Grup A.

Pemain yang menggali pengalaman di Everton, klub Premier League, Steven Penaar, akan bertarung gigih mendampingi Spanyol. Kesebelasan tuan rumah yang ditukangi pelatih asal Brasil, Joel Santana, itu memiliki nilai lebih ketimbang Irak dan Selandia Baru.

Tidak berlebihan juga bila menempatkan juara dunia Italia dan Brasil akan mengambil dua tiket semifinal Grup B. Mesir mungkin bisa mengejutkan, tapi belakangan ini kinerja tim tidak menunjukkan hasil memuaskan.

Bagi panitia lokal dan FIFA, hasil akhir tentang siapa yang bakal tampil sebagai kampiun bukan hal utama. Mereka lebih berkonsentrasi bagaimana simulasi Piala Dunia berjalan mulus. Mencoba menggerakkan seluruh sel pendukung pada kejuaraan sesungguhnya tahun depan.

Para penggemar sepak bola di negeri ini boleh merasa senang. Hanya duduk di depan televisi, kita akan dapat menyaksikan seluruh 16 partai lewat layar RCTI dan Global.

Wow, betapa manjanya para penikmat sepak bola kita!


--



Hampir Menjadi “Marc-Vivien Foe Cup”
Meluruskan Eksploitasi Kebablasan

FIFA menyebut pesta sepak bola ini sebagai pergelaran terpenting di dunia setelah Piala Dunia. Media-media olah raga ternama dunia sempat mengkritiknya sebagai salah satu upaya induk organisasi sepak bola dunia itu untuk mengeruk uang.

Singkatnya, FIFA disebut terlalu meng omersi a lkan sepak bola hingga nilai sportivitas dikalahkan oleh kepentingan bisnis. Wajah buram Piala Konfederasi sempat mengemuka lantaran periode penyelenggaraannya yang semula dua tahun sekali dianggap sebagai akal-akalan Sepp Blatter.

Sang Presiden FIFA itu di 1999 memang sempat menyebut bahwa seharusnya Piala Dunia digelar tiap dua tahun sekali karena bumi dianggapnya kian mengecil setelah alat transportasi udara berkembang semakin modern.

Logika Blatter masuk akal mengingat saatper gelaranPialaDunia dilahirkan pada 1930 ,alat transportasi utama antar benua adalah kapal laut.

Tapi, ia melupakan bahwa di antara dua Piala Dunia yang digelar empat tahun sekali tetap ada pesta-pesta kecil di level konfederasi seperti Euro, Piala Asia, Piala Afrika, Piala Emas Concacaf, Piala Oseania, hingga Copa America. Kejuaraan itu pun menghasilkan uang meski dalam skala yang relatif lebih kecil.

So, benarkah FIFA terlalu rakus? Estimasi pendapatan FIFA lewat penjualan hak siar, distribusi merchandise, dan penggalangan sponsor di Piala Dunia 2010 adalah 3,2 miliar dolar AS (Rp 32 triliun). Angka hasil analisis The Washington Post inilah yang sebenarnya membuat eksploitasi sepak bola yang kebablasan dari FIFA akhirnya kembali bisa diluruskan.

Proyeksi pendapatan Blatter cs. lewatPialaDunia memang membesar setelah mulai 2005 perebutan Piala Konfederasi dijual satu paket sponsorship dengan pemasaran World Cup pada tahun berikutnya di negara yang sama.

Para sponsor membayar lebih mahal karena mendapatkan dua galeri untuk memajang produknya lewat dua ajang tersebuthanyadengansatu kali transaksi .

Hilangnya Drama Getir

FIFA praktis tak perlu mengubah periodisasi Piala Dunia guna mendapatkan laba lebih besar dan kue keuntungan untuk level konfederasi pun tetap terjaga. Kini praktis secara teknis Piala Konfederasi menjadi alat ukur kesiapan calon tuan rumah.

Kesuksesan Jerman di Piala Konfederasi 2005 ,yang dijuarai Brasil ,setali tiga uang dengan keberhasilan mereka sebagai tuan rumah Germany 2006. Konsep kalenderisasi ini pun akhirnya didukung penuh semua konfederasi.

Drama-drama getir ketika Jerman (juara Euro 1996) menolak tampil di Piala Konfederasi 1997 atau saat Prancis (juara dunia 1998) menolak tampil di Piala Konfederasi 1999tidak lagi muncul setelah turnamen ini diadakan empat tahun sekali.

Namun, bentuk lain eksploitasi kembali sempat muncul ketika Blatter mengusulkan Piala Konfederasi diubah namanya menjadi “Marc-Vivien Foe Cup” setelah pemain Kamerun itu kehilangan nyawa saat menghadapi Kolombia di Piala Konfederasi 2003.

“Upaya Blatter mendomplengi kedukaan dunia atas kepergian Foe sama sekali tidak mengundang simpati, tapi justru sangatlah tidak tepat,” demikian komentar seorang kol umnis di harian Inggris, Sunday Herald.

Lagi-lagi jalur sepak bola diluruskan dan nilai-nilai olah raga ditegakkan. Semoga Afsel meneruskan tradisi bagus dalam evolusi Piala Konfederasi, yang dimulai sejak 2005. (Darojatun)




FIFA Confederations Cup
Dari Masa ke Masa

1992:
Arab Saudi berinisiatif menggelar turnamen antarjuara dari setiap benua. Kompetisi yang diberi nama King Fadh Cup tersebut diselenggarakan setiap dua tahun sekali. Pesertanya saat itu adalah Arab Saudi (tuan rumah sekaligus juara Piala Asia 1988), Argentina (juara Copa America 1991), Amerika Serikat (juara Piala Emas C oncacaf 1991), dan Pantai Gading (juara Piala Afrika 1992).

1997:
Peserta Piala King Fadh bertambah dari empat menjadi enam negara. Ya, untuk pertama kalinya wakil Eropa ambil bagian. Di edisi keduanya, turnamen ini diikuti Arab Saudi (tuan rumah), Argentina (juara Copa America 1993), Nigeria (juara Piala Afrika 1994), Meksiko (juara Piala Emas C oncacaf 1993), Jepang (juara Piala Asia 1992), dan Denmark (juara Piala Eropa 1992).

1997:
FIFA mengambil alih pelaksanaan King Fahd Cup dan mengubah namanya menjadi FIFA Confederations Cup. Turnamen ini tetap digelar setiap dua tahun.

2001:
Piala Konfederasi digelar di Korea Selatandan Jepang, dan untuk pertama kalinya menjadi ajang pemanasan Piala Dunia.

2003:
Dunia dikejutkan dengan kematian Marc-Vivien Foe saat tampil di Piala Konfederasi 2003 di Prancis. Gelandang Kamerun ini pingsan di tengah laga semifinal melawan Kolombia dan meninggal dunia. Masalah pada jantung dan faktor kelelahan disinyalir sebagai penyebab kematian Foe.

2005:
FIFA memutuskan untuk menyelenggarakan Piala Konfederasi setiap empat tahun, tepatnya setahun sebelum putaran final Piala Dunia. Kebijakan ini terpaksa diambil menyusul sikap beberapa negara yang menolak berpartisipasi karena padatnya jadwal kompetisi. Jerman menolak tampil pada 1997 dan 2003, sedangkan Prancis pada 1999.

2009:
Piala Konfederasi digelar di Afrika Selatan selaku tuan rumah Piala Dunia 2010. Pesertanya adalah Brasil, Italia, Spanyol, Irak, Selandia Baru, Mesir, Amerika Serikat, dan Afrika Selatan. (wta)


--



Ukuran Kesiapan PD 2010

Confederation Cup adalah kejuaraan yang mempertemukan para wakil enam konfederasi dunia setiap empat tahun sekali di bawah payung FIFA. Cikal bakal turnamen ini adalah perebutan Piala Raja Fahd di Arab Saudi ,yang dikenal luas sejak 1992 sebagai Intercontinental Championship.

King Fahd Cup digelar pada 1992 dan 1995 dengan mempertemukan tuan rumah d an beberapa juara kontinental yang diundang Arab Saudi. Sejak 1997, FIFA mengambil alih dan mengubah namanya menjadi Piala Konfederasi. Semula kejuaraan digelar dua tahunandan sejak 2005 statusnya diubah sebagai turnamen pemanasan menuju Piala Dunia sehingga digelar empat tahun sekali.

Konsep yang dianut FIFA adalah mempertemukan tim-tim juara regional di enam konfederasi (CAF, Conmebol, UEFA, AFC, OFC, Concacaf) dengan juara dunia teranyar dan calon tuan rumah Piala Dunia berikutnya. Bila ada satu negara yang merangkap status-status juara tersebut, FIFA pun menunjuk runner-up dari tiap event bersangkutan sebagai penggantinya. (toen)





Berkat Mr. 1998

Tak salah bila orientasi FIFA di bawah Blatter adalah mengomersialkan sepak bola demi membangun sepak bola itu sendiri. Presidenke-8FIFAtersebut memang berlatar belakang pendidikan bisnis.

Lelaki Swiss kelahiran 10 Maret 1936 tersebut beroleh gelar Bachelor dari HEC Lausanne, sebuah sekolah bisnis yang berafiliasi ke Universitas Lausanne. Wajah FIFA banyak berubah sejak ia terpilih sebagai presiden untuk pertama kalinya di 1998. Itulah sebabnya Blatter belakangan dijuluki Mr. 1998, meski sebenarnya ia sudah memangku jabatan itu selama tiga periode.

Meski pengorganisasian Piala Konfederasi dimulai saat Joao Havelange masih memimpin FIFA di 1997, pengaruh Blatter sebagai sekjen di induk organisasi sepak bola dunia saat itu amat dominan. Sosok pertama yang mendekati Raja Fahd guna mengubah King Fahd Cup menjadi Confederation Cup adalah Blatter, bukan Havelange.

Untuk menjamin mulusnya transisi kepemilikan turnamen, Blatter pulalah yang mengusulkan agar Piala Konfederasi 1997 tetap digelar di Arab Saudi sebelum akhirnya menyeberang ke Meksiko dua tahun kemudian. Terlepas dari tuduhan bahwa ia telah menyelewengkan uang FIFA di 2002, terobosan ide-ide bisnis Blatter harus diakui kecemerlangannya. (toen)


--



Ujian buat Tuan Rumah
Geladi Bersih Piala Dunia

Digelar satu tahun menjelang putaran final Piala Dunia, Piala Konfederasi sekarang dianggap sebagai ajang geladi bersih Piala Dunia.

Anggapan tersebut dimulai pada Piala Konfederasi 2001 di Korea-Jepang. Momennya sangat tepat karena Piala Dunia 2002 digelar di Benua Asia, yang menjadi tuan rumah untuk pertama kalinya. FIFA dan masyarakat sepak bola dunia ingin melihat bagaimana persiapan Benua Asia menjadi tuan rumah.

Sejak 2005, diputuskan Piala Konfederasi menjadi ajang empat tahunanyang digelar satu tahun menjelang Piala Dunia dan dilangsungkan di negara tuan rumah Piala Dunia tersebut. Keputusan itu menjadikan Piala Konfederasi resmi menjadi ajang geladi bersih Piala Dunia.

Piala Konfederasi akan memakai separuh dari stadion yang bakal digunakan di Piala Dunia. Ajang ini juga memberikan kesempatan kepada tim tuan rumah bermain di ajang kompetitif setelah selama dua tahun sebelumnya hanya melakukan serangkaian pertandingan uji coba.

Tidak Sampai Separuh

Kondisi yang sama tentu saja juga berlakubagi Afrika Selatan, yang menjadi tuan rumah Piala Konfederasi 2009 dan Piala Dunia 2010. FIFA ingin memakai separuh dari stadion-stadion yang akan digunakan di Piala Dunia 2010 pada Piala Konfederasi 2009.

Afrika Selatan akan memakai sembilan kota dan sepuluh stadion untuk menggelar pertandingan-pertandingan Piala Dunia 2010. Otomatis pada Piala Konfederasi 2009 seharusnya ada lima stadion yang diuji coba.

Awalnyapanitia Piala Dunia 2010 mengajukan Stadion Ellis Park (Johannesburg), Loftus Versfeld (Pretoria), Free State (Bloemfontein), Royal Bafokeng (Rustenberg), dan Nelson Mandela Bay (Port Elizabeth) sebagai venue Piala Konfederasi 2009. Sayang, target tidak terpenuhi.

Stadion Nelson Mandela Bay tidak mampu memenuhi tenggat waktu kesiapan pada 30 Maret 2009. Port Elizabeth pun mengundurkan diri dari statusnya sebagai tuan rumah Piala Konfederasi pada 8 Juli 2008.

Empat stadion yang lain mampu memenuhi deadline. Renovasi di Ellis Park selesai pada Juni 2008, Loftus Versfeld Januari 2009, Free State September 2008, dan Royal Bafokeng Maret 2009. "Stadion sudah lengkap, semuanya sudah siap. Kami tinggal menunggu kedatangan tim peserta," ujarkoordinatorKota Johannesburg, Sibongile Mazibuko, seperti dirilis situs resmi FIFA. (Dwi Widijatmiko)

KOTA-STADION PIALA DUNIA 2010
----------------------------------------------------------
Johannesburg: Soccer City, Ellis Park
Durban: Moses Mabhida
Cape Town: Green Point
Pretoria: Loftus Versfeld
Port Elizabeth: Nelson Mandela Bay
Bloemfontein: Free State
Polokwane: Peter Mokaba
Nelspruit: Mbombela
Rustenberg: Royal Bafokeng
Ket.: Yang dicetak tebal adalah kota-stadion Piala Dunia 2010 yang diuji coba pada Piala Konfederasi 2009.







--



Distribusi Tiket Fase Kedua
AS Borong Banyak

Sepak bola memang bukan olah raga favorit di Amerika Serikat. Bagi masyarakat Paman Sam, soccer tidak lebih menarik dibanding bola basket, baseball, hingga american football.

Tapi ,lain ceritanya bila bicara soal Piala Dunia, turnamen yang pernah digelar di AS pada 1994. Masyarakat di negara pimpinan Barrack Obama ini ternyata cukup antusias menyaksikan langsung atraksi maestro lapangan hijau secara live di Afrika Selatan.

Berdasarkan rilis FIFA seputar hasil penjualan tiket fase kedua yang berlangsung pada 4 Mei hingga 16 November, transaksi tiket di AS sudah mencapai lebih dari 73 ribu lembar, jumlah yang diperkirakan bakal terus bertambah mengingat distribusi tiket berlangsung dalam lima fase. Angka tersebut merupakan yang terbanyak untuk pemesanan di luar wilayah Afsel.

"Angka pemesanan tiket yang luar biasa seperti ini tentu sangat menggembirakan dan membuat kami semakin percaya diri akan kesuksesan turnamen ini," kata Irvin Khoza, Ketua Dewan Direktur Komite Pelaksana Piala Dunia. (drew)

FASE DISTRIBUSI TIKET
-------------------------------------------
Fase I: 20 Februari 2009 - 31 Maret 2009
Fase II: 4 Mei 2009 - 16 November 2009
Fase III: 5 Desember 2009 - 22 Januari 2010
Fase IV: 9 Februari 2010 - 7 April 2010
Fase V: 15 April 2010 - 11 Juli 2010

DATA PENJUALAN TIKET*
Afsel: 301.601
AS: 73.441
Inggris Raya: 42.907
Jerman: 30. 880
Australia 15.038
Italia 6.036
Brasil: 5.777
Prancis: 5.106
Lainnya: 121.040
Ket.: * Jumlah penjualan di 188 negara per 10 Juni 2009

Tiket Zona Asia
Lima Berebut Tiga

Tiga tim Asia sudah memastikan diri lolos ke putaran final Piala Dunia 2010. Masih ada satu tiket otomatis ke putaran finalplus dua tiket ke babak play-off yang tersedia.

Tiga tim yang sudah lolos adalah Australia, Jepang, dan Korea Selatan. Menyusul hasil hari Rabu (10/6), tiga tiket yang tersisa akan diperebutkan oleh lima tim pada putaran terakhir, 17 Juni.

Di Grup A, yang tersisa tinggal tiket ke babak play-off. Pemenang babak play-off ini akan menghadapi juara zona Oseania, Selandia Baru, untuk memperebutkan satu tiket ke putaran final.

Satu tiket babak play-off dari Grup A akan diperebutkan oleh Bahrain dan Uzbekistan, yang kebetulan akan berduel di putaran terakhir. Bahrain berada di atas angin karena bermain di kandang sendiri dan hanya membutuhkan hasil imbang.

Rumit di B

Situasi di Grup B lebih kompleks. Satu tiket lolos otomatis ke putaran final dan satu tiket ke babak play-off melawan tim peringkat ketiga Grup A masih tersedia. Tiga tim masih berpeluang meraih tiket-tiket tersebut.

Tiga tim itu adalah Korea Utara, Arab Saudi, dan Iran. Saat ini Korea Utara dan Arab Saudi beriringan di peringkat kedua dengan sama-sama mengoleksi 11 angka. Kedua tim ini akan bertemu di putaran terakhir. Duel di Riyadh itu pun menjadi showdown yang menentukan.

Iran hanya tertinggal satu angka dari Korea Utara dan Arab Saudi. Asal hasil laga Arab Saudi-Korea Utara menolong mereka, Iran masih berpeluang meraih tiket langsung ke putaran final Piala Dunia 2010.

Hitung-hitungan peluang lima tim zona Asia bisa disimak di bawah ini. Dapat dilihat situasi di Grup B cukup rumit. Perlu beberapa kondisi untuk bisa memastikan tim mana yang mendapatkan tiket apa. (Dwi Widijatmiko)

PELUANG PUTARAN TERAKHIR
-------------------------------------------
GRUP A
Bahrain lolos ke play-off AFC jika:
• Tidak kalah dari Uzbekistan.
Uzbekistan lolos ke play-off AFC jika:
• Menang atas Bahrain.
GRUP B
Korea Utara lolos ke Piala Dunia 2010 jika:
• Mengalahkan Arab Saudi, atau
• Seri melawan Arab Saudi dan Iran tidak mengalahkan Korea Selatan.
Korea Utara lolos ke play-off AFC jika:
• Seri melawan Arab Saudi dan Iran mengalahkan Korea Selatan, atau
• Kalah dari Arab Saudi dan
1. Iran kalah dari Korea Selatan, atau
2. Iran seri melawan Korea Selatan dan Korea Utara hanya kalah dengan selisih satu gol dan mencetak lebih banyak gol ketimbang Iran di partai terakhir.
Arab Saudi lolos ke Piala Dunia 2010 jika:
• Mengalahkan Korea Utara.
Arab Saudi lolos ke play-off AFC jika:
• Imbang melawan Korea Utara dan Iran tidak mengalahkan Korea Selatan, atau
• Kalah dari Korea Utara dan Iran kalah dari Korea Selatan.
Iran lolos ke Piala Dunia 2010 jika:
• Mengalahkan Korea Selatan dan partai Arab Saudi-Korea Utara berakhir imbang.
Iran lolos ke play-off AFC jika:
• Mengalahkan Korea Selatan dan partai Arab Saudi-Korea Utara tidak berakhir imbang, atau
• Seri melawan Korea Selatan dan
1. Arab Saudi kalah dari Korea Utara, atau
2. Korea Utara kalah dari Arab Saudi dengan lebih dari satu gol, atau
3. Korea Utara kalah dari Arab Saudi dengan selisih satu gol dan Iran mencetak paling tidak jumlah gol yang sama dengan Korea Utara di partai terakhir.


--


Kamerun
Kisruh Staf Pembawa Petaka

Setelah gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2006, Kamerun menatap sebuah bencana nasional lagi. The Indomitable Lions terancam kembali gagal lolos ke Piala Dunia 2010.

Hasil 0-0 melawan Maroko di kandang sendiri, Minggu (7/6), adalah penyebabnya. Kamerun sekarang berada di dasar klasemen Grup A kualifikasi Piala Dunia 2010 zona Afrika.

Mereka terpaut lima angka dari puncak klasemen, yang sekarang dihuniGabon. Hanya juara grup yang akan lolos ke Afrika Selatan, jadi peluang Kamerun sudah mulai genting.

Ketidakmampuan Kamerun mengalahkan Maroko disebabkanpersiapan yang tidak maksimal. Hanya empat hari sebelum laga, pelatih kiper Thomas N kono ditunjuk menjadi pelatih caretaker.

Penjaga gawang yang bersinar bersama Kamerun di Piala Dunia 1990 itu menggantikan Otto Pfister ,yang mengundurkan diri pada akhir Mei. Kisruh penentuan staf kepelatihan menjadi pemicu hengkangnya Pfister.

Federasi Sepakbola Kamerun (Fecafoot) memecat asisten Pfister, Gweha Ikouam Junior, tanpa sepengetahuan pria asal Jerman itu. Fecafoot juga memasukkan tiga orang baru ke dalam staf kepelatihan tanpa seizin Pfister.

Pfister langsung menolak mendampingi tim dalam pemusatan latihan di Belgia. "Karena semua keputusan soal staf kepelatihan diambil tanpa sepengetahuan saya, saya memilih mundur. Saya tidak akan mengubah keputusan ini," katanya seperti dilansirsitus BBC.com.

Pfister memang sedang digoyang Fecafoot. Pria berusia 71 tahun itu sudah berada dalam tekanan setelah Kamerun kalah 0-1 dari Togo di pertandingan pertama Grup A, 28 Maret .

Pemain legendaris Kamerun, Roger Milla, yang selama ini mendukung tim nasional, ikut mengkritik kinerja Pfister. Suara Milla mendapatkan tempat cukup besar dalam Fecafoot.

Pfister juga dinilai gagal mengangkat prestasi Kamerun sejak dipekerjakanpada 2007. Ia memang berhasil membawa The Indomitable Lions lolos ke final Piala Afrika 2008. Tapi, kegagalan merebut gelar juara karena tumbang 0-1 dari Mesir tidak memuaskan Fecafoot. (wid)


--


Bosan Diperlakukan seperti Bayi

Coba tanyakan siapa yang kenal Moussa Dembele di awal 2008/09? Pemain Belgia berumur 21 tahun itu nyaris tidak terdengar di kancah Eropa bahkan survei De Telegraph mendapati bahwa Dembele hanya dikenal sebagai striker AZ Alkmaar oleh sekitar 3% penggemar Eredivisie.

Moussa Dembele terkena dampak kegemilangan AZ, tapi tetap ingin pindah. (Foto: AFP)

Nasib bomber temperamental itu ternyata berubah drastis seiring keberhasilan Louis van Gaal melecut AZ menjadi kampiun Belanda. Kini AZ ditangani Ronald Koeman lantaran Van Gaal hengkang menangani Bayern Muenchen, namun Dembele menginginkan perubahan yang lebih drastis.

Pemain yang bisa juga dipasang sebagai pemain sayap dan gelandang serang itu rupanya tak ingin lagi ditangani orang Belanda. Pengalaman digembleng keras Van Gaal membuatnya memilih menyeriusi tawaran untuk hengkang dari AZ.

“Saya tak bilang Ronald Koeman bersikap kolot dan bakal memperlakukan saya seperti bayi layaknya perlakuan Louis van Gaal dulu. Tapi, saya memang ingin mencari suasana baru. Chelsea dan Arsenal memberikan peluang perubahan itu,” kata Dembele.

Pemain timnas Belgia yang sempat turun di Olimpiade Beijing 2008 ini sekarang diwakili agennya, Patrick Vervoort, untuk bernegosiasi dengan Chelsea dan Gunners. “Gaji bukan daya tarik terbesar. Moussa ingin banyak bermain untuk memastikan ia tetap bisa terpakai di tim nasional,” kata Vervoort pada Het Nieuwsblad.

Menilik pertimbangan terakhir, sepertinya peluang Arsene Wenger memboyong Dembele sangat besar karena Arsenal tidak memiliki patron baku serangan di sepanjang musim lalu. Hanya Emmanuel Adebayor yang kerap dipasang sebagai starter, sementara Robin van Persie, Eduardo “Dudu” da Silva, dan Andrei Arshavin, terus dirotasikan.

Dengan postur yang tidak terlalu jangkung (185 cm), Dembele jelas tak memiliki kelebihan dibanding para striker Gunners dan Chelsea saat ini, namun konon ia memiliki kecepatan dan amat cermat dalam memanfaatkan peluang. (toen)





Gantikan Barry

Kepindahan kapten sekaligus jangkar utama Aston Villa, Gareth Barry, ke Manchester City menghasilkan lubang besar yang kosong di lini tengah skuad asuhan Martin O’Neill. Nah, bukan pelatih berpengalaman namanya bila berani melepas gaconya tapi belum menyimpan nama-nama yang siap menjadi pengganti.

Sayangnya nama pertama dalam daftar pemain O’Neill justru terlihat makin jauh dari jangkauan. Adalah Benoit Cheyrou yang diinginkan The Villans, namun pemain Olimpique Marseille itu bakal sulit dilepas lantaran perubahan belakangan ini.

Kakak eks pemain Liverpool, Bruno Cheyrou, itu ternyata ingin dipertahankan pelatih baru OM, Didier Deschamps. Ini adalah perubahan besar mengingat pemain berumur 28 tahun tersebut semula tidak kerasan dan bakal langsung menerima tawaran bermain di luar Ligue 1.

“Setelah Didier Deschamps masuk, mungkin saya mematuhi kontrak yang berakhir 2011. Perubahan terjadi begitu cepat dan tawaran Aston Villa tak bisa diabaikan, tapi saya berusaha tetap tenang karena agen saya belum mengatakan apa-apa,” kata Benoit pada L’Equipe.

Sikap cool gelandang yang amat jarang cedera itu didasari niat Deschamps untuk segera mengajukan tawaran kontrak baru pada beberapa pilar OM, termasuk Benoit. Ya, iyalah, pantas tenang-tenang saja. (toen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar