Rabu, 24 Juni 2009

HIDUP BEGITU BERHARGA




“It’s your choice, make it great day! – Itu pilihan Anda, jadikan hari Anda menyenangkan.”
Greg Gorman. Hidup ini sebenarnya sangat singkat, karena kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan nanti. Kata sang Buddha, hidup ini hanya 2 tarikan nafas. Jika kita berhasil menghirup udara, belum tentu kita berhasil mengeluarkannya.

Sekedar ilustrasi, jika Anda ingin hidup 70 tahun, berarti waktu yang Anda miliki 25.500 hari atau 613.200 jam. Itupun sebagian besar digunakan pada masa kanak-kanak dan kita belum mengerti bagaimana menjalani kehidupan ini. Bisa jadi waktu yang benar-benar kita miliki hanya sepertiga bagian atau bahkan seperempat bagian saja.

Apa yang Anda rasakan ketika Anda mendengar kesaksian dari orang-orang yang selamat dari bencana? Begitu berat perjuangan mereka untuk dapat bertahan hidup, sehingga mereka dapat berbagi cerita dengan Anda. Saya tidak bermaksud menakut-nakuti, tetapi sekedar mengingatkan begitu singkat dan berharganya hidup kita. Sayang sekali jika waktu dan kesempatan yang masih kita miliki tersia-sia karena kita tidak mampu menghargai kesempatan ‘emas’ dari Tuhan YME.

Sepantasnya kita bersyukur, karena kita tak harus menjalani masa-masa kritis dimana kemungkinan hidup dan mati sangat tipis akibat sakit, tertimpa bencana alam, kecelakaan dan lain sebagainya. Pasti Anda termasuk orang yang beruntung jika sampai pada bagian ini Anda tergerak hati untuk menggunakan sisa waktu yang masih Anda miliki untuk melakukan banyak hal yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Beberapa hal di bawah ini mungkin dapat membantu Anda semakin menghargai kehidupan sehingga Anda dapat lebih menikmatinya.

Pertama ciptakanlah visi atau impian. Definisikan dengan jelas bagaimana Anda ingin memberi arti bagi kehidupan ini. Javan, penemu gas laser kelahiran Iran mengatakan, “Saya tidak berharap menjadi segalanya bagi setiap orang. Saya hanya ingin menjadi sesuatu untuk seseorang.” Pasti Anda mempunya pendapat lain bagaimana memberi arti terhadap kehidupan Anda sendiri.

Setelah itu lakukanlah introspeksi diri. Jika Anda menemukan hal-hal yang membuat hidup Anda tidak nyaman, maka rencanakan untuk membuat beberapa perubahan yang dibutuhkan. Pastikan bahwa rencana perubahan-perubahan tersebut dapat mendekatkan Anda pada visi tersebut dan membuat Anda semakin menghargai apa yang Anda miliki.

Langkah terpenting selanjutnya adalah melaksanakan perubahan seperti yang sudah Anda rencanakan sebelumnya. Pada proses ini Anda akan menemukan semakin banyak nilai-nilai yang pada akhirnya ikut mempengaruhi pikiran, keputusan, tindakan dan pengalaman hidup Anda. Dalam hal ini Anda juga harus pandai memanajemen waktu agar waktu Anda benar-benar termanfaatkan dengan baik. “Decide upon your major definite purpose in life and then organize all activities around it. – Putuskan target hidup Anda secara garis besar, lalu rencanakan tindakan-tindakan untuk mencapainya,” kata Brian Tracy.

Semakin keras Anda bekerja, semakin besar hasil yang akan Anda dapatkan. Bukan berarti saya anjurkan kerja keras mengejar materi semata, melainkan mengejar pemenuhan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial. Pemenuhan semua kebutuhan hidup tersebut harus pula seimbang.

Untuk itu berilah tubuh Anda dengan asupan gizi yang cukup sebagai modal untuk bekerja keras. Dengan fisik yang sehat sangat mungkin Anda dapat melakukan banyak hal yang positif dan menjadikan kehidupan Anda lebih baik dan berarti bagi diri sendiri dan orang lain. Jangan sia-siakan tubuh Anda dengan melakukan tindakan-tindakan konyol yang membahayakan jiwa atau mengkonsumsi makanan atau minuman yang dapat merusak kesehatan. Jadwalkan secara rutin olah raga atau yoga agar tubuh lebih segar dan berstamina.

Gunakan juga kesempatan yang masih tersisa untuk memperluas wawasan. Bacalah buku atau ikuti seminar atau dengarkan radio yang dapat menginsiprasi ide-ide, keterampilan, maupun semangat baru. Dengan demikian Anda dapat bertindak dan bertutur kata lebih baik sehingga kualitas hidup Anda lebih baik, lebih kreatif, tidak mudah stres atau putus asa.

Hubungan sosial sangat penting agar kehidupan Anda lebih menyenangkan. Sekali-kali luangkan waktu bersama-sama orang-orang di sekitar Anda. Jangan segan berbagi waktu atau hadiah-hadiah kecil, misalnya terlibat dalam kerja bakti di lingkungan sekitar rumah, memberi kado unik kepada pasangan, dan lain sebagainya. Banyak sekali yang bisa Anda lakukan untuk membangun hubungan baik dengan orang lain agar hidup Anda lebih menyenangkan. Beberapa contoh tindakan sederhana yang dapat Anda lakukan untuk menciptakan hubungan baik dengan orang lain adalah lebih mencintai, lebih banyak memberikan senyuman manis, lebih ramah dalam melayani, dan lain sebagainya.

Sedangkan kekuatan spiritual adalah sumber kebajikan, sebagai kunci keseimbangan hidup Anda. Oleh sebab itu dekatkanlah diri kepada Tuhan YME dengan beribadah dan melaksanakan juga nilai-nilai kebajikan sesuai dengan agama yang Anda anut. Kekuatan spiritual akan mencegah Anda dari kebiasaan- kebiasaan buruk misalnya mengeluh dan lain sebagainya. Sebaliknya Anda menjadi lebih pandai bersyukur dan menghargai kehidupan Anda.

Langkah selanjutnya adalah menggunakan nilai-nilai kebaikan dalam agama, sosial, maupun ilmu pengetahuan ke dalam aktifitas kehidupan sehari-hari secara konsisten. Semakin banyak nilai-nilai kebaikan yang dapat Anda terapkan, kehidupan Anda akan terus lebih baik. Suatu saat Anda akan dapat menikmati kehidupan yang dulu mungkin Anda anggap jauh dari angan.

Dalam melaksanakan beberapa langkah yang saya uraikan di atas tentu membutuhkan kemauan yang keras dan kedisiplinan. Meskipun masing-masing diantara kita memiliki keterbatasan, tetapi Tuhan YME menyediakan banyak sekali pilihan. Saya yakin Anda dapat melaksanakan langkah-langkah tersebut dengan baik, jika Anda betul-betul mencintai diri Anda dan memilih untuk menggunakan kesempatan ’emas’ yang masih Anda miliki dengan sebaik-baiknya.

*Andrew Ho

--



Mengubah Nasib
Oleh: Ubaydillah, AN dari Team-Psikologi


Persoalan nasib masih akan tetap menjadi perdebatan sengit meski sampai hari kiamat tiba. Sebagian memahami sifatnya yang passive-constant dan mutlak, sementara sebagian lagi memahami sifatnya yang active-dynamic dan changeable (dapat diubah). Tidak berhenti pada titik itu saja, beberapa pertanyaan juga timbul, misalnya apakah anda diberi kebebasan untuk menciptakannya atau hanya kekuatan Tuhan lah yang memiliki hak menciptakannya. Masih banyak lagi bentuk kontroversial yang menyelimuti tentang nasib.

Apapun pemahaman atau pendapat anda tentang nasib maka tetap saja tidak ada jaminan kemutlakan apakah pemahaman tersebut benar atau salah, sebab untuk hal-hal tertentu memang banyak alasan yang membuat anda meyakini kebenaran dari pemahaman yang anda miliki. Dalam konteks tersebut maka menurut saya bukanlah perjuangan yang sangat penting untuk membawa persoalan pemahaman nasib ini ke meja perundingan agar bisa diciptakan pemahaman tunggal yang representative, karena hampir dipastikan bahwa hal itu tidak akan bisa dicapai.

Terlepas dari kontroversi diatas, dalam tulisan ini saya ingin mengajak anda memahami nasib dari suatu perspektif tertentu. Kalau anda menjadikan kehidupan ini sebagai materi belajar, maka cobalah memahaminya dari sudut perspektif logika: “Pilihan dan Konsekuensi”. Hal itu senada dengan watak kehidupan, seperti yang pernah ditulis oleh Jermy Kitson dalam sebuah artikelnya: "Destiny is not a matter of chance, it is a matter of choice. It is not a thing to be waited for, it is a thing to be achieved".

Ketentuan tentang surga dan neraka pun sebenarnya tidak lepas dari faktor memilih di mana akal, hati, perasaan, pikiran telah disedikan supaya anda menjadikannya alat untuk memilih. Kalau pilihan anda adalah berupa pemahaman bahwa nasib bersifat passive-constant dan sudah menjadi hak bagi kekuatan x di luar diri anda (meskipun tidak berarti benar atau salah), maka pilihan tersebut melahirkan konsekuensi berupa tanda seru yang menyuruh anda berhenti membicarakan apalagi mengubahnya.

Sebaliknya jika anda memilih untuk memahami bahwa nasib bersifat active-dynamic dan changeable (meskipun tidak berarti benar-salah) , maka pilihan tersebut mempunyai konsekuensi bahwa anda diperintah untuk menemukan jawaban-jawabannya. Di sinilah sesungguhnya makna belajar terjadi . Seperti dinyatakan oleh para tokoh pengembangan diri, termasuk Charles Handy yang mengatakan: “The real learning is self discovery by exploration”. Belajar berarti mengubah situasi ke arah yang lebih baik berdasarkan proses kemampuan anda.

Dengan memahaminya sebagai materi pembelajaran diri maka nasib adalah situasi tertentu yang terjadi secara repetitive akibat dari pilihan anda terhadap mindset (pola pikir) tertentu. Seperti anda ketahui, mindset adalah satu perangkat software yang cara kerjanya telah memberi ilham pencipta komputer atau mesin fotocopy di mana print-out atau hasil copy-an adalah bentuk fisik dari kandungan materi di dalam layar. Artinya realitas eksternal bukanlah matter of real tetapi lebih merupakan matter of attitude, atau meminjam istilah Stephen Covey, “Apa yang tampak di luar diciptakan dari apa ada yang di dalam”. Nah, berangkat dari logika tersebut, maka perubahan nasib harus dimulai dari mengubah konstruksi dan substansi software anda. Untuk mengubahnya pelajarilah materi hidup berikut.

1. Kesadaran

Sampai tahun 2003 nanti berakhir, kemungkinan besar masih terdapat sembilan wilayah hidup yang dianggap sebagai wilayah berharga di mana warna-warninya ditentukan berdasarkan warna mindset. Kesembilan wilayah hidup tersebut antara lain: kesehatan fisik, kewibawaan professional, kemakmuran finansial, keharmonisan hubungan, ketenangan spiritual, keseimbangan mental, keharuman reputasi moral, kewibawaan kelas sosial, dan apa yang digolongkan oleh lingkungan sebagai calon penghuni surga. Kalau kaitannya dengan nasib, pertanyaan yang patut anda renungkan adalah bagaimana kesadaran anda mendifinisikan hal-hal tersebut yang secara repetitive terjadi di dalam hidup anda selama ini.

Dalam hal keuangan, apakah anda selama ini merasakan kemakmuran atau kemelaratan? Apakah anda tipe manusia yang mudah terserang penyakit atau sebaliknya? Apakah anda seorang yang mudah mendapatkan pekerjaan atau sebaliknya? Apakah anda tipe orang yang setiap kali mengakhiri hubungan dengan konflik atau sebaliknya? Apakah anda selama ini digolongkan orang yang layak dipercaya atau sebaliknya? Apakah anda diperlakukan sebagai individu dengan kelas sosial tinggi atau sebaliknya? Apakah anda merasa selama ini orang yang sering rugi atau sebaliknya. Berilah definisi dari kedua situasi yang menyimpan perbedaan diametral tesebut. Terimalah semuanya itu dengan kesadaran tinggi apapun definisi yang anda miliki.

Pertanyaan kedua dan paling mendasar bagi anda adalah mengapa keadaan tersebut berlangsung secara berulang-ulang sehingga nampak seperti kemutlakan atau pengecualian. Bahkan terkadang perubahan sekuat apapun yang dilakukan, tetap tidak menembus pada akar pokoknya. Hampir dapat dipastikasn bahwa penyebabnya adalah karena akar pokoknya bukan pada persoalan mengubah situasi eksternal melainkan meningkatkan (upgrading) kualitas personal. Mengapa tidak banyak orang miskin menjadi kaya, tidak banyak orang bodoh menjadi pintar, tidak banyak orang yang berkasta sosial rendah menjadi kasta kelas satu? Padahal mereka awalnya menggunakan udara yang sama untuk bernafas dengan orang kaya, orang pintar, atau orang terhormat.

Itulah kebenaran logis yang bisa anda jadikan rujukan bahwa kualitas internal menentukan situasi eksternal. Jika anda bernai jujur maka akan nampak bahwa bukan kemakmuran yang sulit anda dapatkan, tetapi karakter kemelaratan yang terus menyelimuti bahkan anda keloni. Bukan kebahagian yang tidak anda temukan, tetapi rasa nestapa dan rasa tidak memiliki harga diri yang tidak mampu anda lawan. Bukan pekerjaan yang sulit didapatkan tetapi karakter dan keyakinan penganggur yang belum sepenuhnya anda lawan. Jadi persoalannya lebih kepada “how do you feel about youself?”. Dan itulah “the mindset”, yang perubahannya menjadi awal dari perubahan nasib.

2. Kepemilikan

Kesadaran bahwa anda sudah memiliki definisi tertentu tentang nasib anda baru berupa angka nol tetapi tidak berarti sia-sia, karena dari angka tersebut semua hitungan dimulai. Untuk mengubah nasib anda ke arah yang lebih baik, anda masih membutuhkan angka satu, dua, dan tiga. Dan sekali lagi jangan lupa, perubahan tersebut harus dimulai dari dalam bukan dari perubahan konstruksi keadaan di luar. Langkah anda mengubah situasi eksternal bisa jadi hanya mampu mengubah format situasi tetapi ujung-ujungnya kembali lagi pada pola nasib anda semula.

Angka satu yang anda butuhkan adalah merebut kepemilikan hidup. Kepemilikian adalah full responsibility and ownership. Andalah yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup karena andalah yang memilikinya. Jika kepemilikan tidak pernah terjadi pada anda maka kemungkinan besar karena anda menggunakan naskah hidup orang lain atau anda menyerahkan naskah tersebut kepada orang lain. Hal itu menyebabkan muatan mindset anda adalah anda bisa berubah kalau lingkungan atau ada orang lain mengubah anda. Praktek yang sering terjadi adalah berupa penudingan kepada pihak lain atas sesuatu yang menimpa anda, meskipun bisa jadi benar, tetapi jika anda telaah secara cermat dan jujur pernahkah penudingan tersebut berhasil mengubah kehidupan anda ke arah yang lebih baik?

Penudingan atau blaming others sama artinya dengan memberi peluang kepada pihak lain untuk mengontrol kehidupan anda. Oleh karena itu amatlah penting bagi anda untuk segera menjadi master bagi kehidupan pada saat anda mulai merebut tanggung jawab hidup. Dari sinilah perubahan akan dimuali. Begitu sudah tertanam rasa tanggung jawab yang penuh atas hidup anda, maka kekuatan yang muncul berupa kekuatan untuk menciptakan situasi tertentu bukan kekuatan untuk membiarkan situasi terjadi. Penyebab yang paling dominan mengapa nasib buruk bisa terjadi secara berulangkali adalah karena anda membiarkan situasi tersebut terjadi dan telah masuk ke dalam sistem keyakinan anda bahwa bukan menjadi tanggung jawab anda untuk mengubahnya.

3. Kristalisasi

Seperti apakah perubahan nasib yang anda kehendaki jika anda telah menerima definisinya dan bertanggung jawab penuh untuk menciptakan perubahannya? Perubahan bukanlah tempat di mana anda akan menginjakkan kaki terakhir atau Island of end, tetapi lebih merupakan manner of traveling. Sama juga dengan kesuksesan hidup bahwa ia bukanlah destination, akan tetapi the process of how. Karena berupa quality of process, maka jangan sampai anda masuk ke dalam perangkap utopis yang menawarkan kata-kata ‘nanti’. Anda dibujuk untuk merencanakan perubahan setelah anda sukses atau tiba di island of end yang berarti tidak akan pernah terjadi.

Merubah situasi hidup identik dengan mengubah naskah hidup dan harus mulai anda lakukan dengan melawan paradigma ‘nanti’ sebagai pertanda bahwa anda tidak menunggu perubahan eksternal terjadi. Awalilah perubahan dengan mulai menulis naskah hidup kedua di atas kertas sejarah dengan tinta imajinasi dan
cat visualisasi. Naskah yang sudah anda pinjamkan kepada orang lain anggaplah sudah menjadi sejarah yang berarti pelajaran tetapi jangan sampai anda menjadi terbelenggu oleh keberadaannya. Anda membutuhkan imajinasi dan visualisasi mental tentang format perubahan nasib yang anda kehendaki.

Jika anda bertanya anugerah Tuhan yang jarang dimanfaatkan oleh bangsa dunia yang berkasta rendah, maka jawabnya adalah imajinasi dan visualisasi kreatif, meskipun dipersembahkan secara gratis. Akibatnya terciptalah tradisi yang menghargai tahayul ‘jangan-jangan’ ketimbang keberanian mengambil resiko; menghargai pasrah terhadap situasi ketimbang bereksplorasi. Padahal seluruh kemajuan membutuhkan perubahan, meskipun tidak semua perubahan melahirkan kemajuan.

Sekarang jika anda sudah tidak menemukan alasan lain untuk menafikan kebenaran bahwa semua kreasi manusia di alam ini diciptakan pertama kali oleh imajinasi mental mulai dari model kursi duduk sampai pesawat tempur, nah begitu juga dengan model perubahan yang ingin anda wujudkan. Kristalisasi mental adalah proses di mana anda menggunakan potensi imajinasi atau visualisasi tentang anda secara bayangan sampai ke tingkat mengkristal ke dalam karakter. Imajinasi adalah apa yang anda inginkan untuk terjadi, “the wanting to”, bukan apa yang anda miliki saat ini, “the fear from”. Jangan hidup di dalam sejarah dan di dalam realitas jika perubahan nasib menjadi agenda anda, tapi hiduplah dengan imajinasi anda untuk mengubah sejarah dan realitas.

Pemaparan diatas mungkin tidak lengkap dan masih tersedia cara-cara lain untuk bisa merubah nasib anda. Satu hal yang pasti adalah: Segeralah miliki kendali hidup diri anda sendiri. Jangan pernah menunggu orang lain merubahnya dan cobalah memulai semua itu sekarang juga. Semoga berguna.(jp)

Ternyata aparat hukum di jawa timur hanya berani menindak koruptor kelas teri
Kepada para pelaku korupsi kelas kakap seperti koruptor yang melibatkan pejabat lama KPU jatim yakni Bapak Arief, yang sering menyatakan keberangkatan sebagai anggota KPU jatim adalah karena pengaruh sebuah organisasi cukup besar yakni Muhamadiyah dan pengaruh Gubernur jawa Timur, terpilih lagi sebagai anggota KPU jatim. Ternyata aparat hukum baik jaksa maupun polisi di propinsi jawa timur, ketakutan..
Polisi & kejaksaan takut atau sudah dapat setoran atau karena mungkin ini korupsi berjamaah yang melibatkan aparat hukum sebagai petugas pengamanan korupsi????
____________ _________ _________ _________ _________ _________ ____
Topik: [Media_Nusantara] KPU Jatim korupsi Rp. 27 M
media_nusantara@ yahoogroups. com, PersIndonesia@ yahoogroups. com
Tanggal: Selasa, 5 Mei, 2009, 6:20 PM
ini sebuah berita korupsi yang sampai sekarang sama sekali belum disentuh oleh hukum, meskipun bukti2 tertulis sudah ada dimeja para penyidik baik jaksa maupun polisi.

Mungkin korupsi ini dibiarkan saja, karena:
1. KPU (Komisi Pemilihan Umum) dianggap sudah menjalankan tugas dengan baik dan sukses untuk memenangkan calon gubernur tertentu.
2. Aparat hukum takut memeriksa korupsi ini karena khawatir bernasib seperti Antasari ketua KPK, yang mencoba mengungkap korupsi KPU dalam pengadaan Teknologi Informasi (TI) KPU yang menghabiskan uang negara ratusan milyar, tapi ternyata alatnya sama sekali tidak berfungsi dengan baik, sehingga sampai ditutup pusat tabulasi di hotel borobudur ternyata program yang menghabiskan ratusan milyar itu tidak berfungsi.
3. apalagi korupsi dan konspirasi ini melibatkan sebuah group media massa yang besar yakni Jawa Pos (jika dalam lelang memakai nama PT. Temprina)... yang memang bertugas membuat opini untuk kepentingan si pemberi order..

LENGKAP SUDAH PENDERTITAAN BANGSA INDONESIA.. KARENA HANYA AKAN MENDAPAT INFO BOHONG
____________ _________ _________ _________ _________ ______
Subject: [antikorupsi] KPU Jatim Bocor Rp. 27 M
antikorupsi@ yahoogroups. com
Date: Friday, May 1, 2009, 4:41 AM

Harian Surabaya Pagi
JUMAT, 2009 FEBRUARI 20
KPU Jatim Bocor Rp 27 M

Terungkap Dari Pengadaan Dua Pos Logistik
14 January 2009

Semingu jelang pelaksanaan pemilihan gubernur (pilgub) ekstra di Bangkalan dan Sampang, Madura, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur diguncang masalah. Lembaga penyelenggara pilgub ini ditengarai melakukan konspirasi dengan beberapa perusahaan pemenang tender hingga diduga merugikan negara Rp 27 miliar.

Menguapnya uang negara yang cukup besar itu hanya bersumber dari Pilgub putaran I saja. Dari total anggaran yang dikelola untuk pilgub putaran I senilai Rp 625 miliar, diduga kuat Rp 27 miliar lebih menguap alias bocor. Ini hanya terjadi dari pengadaan kertas surat suara dan kartu pemilih.

Diperkirakan kebocoran juga terjadi pada pengadaan logistik lainnya. Hanya saja yang terungkap saat ini baru pada pos pengadaan kartu surat suara dan kartu pemilih. Terungkapnya dugaan mark up besar-besaran tersebut diketahui setelah Surabaya Pagi mendapatkan data pembanding harga pembelian kertas suara dan kartu pemilih antara Pilgub Jatim dengan Pilgub Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Informasi yang berhasil dihimpun Surabaya Pagi, rincian dana menguap tersebut diketahui berasal dari pengadaan kertas surat suara yang saat itu dimenangkan PT Temprina Media Grafika senilai Rp16.871.155. 851 dan pengadaan Kartu Pemilih yang dimenangkan PT Jasuindo Tiga Perkasa dengan nilai tawar Rp18.827.903. 438.

Harga tersebut dinilai terlalu mahal jika dibanding harga pada umumnya alias diduga kuat digelembungkan. Sekedar diketahui, dengan jumlah kartu pemilih 29,1 juta pada Pilgub putaran I (23 Juli 2008), KPU telah merogoh kocek hampir Rp 35 miliar.

Sebagai pembanding, kebutuhan surat suara Pilgub di Jawa Timur dengan jumlah pemilih 29,1 juta jiwa dianggarkan sebesar (PAGU) Rp 18.827.903.438. Diketahui pemenang tender untuk surat suara ini adalah PT Temprina Media Grafika yang mengajukan penawaran Rp16.871.155. 851.

Jika dibandingkan dengan Pilgub Jawa Tengah yang diselenggarakan satu bulan lebih awal (22 Juni 2008), kebutuhan dana untuk pengadaan surat suara untuk 28,3 juta pemilih, KPU Jawa Tengah hanya menganggarkan (PAGU) Rp 3.372.451.000 saja. Malah saat itu, PT Lancar Abadi Jaya sebagai pemenang tender hanya butuh Rp 2.187.627.272.

"Begitu besarnya selisih pengadaan di KPU Jatim dan Jateng. Padahal, kartu yang dicetak selisihnya hanya sekitar 1 juta. Masak untuk biaya cetak 1 juta kartu pemilih butuh Rp 14 miliar," beber Bambang Smith, Koordinator Aliansi LSM Jatim kepada Surabaya Pagi, kemarin.
Perbedaan selisih harga yang begitu mencolok tadi, dinilai Bambang Smith sebagai lelucon bisnis yang gila. Karena KPU Jawa Tengah hanya membutuhkan anggaran kurang dari Rp 2 miliar untuk memenuhi kebutuhan 28 juta kartu suara. Sementara pada Pilgub Jatim, hanya untuk mencetak 1 juta kartu suara, KPU Jatim, menyedot anggaran Rp 14 miliar.

Dugaan mark up juga terjadi pada kebutuhan kartu pemilih (Formulir A). Terjadi perbedaan mencolok antara Jatim dan Jawa Barat. Dengan asumsi jumlah pemilih yang hampir sama (sekitar 29 juta jiwa), ternyata untuk kebutuhan kartu pemilih (Formulir A), Pemprov Jabar hanya butuh Rp 5.000.000.000 seperti yang ditawarkan pemenang tender -Percetakan Negara Republik Indonesia (Peruri).

Anehnya, di Jawa Timur dengan jumlah pemilih yang juga 29 juta jiwa, dana untuk kartu pemilih ternyata cukup fantastis. Ini diketahui dari harga penawaran pemenang tender, PT Jasuindo Tiga Perkasa Rp 18.837.583.297. Artinya terdapat selisih Rp 13,8 miliar antara Jatim dengan Jabar untuk pengadaan kartu pemilih (Formulir A).

Bambang mengatakan jika ditotal, maka selisih anggaran untuk memenuhi kebutuhan surat suara serta kartu pemilih antara Jateng/Jabar dengan Jatim mencapai Rp 27 miliar. "Saya curiga, perbedaan dana sebesar itu untuk dibagi-bagi antara oknum KPU dengan pengusaha," tudingnya.

Akibatnya, lanjut Bambang, antara pengusaha dengan panitia ataupun KPU sebagai pengelola dana pilgub tidak berdaya dengan nilai keuntungan yang besar kemungkinan diperoleh.

Menurutnya, Sekretariat KPU bisa dibilang sebagai gudangnya orang-orang kerap melakukan kong kalikong dengan pihak ketiga dalam hal ini rekanan. Parahnya lagi, kongkalikong itu merembet pada pembesaran setiap anggaran kebutuhan pilgub. "Saya melihat beberapa jenis dana pengadaan ada yang dibesar-besarkan, supaya komitmen antara pengusaha dan KPU mulus," tukasnya.

Smith yakin, usai Pilgub Jatim, banyak pihak akan buka-bukaan membeber apa yang sebenarnya terjadi antara kPU dengan rekanan. Bahkan, laporan-laporan dari LSM ini sudah menjadi bahan di Kejaksaan atau kepolisian. "Kita tidak ingin menganggu pilgub, nanti setelah pilgub selesai, kita pasti beber semua," janjinya. Sampai sekarang pihaknya terus mengumpulkan data-datanya. Termasuk tidak profesionalnya pemenang tender.

Sayangnya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) M Djunaidi selaku salah satu penanggungjawab tender belum bisa dikonfirmasi terkait hal ini. Demikian pula Sekretaris KPU Jatim, Zainal Muhtadien. Saat keduanya dihubungi ponselnya, tadi malam, tidak aktif. Namun informasi yang didapat wartawan Surabaya Pagi, Zainal kemarin sedang berada di Jakarta dalam rangka rapat terkait persoalan pemilu. Sementara Djunaidi berada di Surabaya yang siangnya masih melakukan rapat bersama Badan Kesatuan Bangsa (Bakesbang) Jatim. n tim

Sumber : Harian Surabaya Pagi

KPU Anak emaskan Temprina

Tak hanya bocor Rp 27 miliar. Dalam pengadaan logistik untuk pemilihan gubernur (pilgub) putaran I, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur juga memanjakan beberapa perusahaan besar peserta tender sebagai anak emasnya. Dari 14 perusahaan pemenang tender pada Pilgub putaran I, PT. Temprina Media Grafika dan PT. Jasuindo Tiga Perkasa merupakan rekanan yang paling diuntungkan.

Selain mengais keuntungan cukup besar, dua perusahaan top itu ternyata selalu menjadi langganan pemenang tender KPU Jatim. Belum diketahui, apakah keberhasilan dua perusahaan besar menjadi pemenang tender ini karena profesionalitasnya, atau karena faktor like and dislike antardua lembaga beda profesi itu.Yang jelas, Sholihatun Kiptiyah, Kepala Kantor Perwakilan Daerah (KPD) Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menilai adanya "permainan", rekayasa dan konspirasi. Kiptiyah menilai ada dua bentuk konspirasi dalam tender tersebut. Pertama persengkokolan horizontal dan kedua, konspirasi vertikal.

Konspirasi horizontal, lanjutnya, biasanya dilakukan oleh para pelaku usaha dengan cara saling kerja sama yang umumnya perusahaan peserta tender tersebut masih satu atap (corporate). Sementara persekongkolan vertikal terjadi lantaran adanya "permainan" antara peserta atau pelaku usaha dengan panitia penyelenggara lelang. "Biasanya pemenang tender itu tak jauh beda dari kalangan itu-itu saja," kata Kiptiyah

Sindiran Kiptiyah ini cukup beralasan jika dikaitkan dengan siapa perusahaan yang sering menjadi langganan pemenang tender. Dari data yang ada, ternyata PT Temprina dan PT Jasuindo adalah rekanan yang paling mendominasi.

PT Temprina, misalnya, boleh dibilang perusahaan ini yang paling besar mendapat keuntungan. Pada Pilgub putaran I saja, dia memenangkan pengadaan dua logistik sekaligus. Nilainya Rp 27 miliar lebih. Dua logistik tadi adalah pengadaan untuk formulir B, C, D, DA, DB senilai Rp 10.755.757.892 dan surat suara senilai Rp 16.871.155.851 "Ini hanya pada Pilgub putaran I saja lho Mas," kata pembocor rahasia KPU Jatim ini.

Tak cukup itu, pada Pilgub putaran II, PT Temprina lagi-lagi memenangkan tender untuk pengadaan surat suara dan gambar pasangan calon gubernur senilai Rp 15.328.262.340. Jika ditotal, hanya untuk PT Temprina saja, angaran KPU tersedot Rp 42 miliar lebih.

Perusahaan lain yang ikut menikmati uang besar KPU adalah PT Jasuindo. Perusahaan beralamat di di Jalan raya Betro, Sidoarjo ini berkali-kali menjadi pelanggan pemenang tender. Pada putaran I saja, PT Jasuindo memenangkan tender untuk pengadaan formulir A (Kartu Pemilih) senilai Rp 18.837.583.297. Demikian pula dengan putaran kedua, Jasuindo juga kembali menjadi pemenang tender untuk pengadaan formulir A dan kartu pemilih tambahan dengan pagu Rp 4.510.857.455.

Tak cukup itu, PT Jasuindo menurut sumber ini juga memenangi pengadaan formulir untuk Pilgub putaran III. "Jadi Jasuindo ini luar biasa. Saya sendiri heran, begitu kuatnya Jasuindo," lontar sumber ini.

Di luar dua perusahaan besar tersebut, masih terdapat 12 rekanan yang ikut mencicipi anggaran KPU. Mereka adalah CV Angkasa Raya yang memenangkan pengadaan Alas dan Alat Coblos senilai Rp 1.290.537.600, pengadaan gembok senilai Rp 290.400.000 (CV Petrah Jaya), pengadaan alat kelengkapan TPS (CV PB Sudirman) senilai Rp 2.940.336.960 dan pengadaan baliho sosialisasi yang dimenangkan PT Panca Puji Bangun Rp 1.425.052.200.

Perusahaan lain yang menjadi pemenang tender adalah CV Alfanza (pengadaan kaus, topi dan jaket) senilai Rp 63.394.540, CV Prestasi untuk pengadaan stiker senilai Rp 427.284.000, CV Fajar Pratama, pemenang tender untuk contoh surat suara (Rp 59.459.400), pengadaan poster, Rp 307.098.000 (CV Pemura), pengadaan spanduk dimenangkan CV Prima Mitra senilai Rp 471.900.000, pengadaan Leaflet (Rp 173.745.000) dimenangkan CV Ronggo dan pengadaan tinta khusus sidik jari dimenangkan PT Siliwangi Panca Perkasa, Rp 1.669.000.000.

Perusahaan tersebut, lanjut sumber ini adalah mereka yang memenangkan tender untuk pengadaan logistik pada Pilgub putaran I. Di luar itu, masih terdapat beberapa rekanan perusahaan lain yang ikut ambil bagian sebagai pemenang tender. Misalnya, PT Pura Barutama yang disebut-sebut pemenang tender pada Pilgub putaran III untuk pengadaan surat suara dan gambar pasangan calon, serta pengadaan kelengkapan peralatan PPS dimenangkan oleh CV Kenongo.

Satu lagi, pada putaran kedua, juga tedapat nama PT Gilar Ikrar Permata yang memenangkan tender kntroversial untuk pengadaan tinta dengan nilai Rp 744.975.000. Kemenangan tersebut sempat diprotes bahkan terjadi sanggahan dari PT Siliwangi Panca Perkasa, PT Henka Indonesia, dan PT Tridaya Pratama.

Ulur Waktu, Modus Konspirasi

Menyikapi persoalan tender di KPU ini, Sekjen Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jatim, Rikson Nababan mengatakan tender pada putaran pertama dan kedua tak jauh beda. "Rata-rata pemenangnya adalah perusahaan besar dan bonafit," ungkap Rikson pada sumber kami, kemarin.

Mengapa yang dimenangkan perusahaan-perusaha an itu saja? Rikson mensinyalir adanya modus rekayasa untuk sengaja memenangkan perusahaan tersebut. Modus tadi, dilakukan antara lain dengan mengulur-ulur waktu pelaksanaan tender.

Dia kemudian mencontohkan, waktu yang ditetapkan KPU dalam melaksnakan tender logistik tidak jelas. KPU, lanjutnya, sering membawa isu-isu tidak jelas. "Tendensinya, ternyata ada modus untuk mengulur-ulur waktu pelaksanaan tender," ucap Rikson.

Tujuannya, tak lain untuk menggagalkan rekanan lain. Sebab dengan mengulur-ulur waktu, waktu pelaksanaan menjadi mepet. Targetnya adalah agar rekanan lain tidak bisa memenuhi persyaratan panitia.

"Persyaratan panitia lelang hanya akan mampu dipenuhi oleh perusahaan-perusaha an besar yang bisa jadi sebelumnya sudah diatur lebih dulu," kata Rikson. Bahkan Rikson menilai cara ini cukup mumpuni karena perusahaan-perusaha an besar tetap bisa memonopoli tender hingga putaran ketiga.

Sekedar menyegarkan ingatan, satu hari lalu, KPU Jatim dikabarkan kebocoran Rp 27 miliar hanya untuk pengadaan logistik Pilgub putaran I. Dana menguap tersebut, diketahui berasal dari pengadaan kertas surat suara yang saat itu dimenangkan PT Temprina Media Grafika senilai Rp16.871.155. 851 dan pengadaan Kartu Pemilih yang dimenangkan PT Jasuindo Tiga Perkasa dengan nilai tawar Rp18.827.903. 438.

Harga tersebut dinilai terlalu mahal jika dibanding harga pada umumnya alias diduga kuat digelembungkan. Untuk diketahui, dengan jumlah kartu pemilih 29,1 juta pada Pilgub putaran I (23 Juli 2008), KPU telah merogoh kocek hampir Rp 35 miliar.

Sebagai pembanding, kebutuhan surat suara Pilgub di Jawa Timur dengan jumlah pemilih sejumlah 29,1 juta jiwa dianggarkan sebesar (PAGU) Rp 18.827.903.438. Dimana diketahui pemenang tender untuk surat suara ini adalah PT Temprina Media Grafika yang mengajukan penawaran Rp16.871.155. 851.

Jika dibandingkan dengan Pilgub Jawa Tengah yang diselenggarakan satu bulan lebih awal (22 Juni), kebutuhan dana untuk pengadaan surat suara untuk 28,3 juta pemilih, KPU Jawa Tengah hanya menganggarkan (PAGU) Rp 3.372.451.000 saja. Malah saat itu, PT Lancar Abadi Jaya sebagai pemenang tender hanya butuh Rp 2.187.627.272.

Terpisah, anggota KPU Jatim, Arief Budiman menegaskan tidak ada diskriminasi dalam proses tender tersebut. "Semuanya sudah melalui proses lelang," kata Arief. Mengapa yang jadi pemenang kok perusahaan Itu-itu saja? Menjawab ini, Arief balik menyerahkan kepada panitia lelang. "Ya tanyakan pada sekretariat KPU. Anggota KPU tak ada hubungannya dengan proses tender," pintanya.

Pemenang Tender PILGUB Putaran I :

PAKET Pemenang Nilai
1. Pengadaan Alas dan Alat Coblos CV. Angkasa Raya Rp 1.290.537.600
2. Pengadaan Gembok CV. Petrah Jaya Rp 290.400.000
3. Formulir B,C,D, DA, DB PT. Temprina Media Grafika Rp 10.755.757.892
4. Formulir A (Kartu Pemilih) PT. Jasuindo Tiga Perkasa Rp 18.837.583.297
5. Surat Suara Pilgub PT Temprina Media Grafika Rp 16.871.155.851
6. Alat Kelengkapan TPS CV PB Sudirman Rp 2.940.336.960
7. Baliho Sosialisasi PT Panca Puji Bangun Rp 1.425.052.200
8. Pengadaan Kaos, Topi dan Jaket CV Alfanza Rp 63.394.540
9. Pengadaan Stiker CV Prestasi Rp 427.284.000
10. Pengadaan Contoh Surat Suara CV Fajar Pratama Rp 59.459.400
11. Pengadaan Poster CV Pemura Rp 307.098.000
12. Pengadaan Spanduk CV Prima Mitra Rp 471.900.000
13. Pengadaan Leaflet CV Ronggo Rp 173.745.000
14. Tinta khusus Sidik Jari PT Siliwangi Panca Perkasa Rp 1.669.000.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar