Minggu, 02 Mei 2010

Money and You



Ini adalah kata-kata yang sering di hubungkan dengan uang, at least saya sering sekali mendengarnya dari orang-orang yang saya latih.

Uang itu ....powerful, kotor, membebaskan, sexy, korupsi, memampukan, memberi, memfokuskan, merenggut, menggiurkan, menggoda, mencobai, tidak berarti, tidak bisa dihindari, menjijikkan, mantap, uang nomor dua setelah nafas, dan seterusnya.

Uang katanya tabu... tapi banyak pula yang tidak mengakui bahwa uang itu tabu, bagaimana menurut Anda?

Mari kita test jawaban Anda terhadap pertanyaan ini:

* Apakah seorang wanita/pria kaya ‘tampak' lebih menarik?
* Bila melihat pria tua dan jelek menikahi seorang wanita muda yang cantik di lengannya, apa pendapat Anda?
* Apa ketakutan Anda seputar pengeluaran, investasi dan tabungan?
* Orangtua mengatakan mereka akan memberikan semua harta kepada saudara Anda, apa pendapat Anda?
* Berapa uang yang Anda butuhkan jika ingin mengubah gaya hidup Anda?
* Bagaimana sikap Anda berubah ketika bertemu dengan orang yang jauh lebih kaya dari Anda?
* Dalam kasus apa uang adalah "kuasa" dalam hidup Anda?
* Kapan uang memberi Anda respek?
* Siapa orang yang lebih menghargai Anda jika Anda kaya raya?
* Karyawan Anda meminta kenaikan gaji, apa yang muncul dalam pikiran Anda?
* Karyawan Anda mengatakan UMR naik 200% menurut aturan pemerintah, bagaimana Anda akan menanggapi?
* Seberapa besar uang yang akan Anda keluarkan agar terlihat sepuluh tahun lebih muda?

Aha, saya melakukan riset sederhana. Hasilnya, begini:

36% mengatakan pertanyaan yang sulit, dan tidak berani menjawab,
21% mengatakan yang muncul banyak negatif,
43% munculnya negatif tapi saya berusaha mengganti dengan kata-kata positif.

Nah, apa keyakinan Anda tentang 'uang'?

Sebuah kata-kata bijak dari sebuah gulungan kitab Sirakh 180 tahun Sebelum Masehi mengatakan:

"Karena perlindungan hikmat adalah seperti perlindungan uang. Dan beruntunglah yang mengetahui bahwa hikmat memelihara hidup pemilik-pemiliknya."

"Tangan yang lamban membuat miskin,tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya" - Raja Sulaiman

Sangat cocok dengan kasus-kasus yang terjadi dengan 80% usaha kecil tutup di 5 tahun pertama. Keith J.Cunningham mengatakan penyebab utamanya Lack of Critical Thinking & Critical Knowledge.

Kesimpulan saya dan juga pengalaman sebagai pengusaha, pelatih bisnis, dan life coach, uang terjadi dengan rumus:

Knowledge + right belief + right action = money.

Knowledge + wrong belief = bad habit!

Lack of knowledge + right belief = The Search of excellence.

Semoga Anda tambah kaya, tambah sukses dan tambah makmur ...!

--


[Simpan dalam bentuk PDF] SocialTwist Tell-a-Friend
Dampak Kebiasaan Buruk
Penulis : Tim AndrieWongso.com
Rating Artikel :
Selasa, 27-April-2010
Tahukah Anda, berbagai kebiasaan buruk bisa membuat orang tampak lebih tua dari usia sebenarnya. Tentunya, kita semua ingin menghindari kebiasaan buruk itu. Ya, siapa yang mau tampak lebih tua dari usia sebenarnya, kan? Nah, apa saja kebiasaan buruk itu? Simak tulisan di bawah ini.

Sekelompok peneliti dari University of Oslo, Norwegia, melakukan riset dengan responden sebanyak 5.000-an orang selama 20 tahun. Sebenarnya penelitian itu dilakukan untuk menemukan kebiasaan apa saja yang harus dilakukan agar orang bisa mengadopsi cara hidup yang lebih sehat. Namun dalam perkembangannya, para peneliti malah menemukan empat kebiasaan buruk yang bisa disebut "fatal". Keempatnya adalah merokok, minum minuman beralkohol, malas bergerak, dan memakan makanan yang kurang gizi (poor diet).

Dari seluruh responden itu ternyata ada 314 orang yang memiliki keempat kebiasaan buruk itu secara bersamaan. Sedangkan sebanyak 387 orang lain menghindari keempatnya (tak merokok, tak minum minuman beralkohol, berolahraga/aktif secara fisik, dan makan makanan bergizi). Sisanya memiliki kebiasaan buruk tapi tidak seluruhnya.

Tak dijelaskan, sebesar apa risiko dari kebiasaan merokok itu. Namun tampaknya sedikit atau banyak merokok, sama besar risikonya. Mengenai kebiasaan minum minuman beralkohol, disebutkan "buruk" jika diminum tiga kali sehari buat laki-laki atau dua kali sehari buat perempuan. Di bawah itu dianggap "normal". Sedangkan malas berarti ia melakukan aktivitas fisik (berolahraga) kurang dari dua jam seminggu. Lalu untuk poor diet, disebut begitu jika tubuh kita mendapat asupan buah-buahan kurang dari tiga kali sehari.

Nah, dari mereka yang memiliki keempat kebiasaan buruk itu (314 orang) ternyata 91 orang meninggal selama dalam periode penelitian (29%), sedangkan dari kelompok sehat (387 orang), hanya 32 orang yang meninggal (8%).

Juru bicara penelitian itu, Elisabeth Kvaacik, mengatakan beginilah kesimpulan para peneliti: jika kombinasi kebiasaan buruk itu dilakukan, akan membuat orang cepat meninggal. Kalau pun bisa panjang umur, penampilannya akan tampak 12 tahun lebih tua.

Mau sehat dan tampak lebih muda? Elisabeth menyarankan agar kita berolahraga setidaknya 2,5 jam seminggu. Dan biasakan diri untuk sering memakan sayuran dan buah-buahan! Menurut responden dari kelompok yang sehat, asupan sayur/buah yang baik adalah satu buah wortel, satu buah apel, dan segelas jus jeruk sehari. Atau bisa juga, kita berpatokan pada panduan dari AS, untuk asupan buah-buahan dan sayuran terbaik, yaitu minimal 4 gelas jus buah atau sayuran setiap harinya.
--



111


Buying In to the Lie, by Bo White



Bo White menerima gelar M.Div-nya dari Covenant Theological Seminary yang berada di bawah Presbyterian Church of America. I pernah melayani di Twin Oaks Presbyterian Church di sebuah kota kecil St.Louis, dimana ia tinggal dengan istrinya Tamara.



Langkah awal yang dilakukan sangat di luar dugaan; dan setelah kira – kira 90 menit kita semua pergi dengan buku agenda yang telah terisi, hati kami berpacu dengan stres baru tentang hari esok, dan jiwa kami seakan terhisap habis sehingga kami cepat merasa lelah. Kami mengingatkan diri kami akan banyak martir dalam sejarah gereja yang dianiaya, dihina, dibakar hidup – hidup, dibuang dari tempat asal, disalibkan, dirajam, ditenggelamkan dan dipenggal. Maka kami bertahan semampu kami, dengan jadwal kami yang penuh, sepenuh yang dapat kami isi; demikianlah kami, menuntut diri kami di antara mereka yang menderita untuk Kristus.



Akhir bulan April ini, saya melakukan perjalanan ke San Anselmo, California, untuk mengikuti retreat di hari Sabbath yang diadakan oleh Youth Specialities. Sesuatu yang menarik terjadi dalam perjalanan yang telah membuktikan sesuatu tentang kepemimpinan saya, perjanjian saya dengan anggota, dan cara hidup saya dengan Tuhan. Singkatnya, saya belajar untuk mendengarkan lagi mengenai semuanya. Ada hal lain yang saya pelajari; tetapi pada kenyataannya, hal lain itu tidak pernah akan dapat saya hadapi jika telinga saya tidak dibersihkan. Saya jatuh pada kesalahan yang sama dengan banyak orang dalam pelayanan-mengingat semua orang ingin mendengar saya berbicara tentang Alkitab. Pada kenyataanya, manusia perlu untuk mendengar dari Tuhan, dan kadang – kadang saya perlu untuk diam sehingga hal itu dapat terjadi.



Listening to God

Beberapa bulan yang lalu, saya menyadari bahwa kami memerlukan staff, dan pertanyaan yang ditanyakan kepada saya pada level kepemimpinan adalah “Siapa yang akan mengisi kekosongan itu?” Itu bukanlah pertanyaan yang buruk, tetapi itu juga bukan pertanyaan yang baik. Kami tidak ingin asal asalan hanya untuk mengisi kekosongan dalam gereja dengan seseorang sehingga program kami dapat terus berlangsung tanpa terganggu. Kami ingin menjangkau orang dengan Injil yang hidup dan membawa mereka kepada hubungan dengan Yesus yang hidup yang kuburnya telah kosong. Jadi pikiran saya melayang pada studi pembelajaran pada retreat di California dan pada Yesus sendiri. Berpusat pada saat Yesus dalam memanggil murid, apakah ia mengumpulkan kepemimpinan rumah ibadat, membuat rincian tugas, dan membuat daftar calon yang mungkin? Apakah Yesus bertemu orang – orang penting dan menjalin hubungan dengan mereka untuk menanyakan pendapat mereka dan mulai mengumpulkan daftar orang yang potensial? Tentu tidak. Pada kenyataannya, berpusat pada memanggil siapapun, Yesus menghabiskan waktu selama 40 hari di padang gurun, dicobai Iblis dan dipimpin oleh Roh Kudus.



Kedua pengalaman tersebut terlihat normal daripada apa yang dapat kita akui. Ketika kita berusaha untuk mendengar suara Tuhan, walaupun kita ingin mengikuti pimpinan Roh Kudus, kita akan dicobai oleh Iblis. Bagaimana kita dapat membuat keputusan yang bijaksana? Mendengarkan harus menjadi hal yang utama dalam hidup kita jika kita ingin bertumbuh menjadi seorang pemimpin dan sebagai orang yang berusaha mencari Tuhan. Yesus merespon pencobaan tersebut dengan Firman Tuhan, tetapi Ia tidak merespon setelah benar – benar mendengarkan. Ia mendengarkan Roh Kudus dan apa yang keluar dari mulutnya adalah hasil dari mendengarkan.



Ketika saya memikirkan pekerjaan staff saya dan hasil rapat yang saya hadiri pada rapat mingguan, saya dengan sedih mengakui bahwa mendengarkan bukanlah pekerjaan ataupun keberanian. Kebiasaan yang biasa kita lakukan, saat teduh dan pembelajaran untuk mendengarkan Tuhan saja tidak dilakukan dengan seharusnya. Tetapi saya tidak menyalahkan ketidakmampuan saya untuk mendengar dengan baik dalam kebiasaan kita. Saya mengakui saya dengan cerdik dibawa pada sebuah kebohongan bahwa jadwal yang padat menandakan bahwa pelayanan itu telah berhasil. Saya siap mengakui bahwa saya telah mempercayai kebohongan bahwa duduk selama beberapa jam, berdoa untuk kaum muda di gereja, membaca Firman Tuhan, mendengarkan pembinaan, mencari wajah Allah bukan sebagai tugas pendeta seperti kunjungan rumah sakit, mengajar, atau pendalaman Alkitab dalam kelompok kecil. Saya juga mengakui bahwa saya mendorong staff saya untuk sibuk dan juga meminta mereka untuk melakukan apa yang mungkin mereka lakukan-dalam pekerjaan Tuhan tanpa mendengarkan suara Tuhan. Saya meminta mereka untuk mengharapkan badai berkat dan kegemparan dalam acara pemuda daripada mendengar pada suara Allah yang lembut dan tenang. Saya menutupi kebohongan itu.



Listening to One Another

Seorang teman dekat saya mengajarkan kepada saya jika anda bukanlah seorang pendengar yang baik, anda tidak mempunyai sesuatu yang baik untuk dikatakan. Saya menemukan hal menarik dalam pelayanan Yesus yang hanya berlangsung selama 3 tahun. Apa yang Ia lakukan selama 29 tahun lainnya dalam hidupnya? Pada usia 12 tahun, apakah ia mencengangkan para ahli taurat dengan khotbah dan pengilustrasiannya yang luar biasa? Sebaliknya, Alkitab memberitahukan kita Yesus mencengangkan para ahli taurat, bukan dengan khotbahnya tetapi dengan pertanyaanNya. Pada kenyataanya, ketika ibuNya datang ke rumah ibadat, ia menemukan Yesus sedang duduk, “Sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan – pertanyaan kepada mereka.” (Lukas 2:46). Ia tidak mengajarkan Khotbah di Gunung hingga 18 tahun kemudian.



Francis Schaeffer pernah berkata jika ia mempunyai waktu selama satu jam untuk dihabiskan dengan seseorang yang ia tidak kenal, ia akan menghabiskan waktu 55 menit pertama untuk mengajukan pertanyaan. Dengan kata lain, ia akan menghabiskan waktu untuk mendengarkan daripada untuk berbicara. Mengapa di dunia ini, kita merasa seakan kita harus berbicara sepanjang waktu? Mengapa kita, yang menjadi pengikut Kristus dan mengajarkan Injil, berjuang untuk duduk diam, mendengarkan dan mengajukan pertanyaan? Tidakkah Yesus sering menyendiri untuk berdoa dan mendengarkan Tuhan?



Consider the Birds of the Air

Ketika duduk di bangku yang berada di sebuah taman di Selatan California, mata saya tertuju pada sepasang burung yang sedang terbang di atas gunung. Yang seekor adalah burung puyuh, dengan sibuk mengepakkan sayapnya seakan ia akan jatuh jika ia tidak berusaha sekeras mungkin. Burung yang lain, seekor rajawali, membumbung tinggi di atas puncak pepohonan dengan santai. Sayapnya dibentangkan lebar di samping tubuhnya dan ia terlihat anggun melampaui dedaunan dan dahan pohon. Untuk sementara, mata saya terpaku pada perbedaan yang kontras itu dan saya melupakan pada kegiatan di gereja kami yang sedang direncanakan. Saya lupa pada batas waktu dan masalah. Saya hanya menonton dan melihat kedua burung itu.



Saya teringat pada perintah Yesus untuk tidak khawatir tentang hari esok atau tentang makanan, pakaian atau tempat tinggal – renungkanlah burung – burung di udara. Itulah yang saya lakukan. Saya memperhatikan. Dan untuk sementara saya tidak khawatir. Dan ada sesuatu hal menarik yang mengejutkan saya. Burung kecil yang sibuk untuk berusaha bertahan di udara dan rajawali yang mengatasi puncak pepohonan dengan luarbiasa melakukan sesuatu yang biasa. Mereka berdua sedang terbang.



Ketika saya bergumul untuk mendengarkan Tuhan dan orang berkata bahwa saya mungkin benar – benar mengasihi Tuhan dan manusia, saya tahu saya menepuk angin dengan sia – sia. Saya kehabisan waktu dan mungkin terlihat seperti saya akan runtuh pada suatu saat. Saya sibuk membangun sarang, mengumpulkan makanan, dan memberikan anak – anak. Tidak ada waktu untuk santai. Maka saya berhenti dan ingat sebuah pertanyaan, “Tidakkah kaudengar?” (Yesaya 40:28)



Apakah anda mendengarkan belakangan ini? Ketika saya berhenti dan mendengarkan, saya teringat bahwa “orang – orang menanti – nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru; mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya;mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” (Yesaya 40:31) Saya pendengar yang buruk, tetapi dengan kasih karunia Tuhan, saya akan tenang dan terbang kembali.

--

"Orang bisa menjadi besar karena mereka telah setia dalam melakukan hal-hal kecil, sehingga mampu melakukan hal-hal yang besar karena syarat dengan pengalaman" , jd untuk menjadi besar harus mulai dari yang kecil. Mulailah dari sekarang!! karena kesempatan selalu ada buat setiap orang yang mau mencoba..

regards
Zamuel Harjianto

--- In MC-ers@yahoogroups.com, kevin wu wrote:
>
> TIPS memperbesar Lingkar Pengaruh Anda
>
> By Kevin Wu*
>
> Semula Muhammad Yunus hanyalah seorang akademisi di bidang
> ekonomi. Tak banyak yang mengenal pria kelahiran Chittagong, Bangladesh, pada 1940 itu, kecuali orang-orang di lingkungan tempat tinggalnya, dan di lingkungan dimana dia menuntut ilmu, seperti di Fakultas Ekonomi Universitas Chittagong, dan Universitas Vanderbilt, Amerika Serikat. Di Universitas Chittagong, Yunus menjadi dekan setelah kuliahnya selesai. Sedang di Universitas Vanderbilt, Yunus kuliah sebagai mahasiswa dengan beasiswa fullbright, dan meraih gelar PhD.
>
> Pada 1974, Bangladesh mengalami bencana kelaparan hebat, sehingga jumlah warga miskin negara itu bertambah dalam jumlah yang sangat siginifikan, dan tak sedikit dari warga miskin itu yang meninggal akibat kekurangan gizi dan makanan. Bencana ini menggugah hati nurani Yunus, dan membuatnya ingin membantu saudara-saudara senegaranya itu. Dia lalu mengembangkan konsep kredit mikro, yaitu pengembangan pinjaman skala kecil untuk usahawan miskin yang tidak mampu meminjam dari bank umum. Dia yakin, konsep ini dapat membuat perubahan besar bagi kaum miskin di negaranya itu, dan dia berhasil.
>
> Dalam satu tahun, warga yang dibantunya memperlihatkan peningkatan dari segi ekonomi, sehingga mereka dapat survive dengan lebih baik.
>
> Pada1976, Yunus memperkuat konsepnya dengan didirikannya Grameen Bank, dan bank ini mengkhususkan diri untuk memberi pinjaman kepada kaum miskin di Bangladesh. Hingga hari ini, dana pinjaman yang digelontorkan bank tersebut telah lebih dari US$ 3 miliar, dengan nasabah mencapai 2,4 juta orang. Untuk menjamin pembayaran utang, Grameen Bank menggunakan sistem "kelompok solidaritas", kelompok yang berfungsi mengajukan permohonan pinjaman untuk beberapa orang sekaligus, sehingga mereka dapat berkembang bersama-sama. Uniknya, setiap anggota kelompok dapat menjadi penjamin bagi temannya dalam kelompok yang sama.
>
> Keberhasilan Yunus dan Grameen Bank dalam mengentaskan kemiskinan di Bangladesh membuahkan penghargaan Budaya Asia Fukuoka XII pada 2001, dan penghargaan Nobel Perdamaian pada 2006. Konsep Grameen bahkan menginspirasi banyak bank di dunia untuk menerapkan konsep serupa, termasuk bank-bank di Amerika Serikat.
>
> Biografi Yunus ini menjelaskan kepada kita, bahwa jika Anda ingin menjadi orang besar seperti dia, maka berbuatlah sesuatu yang dapat membuat Anda besar. Jangan selalu melakukan yang biasa-biasa saja, atau bahkan yang itu-itu saja, karena jika Anda menanam pohon ceremai, maka yang akan Anda panen buah ceremai. Tapi jika Anda menanam pohon durian, maka Anda akan memanen buah yang ukurannya puluhan kali lipat lebih besar dari buah ceremai itu.
>
> Bagaimana caranya Anda tahu apa yang Anda lakukan dapat membuat Anda menjadi orang besar? Gampang. Perbesar lingkar pengaruh Anda dengan cara memberikan kontribusi yang lebih banyak dari yang selama ini Anda berikan, dan mengambil tanggung jawab yang lebih besar dari tanggung jawab Anda sekarang. Untuk ini, Anda tak perlu merebut pekerjaan orang, tapi tingkatkan kinerja Anda, dan capai hasil yang
> lebih baik, sehingga dengan demikian semua orang, termasuk pimpinan Anda, akan memperhatikan Anda. Jika setiap bulan hasil kerja Anda terus meningkat, perusahaan pasti akan memperhitungkannya, dan bukan mustahil promosi jabatan telah menanti di depan mata.
>
> Memperbesar lingkar pengaruh juga dapat dilakukan dengan melakukan sesuatu bagi orang lain seperti yang dilakukan Yunus. Dengan mudah kita dapat berpaling dari setiap masalah dengan mengatakan “itu bukan urusan saya, ini bukan tanggung jawab saya dan lain sebagainya.
>
> Jika kita sering menghindar dari masalah-masalah disekitar kita, justru hal ini akan meng-kerdil-kan diri dan peran kita di lingkungan tersebut. Dengan mudahnya orang seperti Muhammad Yunus dapat menghujat dan mencela pemerintah, tetapi ia justru memilih untuk bertindak atas masalah yang sebenarnya diluar tanggung-jawab sebagai dosen. Justru hal inilah yang meningkatkan lingkar pengaruhnya yang mendunia. Begitu pula dengan Anda yang selalu punya pilihan untuk “bertindak†atau hanya sekedar “menghujat†atas semua ketidakberesan yang terjadi di sekitar kita. Pilihan di tangan Anda.
>
> Orang menjadi besar karena melakukan hal yang besar. Karenanya, tinggalkan kebiasaan melakukan sesuatu yang sepele dan tidak penting, agar Anda tidak termasuk dalam jajaran orang yang biasa-biasa saja dan tidak penting. Karena, Hasil akhir yang berkwalitas dimulai dari implementasi yang berkwalitas (Quality
> implementation / QI)

2 komentar:

  1. uang memang sangat penting dalam kehidupan kita. untuk itu,saya memilih bisnis forex ini karena dengan modal yang kecil misalkan $5 di octafx, kita sudah bisa melakukan trading sehingga kita bisa mendapatkan uang. kalau tidak ada uang kita tidak hidup ha..ha..

    BalasHapus
  2. saat ini sudah banyak bisa kita lihat atau saksikan berbagai kesempatan bisnis yang dilakukan secara online hadir ke tengah-tengah kita. tentu peluang seperti ini sangat tepat jika kita memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. dari berbagai jenis pilihan bisnis online yang ada, saya lebih tertarik untuk menekuni bisnis tarding forex. disamping dari segi waktu yang kita gunakan cukup leluasa, dalam hal modal yang harus kita sediakan untuk dapat melakukan trading pun cukup mudah dan terjangkau. saat ini saya memanfaatkan minimal deposit $5 pada akun Micro di OctaFX. dengan ditunjang oleh fasilitas leverage 1:500 yang saya gunakan pada akun tersebut, kegiatan trading yang saya lakukan berlangsung lebih optimal.

    BalasHapus