Kamis, 25 Juni 2009

SBY dan Si Brutus



Share
by Wiwit Rizka Fatkhurrahman (notes) Wednesday, June 17, 2009 at 4:00pm
Ketika itu, tahun 2001, di masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, stabilitas politik dan keamanan betul-betul goyah. Di Jakarta, atau kota besar lainnya, ancaman perampokan, pembunuhan, atau pencurian, merajalela. Lampu merah (lampu lalu lintas) adalah daerah bahaya satu, karena di situ beroperasi kelompok `'Kapak Merah''. Ketika lampu merah menyala, tiba-tiba saja serombongan anak muda bersenjata kapak, pisau, atau golok -terkadang bersenjata api-menyatroni mobil yang sedang berhenti, memecahkan kacanya, lalu merampok penumpangnya, dan pergi seenaknya saja meninggalkan korban, yang tak jarang sudah dianiaya terlebih dulu. Polisi seakan tak berdaya. Itu menyebabkan rakyat terpancing menjadi main hakim sendiri. Maling motor yang tertangkap, dibakar hidup-hidup. Adegan mengerikan itu, merupakan pemandangan sehari-hari di mana-mana.

Itu belum seberapa. Berbagai daerah bergolak. Aceh, misalnya,seakan sudah terpisah dari Republik. Bayangkan, Presiden Abdurrahman Wahid, datang ke Banda Aceh, ketika itu, hanya berani sampai Masjid Raya. Bicara sebentar, ia langsung balik ke bandar udara, terbang pulang ke Jakarta. Di Ambon, Maluku, `'perang'' Islam - Kristen, mencapai puncaknya. Tak terhitung nyawa yang melayang, bangunan yang terbakar, atau perkantoran yang dimusnahkan. Peristiwa serupa terjadi di Poso, Sulawesi Tengah. Di berbagai daerah di Kalimantan, orang Dayak `'perang'' melawan suku pendatang, Madura. Korban tak lagi terhitung.

Nah, ketika itu yang menjadi Menko Polkam adalah Jenderal (Purn.) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang berambisi menjadi Presiden RI. Sebagai penanggungjawab stabilitas politik dan keamanan di kabinet, apa yang SBY lakukan? `'Ooh dia rapat terus, diskusi terus, sampai berbulan-bulan,'' ujar seorang Menteri yang ketika itu masuk jajaran Polkam. Sebagai hasil rapat-rapat yang melelahkan yang dipimpin SBY itu, dibentuklah Desk Aceh, Desk Ambon, Desk Poso, Desk Sampit, dan entah Desk apa lagi. Apa kerja Desk itu? Jangan tanya, karena mereka rapat terus, diskusi terus, seminar terus. `'Saya lihat orang-orang yang bunuh-bunuhan di Ambon, Poso, atau Sampit, sudah mulai capek. Mereka juga sudah capek membakar rumah, saking banyaknya rumah yang dibakar. Tapi rapat belum menghasilkan keputusan apa pun,'' kata Menteri tadi.

Suatu hari rapat berlangsung, dipimpin SBY. Seperti biasa, diskusi berlangsung seru di antara peserta rapat, dan SBY menjadi moderatornya, persis seperti diskusi atau seminar yang biasa dilakukan di hotel-hotel. Tiba-tiba, SBY memerintahkan Mayjen. Aqlani Maja, Staf Ahli Menhankam, yang bertugas mewakili Menhankam Mahfud MD, untuk memberikan pendapat. Konon, Aqlani langsung bicara, `'Pak Menteri, saya kira sudah lebih 3 bulan kita rapat terus. Semua kita diskusikan. Orang yang bunuh-bunuhan di Poso, Ambon, atau Kalimantan, tampaknya sudah capek, mereka sudah berhenti sendiri.Tapi rapat belum mengambil keputusan apa pun. Kalau Pak Menteri minta pendapat saya, apa saja yang Pak Menteri putuskan saya setuju. Yang penting, kita harus punya keputusan. Saya kira itu yang penting.'' Wajah SBY langsung merah-padam. Mungkin merasa malu, sekaligus marah, karena merasa dihina. `'Ini bukan rapat kedai kopi, yang hadir di sini, para Menteri,'' teriak SBY. Semua terdiam. Tapi beberapa Menteri, di antaranya, Menteri Otonomi, Prof. Ryaas Rasyid, secara sembunyi-sembunyi menunjukkan jempol jari tangannya kepada Aqlani, sebagai tanda mendukung. Rapat pun akhirnya bubar, sekali lagi: tanpa keputusan apa pun.

Menurut sebuah sumber, Aqlani berani bicara seperti itu, selain karena sudah kesal, mengikuti rapat yang melelahkan tanpa keputusan itu, ia memang sudah lama kenal watak atau kepribadian SBY. Ia dan SBY, sama-sama mengikuti pendidikan militer di Port Leavenworth, Amerika. Di sana pula, mereka sama mengikuti pendidikan S2, dan sama pula lulusnya. Sebelumnya, mereka pernah pula menjadi dosen di Seskoad, Bandung, ketika Komandan Seskoad dijabat Feisal Tanjung. Jadi rupanya, ia tahu betul, bahwa SBY itu adalah tipe orang yang tak bisa membuat keputusan (indecisive), apalagi keputusan itu berisiko.

Karena cacat personalitinya itulah, semasa menjadi Menko Polkam, nyaris tak satu pun keputusan penting -apalagi yang berisiko tinggi-datang dari kantor Menko Polkam. Kantor Menko Polkam, di kalangan para Menteri, sering diejek sebagai kantor `'Seminar''. Seperti diketahui, masalah Poso dan Ambon, akhirnya ditangani oleh Yusuf Kalla, yang ketika itu menjabat Menko Kesra yang kemudian muncul Perjanjian Malino I dan II.

Kalau saja SBY punya rasa malu, seharusnya ia mengundurkan diri dari kabinet, saat Malino I dan II ditandatangani, dan mendapat restu dari Presiden. Memang gara-gara Malino itu, SBY marah besar kepada Yusuf Kalla, yang telah mengambil alih wewenang dan tanggung jawabnya, tapi untuk mundur dari kabinet, tentu saja orang seperti SBY tak akan mau.

Ada lagi kisah dramatis, sekaligus memalukan. Sewaktu Aceh diputuskan menjadi daerah darurat militer, SBY menjadi pelaksana hariannya, pimpinan tertinggi adalah Presiden Megawati. Sejumlah pasukan yang dikirim dengan kapal, sampai setengah bulan terkatung-katung di tengah laut, karena SBY tak juga memutuskan sikap pemerintah untuk pendaratan pasukan itu. Malah ada yang bilang, pasukan itu sempat tiga hari kelaparan, karena persediaan makanan sudah habis.

Akhirnya, di tengah moral pasukan yang sudah hancur seperti itu, barulah mereka didaratkan, konon setelah Presiden Megawati turun tangan. SBY? Seperti biasa, tak bisa membuat keputusan berisiko seperti itu. Hobinya, cuma berbusa-busa bicara di TV dan koran, dengan bahasa yang selalu normatif karena takut berisiko kalau ucapannya salah- tapi disusun sesuai kaedah berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Tanyakanlah pada kawan dan lawannya, tentang cacat SBY itu.

Jawabannya pasti tak jauh berbeda: SBY tak bisa mengambil keputusan. Mana mungkin seorang bisa menjadi pemimpin apalagi menjadi Presiden, pengambil keputusan tertinggi yang sering penuh risiko dengan cacat personaliti yang sangat fatal seperti itu? Ini menjadi alasan pertama dan utama bagi rakyat untuk tidak memilih SBY si peragu.

--

Ada Apa Dibalik Kisah Cinta Selebriti Mulai dari Putri Diana, Manohara dan Cici Paramida ?

Ada Apa Dibalik Kisah Cinta Selebriti Mulai dari Putri Diana, Manohara dan Cici Paramida ?

TIGA wanita ini mungkin mewakili banyak wanita yang mudah terpesona pada pria dan akhirnya rebah dalam pengkhianatan yang tak terbayangkan sebelumnya. Mengejar kasih sayang , kekayaan, kekuasaan, akhirnya justru mendapatkan siksaan lahir batin. Mungkin juga ingin menjadi wanita yang penuh glamor justru merana dalam lemarari kaca.


Tetapi tidak usah khawatir gelombang tidak selamanya pasang, tidak selamanya menyakitkan dan tidak selamanya terdampar menjadi prahara.

Putri Diana akhirnya menemukan cintanya di saat akhir kehidupan. Ia dipuja dan ditangisi. Dunia meratap kecelakaan yg terjadi di Paris pada 31 Agustus 1997 dini hari dan kemudian berpuncak pada pemakaman yang berlangsung seminggu kemudian dan konon memegang rekor pemirsa paling banyak sampai saat ini yaitu 1,5 miliar orang.


Kontroversi wafatnya Sang Putri kemudian berkisar pada teori konspirasi yg berbau rasis dan agama karena Putri of Wales ini akan masuk Islam dan melahirkan seorang bayi muslim atas pernikahan diam-diam dengan Dody Al Fayed, konglomerat muda asal Mesir yang memiliki toko mewah raksasa di pusat kota London Harrods.


Sampai hari ini Lady Di masih tetap dipuja dan dihormati. Kuburannya masih terus dipadati pengagumnya dan mengawal jasad Diana Spencer yang anggun ini dengan bunga-bunga segar.


Menyusul Manohara, wanita cantik berdarah bangsawan Bugis dan Amerika yang pada usia 15 tahun terpesona pada pangeran asal Kelantan, Tengku Fakhry. Anak pasangan George Man (warganegara Amerika) dan Daisy Fajarina ini kemudian menikah pada Agustus 2008 di Kelantan.

Seperti Lady Di yg sejak kecil ditinggal ibunya, maka Manohara juga ditinggal ayahnya sebelum ibunya menikah lagi dengan seorang pria asal Perancis Reiner Pinot Noack yang menitip nama keluarga kepada Manohara. Angan-angan indah tentang sebuah istana ternyata tidak lebih dari sebuah penjara menakutkan.


Akhirnya sang putri berhasil menemukan pintu keluar dan lari meninggalkan sang pangeran pada saat ia berada di sebuah hotel di Singapura dimana sang mertua tinggal untuk menjalani perawatan. Kini Manohara sibuk menerima order wawancara, main sinetron dan show yg lain dengan nilai miliaran rupiah. Akankah ia mulai mendapatkan kebahagiaan yg lebih lama atau masuk ke malapetaka lain lagi, tentunya tergantung bagaimana nasib mengolahnya.


Belum selesai Manohara kini datang Cici Paramida. Seakan ingin menutup kehangatan pilpres, Cici Paramida juga mengawali babak baru hidupnya dengan gemerlap. Ia menikah dengan seorang yang mengaku duda Raden Akhmad Suhaebi dalam upacara sakral di Masjid Haram Februari lalu.

Bulan madunya tak berlangsung lama, karena kemarin muncul berita saat ia menemukan suaminya berada satu mobil dengan wanita lain di sebuah daerah merah di Puncak. Wajah Cici yang mulus menjadi babak belur dan bengkak.


Prahara rumah tangga yang mulai terlihat belangnya juga sdh dilansir, ketika seorang wanita mengakui masih menjadi siteri sah sang raden. Cici yang sempat menutup rapat kisah cintanya ini akhirnya menemukan banyak kejanggalan dalam perjalanan bersama sang raden yang usianya jauh di atas pelantun Wulan Merindu ini.


Darah biru, kekayaan dan ketenaran memang selalu berada dalam permainan gelombang kehidupan. Ia dikejar dengan sempoyongan oleh wanita yang pada hakekatnya tidak pernah sepenuhnya tahan bila melihat pria ganteng, kaya, dan berkeduduan mulia.


Mereka tidak pernah mau berlama-lama menyelidiki lebih dalam mengenai sifat dan kepribadian sang calon. Akhirnya bukan kemuliaan dan impian yang dialami melaikan rententan duka nestapa dan air mata.


Media pesta pora mengorek cerita lebih banyak tentang kisah mereka dan tetap saja ibu-ibu adalah konsumen paling rajin duduk di depan televisi untuk menikmatinya sebagai hiburan dan melupakannya sebagai pelajaran. Habis gelap terbitlah terang, mungkin bisa diterapkan pada cerita di atas, namun gelap bisa juga mengintai kemudian. Berhati-hatilah.


--



Lihat orang yang hobi banget membunyikan klakson mobilnya dengan membabi buta?

Ketemu kasir atau customer service yang jutek abisss?

Punya temen kantor yang kerjaannya curhaaat melulu?

Biasanya setelah kejadian-kejadian seperti itu, kita bisa langsung bad mood seharian. Akibatnya? Kerjaan nggak beres-beres, bete, stress, adaaa aja yang salah.

Kenapa harus diri kita yang jadi korban bad mood cuma gara-gara ulah orang-orang yang menyebalkan? Bad mood atau pikiran negatif bisa bikin jauh rejeki loo, seperti yang diulas artikel berjudul Magnet Profit Bisnis Anda di http://www.dexton. adexindo. com

Gimana caranya supaya ulah orang-orang yang menyebalkan tidak merusak mood kita?

Pelajari situasi yang menyebalkan. Bagaimana reaksi kita? Terganggu, sedikit kesal, marah atau jadi frustasi??

Tarik nafas panjang dan jangan berada pada reaksi pertama terlalu lama. Anda mungkin tidak bisa menghindari emosi anda secara insting. Tetapi segera keluar dari situ karena jika anda terlalu lama emosi tersebut akan bertambah besar dan akan sulit untuk melakukan langkah selanjutnya.

Caranya? Pahami bahwa orang dibalik kejadian menyebalkan tersebut adalah juga manusia seperti anda. Dan sama seperti dia kita juga pasti pernah menjadi sebab kekesalan orang lain, kita semua pernah mengalami hari yang buruk dan bersikap sangat tidak menyenangkan. Beri sebuah cerita atau alasan, ceritanya bisa lucu aneh ataupun bersimpati.

Mobil anda diserempet atau dipotong mobil lain? Mungkin pengemudinya lagi diare.

Ketemu kasir yang jutek ? Mungkin baru diputusin pacarnya, kontrakannya sudah habis dia belum bisa bayar dan sudah tiga hari kerja nonstop ditambah overtime.

Alasan-alasan ini mungkin bukan pemicu sebenarnya dari tindakan mereka, tetapi intinya kita tidak pernah tahu apa yang terjadi pada kehidupan orang lain

Jadi anda tidak perlu reaktif terhadap hal-hal yang menyebalkan. Tidak berusaha membalas hal negatif dengan negatif juga, hingga anda tetap bisa menjaga mood anda.

Bagaimanapun situasi yang anda alami, hari anda harus selalu menyenangkan.

--

Salah satu pria dengan menggunakan atribut agama akan menyebarkan beberapa brosur pijat refleksi ke penumpang. Kemudian 2 pria lain dan 1 wanita temannya akan mengelilingi korbannya. Salah satu dari ke 3 rekannya tersebut akan berpura-pura menanyakan alamat brosur pada si pria yang menggunakan atribut agama tersebut. Si pria beratribut agama ini berpura-pura menjelaskan alamat sambil memberikan contoh memijat. Lalu serta merta pria ini akan menarik tangan anda untuk dipijat sambil menyuruh kita membaca isi brosur. BERHATI-HATILAH karena sebenarnya pria ini sedang berusaha menghipnotis anda melalui efek kejut pijatan. Tatkala anda sudah terkena hipnotis maka ke tiga rekannya tersebut akan menguras dan mengoper isi dompet, hp dan benda berharga lainnya.

Ini jenis modus pencopetan lama tapi baru. Pencopetan dengan modus hipnotis semacam ini sudah ada beberapa tahun yang lalu. Beberapa jalur yang biasany menjadi target operasi mereka adalah M19 (kranji bekasi - Cililitan), M44 (jurusan kuningan casablanca), M06 (Cijantung - Cililitan), M19 (Depok - Kampung Rambutan). Kebanyakan copet beraksi di Mikrolet atau Metromini yang sedang padat.

Metode copet dengan hipnotis ini biasanya :
- sok akrab lalu dengan tiba-tiba akan memijat lutut, pundak, atau punggung tangan antara jempol dan hari telunjuk karena di 3 daerah inilah jikat dipijat akan memberikan efek kejut yang memudahkan pelaku menginduksi hipnotis.
- Mereka akan menyebarkan brosur atau selebaran. Selebaran atau brosur ini membantu pelaku untuk menginduksi hipnotis. Korban mudah dihipnotis jika korban dengan sengaja dipaksa mefokuskan pada obyek tertentu.

Cara menghindari modus ini :
- Jangan pernah mau mengambil atau menerima brosur atau selebaran dari orang tak dikenal yang memberikan secara memaksa dan bergerombol.
- Jangan pernah bersentuhan secara fisik dengan orang yang tidak dikenal. Jaga jarak minimal 1.5 meter jika ada orang yang bertanya pada anda sewaktu berjalan.
- Jika ada orang yang mencoba mau memegang anda baik dg tujuan mau memijat atau memencet anggota tubuh anda, bentaklah orang tersebut agar orang tersebut kaget. Dengan demikian usaha orang yang bertujuan menghipnotis anda, dia akan terganggu fokusnya. Misalnya : ' Apa-apan sih ! ' ' Sorry jangan pegang ! ' Dll.
- Tunjukan sikap kemarahan anda agar mental para pencopet tersebut down.
- Perhatikan orang-orang di sekitar anda, karena biasanya copet beraksi secara bergerombol. Bisa mungkin pindah atau turun kendaraan agar anda bisa terlepas dari posisi terkunci.
- Banyaklah berdoa meminta perlindungan Tuhan.
- Jika ada teman atau penumpang lain yang terkena hipnotis ini, cobalah untuk mengejutkan si penumpang atau korban agar dia terbangun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar