Senin, 10 Agustus 2009

Analisa Fundamental Penting Bagi Trader



Pertanyaan diatas mungkin terlihat klise dan sederhana. Namun memang sengaja kami lontarkan karena terus terang analisa fundamental dalam dunia forex seringkali mendapatkan porsi yang tidak sebagaimana mestinya oleh para trader pemula.

Lalu mengapa ada sebagian trader menganggap analisa fundamental hanyalah sekeranjang berita sampah sementara lainnya menganggap justru sebaliknya, berita fundamental adalah cukup dalam bertrading??
Kebanyakan trader pemula menganggap analisa fundamental bukanlah sebuah instrumen analisa yang layak dipelajari dikarenakan sifatnya yang “hanya” berita dan tidak eksak seperti analisa teknikal. Kebalikan dari pendapat tersebut, ada juga beberapa trader yang menggunakan analisa fundamental dalam day tradingnya namun tidak menempatkannya secara proporsional sehingga sering kali mengalami kegagalan dalam mempelajari analisa forex atau bahkan dalam real trading mereka.
Artikel ini tidak ditujukan untuk menggurui atau pun mencoba untuk mengubah gaya trading Anda. Artikel ini bertujuan hanya untuk memperkaya pengetahuan Anda entahkah Anda seorang newbie dalam dunia forex, trader pemula, atau bahkan seorang trader kawakan.

Kali ini kita akan mencoba mengupas pertanyaan diatas terutama kelebihan dan kekurangan analisa fundamental. Mengapa analisa fundamental diperlukan? Jika diperlukan, seberapa jauh instrumen fundamental harus digunakan dalam bertrading? Apa ukurannya?

Nah pertanyaan seperti inilah yang akan kita bahas bersama. Sekali lagi, adalah tidak mungkin untuk melukiskan analiaa fundamental dalam sebuah artikel. Apalagi jika harus mengubah cara bertrading seseorang. Satu hal yang diharapkan dari artikel ini adalah untuk memperkaya pengetahuan Anda dalam bertrading dan mempersiapkan seorang trader pemula (rookie trader) dalam memulai real tradingnya

Hal Terpenting mengenai Analisa Fundamental : Penggerak Harga!
Pertama kali saya mempelajari analisa dalam dunia forex trading, saya sangat tertarik dengan tampilan grafik pergerakan naik turun yang ditampilkan dalam candlestick. Itulah sebabnya saya mulai mempelajari analisa teknikal secara komprehensif bahkan cenderung mengagungkannya dan merasa cukup dengan analisa teknikal.

Saya berkenalan dengan moving average. Saya terpesona dengan caranya untuk memprediksi trend dalam sebuah pergerakan mata uang. Lalu saya mulai mempelajari indikator teknikal lainnya. Well, saya merasa cukup waktu itu. Lalu saya memulainya dalam sebuah trading (untungnya tidak dalam real trading!). Dan yang terjadi adalah saya mengalami kerugian besar-besaran.

Tentu saja saya tidak terpukul dengan apa yang terjadi dengan account saya. Ya tentu saja karena itu adalah sebuah demo account. Namun yang kejadian itu meruntuhkan rasa percaya diri saya terhadap apa yang telah saya pelajari dalam tenggang waktu tersebut (mungkin ada beberapa dari saudara pun juga mengalami hal yang sama).

Dikepala saya muncul sebuah pertanyaan sederhana: Mengapa analisa teknikal saya tidak akurat? Well, saya telah menggunakan Moving Average dengan benar. Saya juga sudah menambahkan beberapa indikator lainnya yang saya ketahui waktu itu termasuk indikator untuk mengetahui kondisi jenuh beli dan jenuh jual seperti RSI atau Stochastic Oscillator. Tetapi meskipun semua indikator teknikal saya telah menunjukkan arah yang sama, mengapa justru yang terjadi pada harga malah sebaliknya?

Dari sanalah saya mencari tahu penyebab harga dapat bergerak berlawanan dengan kondisi teknikal yang terjadi waktu itu. Dan, saya menemukan jawabannya ada pada yang disebut: economic events. Bahasa sederhananya ya berita. Betul, berita. Meskipun ketika itu semua indikator teknikal menunjukkan grafik bergerak naik, yang terjadi adalah harga malah terus bergerak turun melanjutkan apa yang telah terjadi. Dan semuanya itu disebabkan oleh berita dari negara yang bersangkutan.

Hal inilah yang perlu Anda ketahui. Mungkin banyak yang tahu tapi sedikit yang sadar. Berita adalah penggerak dalam sebuah pasar uang. Itu sebabnya analisa fundamental ada!

Entahkah hasil statistik menunjukkan harga seharusnya naik ditinjau dari berbagai indikator yang ada, namun kalau memang berita yang ada justru mengacu pada harga bergerak turun, tidak ada satu pun pihak yang sanggup membantahnya. Ini disebabkan para trader pun berpandangan yang sama: sebuah berita fundamental (entah itu hasil survey, entah itu kebijakan moneter, atau sekedar isu belaka) menentukan apakah eknomi negara yang bersangkutan dalam keadaan sehat atau tidak.

Sahabat saya bahkan berkesimpulan sederhana: fundamental lebih kuat dari teknikal. Pernyataan yang tidak bisa dibantah (meskipun jika Anda adalah seorang fundamentalis ekstrim, Anda juga harus mengetahui bahwa teknikal lebih cepat dan obyektif).

Itulah sebabnya analisa fundamental penting bagi seorang trader. Anda tidak dapat melakukan sebuah aksi jual besar-besaran hanya karena grafik dan instrumen analisanya menunjukkan trend turun namun sementara itu negara yang bersangkutan sedang menaikkan suku bunganya dan mata uang lawan sedang dalam keadaan lemah!

Ingat, sebuah grafik tetaplah sebuah grafik! Kebanyakan indikator menggunakan data sebelumnya untuk memprediksi arah didepan. Dalam banyak keadaan, ini berlaku. Namun tidak jika sebuah berita besar muncul dipasar. Berita-berita seperti Non Farm Payroll, Interest Decission atau CPI excl Food terlalu berbahaya untuk Anda lewatkan jika Anda bertrading dengan dana terbatas dan hanya mengandalkan instrumen analisa teknikal.

Jadi, masukkan ini dalam referensi Anda: Berita adalah penggerak harga.

Belum Selesai!
Nah jika Anda sudah memahaminya mungkin kini Anda tertarik untuk mempelajari mengenai analisa fundamental khususnya dengan berbagai indikator ekonomi yang ada. Sedikit quiz sederhana, apakah Anda mengetahui apa itu Consumer Price Index, Interest Rate dan juga Purchasing Manager’s Index?

Hmm… jika belum, ini saatnya Anda mulai membaca artikel fundamental di website ini.

Lalu apakah sampai disini saja? Pada awal artikel tadi sudah saya singgung bahwa beberapa trader beranggapan justru sebaliknya. Mereka berpandangan karena berita ekonomi adalah pembentuk harga, maka cukuplah hal itu yang dipantau dan teknikal bisa dilupakan.

Sebuah kesalahan fatal bagi seorang day trader.

Betul, berita ekonomi adalah pembentuk kecenderungan harga. Dan benar Anda dapat menganalisa berita yang akan muncul lalu meramalkannya bagaimana pasar bereaksi terhadap berita tersebut.

Namun sayangnya tidak sesederhana itu.

Bicara mengenai berita ekonomi dan bagaimana pasar bereaksi terhadap berita bukanlah bicara mengenai benar dan salah atau bicara mengenai logika yang seharusnya terjadi.

Itu adalah mengenai psikologi pasar. Mengenai psikologi jutaan orang di dunia ini. Yang perlu Anda pahami adalah bahwa pasar tidak peduli dengan buku ekonomi yang Anda baca atau kecenderungan yang ada selama ini. Sebagai contoh: Kenaikan suku bunga. Dalam pelajaran dan sejarah yang kita pelajari selama ini, jika suku bunga sebuah negara mengalami kenaikan maka dengan cepat ini mengakibatkan mata uang negara yang bersangkutan akan menguat (perihal mengapa demikian, Anda dapat membuka artikel mengenai suku bunga di website ini).

Tapi apakah selalu demikian? Jawabannya tidak! Tidak usah menjelaskan panjang lebar, beberapa bulan lalu (sekitar bulan Juli 2006) The Fed menaikan suku bunga US sebesar 25 bp, tahu apa yang terjadi? Dollar Amerika malah melemah! Kebanyakan pemula tidak mengerti mengapa itu bisa terjadi. Pada mulanya saya pun tidak. Namun ternyata yang terjadi adalah pasar bereaksi imun terhadap kenaikan suku bunga kali ini dikarenakan memang The Fed telah memberikan sinyal beberapa hari sebelumnya dan kenaikan telah terjadi beberapa kali. Tapi siapa yang menduga akan demikian ketika berita tersebut belum muncul?

Nah disinilah letak titik keseimbangan terjadi. Indikator fundamental memang pemicu pergerakan harga. Namun tetap saja harga terbentuk ditangan pembeli dan penjual. Yang diperlukan adalah mengetahui reaksi pembeli dan penjual mayoritas terhadap berita yang muncul. Dapat dikatakan sering kali hal ini menjadi bias dikarenakan memang tidak mudah. Jutaan pihak ada dalam pertukaran mata uang asing dan memprediksi mayoritas dari mereka bukanlah pekerjaan yang gampang.

Itu sebabnya para day trader sering kali menjadikan berita fundamental tidak sebagai penentu keputusan Buy/Sell mereka tapi lebih sebagai referensi dari apa yang akan terjadi terhadap harga. Mereka menggunakan analisa teknikal dalam mengambil sebuah posisi karena sifatnya yang eksak sehingga menjadi lebih jelas.

Nah sampai disini mungkin telah muncul sebuah wacana dalam diri Anda. Perihal mana yang lebih baik, saya rasa tidak ada satupun yang lebih baik antara teknikal dan fundamental. Namun yang ingin saya tekankan disini adalah bahwa keduanya tidak dapat berdiri sendiri dan harus digunakan untuk menutup kelemahan satu sama lain.

Kesimpulan:

Kelebihan analisa fundamental:

* Penggerak harga

* Sederhana, anda cukup dapat mengetahui apakah naik, turun atau tetap. Tidak seperti teknikal yang perlu menggunakan angka.


Kekurangan:

* Seringkali bersifat subyektif dikarenakan psikologi pasar

* Tidak dapat menjawab kebutuhan secara eksak. Ingat bahwa dasar dari analisa fundamental bukanlah matematika melainkan ilmu ekonomi dan psikologi pasar.

Sampai disini Anda dapat menyimpulkan bahwa fundamental itu perlu. Teknikal juga perlu. Jadi, jangan ulangi kesalahan saya yang dulu berpandangan Analisa Fundamental itu hanyalah sekeranjang berita sampah yang tak berguna. Mereka yang berpandangan demikian biasanya terdiri dari dua golongan: golongan pertama adalah mereka yang bermodal besar sehingga mampu menahan pergerakan harga yang disebabkan munculnya berita atau golongan kedua yaitu mereka yang terlalu naif dalam bertrading.

Louis van Gaal
Incar Delapan Besar Eropa

Namanya sangat panjang: Aloysius Paulus Maria van Gaal. Kita mengenalnya dengan panggilan Louis van Gaal (57). Kesuksesan membawa AZ menjadi kampiun Eredivisie membuatnya berlabuh di raksasa Bundesliga, Bayern Muenchen.

Louis van Gaal, melarang pemain Muenchen pergi ke diskotek. (Foto: AFP)

Simak kumpulan wawancara dengan Van Gaal, yang dikutip dari Bild, Kicker, dan situs FIFA, baru-baru ini.

Louis, mana yang lebih enak di hati Anda, menjadi juara Liga Champion pada 1995 bersama Ajax atau menjadi juara Belanda bersama AZ tahun ini?

Keduanya sama-sama berharga untuk dirayakan. Tapi, saya mengerti maksud pertanyaan ini dan bila saya harus memilih, saya akan mengatakan bahwa menjadi juara Liga Champion dengan tim sekelas AZ jelas akan lebih spektakuler dan terasa lebih nikmat ha... ha... ha.

Benarkah pendapat bahwa karakter Anda yang keras hanya cocok untuk melatih pemain muda seperti di dua klub itu?

Mungkin satu hal yang menyenangkan dalam hal melatih para pemain muda adalah ketulusan menerima hukuman atas kesalahan yang mereka lakukan. Hal ini sulit diterima seorang pemain yang merasa dirinya penting dalam tim dan bisa memilih pergi ke klub lain kapan saja dia mau.

Gambarkan hubungan Anda dengan sosok pemain yang matang dan lebih mandiri seperti di tim nasional Belanda atau Barcelona?

Saya tidak punya masalah dengan pemain, selama dia bisa saling menghargai. Hal ini tidak lagi tergantung pada soal usia, penghasilan, atau seberapa populer seorang pemain atau pelatih di mata publik.

Bagaimana dengan pemain Bayern Muenchen? Termasuk kategori manakah mereka?

Saya belum bisa menjawabnya sekarang. Musim depan mungkin bisa.

Benarkah Anda tak suka pemain bergaya hidup yang sedikit urakan di luar lapangan seperti pergi ke diskotek?

Benar. Saya sudah meminta pihak manajemen Bayern Muenchen untuk menyediakan hadiah bagi siapa saja yang bisa menyerahkan bukti bahwa ada pemain saya yang berkeliaran di diskotek.

Tidak ada olah raga yang benar-benar bisa bersih dari gangguan alkohol, narkotika, atau rokok bila pemain dibiarkan larut dalam kehidupan malam yang tidak sehat. Lagi pula pemain telah dibayar cukup mahal untuk bisa memperlihatkan gaya hidup yang profesional, yang sehat layaknya seorang olah ragawan sejati.

Apa sih filosofi Anda dalam melatih sebuah tim?

Tidak ada sebuah jawaban yang bisa pas untuk menghadapi semua situasi. Sebagai pelatih, saya harus punya pola pikir awal yang jelas dan itu sangat bergantung pada bagaimana pemain memandang pelatihnya dan sebaliknya.

Hal terpenting untuk menjadi pelatih adalah selalu membuka pikiran, hal ini juga berlaku bagi pemain. Semua harus berjuang sesuai perannya guna mencapai tujuan bersama.

Menyiapkan taktik dan formasi adalah hal paling mendasar dan hanya dengan disiplin tinggi sajalah sebuah pengertian kolektif bisa terwujud. Sepak bola adalah olah raga yang dimainkan 22 pemain dan ada 11 orang yang menjadi lawan di lapangan sana.

Setiap pemain wajib tahu siapa yang harus dihadapinya sebagai individu dan harus selalu siap menyokong teman satu tim.

Mengapa Anda menyebut Bayern sebagai tim impian?

Karena dengan materi pemain dan sumber daya yang ada di sini, Bayern Muenchen seharusnya tak hanya bisa meraih gelar domestik, Eropa, tapi juga berprestasi di Piala Dunia Klub. Kegagalan hanya akan terjadi bila tujuan saya sebagai pelatih tidak dipahami klub ini secara keseluruhan.

Itulah sebabnya untuk mencegah komponen-komponen di Bayern berjalan sendiri-sendiri, saya telah menegaskan beberapa poin penting dalam visi kepelatihan saya dan itu telah menjadi kesepakatan sebelum saya menandatangani kontrak.

Apakah target membawa Bayern menjadi juara Liga Champion musim ini dianggap terlalu cepat?

Saya tidak pernah memasang target seperti itu. Untuk menjadi tim terkuat di level Liga Champion, setidaknya dibutuhkan waktu dua tahun. Bayern kini tetap akan menjadi kekuatan dominan dan pantas untuk bersikap arogan di Bundesliga. Target saya di Liga Champion musim ini adalah masuk delapan besar.

Raihan gelar apa yang menurut Anda paling berharga untuk dikenang?

Saat menjadi juara liga untuk pertama kalinya bersama Ajax pada 1994. Istri saya meninggal tahun itu. Ia meninggal pada Januari dan kami menjadi juara pada bulan Mei. Itu adalah masa-masa yang sungguh emosional.

Kesuksesan di Piala Audi sepertinya menggambarkan Anda tahu apa yang harus diperbuat dengan skuad yang ada saat ini?

Ini hanya sebuah kejuaraan musim panas untuk mencoba pemain dan taktik yang pas bagi mereka. Segala sesuatunya bisa berubah dalam hitungan seminggu bila kami tidak bekerja keras mempertahankan konsistensi kualitas permainan kami.

Benarkah Anda pernah melamar untuk menjadi pelatih tim nasional Inggris

Itu semua omong kosong yang dulu ditulis media-media Belanda karena mereka menganggap saya terlalu bodoh untuk mau terikat di AZ hingga 2010. Saat itu saya punya opsi meninggalkan AZ bila ditawari melatih lima tim nasional di dunia, salah satunya Inggris.

Wajar bila akhirnya gosip tak enak itu muncul, untung hubungan saya dengan para pejabat dan pemain di AZ sangat harmonis dan tidak gampang terganggu hal-hal seperti itu.

Bila ditawari melatih timnas lagi, Anda mau?

Jelas, karena impian saya sebelum pensiun adalah menangani sebuah tim nasional di turnamen besar dan menjuarainya. Saya hampir memenangi semua gelar di level klub, tapi belum pernah merasakan kesuksesan di Euro atau Piala Dunia. Saya berharap bisa mewujudkan mimpi itu sebelum berusia 65 tahun.

Apa yang Anda sesali dari kegagalan menangani timnas Belanda?

Saya selalu memikirkan masa kini dan masa depan, tidak pernah tentang masa lalu. Hal yang memalukan saat menangani Belanda adalah kegagalan meloloskan mereka ke sebuah kejuaraan besar.

Tapi, saya tidak akan menyesali keputusan untuk terus menerapkan strategi bermain menyerang. Saya tidak akan berubah dan tak punya niat mengubah hal yang satu itu.

Apakah Anda akan membalas klub-klub kecil saat ini dengan merekrut pemain terbaik mereka mengingat Anda pernah tidak suka diperlakukan demikian ketika memegang AZ?

Wah, siapa bilang saya frustrasi dengan perlakuan seperti itu? Ketika saya berhasil mendidik pemain dan membuat mereka menjadi seseorang yang hebat, ada kepuasan tersendiri di dalam prosesnya.

Sebagai tim, kami punya kebanggaan bila bisa memperlihatkan kualitas permainan yang tinggi meski hanya tersedia dana pembelian pemain yang minim. Hal itu yang terjadi ketika saya menangani Ajax untuk pertama kalinya dan kepuasan seperti itu tidak bisa dinilai dengan uang. (Darojatun)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar